Persib-Bobotoh: Memulai Liga dengan Semangat 'Ka Al-Jasadi Al-Wahid'

Rizal Sn
Ditulis oleh Rizal Sn diterbitkan Senin 18 Agu 2025, 19:56 WIB
Ketum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar menjadi salah satu model video peluncuran jersey Persib Bandung untuk mengarungi kompetisi Super League 2025/2026. (Sumber: Persib, VPC)

Ketum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar menjadi salah satu model video peluncuran jersey Persib Bandung untuk mengarungi kompetisi Super League 2025/2026. (Sumber: Persib, VPC)

Yeuh, hubungan manajemen jeung Bobotoh ayeuna mah teu kunanaon, teu siga nu saacanna

Tak pernah terbayang kondisi manajemen Persib Bandung dengan fansnya yang terkenal fanatik, Bobotoh, sedikit demi sedikit mulai mencair dari kebekuan.

Terajutnya kembali tali ukhuwah keduanya paling terlihat dalam video peluncuran jersey untuk Super League 2025/2026. Persib menunjuk Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar sebagai model utama.

Ya, Tobias memang eye catching di depan lensa; perwakannya yang jangkung, wajah blasteran karena memang ada darah Jerman dan Maroko yang menambah kesan cameraable. Tetapi bukan parasnya yang ingin dijual Persib, jika ditangkap makna simboliknya, kurang-lebih

Yeuh, hubungan manajemen jeung Bobotoh ayeuna mah teu kunanaon, teu siga nu saacanna”. Lah, memang apa yang terjadi dengan sebelumnya?

Dua tahun lalu, saya berkesempatan mewawancarai Tobias di sebuah siniar media online Jawa Barat. Kedatangannya untuk menjelaskan apa yang terjadi di balik aksi boikot di laga kandang pertama Liga 1 2023/2024 lawan Madura United. Kala itu Bobotoh yang biasanya memberi dukungan penuh hingga akhir malah melakukan aksi keluar tribun di menit 75.

Tobias bercerita banyak, mulai dari manajemen Persib yang enggan diajak duduk bersama terkait sejumlah persoalan, hingga  segala kebijakan yang berdampak pada Bobotoh tak pernah melalui mekanisme sosialisasi.

Singkatnya, Bobotoh kecewa hanya dianggap komoditas dagang bukan entitas yang mesti bersenyawa dan berjalan beriringan. Maka boikot adalah sikap dari buta dan tulinya manajemen!

Meski “pundung” di tribun, Tobias kala itu mengaku tetap tak ingin terus menerus ada dalam situasi demikian. Yang rugi bukan sekadar manajemen-Bobotoh, tapi juga kepada pemain yang dikhawatirkan kehilangan sima di lapangan hijau.

Sebab dalam rentang sejarah, setiap lawatan tamu ke kandang Persib terkenal dengan keangkerannya. Maka upaya-upaya lain untuk memecahkan kebekuan terus diupayakan.

Selepas take siniar, di penghujung malam tepat pada 1 Agustus 2023 tiba-tiba ponsel saya dikirim pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal.

Halo, Kang. Ini Tobi,” katanya.

Dengan gercep saya pun membalas untuk menanyakan keinginannya. Ternyata Tobias meminta ada bagian tertentu dari isi siniar yang harus dipotong. Pertimbangannya, ia tak ingin kondisi semakin panas serta terus mengikhtiarkan agar bisa berdialog.

Iya biar ga baper,” sambungnya menguatkan agar bagian tersebut benar-benar dipotong.

Rezim berganti, gaya berubah

Konvoi Persib Bandung Juara Liga 1 tahun 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Lukman Hidayat)
Konvoi Persib Bandung Juara Liga 1 tahun 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Lukman Hidayat)

Selepas puasa gelar selama 9 tahun berakhir di musim “konflik” itu (2023/2024), dapur manajemen Persib berganti. Estafeta dilanjutkan Adhitia Putra Herawan.

Di beberapa kesempatan siniar, pria dengan latar belakang IT dan juga katanya pernah jadi atlet E-Sport itu mulai mengubah gaya komunikasi dengan Bobotoh.

Ia menyadari bahwa selama ini treatment Persib kepada Bobotoh lebih dominan hubungan jual-beli. Tak menyentuh nilai-nilai kultur yang sudah mengakar. Alhasil kondisi di lapangan terus resisten.

Untuk itu, di tahun pertamanya hingga saat ini yang ia ubah adalah gaya komunikasi, salah satunya berupaya turun ke akar rumput untuk mendengar apa yang diinginkan Bobotoh.

