Wali Kota Bandung Muhammad Farhan: Tidak Masuk Akal Bandara Husein Ditutup, yang Diuntungkan Justru Jakarta!

Bob Yanuar Gilang Fathu Romadhan
Ditulis oleh Bob Yanuar , Gilang Fathu Romadhan diterbitkan Kamis 10 Jul 2025, 13:45 WIB
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)

AYOBANDUNG.ID - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengkritisi penutupan operasional Bandara Husein Sastranegara dan menyebut kebijakan tersebut tidak masuk akal. Ia menilai kebijakan ini justru menguntungkan Jakarta karena masyarakat Bandung dan sekitarnya kini terpaksa terbang melalui Bandara Halim.

"Akibatnya sekarang orang Bandung dan luar Bandung terbangnya bukan dari Bandung, yang dapat untung siapa, ya Jakarta bukan Jawa Barat karena bandara Halim ada di Jakarta Timur,” tegas Farhan.

Farhan mengungkapkan sekarang yang perlu dilakukan adalah membuka kembali Bandara Husein. Ketika Husein dibuka, maka sektor pariwisata akan menggeliat dan Bandung Raya bisa kembali hidup.

Bandara Husein Sastranegara nihil aktivitas penerbangan pada Kamis, 10 Juli 2025. (Sumber: flightradar24)
Bandara Husein Sastranegara nihil aktivitas penerbangan pada Kamis, 10 Juli 2025. (Sumber: flightradar24)

Ia menegaskan bahwa pasar penerbangan terbesar di Jawa Barat terbukti berasal dari Kota Bandung. Pemindahan seluruh penerbangan ke Kertajati dinilainya tidak menjawab kebutuhan riil masyarakat. "Jadi tidak masuk akal jika Bandara Husein di Kota Bandung ditutup," jelasnya.

Data dari BPS juga menunjukkan bahwa Bandara Husein selama ini merupakan simpul utama penerbangan di Jawa Barat. Pada 2023 saja, Husein mencatat 386.147 kedatangan penumpang dan 347.899 keberangkatan. Bandingkan dengan Kertajati yang hanya mencatat 47.666 kedatangan dan 45.829 keberangkatan.

Perbandingan jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara dengan Bandara Internasional Kertajati pada tahun 2023.
Perbandingan jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara dengan Bandara Internasional Kertajati pada tahun 2023.

Farhan juga mengaitkan keberlangsungan Bandara Husein dengan eksistensi pusat-pusat ekonomi seperti Pasar Baru. Banyak wisatawan mancanegara asal Malaysia, Singapura, dan Brunei yang biasanya mendarat langsung di Bandung untuk berbelanja di Pasar Baru. Kini, jumlah kunjungan mereka disebut turun hingga 30 persen.

Ketua HP2B Iwan Suhermawan mengatakan, sejak pengalihan penerbangan internasional dari Husein ke Kertajati, omzet pedagang di Pasar Baru langsung terdampak. Wisatawan luar negeri yang dulu langsung turun di Bandung kini harus mencari jalur lain, yang ujungnya membuat niat berbelanja menurun.

Sebagai langkah awal pemulihan, Pemerintah Kota Bandung mendukung penuh pembukaan kembali rute-rute propeller seperti Bandung–Yogyakarta oleh Susi Air. Farhan mengakui dampak ekonominya belum akan terasa langsung, tetapi ia yakin ini langkah strategis dalam membangun kembali kepercayaan pasar.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat menghadiri pembukaan rute penerbangan baru Bandung–Yogyakarta PP oleh maskapai Susi Air. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat menghadiri pembukaan rute penerbangan baru Bandung–Yogyakarta PP oleh maskapai Susi Air. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)

Farhan juga mengusulkan penambahan rute ke Jawa Tengah dan Sumatera bagian selatan. Menurutnya, hal ini bisa menjadi titik awal untuk menarik kembali penumpang dan memperkuat posisi Bandung sebagai hub regional di Jawa Barat. Ia menegaskan ini bukan untuk menyaingi Kertajati, melainkan pelengkap.

