ASN Belajar, tapi Tak Berubah?

Bayu Hikmat Purwana
Ditulis oleh Bayu Hikmat Purwana diterbitkan Jumat 04 Jul 2025, 14:24 WIB
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Diskominfo Depok)

Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Diskominfo Depok)

Berdasarkan hasil riset dari Litbang Kompas 30 Juni 2025 menunjukkan bahwa publik menyoroti kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan tajam. Lebih dari 50 persen responden menilai ASN masih dekat dengan persoalan suap, pungli, tidak profesional, dan lamban dalam pelayanan.

Bahkan, pungli disebut sebagai masalah terbanyak dalam pelayanan publik (44 persen). Citra positif ASN pun hanya mencapai 61,9 persen. Meskipun begitu, harapan masyarakat tetap tinggi: 74,1 persen responden yakin kinerja ASN akan membaik di masa depan.

Paradoks

Fenomena ini menampakkan paradoks menarik. Di satu sisi, pelatihan ASN dilakukan secara masif melalui berbagai program pengembangan kompetensi.

Namun di sisi lain, publik belum merasakan dampak nyata dari investasi pelatihan tersebut. Banyak instansi masih mengukur keberhasilan pelatihan berdasarkan indikator administratif seperti kehadiran, tingkat kepuasan peserta, atau jumlah peserta yang lulus. Aspek pembelajaran bermakna seperti perubahan perilaku dan kontribusi terhadap kinerja, belum menjadi fokus evaluasi.

Padahal, pembelajaran yang berdampak sejatinya mencakup dua aspek: perolehan pengetahuan dan penggunaan pengetahuan dalam pekerjaan.

Keduanya menjadi fondasi peningkatan produktivitas, baik dari sisi efisiensi maupun efektivitas. Ketika pelatihan hanya berakhir sebagai kegiatan tanpa pengaruh nyata, maka wajar jika publik patut mempertanyakan efektivitas reformasi birorkasi.

Tantangan

Kondisi ini kontras dengan semangat kebijakan yang tengah digulirkan. Presiden Prabowo melalui Asta Cita menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, yang menjadi salah satu misi utama pemerintah. Dalam konteks ASN, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 Pasal 49 mengamanatkan bahwa setiap ASN wajib melakukan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan, terintegrasi, dan sesuai kebutuhan organisasi.

Mandat ini diperkuat oleh Peraturan LAN Nomor 6 Tahun 2023 tentang Sistem Pembelajaran Pengembangan Kompetensi Secara Terintegrasi atau Corporate University (Corpu).

Corpu merupakan wahana pengembangan kompetensi SDM agar mampu menjawab arah dan tujuan strategis organisasi (Meister, 1998). Corpu hadir sebagai respons keterbatasan pendekatan learning, training, & development yang lebih menekankan pada rutinitas daripada dampak pembelajaran.

Konsep Corpu tersebut dimaksudkan bukan sekadar metode teknis pelatihan, tetapi pendekatan strategis untuk mendukung manajemen talenta, pencapaian tujuan organisasi, dan pembangunan nasional. Dalam peraturan tersebut, evaluasi menjadi bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan Corpu. Setiap instansi penyelenggara diwajibkan menunjukkan bahwa pembelajaran berdampak pada kinerja, baik individu maupun organisasi.

Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Namun, pelaksanaan evaluasi dampak pembelajaran ASN Corpu belum sepenuhnya mencerminkan semangat itu. Evaluasi masih didominasi survei sebagai satu-satunya instrumen.

Meskipun survei memiliki kelebihan dari segi kemudahan distribusi dan jangkauan responden, metode ini juga memiliki keterbatasan mendasar: bersifat subjektif, rentan terhadap bias, tidak dapat memverifikasi perubahan nyata, dan tidak menggambarkan konteks perubahan perilaku di lapangan.

Dalam evaluasi pelatihan yang serius, survei seharusnya menjadi bagian dari pendekatan multi-metode.

Evaluasi yang kuat seharusnya dilengkapi dengan metode lainnya observasi langsung, wawancara dengan atasan atau rekan kerja, studi kasus, portofolio kerja, 360-degree feedback, dan mekanisme tindak lanjut yang terdokumentasi.

Hanya dengan pendekatan holistik kita dapat mengukur secara valid apakah hasil pelatihan benar-benar berdampak.

Dampak yang dimaksud bukan sekadar angka, tetapi transformasi nyata. ASN yang mengikuti pelatihan seharusnya menunjukkan perubahan dalam kinerja, sikap, dan kontribusi pada tujuan organisasi.

Di level organisasi, pembelajaran semestinya mendorong inovasi, meningkatkan kualitas pelayanan publik, memperkuat budaya kerja, dan bahkan memberikan nilai tambah bagi investasi negara. Beberapa program pelatihan seharusnya sudah dapat dihitung nilai Return on Investment (ROI) secara konkret.

