Perjalanan Bayi-bayi Malang dari Rahim Ibu Muda di Kabupaten Bandung hingga ke Pelukan Orang Asing di Singapura

Gilang Fathu Romadhan
Ditulis oleh Gilang Fathu Romadhan diterbitkan Sabtu 19 Jul 2025, 15:59 WIB
Otak penjualan bayi dari Kabupaten Bandung ke Singapura, Lily S alias Popo digelandang ke ruang pelayanan khusus perempuan dan anak Polda Jawa Barat, Jumat, 18 Juli 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan.)

Otak penjualan bayi dari Kabupaten Bandung ke Singapura, Lily S alias Popo digelandang ke ruang pelayanan khusus perempuan dan anak Polda Jawa Barat, Jumat, 18 Juli 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan.)

AYOBANDUNG.ID - Pada Jumat malam, 18 Juli 2025, seorang perempuan paruh baya tampak digiring turun dari mobil penyidik Polda Jawa Barat. Perempuan itu tak lain adalah Lily S alias Popo, tersangka utama sindikat perdagangan bayi lintas negara yang sempat buron selama empat hari.

Berbalut jaket hitam dengan garis merah putih, Lily menunduk, wajahnya tertutup kain. Malam itu, ia resmi diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lily diduga sebagai otak sekaligus koordinator utama penjualan bayi ke Singapura, yang melibatkan pemalsuan dokumen hingga sindikat lintas provinsi. Penangkapannya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dilakukan segera setelah ia mendarat dari luar negeri—buah dari kerja sama kepolisian dan pihak imigrasi.

Penelusuran jejak Lily dimulai dari tertangkapnya belasan pelaku lain lebih dulu. Dari situlah jaringan ini mulai terkuak—sindikat yang diketahui telah memperdagangkan setidaknya 25 bayi sejak tahun 2023.

Peristiwa Penting:

  • 14 Juli 2025: Polisi menggerebek dua lokasi penampungan bayi di Kabupaten Bandung dan Pontianak, menyelamatkan 6 bayi.
  • 15 Juli 2025: Satu tersangka tambahan berinisial Y ditangkap saat tiba dari Singapura.
  • 16 Juli 2025: Polisi memastikan 6 bayi dalam keadaan sehat, 5 di antaranya dititipkan ke panti asuhan di Bandung.
  • 17 Juli 2025: Polisi umumkan sindikat ini telah menjual 25 bayi, sebagian besar ke Singapura.
  • 18 Juli 2025: Lily alias Popo ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta setelah sempat buron.
  • Total tersangka: 13 ditangkap, 3 masih DPO: L (otak dan donatur), W (pembuat dokumen), dan YY (penampung bayi).

Sindikat ini beroperasi dengan sistematis. Bayi-bayi direkrut sejak dalam kandungan melalui media sosial oleh tersangka AF. Orang tua bayi dijanjikan uang tunai hingga Rp16 juta. Setelah melahirkan, bayi ditampung di Bandung, kemudian dikirim ke Pontianak untuk proses pemalsuan dokumen—KK, akta kelahiran, hingga paspor.

Tersangka L berperan sebagai donatur sekaligus koordinator di Singapura. W membuat dokumen palsu. YY bertugas menampung dan merekrut bayi. Dalam beberapa kasus, pelaku mencatut identitas warga lanjut usia sebagai "orang tua palsu" demi memuluskan penerbitan dokumen.

"Pelaku berganti-ganti menjadi orang tua bayi. Mereka punya job masing-masing, dari pencari bayi, pembuat dokumen, sampai pengantar ke Singapura," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan.

Polda Jabar tangkap pelaku perdagangan bayi dari Kabupaten Bandung ke Singapura. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan.)
Polda Jabar tangkap pelaku perdagangan bayi dari Kabupaten Bandung ke Singapura. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan.)

Dari hasil penyidikan, praktik pengiriman bayi dilakukan ketika anak berusia 2-3 bulan. Orang tua palsu ikut mendampingi ke Singapura, berpura-pura menyerahkan anak karena alasan ekonomi. Akta palsu menyatakan mereka sebagai orang tua kandung.

Enam dari 25 bayi telah diselamatkan. Lima berasal dari Kabupaten Bandung, satu dari Jabodetabek. Bayi-bayi ini menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Sartika Asih dan dititipkan di Panti Asuhan Bayi Sehat Muhammadiyah Bandung. Kepala panti, Peri Sopian, menuturkan kondisi mereka kini baik dan dalam pengawasan tenaga medis.

Namun, pengembalian bayi ke orang tua kandung tak bisa dilakukan sembarangan. "Ada asesmen psikologis dan ekonomi. Polda Jabar juga terlibat untuk memastikan anak kembali ke keluarga yang layak," ujar Peri.

Kepolisian tak menutup kemungkinan orang tua kandung juga jadi tersangka, sebab sebagian besar diketahui menjual anaknya secara sadar karena faktor ekonomi. Kasus ini diawali dari laporan orang tua bayi yang ternyata pelapor itu sendiri menjual anaknya ke sindikat karena tak puas dengan jumlah uang yang diterima.

Barang bukti yang disita antara lain paspor, KK, KTP, buku kesehatan ibu-anak, hingga rekening koran. Polisi juga menyita dokumen yang menunjukkan keterlibatan notaris.

