Euforia Persib dan Dampaknya Terhadap Lalu Lintas, Menilik Teori Ilmiah

Fadhil Rahman Nurdin Siswarno
Ditulis oleh Fadhil Rahman Nurdin Siswarno diterbitkan Senin 02 Jun 2025, 10:41 WIB
Konvoi Persib Bandung Juara Liga 1 tahun 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Lukman Hidayat)

Konvoi Persib Bandung Juara Liga 1 tahun 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Lukman Hidayat)

Kemenangan Persib Bandung pada musim 2024/2025 menjadi tonggak sejarah yang legendaris dalam perjalanan klub sepak bola kebanggaan Jawa Barat ini.

Minggu, 25 Mei 2025, Kota Bandung dipenuhi euforia luar biasa setelah Persib Bandung berhasil meraih gelar juara Liga 1 2024/2025. Perayaan kemenangan ini tidak hanya berlangsung di stadion, tetapi juga merambah ke jalan-jalan utama kota yang dibuat semarak oleh para bobotoh.

Ribuan bobotoh memenuhi pusat kota, termasuk Gedung Sate, Jalan Diponegoro, dan Flyover Pasupati. Mereka merayakan dengan konvoi kendaraan, nyanyian, dan kobaran flare.

Kepadatan lalu lintas terjadi mulai pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 20.30 WIB hingga tengah malam, dengan sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan total.

Kemacetan parah terjadi di seputaran Gedung Sate, Jalan Diponegoro, dan Flyover Pasupati. Kendaraan terhenti total, dan sejumlah titik di kota mengalami penutupan sementara untuk mengatur arus lalu lintas.

Selain itu, terdapat laporan mengenai kerusakan kendaraan milik warga akibat tindakan oknum bobotoh yang merayakan kemenangan secara berlebihan.

Pihak kepolisian menyiapkan 350 personel untuk mengantisipasi kepadatan dan menjaga keamanan selama perayaan. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tetap sabar dan menjaga ketertiban umum selama berlangsungnya perayaan.

Euforia kemenangan Persib Bandung pada 25 Mei 2025 menciptakan suasana meriah di Kota Bandung. Namun, dampak dari perayaan tersebut juga menimbulkan kemacetan dan beberapa insiden yang perlu menjadi perhatian bersama.

Seperti yang diungkapkan oleh akun instagram @prfmnews pada Sabtu malam 24 Mei 2025 bahwa ada seorang bobotoh yang terjatuh di Flyover Pasupati, yang mana korban yang duduk di pembatas jalan Pasupati, lalu terjatuh.

Jika di analisa lebih lanjut, beberapa kasus yang terjadi pada saat konvoi atau arak-arakan berlangsung dapat dipicu oleh tidak kondusifnya area yang menjadi pusat perkumpulan para supporter. dalam hal ini, banyak hal bisa saja terjadi dan dapat memicu kerusuhan di tengah kerumunan.

Beberapa teori menjelaskan pemicu kerusuhan di keramaian, termasuk teori deindividualisasi, teori penularan (contagion theory), teori konvergensi, dan teori submergensi.

Teori-teori ini menjelaskan bagaimana individu dalam kerumunan dapat kehilangan kontrol diri, mudah dipengaruhi oleh emosi massa, dan terlibat dalam perilaku tidak rasional dan destruktif. 

Berikut penjelasan lebih detail tentang masing-masing teori:

Teori Deindividualisasi:

Teori ini menyatakan bahwa dalam kerumunan, individu merasa anonim dan kehilangan rasa tanggung jawab pribadi. Hal ini membuat mereka lebih mudah terlibat dalam tindakan yang tidak akan mereka lakukan sendiri di luar kerumunan. 

Teori Penularan (Contagion Theory):

Teori ini menjelaskan bagaimana emosi dan perilaku di kerumunan dapat menular secara cepat dari satu orang ke orang lain. Dalam kerumunan yang cenderung menuju kerusuhan, individu cenderung mengalami frustasi, konflik, dan ketegangan, sehingga mudah terpicu untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai norma, seperti pengeroyokan. 

Konvoi Persib Bandung Juara Liga 1. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Lukman Hidayat)
Konvoi Persib Bandung Juara Liga 1. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Lukman Hidayat)

Teori Konvergensi:

Teori ini menjelaskan bagaimana orang-orang dengan kecenderungan dan tujuan yang sama berkumpul dalam satu lokasi dan membentuk sebuah kelompok yang lebih kuat dan berpotensi melakukan tindakan bersama. Dalam konteks kerusuhan, teori ini dapat menjelaskan bagaimana orang-orang yang memiliki rasa frustrasi atau kemarahan yang sama berkumpul dan kemudian bertindak bersama-sama. 

Teori Submergensi:

Teori ini menjelaskan bahwa kerumunan itu sendiri memiliki dampak psikologis yang penting pada perilaku individu. Individu dalam kerumunan dapat merasa terasing, tidak terkontrol, dan cenderung mengikuti arus tindakan massa. 

Jika meninjau beberapa teori penyebab kerusuhan tersebut, maka dapat disimpulkan sejumlah kasus yang terjadi di tengah euforia tersebut dipicu oleh keadaan sekitar yang kurang kondusif yang mempengaruhi psikologis individu di tengah kerumunan.

Selain itu perasaan yang tidak dapat dikontrol juga dapat menjadi penyebab adanya masalah lain yang dapat memicu kerusuhan dan pertikaian.

Kemenangan Persib menjadi prestasi yang membanggakan bagi seluruh warga Jawa Barat. Banyak momen yang akan terus Bobotoh nantikan agar dapat terus menjadi sahabat setia Persib, serta banyak prestasi yang akan terus kami nantikan di kemudian hari.

Namun beberapa kejadian yang kurang mengenakan yang terjadi dapat menjadi bekal dan pelajaran bersama, agar dapat lebih baik di kemudian hari. berbagai permasalahan yang terjadi seperti dampak kemacetan, kecelakaan, bahkan kericuhan, dapat menjadi bekal untuk kita pelajari kembali, bahwa kemenangan dapat kita rayakan dengan tertib dan lebih aman lagi supaya semua pihak bisa berekspresi dengan bahagia tanpa ada yang terluka. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Fadhil Rahman Nurdin Siswarno
Mari Menulis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Beranda 11 Des 2025, 05:16 WIB

Generation Girl Bandung Kikis Kesenjangan Gender di Bidang Teknologi

Mematahkan anggapan bahwa belajar STEM itu sulit. Selain itu, anggapan perempuan hanya bisa mengeksplorasi bidang non-tech adalah keliru.
Exploring Healthy Innovation at Nutrihub, salah satu aktivitas dari Generation Girl Bandung. (Sumber: Generation Girl Bandung)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi untuk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cageur, Bageur, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)