Tips untuk MABA UIN SGD Bandung agar Hidup Aman dan Tentram

Reska Nrs
Ditulis oleh Reska Nrs diterbitkan Minggu 06 Jul 2025, 07:31 WIB
Rektorat UIN Sunan Gunung Djati (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: ReskaNrs)

Rektorat UIN Sunan Gunung Djati (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: ReskaNrs)

Masa awal kuliah memanglah menyenangkan. Perasaan excited untuk memulai hidup baru dibangku kuliah, bayangan akan kehidupan gendre romance khas film layer lebar hingga hinggar-binggar acara yang diselengarakan saat masa perkenalan Kampus.

Ingar bingar tersebut ditandai dengan mulai maraknya ucapan-ucapan selamat datang dari Jurusan, Fakultas hingga Universitas, Twibbon bertebarahan, dan yang tak kalah wajib bagi Gen-Z adalah join trend yang ada.Hidup tidak afdol rasanya jika ketinggalan tren.

Namun jangan sampai ingar bingar merayakan kelulusan tersebut melalaikan hal-hal penting yang perlu disadari bagi para calon mahasiswa, khususnya calon mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Karena kehidupan di lingkungan kampus yang katanya PTKIN nomor wahid di Indonesia ini tidak selalu indah.

Anggap saja ini wejangan sekaligus kasih sayang dari Kating yang sebentar lagi bulukan. Berikut adalah hal-hal yang setidaknya perlu diperhatikan agar kehidupan semasa kuliah di UIN Sunan Gunung Djati tentram dan aman:

Awas jebakan camping ceria!

Alur masa orientasi di UIN Sunan Gunung Djati secara umum terbagi kepada 3 tahapan.

Pertama tentu saja orientasi tingkat Universitas atau yang biasa dikenal dengan acara Perkenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan atau disingkat PBAK. Dalam acara ini sesuai namanya diselengarakan oleh pihak Universitas selama 2 hari dengan menampilakan sambutan resmi dari Rektor, ceramah akademis oleh Tokoh Nasional serta acara resmi lainnya. Sedangkan di hari kedua biasanya diisi oleh penampilan yang lebih ringan seperti unjuk gigi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada.

Setelah acara PBAK selesai selama 2 hari, dihari ketiga biasanya kegiatan perkenalan kampus mulai terfokus kepada fakultas yang dipilih, dari sini masa perkenalan mulai sesuai dengan kekhasan fakultasnya masing-masing. Mulai dari sini hingga masa perkenalan jurusanlah para MABA wajib berhati-hati jika tidak ingin termakan jebakan oknum kaderisasi.

Pada masa perkenalan ini, biasanya para MABA akan dibagi kelompok untuk mendapatkan mentoring tentang kefakultasan ataupun kejurusanan dari para KATING selama beberapa waktu. Namun, kesempatan itu tak jarang dimanfaatkan oleh para oknum pejuang kaderisasi untuk menjebak para adik-adik MABA yang masih terlalu polos ini untuk mengikuti “Camping Ceria” yang padahal isinya adalah pengkaderan organisasi.

Bagi MABA yang sedari awal memang tertarik untuk memasuki organisasi tersebut mungkin akan merasa fine-fine saja, tapi bagi MABA yang sedari awal ditawari dengan iming-iming “Camping Ceria” tentu akan merasa dongkol ketika tiba-tiba terjebak dalam pengkaderan.

Untuk oknum-oknum tersebut, sudahlah sekarang bukan lagi zamannya melanjutkan tradisi seperti itu. Buktikan bahwa organisasi kalian memang menawarkan value yang bisa dimiliki, sehingga para MABA juga akan tertarik dengan sendirinya.

Bukan Bandungnya Dilan!

Ketika orang luar kota membayangkan kota ini, mungkin yang terbersit bagi kebanyakan orang akan terbayang suasana teduh, indah dan tenangnya Bandung seperti dalam adegan-adengan film Dilan.

Namun sayang, bayangan seperti itu khususnya bagi para MABA perantauan haruslah segera dibuang jauh-jauh dan nikmatilah realitas yang ada.

Nyatanya UIN SDG bukanlah terletak dijantung Kota Bandung yang Estetik khas film Dilan melainkan terletak diujung timur kota Bandung! Karena itulah kehidupan kuliah estetik jauh dari harapan. Karena letaknya ini berada diantara pertemuan 2 jalan arteri sekaligus dan menjadi gerbang perbatasan menuju ke luar kota dan daerah industri.

Salah satu gedung di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Sumber: Program Studi Administrasi Publik FISIP UIN SGD Bandung)
Salah satu gedung di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Sumber: Program Studi Administrasi Publik FISIP UIN SGD Bandung)

Sudah menjadi makanan sehari-hari ketika jam berangkat dan pulang kerja kemacetan di Bundaran Cibiru yang teretak tak jauh dari Kampus satu tak terelakan.