General Manager PT Angkasa Pura Indonesia, Indra Seputra, menyatakan bahwa Bandara Husein tidak pernah tutup. Bandara tetap aktif melayani penerbangan terbatas menggunakan pesawat baling-baling seperti ATR 72, termasuk rute Pangandaran–Bandung–Halim dan Bandung–Yogyakarta–Halim yang dioperasikan Susi Air.

Namun, Indra mengakui bahwa jumlah penumpang sangat jauh menurun. Sebelum Oktober 2023, Husein melayani hingga 4.000 penumpang per hari dengan delapan rute aktif, termasuk ke Denpasar, Balikpapan, hingga Kuala Lumpur dan Singapura. Kini, hanya sekitar lima penumpang yang berangkat tiap hari.

Menurut catatan Angkasa Pura, pada 2024 lalu lalu lintas udara di Bandara Husein hanya 824 pesawat dan 1.947 penumpang. Padahal, di masa jayanya tahun 2018, bandara ini mencatat hingga 1,9 juta penumpang datang dan 1,98 juta berangkat dalam setahun.

Pemerintah pusat sendiri belum memberikan kepastian atas rencana reaktivasi penuh Bandara Husein. Wakil Menteri Perhubungan Suntana menyatakan masih membuka ruang diskusi. Ia menegaskan bahwa solusi terbaik akan dicari bersama dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat.

Farhan menyadari proses reaktivasi tidak mudah. Ia menyebut perlu keterlibatan banyak pihak termasuk Presiden karena Husein juga digunakan TNI AU dan berbagi aset dengan PT Dirgantara Indonesia. Namun ia yakin, jika ada kemauan politik, kendala itu bisa diurai bersama.

Suasana lengang di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu 25 Juni 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Suasana lengang di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu 25 Juni 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Menurutnya, Bandara Husein tidak perlu menerima pesawat besar seperti Airbus A380, tetapi cukup untuk pesawat narrow-body seperti Boeing 737 dan Airbus A320. "Kami tidak minta yang muluk. Cukup kembali seperti 2019, dengan empat juta penumpang per tahun," katanya.

Farhan juga meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pusat duduk bersama untuk membuat skenario di mana Bandara Kertajati tetap berfungsi maksimal, tetapi Husein juga dioptimalkan. “Dua-duanya jalan itu bagus. Sekarang malah hanya satu rute di Husein,” ujarnya.

Sementara itu, masyarakat Bandung kini menghadapi pilihan terbatas. Akses ke Kertajati masih belum semudah yang dibayangkan, dan banyak yang akhirnya lebih memilih terbang dari Halim, menambah beban lalu lintas ke arah Jakarta. Farhan menyebut ini sebagai sinyal bahwa kebijakan perlu ditinjau ulang.

Pemerintah Kota Bandung berharap ada terobosan agar konektivitas udara di wilayah Priangan kembali membaik. Farhan menegaskan bahwa Bandara Husein adalah aset strategis yang tidak boleh dibiarkan mati perlahan. (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 10 Jul 2025, 20:32 WIB

Gonzo dan Gaya Jepang di Bandung, Ketika Passion Bertransformasi Menjadi Komunitas Kreatif

Gonzo, sebuah toko ikonik yang menjadi semacam “portal budaya” menuju dunia fashion, anime, dan gaya hidup Jepang yang eksentrik dan ekspresif.
Gonzo, sebuah toko ikonik yang menjadi semacam “portal budaya” menuju dunia fashion, anime, dan gaya hidup Jepang yang eksentrik dan ekspresif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 10 Jul 2025, 20:22 WIB

Sekolah Rakyat, Sanggupkah Putus Rantai Kemiskinan di Jawa Barat?

