Yuridi by MR: Bukti Kain Perca Bisa Disulap Jadi Tentengan Cantik

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Jumat 11 Jul 2025, 11:35 WIB
Owner Yuridi by MR, Martini Norman (Foto: Rizma Riyandi)

Owner Yuridi by MR, Martini Norman (Foto: Rizma Riyandi)

AYOBANDUNG.ID -- Martini Norman, sosok di balik brand 'Yuridi by MR', memiliki kisah menarik di balik usahanya. Dimulai dari sisa-sisa kain, produknya kini bisa menembus pasar hingga Papua dan Makassar.

Meski tak pernah sekolah jahit, kemampuan Martini tumbuh dari pengalaman melihat sang ibu menjahit baju, taplak, hingga 'ceumpal'. Pada 2006, ibunya mendapat undangan dari kecamatan sebagai pengrajin perca.

Namun sang ibu tidak bisa hadir, sehingga Martini pun menggantikannya. Setahun kemudian, ia mulai membuat produk sederhana dan diajak mengikuti pameran oleh pemerintah kota setempat.

Bisnis craft milik Martini sendiri berangkat dari langkah sederhana. Ia membeli kain perca karungan di kawasan Cigondewah pada 2010. Namun, karena warna kain tak seragam, Martini kesulitan memenuhi permintaan konsumen.

Ia pun mulai membeli kain utuh, meskipun tetap memanfaatkan kain perca yang ada. “Selama produksi, saya kombinasikan 50% kain utuh dan 50% kain perca. Alhamdulillah diterima pasar,” ujarnya.

Seiring waktu, permintaan akan produk batik mulai berdatangan. Martini lalu memperluas jaringan dengan mengikuti pelatihan dan bergabung dengan komunitas UMKM. Dari sana, ia mulai mendapatkan kain perca batik dari sesama pelaku usaha.

Berbagai macam produk Yuridi by MR (Foto: Rizma Riyandi)
Berbagai macam produk Yuridi by MR (Foto: Rizma Riyandi)

Meski produk pertama yang dibuat adalah pouch dan tas, saat ini jenis dan desain produk Yurudi by MR pun berkembang. Martini kini memproduksi item dekorasi rumah seperti taplak, sarung bantal, hingga pesanan khusus.

Selain produk berbasis kain, Martini juga mengembangkan rajutan, gantungan kunci, dan makramé. Jerih payahnya membuahkan hasil saat ia berhasil meraih juara 3 UMKM Award Kota Bandung untuk kategori craft.

Memahami Segmen Pasar

Awalnya, Martini mencoba menjual produknya di lingkungan sekitar. Namun hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Ternyata, menurut pendamping dari Dinas, segmen pasarnya adalah kelas menengah ke atas.

Akhirnya Martini pun mengubah strategi pemasarannya dengan mengikuti Pameran untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Berkat ketekunannya, Martini pun berhasil mengirimkan produknya ke berbagai penjuru Bandung hingga luar kota.

“Kalau produksi rutin itu gampang. Yang susah itu cari pasar yang tepat. Karena kalau salah, nanti produksi sudah banyak tapi nggak kejual. Produk seperti saya memang harus pilih-pilih konsumen,” katanya.

Guna memelihara loyalitas pelanggan, Martini pun terus berinovasi. Soal desain, Martini mengaku banyak terinspirasi dari media sosial, terutama akun-akun produk luar negeri.

Namun, semua desain ia modifikasi sesuai gaya khas Yuridi by MR. Produk-produknya dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp300 ribu.

Saat ini Yuridi by MR telah mengantongi perizinan lengkap seperti NIB dan HAKI. Menurut Martini, kekuatan utama Yuridi by MR terletak pada kualitas dan desain yang berbeda karena pengerjaan yang lebih rumit.

Tantangan ke Depan

Martini mengakui bahwa kondisi ekonomi 2025 menjadi tantangan tersendiri. Ia menuturkan, saat ini biaya sewa stand pameran sulit dijangkau, daya beli masyarakat pun menurun.

Gantungan Kunci Yuridi by MR (Foto: Rizma Riyandi)
Gantungan Kunci Yuridi by MR (Foto: Rizma Riyandi)

Sementara itu, jika ingin terjun ke e-commerce, produknya kalah dengan produk impor. "Sasaran utama di e-commerce itu kan anak muda, tapi banyak dari mereka menginginkan produk murah, sedangkan Yuridi berfokus pada kualitas," ujar Martini.

Karena itu, ia lebih nyaman berjualan secara offline. Ia berharap, ekonomi pun bisa kembali pulih dan daya beli masyarakat bisa kembali seperti semula.

