Table Manner ala Orang Sunda

Yaser Fahrizal Damar Utama , S.I.Kom
Ditulis oleh Yaser Fahrizal Damar Utama , S.I.Kom diterbitkan Selasa 29 Jul 2025, 15:23 WIB
Ilustrasi masakan khas Sunda. (Sumber: Wikimedia Commons/M Toegiono)

Ilustrasi masakan khas Sunda. (Sumber: Wikimedia Commons/M Toegiono)

Sebelum memberanikan diri untuk bertemu calon mertua yang bersuku Sunda, aturan-aturan terkait table manner ini perlu diperhatikan agar restu bisa dibawa pulang.

Tata Krama atau etika ketika makan yang dalam budaya orang barat biasa disebut Table Manners juga berlaku di beberapa kebudayaan di berbagai daerah di Nusantara, termasuk di masyarakat sunda yang berada di bagian barat pulau jawa.

Hal-hal ini sering dianggap tidak penting bagi beberapa orang, tetapi bagi beberapa yang lain ini penting untuk diketahui terutama bagi yang ingin menikah dengan aa atau teteh Sunda agar tidak dianggap tidak sopan ketika makan bersama dengan calon mertua.

Istilah table manner atau etika di meja makan sebenarnya tidak terlalu cocok jika digunakan untuk menggambarkan tata krama makan di masyarakat Sunda.

Pasalnya masyarakat Sunda pada umumnya tidak menggunakan meja makan alias ngampar dina samak alias lesehan menggunakan karpet dengan posisi nasi dan lauk pauknya berada di tengah lingkaran orang yang sedang makan.

Tradisi lesehan ini masih banyak dipertahankan di rumah-rumah masyarakat maupun di restoran-restoran yang menggunakan konsep Sunda. Adapun penggunaan meja, biasanya hanya meja pendek dan posisi makan tetap duduk dilantai. 

Sebelum Makan

Pertama sebelum makan, perhatikan posisi duduk. Laki-laki akan duduk dengan cara bersila, dan perempuan akan ipet atau emok atau posisi duduk seperti tahiyat dalam sholat namun posisi jari tidak dilipat tegak dan tidak menjadi tumpuan.

Setelah dipastikan Anda duduk dengan nyaman, baru Anda mengambil makan dengan membiarkan atau mempersilahkan orang yang lebih tua untuk mengambil nasi lebih dulu.

Ketika sudah sampai giliran Anda mengambil nasi, ambil secukupnya dan posisi boboko atau bakul nasi tidak disimpan di tengah-tengah, tapi simpan di depan orang di samping Anda yang belum mengambil nasi.

Jika Anda orang terakhir yang mengambil nasi, biarkan posisinya ada di dekat anda atau berada di posisi yang mudah dijangkau orang jika ada yang mau menambah nasi.

Ketika Anda hendak dimulai dengan membaca doa, setidaknya ucapkan bismillah jika Anda muslim, tidak masalah jika disuarakan dengan sedikit lantang agar setidaknya orang di samping Anda mendengar.

Masyarakat Sunda tidak memiliki tradisi berdoa bersama sebelum makan, jadi cukup berdoa masing-masing saja, karena tidak akan ada yang mengomandoi.

Jangan lupa ketika Anda bertindak sebagai tamu ucapkan terima kasih kepada pemilik rumah yang menyediakan makanan, misalnya “ditampi nya bu/pak” yang artinya “saya terima ya bu/pak” atau “saya makan ya bu/pak”. Ini basa-basi etika yang sangat basic dan harus dilakukan.

Ketika Makan

Ilustrasi masakan khas Sunda. (Sumber: Wikimedia Commons/Dudygr)
Ilustrasi masakan khas Sunda. (Sumber: Wikimedia Commons/Dudygr)

Hal yang sering jadi culture shock ketika orang Sunda makan bersama dengan orang dari luar daerah seperti minang atau dayak adalah ketika makan sayur atau makanan berkuah.

Bagi orang Sunda, makan makanan berkuah dengan tangan kosong adalah tidak sopan karena becrek alias becek, dan ini sedikit menjijikan bagi orang Sunda sehingga mengganggu kenikmatan makan bagi yang lain.

Gunakanlah sendok yang disediakan ketika mengambilnya, tetapi jangan gunakan sendok yang Anda gunakan untuk makan.

Sambel selalu hadir sebagai pelengkap ketika makan bersama orang Sunda, pastikan Anda mengambilnya sambal dari coet alias ulekan dengan sendok tidak dengan lauk pauk seperti tempe atau lalapan.

Apalagi jika Anda langsung mencocol nasi di tangan ke coet, itu akan membuat yang lain jijik.

Ketika makan ada larangan untuk bersuara ceplak atau suara mengunyah yang seperti mendecakan lidah, maka usahakan ketika mengunyah menutup mulut dengan rapat agar tidak bersuara. Juga jangan calawak atau membuka mulut terlalu lebar ketika makan.

Orang Sunda sangat memuliakan nasi, maka proses makan menjadi sesuatu yang sakral, sehingga proses makan diusahakan tidak banyak suara.

Tidak boleh mengobrol hal-hal tidak penting ketika makan, tidak boleh juga ada suara-suara yang tidak perlu seperti suara dentingan sendok ketika bertemu garpu, atau sendok dengan piring atau sendok dengan gigi.

Ambil makanan seperlunya jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit dan jangan terburu-buru. 

Jika mengambil makanan terlalu banyak Anda akan dicap rewog alias rakus, belum lagi ada resiko kamerekaan alias kekenyangan yang menyebabkan sesak nafas dan susah bergerak setelah makan.