“Ya, kita mencoba untuk bediskusi. Sekalipun tak semuanya akan sepaham, kita sebisa mungkin berusaha mencari jalan tengah,” paparnya di salah satu siniar.

Jelang kick off musim baru, Adhitia pun turut menghadiri District Gathering VPC pada 1 Agustus 2025 lalu. Ada satu cerita menarik dari kawan yang hadir. Di tengah-tengah diskusi, Adhit diminta untuk membuka baju sebagai tanda “kepersiban” dan “kebobotohan”-nya. Ia pun mengamini permintaan itu.

Jika dirunut, ada banyak hal yang berubah dari cara komunikasi manajemen kepada Bobotoh. Ini salah satu progres yang mesti diapresiasi. Selebihnya, Bobotoh terorganisir atau tidak, akan terus pada sunnatullah-nya; “Alus dipuji, butut dikekeak!

Sudah Semestinya “Ka al-Jasadi al-Wahid”

Persib Nu Aing sebagai bentuk ikrar dan menunjukkan rasa cintanya pada Persib. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)
Persib Nu Aing sebagai bentuk ikrar dan menunjukkan rasa cintanya pada Persib. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)

Istilah ini jamak dikenal di kalangan umat Islam sebagai manifesto setiap muslim satu sama lain seperti tubuh yang sama. Jika satu bagian sakit, maka berdampak pada bagian lainnya. Adagium ini jika ditarik pada “Pepersiban” tentu ada relevansinya. Perbedaannya, pemaknaan dalam Islam menyangkut akidah, ibadah, dan muamalah.

Untuk Persib-Bobotoh, biarkan itu dimaknai pada fitrahnya, hubungan klub dan fansnya. Sebagaimana sosiolog Talcott Parsons dalam teori strukturalis fungsional, sederhananya ia menekankan bahwa satu subsistem dengan subsistem lain harus beriringan agar terjadi keseimbangan.

Dalam Islam, istilah “Ka al-Jasadi al-Wahid” diambil dari hadis:

 

مَثَلُ المؤمنينَ في توادِّهِمْ وتراحُمِهِمْ وتعاطُفِهِمْ مَثَلُ الجسدِ، إذا اشتكى منه عضوٌ تداعَى له سائرُ الجسدِ بالسَّهَرِ والحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang, cinta, dan kelembutan di antara mereka seperti satu tubuh; apabila salah satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.”
(HR. Bukhari no. 6011, Muslim no. 2586) 

Imam an-Nawawi dalam “Syarah an-Nawawi ‘ala Muslim” menjelaskan ada 3 kriteria dalam hadis tersebut. Tawaddu تَوَدُّ (saling mencintai), tarahum (saling mengasihi dan memaafkan kesalahan), dan ta’athuf (saling membantu dan menguatkan). Ketiganya bukan sekadar tertanam dan terwujud dalam perasaan, lebih dari itu mesti hadir dalam perilaku nyata.

Kriteria pertama soal tawaddu yang berakar dari kata وُدّ (wudd) yang artinya cinta, kasih, sayang yang tulus. Berbicara soal ini, kecintaan Bobotoh atas Persib tak perlu diragukan lagi. Persib sudah menjadi kosa kata keseharian: jadi bahan obrolan di warung kopi, di pangkalan ojek, dan sudut-sudut lain.

Penulis yang juga Bobotoh, Zen RS, mengkomparasikan fenomena suporter dengan kelompok agama yang semangat menghadiri kegiatan keagamaan, tak lain ingin mengharap pahala.

Sementara Bobotoh (juga suporter lain) mereka berbondong-bondong kandang maupun tandang bertaruh risiko. Sebab bagi mereka, mendukung bagian dari jihadnya: “jauh dijugjug, anggang diteang”.

Kedua, tarahum. Konflik-konflik yang terjadi menandakan cinta Bobotoh bertepuk sebelah tangan. Maka langkah introspeksi yang diikhtiarkan Adhitia semoga terus membuahkan jawaban demi jawaban atas berbagai masalah dan kegelisahan sebelumnya.

Ketiga, ta’athuf. Nilai ini harus menjadi value Persib dan Bobotoh ke depannya. Bobotoh melalui VPC-nya sudah menunjukkan hal-hal positif di luar lapangan dengan aksi-aksi sosialnya.

Teranyar ada program beasiswa pendidikan yang diluncurkan. Bobotoh yang notabene kelompok sosial yang dipersatukan melalui sepak bola, kini mulai sadar, kekuatannya bisa disalurkan secara positif melalui hal-hal lain di luar si kulit bundar.