Informasi Umum Yuridi by MR

Rumah Produksi: Jalan kopo gg melati 2 no 118, RT :05/02, Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung

Produk: Craft kain perca tas, pouch, item dekorasi rumah

Harga: Rp30 ribu - Rp300 ribu tergantung jenis item

Telepon: 0812-2313-4449

Alternatif Produk Sejenis

1. https://s.shopee.co.id/zJCOh2nr

2. https://s.shopee.co.id/7fOkKUviYu

3. https://s.shopee.co.id/8KeR7jWulI

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 19 Okt 2025, 13:59 WIB

Hikayat Kasus Pembunuhan Grutterink, Landraad Bandung jadi Saksi Lunturnya Hegemoni Kolonial

Kisah tragis Karel Grutterink dan Nyai Anah di Bandung tahun 1922 mengguncang Hindia Belanda, mengungkap ketegangan kolonial dan awal kesadaran pribumi.
De Preanger-bode 24 Desember 1922
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 13:19 WIB

Si 'Ganteng Kalem' Itu Bernama Jonatan Christie

Jojo pun tak segan memuji lawannya yang tampil baik.
Jonatan Christie. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 12:15 WIB

Harapan Baru Prestasi Bulu Tangkis Indonesia

Kita percaya PBSI, bahwa pemain yang bisa masuk Cipayung memang layak dengan prestasi yang ditunjukan secara objektif.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 11:47 WIB

Bandung dan Tantangan Berkelanjutan

Dari 71 partisipan UI GreenCityMetric, hanya segelintir daerah yang dianggap berhasil menunjukan arah pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan.
Berperahu di sungai Citarum (Foto: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 11:00 WIB

Menyoal Gagalnya Bandung Raya dalam Indeks Kota Hijau

Dalam dua dekade terakhir, kawasan metropolitan Bandung Raya tumbuh dengan kecepatan yang tidak diimbangi oleh kendali tata ruang yang kuat.
Sampah masih menjadi salah satu masalah besar di Kawasan Bandung Raya. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Mildan Abdallah)
Ayo Netizen 19 Okt 2025, 08:41 WIB

Bandung, Pandawara, dan Kesadaran Masyarakat yang Harus Bersinergi

Untuk Bandung yang maju dan berkelanjutan perlu peran bersama untuk bersinergi melakukan perubahan.
Aksi Pembersihan salah satu sungai oleh Pandawara Group (Sumber: Instagram | Pandawaragroup)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 19:38 WIB

Antrean iPhone 17 di Bandung: Tren Gaya Hidup atau Tekanan Sosial?

Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama.
Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama. (Foto: Dok. Blibli)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 18:47 WIB

Sportainment di Pusat Perbelanjaan Bandung, Strategi Baru Menarik Wisatawan dan Mendorong Ekonomi Kreatif

Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu.
Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 17:31 WIB

Dapur Kolektif dan Semangat Komunal, Potret Kearifan Kuliner Ibu-Ibu Jawa Barat

Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung.
Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 20:21 WIB

'Bila Esok Ibu Tiada': Menangis karena Judul, Kecewa karena Alur

Ulasan film "Bila Esok Ibu Telah Tiada" (2024). Film yang minim kejutan, tapi menjadi pengingat yang berharga.
Poster film "Bila Esok Ibu Telah Tiada". (Sumber: Leo Pictures)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 19:36 WIB

Balakecrakan Menghidupkan Kembali Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Bersama

Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa.
Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 18:10 WIB

Gen Z Mengubah Musik Menjadi Gerakan Digital yang Tak Terbendung

Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati.
Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati. (Sumber: Freepik)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 17:36 WIB

Sejarah Panjang Hotel Preanger Bandung, Saksi Bisu Perubahan Zaman di Jatung Kota

Grand Hotel Preanger menjadi saksi sejarah kolonial, revolusi, hingga kemerdekaan di Bandung. Dari pesanggrahan kecil hingga ikon berusia seabad.
Hotel Preanger tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 17:15 WIB

Lengkong Bergerak dari Kampung Kreatif Menuju Destinasi Wisata Urban

Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya.
Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:33 WIB

Tunjangan Rumah Gagal Naik, Dana Reses DPR RI Justru Melambung Tinggi

Tunjangan rumah yang gagal dinaikkan ternyata hanya dilakukan untuk meredam kemarahan masyarakat tapi ujungnya tetap sama.
Gedung DPR RI. (Sumber: Unsplash/Dino Januarsa)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:04 WIB

Lagi! Otak-atik Ganda Putra, Pasangan Baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat Bikin BL Malaysia Marah

PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:38 WIB

Meneropong 7 Program Pendidikan yang Berdampak Positif

Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan program-program yang berkualitas.
Anak sekolah di Indonesia. (Sumber: indonesia.go.id)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:13 WIB

Hantu Perempuan di Indonesia adalah Refleksi dari Diskriminasi

Sejauh ini sebagian perempuan masih hidup dengan penderitaan yang sama, luka yang sama, dan selalu mengulang diskriminasi yang sama.
Perempuan dihidupkan kembali dalam cerita tapi bukan sebagai pahlawan melainkan sebagai teror. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:55 WIB

Cikandé, Cekungan seperti Karung

Toponimi Cikandé langsung populer ketika kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 terungkap.
Citra satelit Kampung Cikandé, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:20 WIB

Braga dan Kopi Legenda

Sejarah kopi di Jalan Braga Bandung erat kaitannya dengan sejarah Jalan Braga itu sendiri pada era kolonial Belanda.
Warung Kopi Purnama di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com)