Pendidikan gratis Sekolah Rakyat digadang jadi solusi kemiskinan di Jabar. Tapi cukupkah sekolah saja ubah nasib generasi miskin?
Ilustrasi siswa sekolah di Jawa Barat. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Biz 10 Jul 2025, 19:06 WIB

Bakso Akung, Seporsi Legenda dari Jalan Lodaya

Bagi warga Bandung, nama Bakso Akung bukan sekadar tempat makan, melainkan ikon kuliner Bandung dan bagian dari perjalanan rasa yang melegenda sejak 1970-an.
Bagi warga Bandung, nama Bakso Akung bukan sekadar tempat makan, melainkan ikon kuliner Bandung dan bagian dari perjalanan rasa yang melegenda sejak 1970-an.
Ayo Jelajah 10 Jul 2025, 19:00 WIB

Tapak Sejarah Reak, Seni Kesurupan yang Selalu Bikin Riweuh di Bandung Timur

Reak adalah seni kesurupan yang sering dipentaskan di Bandung Timur yang memadukan musik, mistik, dan sejarah panjang dari Pajajaran hingga Citarum.
Penampil Reak dalam salah satu helatan di Bandung. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 10 Jul 2025, 16:24 WIB

Sayur Lodeh: Makanan Lokal yang Penuh dengan Nilai Tradisi Masyarakat Jawa

Sayur lodeh merupakan makanan khas dari Jawa Tengah yang masih kental dengan budaya dan tradisi yang dikaitkan sebagai makanan penolak bala.
Sayur Lodeh Warung Ngonah Braga (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 10 Jul 2025, 13:45 WIB

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan: Tidak Masuk Akal Bandara Husein Ditutup, yang Diuntungkan Justru Jakarta!

Ia menilai kebijakan ini justru menguntungkan Jakarta karena masyarakat Bandung dan sekitarnya kini terpaksa terbang melalui Bandara Halim.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Netizen 10 Jul 2025, 12:27 WIB

Memupuk Welas Asih, Menebar Belas Kasih

Pada dasarnya kita memiliki kekuatan untuk berbuat dan perilaku belas kasih.
Inilah logo baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Welas Asih (Sumber: www.jabarprov.go.id | Foto: Humas Jabar)
Ayo Biz 10 Jul 2025, 11:24 WIB

Kupat Tahu dan Lontong Kari Cicendo, Kuliner Legendaris yang Tak Pernah Sepi

Aroma rempah dari seporsi kupat tahu dan lontong kari mengepul sejak pagi buta di sudut sempit Gang Polisi, Cicendo, Bandung. Tempat itu menjadi saksi bisu salah satu keberadaan kuliner legendaris Kot
Gerai kupat tahu dan lontong kari Cicendo (Foto: GMAPS)
Ayo Jelajah 10 Jul 2025, 10:52 WIB

Pieterspark, Taman Tertua di Bandung yang Berdiri Sejak 1885

Pieterspark dibangun pada 1885 sebagai taman pertama di Kota Bandung. Dibangun untuk mengenang Pieter Sijthoff, kini menjelma jadi Taman Dewi Sartika yang sarat sejarah dan estetika.
Lukisan Pieterspark Bandung. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Ayo Biz 10 Jul 2025, 09:41 WIB

Kisah Dapur Qnoy, dari Katering Hingga Produksi Abon Kemasan yang Lezat dan Sehat

Berawal dari kegemaran memasak dan kebutuhan rumah tangga, Endah Susantie sukses mengembangkan Dapur Qnoy, sebuah usaha kuliner rumahan dengan berbagai produk.
Owner Dapur Qnoy, Endah Susantie (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 10 Jul 2025, 08:58 WIB

Rekam Kelam Derita Satwa, Tragedi Kebun Binatang Bandung Berulang Kali

Sejarah Kebun Binatang Bandung mencatat pola kelam yang berulang.
Taman Jubileumpark (Sumber: (Sumber: Digital Collection KITLV Universiteit Leiden))
Ayo Netizen 09 Jul 2025, 18:18 WIB

