Peuyeum Bandung: Kuliner Sunda, Nikmat, dan Melegenda

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Jumat 11 Jul 2025, 16:51 WIB
Butter Coffe & Gorengan Pisang, Peuyeum, Warung Ngonah Braga (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Butter Coffe & Gorengan Pisang, Peuyeum, Warung Ngonah Braga (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Sarapan tak harus selalu dengan nasi, minum kopi sambil melahap gorengan pun bisa jadi alternatif mengisi perut sebelum beraktivitas. Seperti pagi ini, satu cangkir kopi susu dengan lelehan butter, memiliki rasa dan aroma agak berbeda dari kopi pada umumnya.

Manis, gurih, sedikit pahit berpadu dalam satu cangkir, menemani pagi itu. Tak lupa goreng pisang yang lembut dan sedikit asam manis di dalam, menambah keharmonisan sarapan pagi itu. Menariknya pagi itu, tak hanya pisang yang tersaji tapi ada goreng peuyeum yang menghiasi.

Dulu peuyeum biasanya di konsumsi secara langsung atau bisa dipadukan dengan ice cream, namun kali ini pengalaman yang berbeda justru bisa merasakan lain dari olahan peuyeum. Rasa asam manis juga lembut diselimuti oleh adonan tepung yang cruchy, dicelup ke dalam Butter Coffe jadi perpaduan yang saling melengkapi.

Bicara soal peuyeum ,masih terlintas dalam ingatan penulis, dulu peuyeum menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Jawa Barat, khususnya Bandung. Waktu masih sekolah Tsanawiyah, sepanjang jalan Cibaduyut hingga Leuwi Panjang, makanan ini terpampang nyata, menggantung dilapisi plastik bening dan diikat dengan tali rapia berwarna merah.

Kemudian pembeli bisa membungkusnya dengan menggunakan wadah yang terbuat dari anyaman bambu (bongsang) yang terkadang dilapisi daun pisang.

Sepanjang jalan, penjual menjajakan peuyeum di depan Toko Sepatu Cibaduyut . Seperti makin sepi dan banyak toko sepatu yang tutup, semakin menghilang juga penjual peuyeum di area Cibaduyut.

Merujuk pada KBBI , peuyeum adalah sejenis tapai, yaitu pangan yang berbahan dasar ubi kayu yang direbus dan setelah dingin ditaburi ragi, kemudian dibiarkan atau di peuyeum hingga semalaman atau sampai rasa dan aromanya berubah menjadi manis dan harum.

Alam Jawa Barat yang dikenal dengan kesuburannya membuat sebagai masyarakat memanfaatkan atau bahkan bertopang pada kegiatan pertanian dan perkebunan. Sebagai komoditas yang banyak menghasilkan hasil panen tersebut, membuat masyarakat harus memutar otak untuk membuat atau mengolah hasil tani agar bisa bertahan lama. Salah satunya dengan memanfaatkan singkong dengan pengolahan fermentasi yaitu peuyeum.

Kondisi lingkungan alam di tataran Sunda inilah yang membentuk konteks ekologi orang Sunda sebagai urang gunung ( manusia gunung) yang secara sadar dapat memanfaatkan kekayaan alam pemberian Tuhan secara fungsional.

Singkong sendiri masuk ke dalam komoditas utama sebagai penghasil produksi bahan pangan khususnya bagi masyarakat Jawa Barat. Data BPS menyebutkan bahwa singkong yang termasuk ke dalam kelompok ubi kayu pada posisi ke 7, menghasilkan produksi 2.000.224 ton dengan luas panen seluas 85.288 hektar pada 2015.

Komoditas Utama Produksi Pertanian di Jawa Barat Tahun 2015 (Sumber: BPS Jabar (2017))
Komoditas Utama Produksi Pertanian di Jawa Barat Tahun 2015 (Sumber: BPS Jabar (2017))

Berdasarkan buku yang penulis sempat baca dengan judul Kuliner Sunda Nikmat, Sedap, Melegenda karya Murdijati Gardjito dkk, menyebutkan bahwa perkembangan kuliner di Jawa Barat yang pesat terdapat beberapa peran urbanisasi masyarakat dari berbagai macam daerah. Selain itu beberapa varian kuliner di Jawa Barat dipengaruhi oleh akulturasi budaya Eropa dan masyarakat Sunda.

Selain itu beberapa makanan khas Bandung juga dipengaruhi oleh budaya Tionghoa, menciptakan kuliner yang tidak kalah untuk menggugah selera.

Bicara soal peuyeum, menariknya kuliner ini tidak hanya ada di Jawa Barat tapi juga meluas hingga Jawa Timur.

Ada sedikit perbedaan dalam cara mengolahnya, jika peuyeum di Jawa Timur, singkong terlebih dahulu di potong kecil-kecil dan memanjang, lalu dibungkus dengan daun pisang dalam proses pemberian ragi. Sementara peuyeum khas Sunda, singkong cukup langsung ditaburkan ragi tanpa perlu dipotong dan dibungkus dengan daun pisang.

Selain dijadikan gorengan, olahan peuyeum lain yang menarik adalah colenak, yang diolah dengan cara dibakar dan ditambah gula kelapa yang sudah dicairkan atau biasa disebut dengan kinca. Sayangnya di Bandung sendiri kuliner ini sudah sedikit sulit ditemukan.

Peuyeum lebih dari sekedar makanan, peuyeum sudah menjadi simbolis oleh-oleh bagi masyarakat di luar Bandung. Semoga ditengah maraknya olahan makanan yang menjamur. Peuyeum dan segala jenis olahannya bisa kembali eksis dan menjadi salah satu kuliner kebanggaan Jawa Barat. Semoga selain lokal, di kemudian hari peuyeum juga bisa terkenal di kancah internasional. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku ā€œPembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kamiā€ yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema ā€œJaga Lahan Lawan Tiranā€ pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,