Kemenangan Persib Bandung pada musim 2024/2025 menjadi tonggak sejarah yang legendaris dalam perjalanan klub sepak bola kebanggaan Jawa Barat ini.
Minggu, 25 Mei 2025, Kota Bandung dipenuhi euforia luar biasa setelah Persib Bandung berhasil meraih gelar juara Liga 1 2024/2025. Perayaan kemenangan ini tidak hanya berlangsung di stadion, tetapi juga merambah ke jalan-jalan utama kota yang dibuat semarak oleh para bobotoh.
Ribuan bobotoh memenuhi pusat kota, termasuk Gedung Sate, Jalan Diponegoro, dan Flyover Pasupati. Mereka merayakan dengan konvoi kendaraan, nyanyian, dan kobaran flare.
Kepadatan lalu lintas terjadi mulai pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 20.30 WIB hingga tengah malam, dengan sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan total.
Kemacetan parah terjadi di seputaran Gedung Sate, Jalan Diponegoro, dan Flyover Pasupati. Kendaraan terhenti total, dan sejumlah titik di kota mengalami penutupan sementara untuk mengatur arus lalu lintas.
Selain itu, terdapat laporan mengenai kerusakan kendaraan milik warga akibat tindakan oknum bobotoh yang merayakan kemenangan secara berlebihan.
Pihak kepolisian menyiapkan 350 personel untuk mengantisipasi kepadatan dan menjaga keamanan selama perayaan. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tetap sabar dan menjaga ketertiban umum selama berlangsungnya perayaan.
Euforia kemenangan Persib Bandung pada 25 Mei 2025 menciptakan suasana meriah di Kota Bandung. Namun, dampak dari perayaan tersebut juga menimbulkan kemacetan dan beberapa insiden yang perlu menjadi perhatian bersama.
Seperti yang diungkapkan oleh akun instagram @prfmnews pada Sabtu malam 24 Mei 2025 bahwa ada seorang bobotoh yang terjatuh di Flyover Pasupati, yang mana korban yang duduk di pembatas jalan Pasupati, lalu terjatuh.
Jika di analisa lebih lanjut, beberapa kasus yang terjadi pada saat konvoi atau arak-arakan berlangsung dapat dipicu oleh tidak kondusifnya area yang menjadi pusat perkumpulan para supporter. dalam hal ini, banyak hal bisa saja terjadi dan dapat memicu kerusuhan di tengah kerumunan.
Beberapa teori menjelaskan pemicu kerusuhan di keramaian, termasuk teori deindividualisasi, teori penularan (contagion theory), teori konvergensi, dan teori submergensi.
Teori-teori ini menjelaskan bagaimana individu dalam kerumunan dapat kehilangan kontrol diri, mudah dipengaruhi oleh emosi massa, dan terlibat dalam perilaku tidak rasional dan destruktif.
Berikut penjelasan lebih detail tentang masing-masing teori:
Teori Deindividualisasi:
Teori ini menyatakan bahwa dalam kerumunan, individu merasa anonim dan kehilangan rasa tanggung jawab pribadi. Hal ini membuat mereka lebih mudah terlibat dalam tindakan yang tidak akan mereka lakukan sendiri di luar kerumunan.
Teori Penularan (Contagion Theory):
Teori ini menjelaskan bagaimana emosi dan perilaku di kerumunan dapat menular secara cepat dari satu orang ke orang lain. Dalam kerumunan yang cenderung menuju kerusuhan, individu cenderung mengalami frustasi, konflik, dan ketegangan, sehingga mudah terpicu untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai norma, seperti pengeroyokan.

Teori Konvergensi:
Teori ini menjelaskan bagaimana orang-orang dengan kecenderungan dan tujuan yang sama berkumpul dalam satu lokasi dan membentuk sebuah kelompok yang lebih kuat dan berpotensi melakukan tindakan bersama. Dalam konteks kerusuhan, teori ini dapat menjelaskan bagaimana orang-orang yang memiliki rasa frustrasi atau kemarahan yang sama berkumpul dan kemudian bertindak bersama-sama.
Teori Submergensi:
Teori ini menjelaskan bahwa kerumunan itu sendiri memiliki dampak psikologis yang penting pada perilaku individu. Individu dalam kerumunan dapat merasa terasing, tidak terkontrol, dan cenderung mengikuti arus tindakan massa.
Jika meninjau beberapa teori penyebab kerusuhan tersebut, maka dapat disimpulkan sejumlah kasus yang terjadi di tengah euforia tersebut dipicu oleh keadaan sekitar yang kurang kondusif yang mempengaruhi psikologis individu di tengah kerumunan.
Selain itu perasaan yang tidak dapat dikontrol juga dapat menjadi penyebab adanya masalah lain yang dapat memicu kerusuhan dan pertikaian.
Kemenangan Persib menjadi prestasi yang membanggakan bagi seluruh warga Jawa Barat. Banyak momen yang akan terus Bobotoh nantikan agar dapat terus menjadi sahabat setia Persib, serta banyak prestasi yang akan terus kami nantikan di kemudian hari.
Namun beberapa kejadian yang kurang mengenakan yang terjadi dapat menjadi bekal dan pelajaran bersama, agar dapat lebih baik di kemudian hari. berbagai permasalahan yang terjadi seperti dampak kemacetan, kecelakaan, bahkan kericuhan, dapat menjadi bekal untuk kita pelajari kembali, bahwa kemenangan dapat kita rayakan dengan tertib dan lebih aman lagi supaya semua pihak bisa berekspresi dengan bahagia tanpa ada yang terluka. (*)