Para MABA yang memerlukan mobilitas dari kampus satu ke kampus dua atau sebaliknya dan para MABA kos Budget yang jauh dari Kampus diharapkan mengenali jam-jam rawan tersebut demi menjaga mental health kalian.

Selalu Kunci Ganda Kendaraan di Mana pun

Menjaga barang pribadi sangatlah penting untuk semua orang terlebih mahasiswa yang tak jarang budgetnya pas-pasan terutama sepeda motor sebagai alat transfortasi kesana-kemari selama perkuliahan berlangsung.

Sepeda motor menjadi pilihan paling masuk akal bagi mahasiswa perantauan di Bandung, menginggat Public Transfort Bandung yang masih tergolong buruk. Bagi mahasiswa UIN Bandung menjaga keamanan sepeda motor sangatlah urgent karena tak jarang berita kehilangan motor terutama di daerah sekitar kampus yakni Cipadung dan Manisi sangat sering terdengar.

Pengalaman kehilangan motor ini menjadi salah satu kejadian yang sangat dekat dengan saya sendiri, dimana sekitar bulan Mei tahun 2023 salah satu teman dekat saya mengalaminya, bahkan saya terlibat dalam proses pelaporan di Ruang Kantor Polisi Terdekat.

Pada bulan Mei 2023, saat saya dan teman-teman saya baru saja selesai dari kelas bahasa di Gedung Language Center dikejutkan dengan salah seorang teman saya yang berkata bahwa motor kesayangannya tidak ditemukan di tempat ia parkir yakni diarea parkir diantara Gedung Language Center dan Masjid Ikomah, dimana area tersebut memang merupakan area parkir motor bagi mahasiswa.

Setelah sekian lama mencari dan melapor kepada pihak keamanan kampus untuk menyisir area kampus barangkali lupa tempat parkir atau tertukar dengan motor lain, diputuskanlah memang dinyatakan raib.

Usaha melihat CCTV pun dilakukan. tapi sayangnya, kebanyakan dari CCTV yang terpasang pada saat hari itu ternyata dalam keadaaan mati.

Ada satu CCTV kunci yakni CCTV di Gerbang utama (Kampus 1 UIN SGD) memang hanya memiliki 1 akses untuk keluar masuk kendaraan ternyata kualitasnya tidak sebegitu baik padahal titik vital inilah yang semestinya menjadi garda pertama dan terakhir pertahanan keamanan di Kampus 1 UIN nomor Wahid di Indonesia ini.

Pada sore harinya, saya dan korban pergi melapor kejadian tersebut ke Kantor Polisi terdekat namun jangan membayangkan respons yang diberikan akan seperti di dalam film-film laga, di mana respons sigap dengan adegan terburu-buru mengingat jeda kejadiaanya tak terlalu lama baru saja terjadi. Sama sekali tidak, simpan saja imaji itu di dalam pikiran.

Kami harus menunggu lama untuk membuat laporan di ruang lapor; dan tahu respons yang membuat saya hilang harapan? Ketika laporan telah selesai ada seorang oknum yang berkata kurang lebih untuk mengikhlaskan serta berdoa agar diganti dengan yang lebih baik.

Dari sanalah saya mempertanyakan adakah kegiatan untuk mencari, menginggat saya yakin kehilangan sepeda motor di area Kampus UIN Sunan Gunung Djati dan sekitarnya bukanlah kasus yang pertama kali terjadi.

Untuk itu, menginggat pendalaman yang telah terjadi. Saya sarankan untuk para MABA lebih baik untuk mawas diri dengan selalu menggunakan kunci ganda sepeda motor di mana pun kalian berada, karena kejahatan beraksi jika ada kesempatan.

Jangan Naik Ojol!

Bandung yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia, nyatanya tak ditunjang oleh transfortasi publik yang memadai.

Menurut Kumparan.com Bandung kini mengeser posisi Jakarta sebagai kota termacet di Indonesia. Hal ini tentu saja berkorelasi dengan ketersedian transfortasi publik dan pola mobalitas masyarakat yang sudah berubah.

Melihat koneksivitas transfortasi publik yang masih belum baik akan selamanya menjadikan kendaraan pribadi dan ojek online sebagai pilihan “paling masuk akal” untuk menerobos kemacetan Kota Bandung.

Namun ada hal yang perlu diperhatikan terlebih untuk MABA karena UIN Sunan Gunung Djati terletak di wilayah Bandung Timur yang kerap dijuluki sebagai “Zona Merah” bagi para driver ojol.