PR-nya, belakangan ini banyak diperbincangkan Bobotoh kehilangan gairah untuk datang ke stadion. Manajemen jangan menganggap sepele terkait ini. Mesti dicari jalan keluarnya, terlebih di kondisi lesunya kondisi ekonomi seperti saat ini.

Di sinilah peran manajemen Persib mesti mencari formula baru membangkitkan gairah. Kata kuncinya satu; يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا، (permudahlah, jangan dipersulit).

Terakhir, dalam konteks modernitas, suporter dan klub bukan dua pihak yang berdiri sendiri. Melainkan satu kesatuan yang saling memengaruhi. Jika satu subsistem “sakit”  akan berdampak pada yang lainnya; atmosfer pertandingan, motivasi pemain, bahkan (amit-amit) prestasi. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Rizal Sn
Tentang Rizal Sn
Penulis Lepas & Bobotoh
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Brand Persib Bandung

Ayo Netizen 24 Mei 2025, 10:00 WIB
Brand Persib Bandung

News Update

Beranda 18 Agu 2025, 20:03 WIB

Setya Novanto dan Jalan Terjal Penegakan Hukum Korupsi di Indonesia

Ia menyebut kejahatan yang dilakukan oleh Setya Novanto cs masuk dalam kategori ekstra ordinary crime, di mana telah membuat kerugian yang berdampak pada suatu bangsa.
Setya Novanto dibebaskan bersyarat dari Lapas Sukamiskin. (Sumber: Dok. Lapas Sukamiskin)
Ayo Netizen 18 Agu 2025, 19:56 WIB

Persib-Bobotoh: Memulai Liga dengan Semangat 'Ka Al-Jasadi Al-Wahid'

Dua tahun lalu, tali ukhuwah Bobotoh dan manajemen Persib sempat beku. Kini keduanya sedikit demi sedikit mulai mencair.
Ketum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar menjadi salah satu model video peluncuran jersey Persib Bandung untuk mengarungi kompetisi Super League 2025/2026. (Sumber: Persib, VPC)
Ayo Biz 18 Agu 2025, 15:01 WIB

Melirik Potensi Bisnis Ikan Gabus Hias yang Punya Harga Jual Jutaan Rupiah

Ikan gabus yang dulu dianggap tak bernilai berubah status menjadi primadona baru di kalangan penghobi ikan hias. Hewan air tawar yang biasa ditemukan di rawa dan sungai ini kini diperdagangkan dengan
Ikan gabus hias. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Jelajah 18 Agu 2025, 14:58 WIB

Sejarah Pertempuran Lengkong Besar, Pasukan Bambu Runcing Dibombardir Tank dan Panser

Sejarah Pertempuran Lengkong Besar di jantung Bandung, pemuda berbekal senjata seadanya melawan tank Gurkha dan pesawat Mustang.
Tank pasukan Gurkha dalam sebuah pertempuran di Asia Tenggara tahun 1945. (Sumber: Imperial War Museums)
Ayo Biz 18 Agu 2025, 13:40 WIB

Rahasia Kesuksesan Kopi Klenteng, Warkop Favorit di Jantung Kota Bandung

Di kawasan Pecinan Bandung, tepatnya di Jalan Kelenteng No. 26, Andir, terdapat sebuah kedai kopi kecil yang selalu ramai oleh pengunjung. Meski ukurannya tidak besar, Kopi Kelenteng berhasil menyedot
Kopi Klenteng (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 18 Agu 2025, 11:40 WIB

Semarak Pawai dan Lomba Agustusan 

Agustusan bukan sekadar perayaan, tapi menjadi momen guyub penuh warna, ceria, dan asyik.
Siswa SD Negeri 067 Nilem dengan didampingi guru dan orang tua mengikuti karnaval merah putih saat melintas di Jalan Nilem, Kota Bandung, Kamis 14 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 18 Agu 2025, 10:47 WIB

Tacit Knowledge: Menyelamatkan Sejarah dari Lupa Kolektif

Pengetahuan yang melekat dalam kesan pribadi, intuisi, pengalaman, tradisi lisan, dan ingatan kolektif disebut tacit knowledge.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. (Sumber: Dok. Direktorat Jenderal Kebudayaan)
Ayo Netizen 18 Agu 2025, 08:54 WIB

Fenomena Bendera One Piece dari Perspektif Penggemar

Fandom One Piece yang biasanya membahas spoiler dan fan-theory tiba-tiba menjadi sangat ramai dengan tuduhan makar.
Bendera Jolly Roger alias bajak laut Akagami dalam serial One Piece berkibar di permukiman warga Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 20:42 WIB

Ketika Warisan Suci Dikoyak oleh Skandal dan Kekuasaan, Masihkah Ulama sebagai Pewaris Nabi?

