Pelestari Adat Sunda: Berdedikasi pada Indahnya Pernikahan lewat Pakaian Adat Sunda

Falah Habib Nurrohman
Ditulis oleh Falah Habib Nurrohman diterbitkan Senin 22 Des 2025, 07:20 WIB
Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)

Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)

Pakaian pernikahan selalu punya sisi unik dan indah yang akan dikenang, terutama bagi mereka yang merayakan momen penuh kasih dan sayang tersebut, termasuk bagi mereka yang terlibat. Endang Rachmawati, seorang MUA (make up artist) dan distributor baju adat yang salah satunya berlokasi di Pasar Baru Bandung, Jalan Otto Iskandardinata no. 152, Kebon Jeruk, Kec Andir, Kota Bandung.

Perempuan ini telah lama malang melintang menekuni usaha pakaian adat dan berkenan berbagi kisahnya pada Minggu (1/10/2025). Pakaian Adat Sunda memiliki keunikan yang berbeda dari pakaian pernikahan adat lainnya. Berbeda dengan pakaian adat lainnya yang mungkin mengedepankan pada pola kain dan motif pakaian, pakaian pernikahan Adat Sunda memiliki keunikan karena memiliki lebih banyak ornamen dan pilihan penggunaan model kain.

Pilihan yang variatif ini mendorong banyak pengantin untuk menyeleksi pakaian yang akan dipakai.

“Misal, model Siger yang memiliki mahkota bagi pengantin wanitanya atau model Sukapura yang penggunaan kainnya tiga per empat. Karena itulah banyak pengantin yang menggunakan lebih dari satu model untuk pernikahan, untuk akad atau pemberkatan dan resepsi,” ujarnya.

Pengguna pakaian adat Sunda juga perlu mempersiapkan diri dari awal. Pada contoh yang pernah dialami, Endang bercerita bahwa sering terjadi para pengantin kaget mengetahui berat Siger yang hampir 1.5 kilogram, sehingga biasanya MUA (makeup artist) meminta para pengantin untuk cukup beristirahat dan minum suplemen untuk menambah stamina agar tetap kuat selama pernikahan berlangsung. Selama pernikahan berlangsung, pengantin di monitor agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pakaian pernikahan akan selalu berkaitan dengan hal yang unik dan menyenangkan, termasuk dengan pemilihan pakaian. Pada praktiknya pemilihan pakaian hari ini mempertimbangkan banyak hal, termasuk prosesi pernikahan. 

Karena itulah pemilihan pakaian menjadi penting. “

Biasanya dipilih berdasarkan kapan prosesinya mau dimulai, misal akadnya mau nasional resepinya daerah, atau sebaliknya,” tuturnya. 

Endang juga bercerita bahwa sering bertemu dengan banyak pengantin yang memiliki beragam permintaan, seperti merubah gaya rambut, minta dibuat model muslimah, dan lain - lain. Endang juga sering diminta merubah gaya make up yang beragam dan berbeda dari pakem. Sering kali karena tuntutan tersebut dia diminta untuk membawa perlengkapan lebih untuk merubah hair do, perlengkapan riasan, dan bahkan aksesoris tertentu. 

Pakaian pernikahan Adat Sunda juga memiliki terikat dengan kebutuhan. Semisal model Sukapura yang digunakan oleh para bangsawan/kalangan tertentu saja. Ini membuat pakaian pernikahan Adat Sunda memiliki sisi historis dan budaya yang kental. Tidak sembarangan dan perlu ketelitian tinggi dalam mengaplikasikan pakaian pernikahan Adat Sunda seperti penggunaan kain, pakem pakaian, dan Siger (mahkota). 

Perempuan berhijab tersebut juga menuturkan bahwa pakaian pernikahan Adat Sunda biasa hadir dengan upacara tertentu untuk mempermanis pernikahan, seperti Meleum Harupat dan Saweran dimana ini juga menentukan pilihan pakaian apakah akan memakai pakaian adat di akad atau resepsi. Upacara adat ini menambah nilai budaya pakaian pernikahan Adat Sunda dan membuat pernikahan makin sakral dan mengesankan bagi pengantin, keluarga, dan para tamu. 