Kegagalan dalam membangun sistem evaluasi berbasis hasil akan berdampak serius. Akuntabilitas pelatihan menjadi lemah. Keterkaitan antara pelatihan dan peningkatan kinerja ASN menjadi kabur. Akhirnya, pengambilan keputusan organisasi pun tidak didasarkan pada data pembelajaran, tetapi pada kebiasaan, kebijakan politis, atau persepsi semata.

Tindak Lanjut

Untuk itu, LAN RI bersama Dewan Pengarah ASN Corpu Instansi perlu mendorong reformasi sistem evaluasi pelatihan. Lemahnya sistem evaluasi meski lambat tapi pasti akan menggerus kepercayaan publik, menghambat jalannya reformasi birokrasi, dan berpotensi menyia-nyiakan anggaran pengembangan Aparatur.

Corpu tidak cukup hanya dijalankan, tetapi harus dipertanggungjawabkan dampaknya. Ini membutuhkan penetapan indikator yang terukur, metode evaluasi yang kredibel, dan penggunaan hasil evaluasi dalam siklus manajemen SDM di instansi.

Baca Juga: Sudah Kirim Artikel ke Ayobandung.id, tapi Belum Terbit? Pastikan 'Send to REVIEW'

Paradoks publik yang masih berharap pada perbaikan ASN meski citranya tercoreng, harus dijawab dengan langkah nyata. Momentum reformasi birokrasi jangan berhenti di tataran regulasi dan tuntutan administratif. ASN Corpu harus menjadi motor penggerak perubahan menjawab tuntutan masyarakat, bukan hanya memenuhi kewajiban pelatihan.

Jika kita ingin meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembalikan kepercayaan terhadap ASN, maka tidak ada jalan lain selain menjadikan pembelajaran sebagai investasi yang berdampak. Karena pada akhirnya, birokrasi yang belajar adalah birokrasi yang berubah. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Bayu Hikmat Purwana
Analis Kebijakan dengan bidang kepakaran pengembangan kapasitas ASN di Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Talenta ASN Nasional Lembaga Administrasi Negara
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Beranda 18 Agu 2025, 20:03 WIB

Setya Novanto dan Jalan Terjal Penegakan Hukum Korupsi di Indonesia

Ia menyebut kejahatan yang dilakukan oleh Setya Novanto cs masuk dalam kategori ekstra ordinary crime, di mana telah membuat kerugian yang berdampak pada suatu bangsa.
Setya Novanto dibebaskan bersyarat dari Lapas Sukamiskin. (Sumber: Dok. Lapas Sukamiskin)
Ayo Netizen 18 Agu 2025, 19:56 WIB

Persib-Bobotoh: Memulai Liga dengan Semangat 'Ka Al-Jasadi Al-Wahid'

Dua tahun lalu, tali ukhuwah Bobotoh dan manajemen Persib sempat beku. Kini keduanya sedikit demi sedikit mulai mencair.
Ketum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar menjadi salah satu model video peluncuran jersey Persib Bandung untuk mengarungi kompetisi Super League 2025/2026. (Sumber: Persib, VPC)
Ayo Biz 18 Agu 2025, 15:01 WIB

Melirik Potensi Bisnis Ikan Gabus Hias yang Punya Harga Jual Jutaan Rupiah

Ikan gabus yang dulu dianggap tak bernilai berubah status menjadi primadona baru di kalangan penghobi ikan hias. Hewan air tawar yang biasa ditemukan di rawa dan sungai ini kini diperdagangkan dengan
Ikan gabus hias. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Jelajah 18 Agu 2025, 14:58 WIB

Sejarah Pertempuran Lengkong Besar, Pasukan Bambu Runcing Dibombardir Tank dan Panser

Sejarah Pertempuran Lengkong Besar di jantung Bandung, pemuda berbekal senjata seadanya melawan tank Gurkha dan pesawat Mustang.
Tank pasukan Gurkha dalam sebuah pertempuran di Asia Tenggara tahun 1945. (Sumber: Imperial War Museums)
Ayo Biz 18 Agu 2025, 13:40 WIB

Rahasia Kesuksesan Kopi Klenteng, Warkop Favorit di Jantung Kota Bandung

Di kawasan Pecinan Bandung, tepatnya di Jalan Kelenteng No. 26, Andir, terdapat sebuah kedai kopi kecil yang selalu ramai oleh pengunjung. Meski ukurannya tidak besar, Kopi Kelenteng berhasil menyedot
Kopi Klenteng (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 18 Agu 2025, 11:40 WIB

Semarak Pawai dan Lomba Agustusan 

Agustusan bukan sekadar perayaan, tapi menjadi momen guyub penuh warna, ceria, dan asyik.
Siswa SD Negeri 067 Nilem dengan didampingi guru dan orang tua mengikuti karnaval merah putih saat melintas di Jalan Nilem, Kota Bandung, Kamis 14 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 18 Agu 2025, 10:47 WIB

Tacit Knowledge: Menyelamatkan Sejarah dari Lupa Kolektif

Pengetahuan yang melekat dalam kesan pribadi, intuisi, pengalaman, tradisi lisan, dan ingatan kolektif disebut tacit knowledge.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. (Sumber: Dok. Direktorat Jenderal Kebudayaan)
Ayo Netizen 18 Agu 2025, 08:54 WIB

Fenomena Bendera One Piece dari Perspektif Penggemar

Fandom One Piece yang biasanya membahas spoiler dan fan-theory tiba-tiba menjadi sangat ramai dengan tuduhan makar.
Bendera Jolly Roger alias bajak laut Akagami dalam serial One Piece berkibar di permukiman warga Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 20:42 WIB

Ketika Warisan Suci Dikoyak oleh Skandal dan Kekuasaan, Masihkah Ulama sebagai Pewaris Nabi?