Opini ini mempertanyakan kembali kesucian hadist nabi yang bermakna "ulama sebagai pewaris para nabi" melihat realita oknum kiai saat ini.
Nabi-nabi tidak mewariskan harta, tahta, atau kekuasaan. Mereka mewariskan ilmu yang membebaskan, akhlak yang mulia, dan keberanian melawan kezaliman (Sumber: Pexels/Ahmet Çığşar)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 18:06 WIB

Do'a 3 Tahun untuk Mukti-Mukti

Mukti adalah musisi balada unik dan menarik.
Mukti Mukti, musisi balada asal Bandung, wafat 15 Agustus 2022. (Sumber: Facebook/Mukti-Mukti)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 14:13 WIB

80 Tahun Komunikasi Publik Indonesia Beserta Kontras-nya

Tepat 80 tahun Indonesia berusia, Agustus 2025 ini.
Sejumlah siswa SD Negeri 067 Nilem dengan didampingi guru dan orang tua mengikuti karnaval merah putih saat melintas di Jalan Nilem, Kota Bandung, Kamia 14 Aguatus 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 12:07 WIB

Refleksi HUT RI ke-80: Merdeka di Era Baru

Tanggal 17 Agustus 1945 adalah tonggak besar bangsa Indonesia.
Paskibra yang terdiri dari pelajar terpilih dari sejumlah sekolah se-Kota Bandung itu berlatih untuk persiapan upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 10:27 WIB

Sejarah Kabar Proklamasi Kemerdekaan RI Sampai ke Bandung via Kantor Berita Domei

Dari kantor Domei, berita proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945 menyebar di Bandung melalui papan tulis, pamflet tinta merah, dan udara radio.
Kantor Domei cabang Jawa Barat di Bandung (sebelumya De Driekleur) yang jadi titik mulai sampainya kabar proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 (sebelumya De Driekleur). (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 09:39 WIB

Merayakan Birthday Trip di Garut

Birthday trip adalah kegiatan yang bisa dilakukan seseorang untuk merayakan hari ulang tahun dengan cara melakukan perjalanan singkat.
Pemandangan Kereta Commuter Line Garut (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 00:58 WIB

Yang Dilakukan Soekarno Sebelum dan Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

Rumah Maeda dan Pegangsaan Timur jadi saksi sejarah detik-detik menegangkan yang dijalani Bung Karno sebelum dan sesudah proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Mohammad Hatta (kiri) dan Soekarno (kanan) dalam sebuah kesempatan. (Sumber: Wikimedia)
Beranda 16 Agu 2025, 23:03 WIB

Kisah Siti Fatimah: Intel Cilik yang Menjadi Saksi Agresi Militer Belanda

Senyum sumringah Fatimah seketika hilang saat ia menceritakan dua sahabatnya yang gugur dalam bertugas.
Siti Fatimah (95) veteran yang dulu bertugas menjadi mata-mata saat usianya masih 15 tahun. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 19:03 WIB

Dari Genggaman Berujung Cuan, Perjalanan dan Strategi ala Owner Bisnis Online

Di tengah derasnya arus digitalisasi, Sofia melihat peluang bisnis di balik layar ponsel yang tak pernah lepas dari genggaman generasi muda.
Produk  pakaian jadi anak dari bisnis online TikiTaka Kids. (Sumber: dok. TikiTaka Kids)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 17:59 WIB

Ketika Panggung Berganti: Eksanti dan Kisah di Balik Jahitan Yumnasa

Eksanti memilih meninggalkan gemerlap dunia hiburan untuk membangun bisnis fesyen muslim yang ia beri nama Yumnasa.
Eksanti, owner dari brand fesyen muslim Yumnasa. (Sumber: Yumnasa)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 16:31 WIB

Arys Buntara dan Roemah Kentang 1908: Ketika Keberanian Menyulap Mitos Jadi Magnet Kuliner

Rumah Kentang, tempat yang konon dihuni aroma mistis dan cerita anak kecil yang jatuh ke dalam kuali. Tapi di mata Arys, rumah itu bukan kutukan, tapi peluang.
Penampakan depan dari resto hits di Kota Bandung, Roemah Kentang 1908. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 14:47 WIB

Sneaker, Sepatu yang Bisa Masuk dengan Gaya Pakaian Apapun

Sepatu sneaker merupakan jenis sepatu kasual yang awalnya dibuat untuk kebutuhan olahraga. Namun kini, sepatu ini lebih banyak digunakan sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Ilustrasi foto sepatu sneaker (Pixabay)