Zona Merah adalah kawasan dimana ojol tidak bisa menerima orderan atau mengantar pelanggar karena dikuasai oleh opang yang tak jarang terjadi gesekan atau bahkan tindak pidana.

Seperti yang sempat dialami oleh mahasiswi UIN SGD sendiri saat memesan Ojol untuk pulang kerumahnya dari Stasiun Cimekar pada 22 Desember 2024 silam. Korban yang tidak tau apa-apa mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.

Ini menjadi pengingat bagi para MABA khususnya perantauan yang tidak dibekali dengan kendaraan pribadi untuk memiliki kesadaran Kawasan karena jika ingin merubah hal-hal buruk seperti ini diperlukan Kerjasama antar lembaga dan waktu yang lama.

Semoga adanya tulisan ini menjadi pepeling agar hidup tentram dan aman selama perkuliahan di UIN Sunan Gunung Djati tercinta. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Reska Nrs
Tentang Reska Nrs
Suka Ayam Geprek
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 01 Nov 2025, 12:51 WIB

Menanam Masa Depan, Mustika Arsri dan Revolusi Teknologi di Ladang Petani Muda

Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur.
Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur. (Sumber: dok Habibi Garden)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 21:42 WIB

Hikayat Skandal Kavling Gate, Korupsi Uang Kadeudeuh yang Guncang DPRD Jawa Barat

Saat uang kadeudeuh jadi bencana politik. Skandal Kavling Gate membuka borok korupsi berjamaah di DPRD Jawa Barat awal 2000-an.
Gedung DPRD Jawa Barat.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:01 WIB

Balqis Rumaisha, Hafidzah Cilik yang Berprestasi

Sebuah feature yang menceritakan seorang siswi SMP QLP Rabbani yang berjuang untuk menghafal dan menjaga Al-Qur'an.
Balqis Rumaisha saat wawancara di SMP QLP Rabbani (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 13:01 WIB

Antara Kebebasan Berpendapat dan Pengawasan Digital: Refleksi atas Kasus TikTok di Indonesia

Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital.
Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 11:12 WIB

Self-Care ala Korea: dari Rutinitas Skincare ke Gaya Hidup Positif

Glowing bukan cuma dari skincare, tapi juga dari hati yang tenang.
Penggunaan skincare rutin sebagai bentuk mencintai diri sendiri. (Sumber: Pexels/Rheza Aulia)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 09:46 WIB

Hikayat Pembubaran Diskusi Ultimus, Jejak Paranoia Kiri di Bandung

Kilas balik pembubaran diskusi buku di Toko Buku Ultimus Bandung tahun 2006, simbol ketegangan antara kebebasan berpikir dan paranoia anti-komunis.
Ilustrasi pembubaran diskusi di Ultimus Bandung.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 09:39 WIB

Kala Cinta Tak Secepat Jadwal Keluarga, Realita Film 'Jodoh 3 Bujang'

Kisah tiga bersaudara yang harus menikah bersamaan demi tradisi.
Salah satu adegan di film 'Jodoh 3 Bujang'. (Sumber: Instagram/Jodoh 3 Bujang)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 08:38 WIB

Hikayat Janggal Pembunuhan Brutal Wanita Jepang Istri Pengacara di Bandung

Polisi menemukan jasadnya dengan pisau masih menancap. Tapi siapa pembunuhnya? Dua dekade berlalu, jawabannya hilang.
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 07:50 WIB

Menepi Sejenak Menikmati Sore di Bandung Utara

Kamakarsa Garden adalah salah satu tempat yang bisa dikunjungi di daerah Bandung Utara untuk sejenak menepi dari hingar-bingar perkotaan.
Kamakarsa Garden (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 19:42 WIB

Perempuan Pemuka Agama, Kenapa Tidak?

Namun sejarah dan bahkan tradisi suci sendiri, tidak sepenuhnya kering dari figur perempuan suci.
Dalam Islam, Fatimah az-Zahra, putri Nabi, berdiri sebagai teladan kesetiaan, keberanian, dan pengetahuan. (Sumber: Pexels/Mohamed Zarandah)
Beranda 30 Okt 2025, 19:40 WIB

Konservasi Saninten, Benteng Hidup di Bandung Utara

Hilangnya habitat asli spesies ini diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi setidaknya 50% selama tiga generasi terakhir.
Leni Suswati menunjukkan pohon saninten. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 17:33 WIB

Mental Mengemis sebagai Budaya, Bandung dan Jalan Panjang Menuju Kesadaran Sosial

Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan.
Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan. (Sumber: Pexels)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 17:24 WIB

Review Non-Spoiler Shutter versi Indonesia: Horor lewat Kamera yang Tidak Biasa

Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004).
Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004). (Sumber: Falcon)