Ada istilah-istilah kecelakaan makan dalam bahasa Sunda, misalnya kabesekan alias tersedak akibat makan sambil mengobrol, kabeureuyan alias hendak muntah karena ada duri ikan yang tertelan akibat tidak hati-hati dalam memakan ikan atau tidak dikunyah.

Setelah makan

Setelah selesai makan, pastikan tangan dan jari bersih dari sisa makanan, menjilati tangan setelah makan seperti sunnah rasul itu diperkenankan, tetapi ya gunakan cara yang elok juga, jangan sampai ada suara suruput-suruput.

Pastikan tidak teurab alias bersendawa di depan-orang-orang, tahan sebisa mungkin, jika memang harus, tutup mulut dengan tangan agar tidak bersuara.

Ketika hendak mencuci tangan dengan air kobokan jangan dikepretkeun atau diciprat-ciprat, langsung saja gunakan tisu atau lap jika ingin mengeringkan tangan. Jangan juga menumpahkan air kobokan ke piring bekas makan, apalagi minum air kobokannya setelah itu, jangan ya dek yah jangan.

Setelah itu, biasanya perbincangan baru akan terjadi setelah makan selesai.

Jadi, jika berniat pergi ke kamar mandi atau merokok ditempat lain atau keperluan lain, pastikan tidak beranjak dahulu dari tempat makan sampai semua orang selesai makan, karena ini akan membuat orang yang masih makan merasa tersinggung.

Sekian kiat-kiat yang bisa menjadi bekal jika ingin menarik hati calon mertua yang berasal dari suku Sunda.

Pastikan pertemuan pertama dalam makan bersama pertama dengan mereka memberikan kesan yang baik, agar Anda dapat membawa pulang restu mereka. Semangat mengejar aa dan teteh Sunda-nya! (*)

Tonton Podcast Terbaru AYO TALK:

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Yaser Fahrizal Damar Utama , S.I.Kom
Pemerhati Budaya | Alumnus Universitas Padjadjaran
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Buruh dalam Bahasa Sunda

Ayo Netizen 30 Apr 2025, 21:08 WIB
Buruh dalam Bahasa Sunda

News Update

Ayo Biz 01 Nov 2025, 15:18 WIB

Transformasi Pusat Perbelanjaan Bandung, Menjawab Tantangan Ritel dengan Inovasi dan Koneksi Sosial

Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal.
Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 14:22 WIB

Membentuk Karakter Gen Z di Era Digital: Antara Teknologi, Kreativitas, dan Tantangan Edukasi

Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian.
Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 12:51 WIB

Menanam Masa Depan, Mustika Arsri dan Revolusi Teknologi di Ladang Petani Muda

Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur.
Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur. (Sumber: dok Habibi Garden)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 21:42 WIB

Hikayat Skandal Kavling Gate, Korupsi Uang Kadeudeuh yang Guncang DPRD Jawa Barat

Saat uang kadeudeuh jadi bencana politik. Skandal Kavling Gate membuka borok korupsi berjamaah di DPRD Jawa Barat awal 2000-an.
Gedung DPRD Jawa Barat.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:01 WIB

Balqis Rumaisha, Hafidzah Cilik yang Berprestasi

Sebuah feature yang menceritakan seorang siswi SMP QLP Rabbani yang berjuang untuk menghafal dan menjaga Al-Qur'an.
Balqis Rumaisha saat wawancara di SMP QLP Rabbani (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 13:01 WIB

Antara Kebebasan Berpendapat dan Pengawasan Digital: Refleksi atas Kasus TikTok di Indonesia

Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital.
Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 11:12 WIB

Self-Care ala Korea: dari Rutinitas Skincare ke Gaya Hidup Positif

Glowing bukan cuma dari skincare, tapi juga dari hati yang tenang.
Penggunaan skincare rutin sebagai bentuk mencintai diri sendiri. (Sumber: Pexels/Rheza Aulia)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 09:46 WIB

Hikayat Pembubaran Diskusi Ultimus, Jejak Paranoia Kiri di Bandung

Kilas balik pembubaran diskusi buku di Toko Buku Ultimus Bandung tahun 2006, simbol ketegangan antara kebebasan berpikir dan paranoia anti-komunis.
Ilustrasi pembubaran diskusi di Ultimus Bandung.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 09:39 WIB

Kala Cinta Tak Secepat Jadwal Keluarga, Realita Film 'Jodoh 3 Bujang'

Kisah tiga bersaudara yang harus menikah bersamaan demi tradisi.
Salah satu adegan di film 'Jodoh 3 Bujang'. (Sumber: Instagram/Jodoh 3 Bujang)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 08:38 WIB

Hikayat Janggal Pembunuhan Brutal Wanita Jepang Istri Pengacara di Bandung

Polisi menemukan jasadnya dengan pisau masih menancap. Tapi siapa pembunuhnya? Dua dekade berlalu, jawabannya hilang.
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 07:50 WIB

Menepi Sejenak Menikmati Sore di Bandung Utara

Kamakarsa Garden adalah salah satu tempat yang bisa dikunjungi di daerah Bandung Utara untuk sejenak menepi dari hingar-bingar perkotaan.
Kamakarsa Garden (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 19:42 WIB

Perempuan Pemuka Agama, Kenapa Tidak?

Namun sejarah dan bahkan tradisi suci sendiri, tidak sepenuhnya kering dari figur perempuan suci.
Dalam Islam, Fatimah az-Zahra, putri Nabi, berdiri sebagai teladan kesetiaan, keberanian, dan pengetahuan. (Sumber: Pexels/Mohamed Zarandah)
Beranda 30 Okt 2025, 19:40 WIB

Konservasi Saninten, Benteng Hidup di Bandung Utara

Hilangnya habitat asli spesies ini diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi setidaknya 50% selama tiga generasi terakhir.
Leni Suswati menunjukkan pohon saninten. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)