Para tamu juga sering terkesima dengan indahnya pakaian pernikahan Adat Sunda. Mereka mengagumi keindahan dan detail yang luar biasa dari pakaian adat yang dikenakan. Keindahan yang ditunjukkan mampu menyihir para tamu dan biasanya, meminta berfoto dengan pengantin untuk mengabadikan keindahan pakaian pernikahan yang dikenakan. 

Baca Juga: Bukan Sekadar Tren: Alasan Perempuan Gen Z Lebih Aktif di Second Account Instagram

Dedikasi para MUA (makeup artist), seperti Endang Rachmawati, adalah kunci yang menjaga nyala tradisi dalam setiap helai busana. Pakaian pernikahan Adat Sunda, dengan segala keunikan ornamennya, pilihan model kain yang beragam, hingga bobot Siger yang menuntut ketahanan fisik, bukan sekadar busana pelengkap; ia adalah media cerita.

Busana ini membawa serta kisah leluhur, filosofi rumah tangga, dan sejarah bangsawan, yang disajikan dengan keindahan detail. Meskipun tren dan permintaan modern sering menuntut penyesuaian, pakem adat dan makna sakral dari upacara seperti Meuleum Harupat dan Saweran tetap menjadi inti yang memperkaya nilai pernikahan. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Falah Habib Nurrohman
Mahasiswa Digital PR Telkom University angkatan 2024
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Des 2025, 12:35 WIB

Cerita Kota Singgah yang Dirindukan

Predikat "kota singgah" bisa diraih Bandung dengan menghubungkan potensi wilayah dan kota di sekitar Bandung.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Beranda 22 Des 2025, 12:19 WIB

Peran Ibu di Era Screen Time: Tak Harus Jadi Ahli Teknologi, Cukup Mendampingi dengan Hati

Seorang ibu tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi anak-anaknya. Justru kehadiran, pendampingan, dan kemauan belajar jauh lebih penting.
Dini Andriani, kedua dari kanan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Beranda 22 Des 2025, 11:51 WIB

Redefinisi Peran Ibu Pekerja: Saat Karir dan Domestik Tak Lagi Menjadi Beban Ganda

Ia menegaskan bahwa kehidupan rumah tangga seharusnya dibangun di atas prinsip kebersamaan, bukan relasi timpang.
Pemimpin Redaksi Digital Mama.Id, Catur Ratna Wulandari. (Sumber: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 11:05 WIB

Kisah ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’ di Kota Nomor 1 Termacet se-Nusantara

Lampu Merah Kiaracondong-Soekarno Hatta (Kircon) di Kota Bandung sudah lama ditetapkan sebagai stopan “Lampu Merah Terlama di Indonesia”.
Kemacetan di Lampu Merah Perempatan Kiaracondong, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Beranda 22 Des 2025, 10:57 WIB

Ibu Tunggal, Aktivis, dan Jalan Panjang Melawan Stigma

Salah satunya, fakta bahwa di tahun 2010-2013-an jurnalis perempuan masih minim jumlahnya dan statusnya sebagai “Janda” kemudian sering dipermasalahkan
Rinda Aunillah Sirait. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 10:18 WIB

Mengeja Imajinasi Kota Hijau

Paris van Java (PVJ) dengan jargon Bandung Utama masih memiliki ruang strategis untuk memperkuat kebijakan dan inovasi menuju kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 22 Des 2025, 09:47 WIB

Menjadi Ibu dan Ayah Sekaligus, Perjalanan Seorang Single Parent Menjaga Masa Depan Anak

Menjalani dua peran sekaligus tentu bukan hal yang mudah. Namun, ia memilih bertahan dan berdamai dengan keadaan yang ada.
Tri Nur Aini Noviar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 08:26 WIB

Curhat di Media Sosial, Masyarakat Bandung Keluhkan Kondisi Trotoar

Bandung terkenal sebagai kota estetik yang punya masalah dengan trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 07:20 WIB

Pelestari Adat Sunda: Berdedikasi pada Indahnya Pernikahan lewat Pakaian Adat Sunda

