Curhat di Media Sosial, Masyarakat Bandung Keluhkan Kondisi Trotoar

risssa fby
Ditulis oleh risssa fby diterbitkan Senin 22 Des 2025, 08:26 WIB
Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)

Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)

Kesejukan dan keestetikaan Kota Bandung sering sekali menjadi daya tarik masyarakat luar kota untuk mengunjungi Kota Kembang ini. Namun, kota yang sering dijuluki sebagai kota estetik ini masih memiliki tantangan khususnya dalam menata trotoar jalan dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Jln. Moch. Toha, Kec. Regol, Kota Bandung.

Postingan masyarakat Kota Bandung di media sosial yang mengeluh mengenai kelayakan trotoar jalan di Kota Bandung, hal ini mengundang respon Sufia Putri seorang mahasiswi di Bandung yang mengkonfirmasi bahwa memang keadaan trotoar Kota Bandung sesuai dengan postingan tersebut.

“Iya, jujur relate karena kenyataannya kayak gini, keramiknya pada rusak, banyak akar pohon, ada pedagang kaki lima, terus penutup air yang terlalu besar, jadi banyak hambatannya, gak bersih segala macam dan aku setuju dengan trotoar Bandung sejelek ini kaya di video,” ujarnya pada Sabtu (29/11/2025).

Kondisi trotoar yang kurang layak dan banyak sekali hambatannya seperti keramik pecah, guiding block pecah, spun pole, juga banyak nya sampah ini menjadi salah satu alasan masyarakat Bandung malas berjalan kaki. Kondisi trotoar ini harus diperhatikan oleh orang nomor satu di Bandung karena sangat membahayakan dan mengganggu keamanan dan kenyamanan para pejalan kaki.

Demi menciptakan ruang publik yang nyaman Pemkot Bandung seharusnya memprioritaskan perbaikan trotoar jalan dan guiding block yang rusak. Tindakan ini bukan hanya masalah keestetikaan namun merupakan investasi dalam keselamatan, dan hak mobilitas masyarakat, khususnya penyandang disabilitas sehingga mereka dapat bergerak dengan aman dan nyaman.

Sudah saatnya Walikota Bandung M. Farhan tidak hanya fokus pada kawasan tertentu saja, tetapi mulai melakukan pembangunan dan perbaikan trotoar secara merata dengan standar kualitas seperti trotoar di Braga. Pemerataan ini penting sehingga keindahan dan kenyamanan Kota Bandung dapat dinikmati secara adil, baik oleh para wisatawan maupun seluruh masyarakat Kota Bandung.

Untuk menjamin hak masyarakat mengenai fasilitas publik yang berfungsi dengan baik, ketersediaan penerangan trotoar yang layak perlu ditingkatkan secara merata. Kondisi trotoar yang gelap pada malam hari dapat menimbulkan ancaman bagi keselamatan pejalan kaki khususnya bagi para perempuan, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran yang serius karena merasa keamanan dan kenyamanan mereka terabaikan.

Selain trotoar yang tidak layak, menurut wanita berkerudung hitam rendahnya penggunaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kota Bandung mencerminkan keraguan masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan JPO.

“Jembatan di Bandung itu menurut aku kurang dipakai dibandingkan aku lihat jembatan-jembatan di luar kota. Karena ada beberapa jembatan yang memang meragukan masyarakat, masyarakat punya stigma jembatannya bentuknya bikin dia takut karena jembatannya berkarat,” ucapnya.

Baca Juga: Pengolahan Sampah Organik dengan Maggot Jadi Solusi di Cigending

Kondisi JPO yang memprihatinkan dan berkarat menjadi alasan utama masyarakat enggan menggunakannya, selain itu risiko kriminalitas seperti copet dan hipnotis turut memperburuk keadaan. Petugas pemerintah kota wajib bertanggung jawab untuk segera memperbaiki kelayakan jembatan penyeberangan orang (JPO) dan menjamin keamanannya.

Masyarakat Kota Bandung menaruh harapan yang besar terhadap kelayakan trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO) kepada Kepala Daerah Kota Bandung seperti yang disampaikan oleh wanita muda Bandung.

“Semoga pemerintah daerah Kota Bandung lebih diperhatikan lagi untuk trotoarnya terus diperbaiki jadi trotoar yang memadai, sebagai warga Bandung aku gak berhadap trotoarnya kaya di Jepang cuma enak lah dipake jalan dan banyakin jembatan penyeberangan orang yang aman nyaman, biar orang yang jalan kaki tuh ngerasa aman,” tutupnya. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

risssa fby
Tentang risssa fby
Digital Public Relations student at Telkom University
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Des 2025, 12:35 WIB

Cerita Kota Singgah yang Dirindukan

Predikat "kota singgah" bisa diraih Bandung dengan menghubungkan potensi wilayah dan kota di sekitar Bandung.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Beranda 22 Des 2025, 12:19 WIB

Peran Ibu di Era Screen Time: Tak Harus Jadi Ahli Teknologi, Cukup Mendampingi dengan Hati

Seorang ibu tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi anak-anaknya. Justru kehadiran, pendampingan, dan kemauan belajar jauh lebih penting.
Dini Andriani, kedua dari kanan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Beranda 22 Des 2025, 11:51 WIB

Redefinisi Peran Ibu Pekerja: Saat Karir dan Domestik Tak Lagi Menjadi Beban Ganda

Ia menegaskan bahwa kehidupan rumah tangga seharusnya dibangun di atas prinsip kebersamaan, bukan relasi timpang.
Pemimpin Redaksi Digital Mama.Id, Catur Ratna Wulandari. (Sumber: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 11:05 WIB

Kisah ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’ di Kota Nomor 1 Termacet se-Nusantara