Opini ini mempertanyakan kembali kesucian hadist nabi yang bermakna "ulama sebagai pewaris para nabi" melihat realita oknum kiai saat ini.
Nabi-nabi tidak mewariskan harta, tahta, atau kekuasaan. Mereka mewariskan ilmu yang membebaskan, akhlak yang mulia, dan keberanian melawan kezaliman (Sumber: Pexels/Ahmet Çığşar)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 18:06 WIB

Do'a 3 Tahun untuk Mukti-Mukti

Mukti adalah musisi balada unik dan menarik.
Mukti Mukti, musisi balada asal Bandung, wafat 15 Agustus 2022. (Sumber: Facebook/Mukti-Mukti)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 14:13 WIB

80 Tahun Komunikasi Publik Indonesia Beserta Kontras-nya

Tepat 80 tahun Indonesia berusia, Agustus 2025 ini.
Sejumlah siswa SD Negeri 067 Nilem dengan didampingi guru dan orang tua mengikuti karnaval merah putih saat melintas di Jalan Nilem, Kota Bandung, Kamia 14 Aguatus 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 12:07 WIB

Refleksi HUT RI ke-80: Merdeka di Era Baru

Tanggal 17 Agustus 1945 adalah tonggak besar bangsa Indonesia.
Paskibra yang terdiri dari pelajar terpilih dari sejumlah sekolah se-Kota Bandung itu berlatih untuk persiapan upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 10:27 WIB

Sejarah Kabar Proklamasi Kemerdekaan RI Sampai ke Bandung via Kantor Berita Domei

Dari kantor Domei, berita proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945 menyebar di Bandung melalui papan tulis, pamflet tinta merah, dan udara radio.
Kantor Domei cabang Jawa Barat di Bandung (sebelumya De Driekleur) yang jadi titik mulai sampainya kabar proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 (sebelumya De Driekleur). (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 09:39 WIB

Merayakan Birthday Trip di Garut

Birthday trip adalah kegiatan yang bisa dilakukan seseorang untuk merayakan hari ulang tahun dengan cara melakukan perjalanan singkat.
Pemandangan Kereta Commuter Line Garut (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 00:58 WIB

Yang Dilakukan Soekarno Sebelum dan Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

Rumah Maeda dan Pegangsaan Timur jadi saksi sejarah detik-detik menegangkan yang dijalani Bung Karno sebelum dan sesudah proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Mohammad Hatta (kiri) dan Soekarno (kanan) dalam sebuah kesempatan. (Sumber: Wikimedia)
Beranda 16 Agu 2025, 23:03 WIB

Kisah Siti Fatimah: Intel Cilik yang Menjadi Saksi Agresi Militer Belanda

Senyum sumringah Fatimah seketika hilang saat ia menceritakan dua sahabatnya yang gugur dalam bertugas.
Siti Fatimah (95) veteran yang dulu bertugas menjadi mata-mata saat usianya masih 15 tahun. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 19:03 WIB

Dari Genggaman Berujung Cuan, Perjalanan dan Strategi ala Owner Bisnis Online

Di tengah derasnya arus digitalisasi, Sofia melihat peluang bisnis di balik layar ponsel yang tak pernah lepas dari genggaman generasi muda.
Produk  pakaian jadi anak dari bisnis online TikiTaka Kids. (Sumber: dok. TikiTaka Kids)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 17:59 WIB

Ketika Panggung Berganti: Eksanti dan Kisah di Balik Jahitan Yumnasa

Eksanti memilih meninggalkan gemerlap dunia hiburan untuk membangun bisnis fesyen muslim yang ia beri nama Yumnasa.
Eksanti, owner dari brand fesyen muslim Yumnasa. (Sumber: Yumnasa)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 16:31 WIB

Arys Buntara dan Roemah Kentang 1908: Ketika Keberanian Menyulap Mitos Jadi Magnet Kuliner

Rumah Kentang, tempat yang konon dihuni aroma mistis dan cerita anak kecil yang jatuh ke dalam kuali. Tapi di mata Arys, rumah itu bukan kutukan, tapi peluang.
Penampakan depan dari resto hits di Kota Bandung, Roemah Kentang 1908. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 14:47 WIB

Sneaker, Sepatu yang Bisa Masuk dengan Gaya Pakaian Apapun

Sepatu sneaker merupakan jenis sepatu kasual yang awalnya dibuat untuk kebutuhan olahraga. Namun kini, sepatu ini lebih banyak digunakan sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Ilustrasi foto sepatu sneaker (Pixabay)