Merindu Masakan Mama yang Dibuat Warung Ngonah di Braga

Warung Ngonah adalah salah satu kuliner rumahan yang berada dibelakang gang tidak jauh dari hingar-bingar jalanan Braga.
Nasi Rames Warung Ngonah Braga (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 09 Jul 2025, 17:18 WIB

Dari Gerobak ke Legenda: Warisan Rasa di Balik Waroeng Sate Kardjan sejak 1925

Waroeng Sate Kardjan bukan sekadar tempat makan, kuliner legendaris ini saksi bisu perjalanan rasa, warisan keluarga, dan cinta tak berkesudahan pada budaya kuliner tanah Jawa.
Waroeng Sate Kardjan bukan sekadar tempat makan, kuliner legendaris ini saksi bisu perjalanan rasa, warisan keluarga, dan cinta tak berkesudahan pada budaya kuliner tanah Jawa. (Sumber: Ist)
Ayo Jelajah 09 Jul 2025, 16:58 WIB

Hikayat TPU Cikadut, Kuburan China Terluas di Bandung yang Penuh Cerita

Tak cuma makam etnis Tionghoa, TPU Cikadut juga punya kisah guru muslim, cinta beda budaya, dan kremasi simbolis.
TPU Cikadut (Sumber: bandung.go.id)
Ayo Netizen 09 Jul 2025, 15:50 WIB

Transportasi Umum dan Permasalahan Kota Bandung yang Tak Ada Habisnya

Kini, hiruk pikuk Kota Bandung sudah hampir menyaingi Ibu Kota Jakarta. Namun, di tengah penduduk yang terus meningkat, transportasi umum malah sebaliknya.
Bus Damri di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 09 Jul 2025, 14:11 WIB

Menanti PJ yang Komunikatif, Evaluasi Menjelang 2031

Keputusan MK soal Pilgub dan Pilkada tak hanya menarik dari sisi politik tapi juga komunikasi publik. Seperti apakah?
Mantan PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin (Sumber: Unpar.ac.id | Foto: Unpar)
Ayo Biz 09 Jul 2025, 13:36 WIB

Kupat Tahu 99 Padalarang: Tempat Sarapan Bersejarah yang Menggugah Selera

Setiap pagi, deretan warung sederhana di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, selalu ramai dikunjungi warga. Para pemburu sarapan memenuhi kursi-kursi di jongko-jongko penjaja kupat tahu yang sudah
Kupat Tahu 99 Padalarang (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 09 Jul 2025, 13:10 WIB

Membangun Brand dari Ikatan, Qistina dan Cerita di Balik FNF by Niion

Lewat Friends and Family (FNF) by Niion, Qistina Ghaisani merintis brand lokal bukan hanya sebagai produk gaya hidup, melainkan sebagai medium kedekatan emosional.
Lewat Friends and Family (FNF) by Niion, Qistina Ghaisani merintis brand lokal bukan hanya sebagai produk gaya hidup, melainkan sebagai medium kedekatan emosional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 09 Jul 2025, 11:56 WIB

Dimsum HVH Buatan Teh Iim, Sehatnya Bikin Nagih

Siapa sangka, keresahan seorang ibu yang ingin anak dan orang tuanya makan sayur bisa melahirkan brand kuliner sehat yang digemari banyak orang.
Teh Iim, Owner Dimsum HVH. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 09 Jul 2025, 10:39 WIB

Salah Hari Ulang Tahun, Kota Bandung jadi Korban Prank Kolonial Terpanjang

Kota Bandung rayakan HUT tiap 1 April selama nyaris seaba. Baru sadar itu bukan tanggal lahir aslinya di 1997. Kok bisa?
Suasana di sekitar Sociëteit Concordia (Gedung Merdeka) tahun 1935. (Sumber: KITLV)