Lampu Merah Kiaracondong-Soekarno Hatta (Kircon) di Kota Bandung sudah lama ditetapkan sebagai stopan “Lampu Merah Terlama di Indonesia”.
Kemacetan di Lampu Merah Perempatan Kiaracondong, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Beranda 22 Des 2025, 10:57 WIB

Ibu Tunggal, Aktivis, dan Jalan Panjang Melawan Stigma

Salah satunya, fakta bahwa di tahun 2010-2013-an jurnalis perempuan masih minim jumlahnya dan statusnya sebagai “Janda” kemudian sering dipermasalahkan
Rinda Aunillah Sirait. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 10:18 WIB

Mengeja Imajinasi Kota Hijau

Paris van Java (PVJ) dengan jargon Bandung Utama masih memiliki ruang strategis untuk memperkuat kebijakan dan inovasi menuju kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 22 Des 2025, 09:47 WIB

Menjadi Ibu dan Ayah Sekaligus, Perjalanan Seorang Single Parent Menjaga Masa Depan Anak

Menjalani dua peran sekaligus tentu bukan hal yang mudah. Namun, ia memilih bertahan dan berdamai dengan keadaan yang ada.
Tri Nur Aini Noviar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 08:26 WIB

Curhat di Media Sosial, Masyarakat Bandung Keluhkan Kondisi Trotoar

Bandung terkenal sebagai kota estetik yang punya masalah dengan trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 07:20 WIB

Pelestari Adat Sunda: Berdedikasi pada Indahnya Pernikahan lewat Pakaian Adat Sunda

Tentang pakaian pernikahan adat Sunda dilihat dari perspektif make up artist dan distributor pakaiannya.
Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)
Beranda 21 Des 2025, 23:31 WIB

Bukan Sekadar Tren: Alasan Perempuan Gen Z Lebih Aktif di Second Account Instagram

Acara tersebut digelar untuk memperkenalkan ruang aman bagi para perempuan untuk saling berbagi cerita dan pengalaman yang disebut Kutub Sisters.
Meet Up Komunitas Kutub Sisters pada Minggu, (21/12), di Palary Coffee & Eatery. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 20:14 WIB

Seven October Coffee: Ruang Ngopi yang Menghidupkan Ingatan Palestina di Bandung

Seven October Coffee di Bandung menghadirkan konsep unik yang memadukan pengalaman ngopi dengan edukasi sejarah Palestina.
Tembok Sejarah Palestina dari Awal-Sekarang. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Amir Huwaidi)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 19:27 WIB

Alasan Maraknya Warga Bandung Memilih Transportasi Pribadi ketimbang Transportasi Umum

Banyak sekali warga Bandung yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadinya dibanding harus menggunakan transportasi umum.
Potret salah satu transportasi umum yang tersedia di Bandung, 27 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Siti Zahra)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 17:21 WIB

Dari Cafe ke Hiking: Kini Menjelajah Alam Jadi Hobi Baru Anak Muda

Hiking kini menjadi hobi baru anak muda saat ini, terutama Tebing Keraton yang menawarkan jalur pendakian dan keindahan alam.
Kabupaten Bandung, Sabtu (25/10/2025).Pengunjung sedang berjalan menyusuri jalur utama menuju kawasan wisata Tebing Keraton di Kecamatan Cimenyan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhammad Naufal)
Ayo Jelajah 21 Des 2025, 15:16 WIB

Sejarah Bandung jadi Pusat Tekstil, Serambi Kota Dolar yang Tergerus Zaman

Denting alat tenun mengubah Majalaya menjadi pusat tekstil kolonial yang hidup dari kampung ke pabrik. Sayangnya kejayaan sejarah ini kini tergerus zaman.
Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) tahun 1925-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 14:39 WIB

Strategi Jeda untuk Menguasai Audiens dalam Public Speaking

Gunakan teknik 'Strategic Pause' agar public speaking kamu semakin jago dan bikin kamu terlihat berwibawa.
Potret aktivitas public speaking.  (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 13:04 WIB

Pengolahan Sampah Organik dengan Maggot Jadi Solusi di Cigending

Pemanfaatan maggot dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menciptakan lingkungan Cigending yang lebih bersih dan sehat.
Rumah Maggot di Kelurahan Cigending. (Dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 12:14 WIB

Momen Improvisasi yang Menyelamatkan Teater Malam Itu

Teater Pena Jurnalistik membawakan pertunjukan berjudul Para Pencari Loker.
Sejumlah pemain Teater Pena mebawakan adegan dibawah lampu sorot, disaksikan para penonton di Bale Teras Sunda, Senin (7/12/2025). (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Saskia Alifa Nadhira)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 09:44 WIB

Kesenjangan Ruang Publik Bandung Hambat Aktivitas Mahasiswa

Artikel ini menjelaskan mengenai pandangan seorang mahasiswi asal Bandung mengenai ruang publik di Bandung.
Suasana salah satu Ruang Publik di Bandung, Taman Saparua pada pagi hari Sabtu, (29/11/2025). (Foto: Rasya Nathania)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 08:47 WIB

Alih Fungsi Tugu Simpang Diponegoro Citarum pada Malam Hari, Menyimpang atau Membantu UMKM?

Keresahan warga terhadap penertiban area Pusdai, apakah lamgkah yang efektif atau tidak?
Suasana di tugu Jl Diponegoro dan Jl Citarum pada malam hari, Senin 1 Desember 2025 pukul 1 dini hari (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Mazayya Ameera Aditya)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 08:21 WIB

Es Krim Yogurt Tianlala Bikin Cibiru Kota Bandung Makin Kekinian

Hadirnya Tianlala di kawasan Cibiru menambah warna baru dalam tren kuliner Bandung Timur.
 (Sumber: Tianlala.id)