Tentang pakaian pernikahan adat Sunda dilihat dari perspektif make up artist dan distributor pakaiannya.
Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)
Beranda 21 Des 2025, 23:31 WIB

Bukan Sekadar Tren: Alasan Perempuan Gen Z Lebih Aktif di Second Account Instagram

Acara tersebut digelar untuk memperkenalkan ruang aman bagi para perempuan untuk saling berbagi cerita dan pengalaman yang disebut Kutub Sisters.
Meet Up Komunitas Kutub Sisters pada Minggu, (21/12), di Palary Coffee & Eatery. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 20:14 WIB

Seven October Coffee: Ruang Ngopi yang Menghidupkan Ingatan Palestina di Bandung

Seven October Coffee di Bandung menghadirkan konsep unik yang memadukan pengalaman ngopi dengan edukasi sejarah Palestina.
Tembok Sejarah Palestina dari Awal-Sekarang. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Amir Huwaidi)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 19:27 WIB

Alasan Maraknya Warga Bandung Memilih Transportasi Pribadi ketimbang Transportasi Umum

Banyak sekali warga Bandung yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadinya dibanding harus menggunakan transportasi umum.
Potret salah satu transportasi umum yang tersedia di Bandung, 27 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Siti Zahra)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 17:21 WIB

Dari Cafe ke Hiking: Kini Menjelajah Alam Jadi Hobi Baru Anak Muda

Hiking kini menjadi hobi baru anak muda saat ini, terutama Tebing Keraton yang menawarkan jalur pendakian dan keindahan alam.
Kabupaten Bandung, Sabtu (25/10/2025).Pengunjung sedang berjalan menyusuri jalur utama menuju kawasan wisata Tebing Keraton di Kecamatan Cimenyan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhammad Naufal)
Ayo Jelajah 21 Des 2025, 15:16 WIB

Sejarah Bandung jadi Pusat Tekstil, Serambi Kota Dolar yang Tergerus Zaman

Denting alat tenun mengubah Majalaya menjadi pusat tekstil kolonial yang hidup dari kampung ke pabrik. Sayangnya kejayaan sejarah ini kini tergerus zaman.
Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) tahun 1925-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 14:39 WIB

Strategi Jeda untuk Menguasai Audiens dalam Public Speaking

Gunakan teknik 'Strategic Pause' agar public speaking kamu semakin jago dan bikin kamu terlihat berwibawa.
Potret aktivitas public speaking.  (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 13:04 WIB

Pengolahan Sampah Organik dengan Maggot Jadi Solusi di Cigending

Pemanfaatan maggot dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menciptakan lingkungan Cigending yang lebih bersih dan sehat.
Rumah Maggot di Kelurahan Cigending. (Dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 12:14 WIB

Momen Improvisasi yang Menyelamatkan Teater Malam Itu

Teater Pena Jurnalistik membawakan pertunjukan berjudul Para Pencari Loker.
Sejumlah pemain Teater Pena mebawakan adegan dibawah lampu sorot, disaksikan para penonton di Bale Teras Sunda, Senin (7/12/2025). (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Saskia Alifa Nadhira)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 09:44 WIB

Kesenjangan Ruang Publik Bandung Hambat Aktivitas Mahasiswa

Artikel ini menjelaskan mengenai pandangan seorang mahasiswi asal Bandung mengenai ruang publik di Bandung.
Suasana salah satu Ruang Publik di Bandung, Taman Saparua pada pagi hari Sabtu, (29/11/2025). (Foto: Rasya Nathania)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 08:47 WIB

Alih Fungsi Tugu Simpang Diponegoro Citarum pada Malam Hari, Menyimpang atau Membantu UMKM?

Keresahan warga terhadap penertiban area Pusdai, apakah lamgkah yang efektif atau tidak?
Suasana di tugu Jl Diponegoro dan Jl Citarum pada malam hari, Senin 1 Desember 2025 pukul 1 dini hari (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Mazayya Ameera Aditya)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 08:21 WIB

Es Krim Yogurt Tianlala Bikin Cibiru Kota Bandung Makin Kekinian

Hadirnya Tianlala di kawasan Cibiru menambah warna baru dalam tren kuliner Bandung Timur.
 (Sumber: Tianlala.id)