Adapun jalur distribusi bayi dimulai dari Kabupaten Bandung—Jakarta—Pontianak—Singapura. Di Pontianak, Disdukcapil setempat tengah diperiksa karena dicurigai memfasilitasi penerbitan dokumen palsu secara berulang.

“Kita akan usut apakah ada keterlibatan aparat sipil. Kalau terbukti, akan ditindak tegas,” ujar Hendra.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan.)
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan.)

Terkait tiga DPO, polisi telah menggandeng Interpol untuk menerbitkan red notice. L diketahui berada di luar negeri. Upaya pelacakan terus dilakukan karena L diyakini kunci penghubung dengan pihak penerima adopsi di Singapura.

Hingga saat ini, Polda Jabar masih terus mendalami kemungkinan adanya jaringan lebih besar yang terlibat, termasuk keterlibatan pihak asing di Singapura.

Kombes Pol Surawan mengatakan, bayi yang belum ditemukan kemungkinan besar sudah berada di luar negeri. Namun pihaknya belum bisa memastikan nasib mereka.

"Kalau soal dokumen, semuanya sudah lengkap ketika dibawa keluar negeri. Ini benar-benar dirancang sistematis," ujarnya.

Sementara itu, ke-13 tersangka yang telah ditangkap kini mendekam di sel tahanan Polda Jabar. Mereka dijerat UU Perlindungan Anak, UU TPPO, serta Pasal 330 KUHP tentang pengangkatan anak tanpa hak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Meski kasus ini telah terungkap, pertanyaan besar masih menggantung: siapa para adopter di Singapura? Dan bagaimana proses adopsi lintas negara bisa berjalan tanpa pengawasan negara?

Polisi akan terus mendalami kasus penjualan puluhan bayi ini hingga tuntas.(*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Jelajah 17 Sep 2025, 12:36 WIB

Sejarah Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Rumah Bersama Persib dan Persikab

Stadion kabupaten yang diresmikan 2005 ini kini jadi simbol Bandung. Rumah Persib, Persikab, Bobotoh, dan bagian dari sejarah sepak bola.
Stadion Si Jalak Harupat di Soreang yang jadi markas Persib Bandung dan Persikab. (Sumber: Pemkab Bandung)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 12:35 WIB

Sendal Perempuan yang Tak Boleh Hanya Nyaman Dipakai

Sandal perempuan berfungsi sebagai alas kaki yang melindungi telapak dari panas, kotoran, maupun permukaan yang keras ketika beraktivitas. Namun sandal juga memberikan kenyamanan karena umumnya ringan
Ilustrasi Foto Sandal Perempuan. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 10:33 WIB

Surga Buku Jadul di Tengah Kota Bandung

Bagi pencinta buku lama dan koleksi majalah impor, Kota Bandung punya destinasi yang layak dikunjungi, Toko Buku Redjo. Toko ini berlokasi di Jalan Cipunagara Nomor 43, kawasan Cihapit, Bandung
Toko Buku Redjo. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 09:37 WIB

Studio Rosid, Tempat Paling Nyaman untuk Menikmati Karya Seni

Di tengah ramainya kehidupan perkotaan, terdapat sebuah ruang seni yang menawarkan atmosfer berbeda. Studio Rosid, yang berdiri sejak 2003 di Jalan Cigadung Raya Tengah No. 40, Kecamatan Cibeunying.
Galeri Seni Studio Rosid. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 06:09 WIB

Apakah Mentalitas 'Modal Janji' Berakar dari Masyarakat ?

Janji manis yang sering kali tidak ditepati membuat seseorang bisa kehilangan mempercayai semua pihak.
Janji manis seseorang yang tidak ditepati sungguh mencederai kepercayaan orang lain. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 18:51 WIB

Bandung Bukan Milik Segelintir: BBFT dan Perjuangan Ruang yang Setara

Mereka ingin masyarakat melihat langsung bahwa difabel bukan kelompok yang terpisah. Mereka ada, dan mereka ingin dilibatkan.
BBFT ingin masyarakat melihat langsung bahwa difabel bukan kelompok yang terpisah. Mereka ada, dan mereka ingin dilibatkan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 18:31 WIB

Huruf Kapital Tak Boleh Diabaikan, tapi Kapan Jangan Digunakan?

Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat.
Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat. (Sumber: Pexels/Brett Jordan)
Ayo Jelajah 16 Sep 2025, 17:33 WIB

Sejarah Gempa Besar Cianjur 1879 yang Guncang Kota Kolonial

Catatan sejarah Belanda ungkap 1.621 rumah hancur, dari penjara hingga gudang garam, akibat guncangan berhari-hari.
Dokumentasi kerusakan gempa Cianjur 1879. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 16:48 WIB

Reggae Menggema dari Lereng Bandung, Jejak The Paps dan Generasi Musik Bebas

Dari gang-gang kecil tempat anak muda berkumpul, hingga panggung-panggung komunitas yang tak pernah sepi, Bandung jadi rumah bagi banyak eksperimen musikal yang berani.
The Paps, band reggae asal Bandung yang tak hanya memainkan musik, tapi juga merayakan kebebasan dalam berkarya. (Sumber: dok. The Paps)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 16:10 WIB

Upaya Menyukseskan Program Revitalisasi Sekolah

Revitalisasi sekolah merupakan program pemerintah saat ini yang layak untuk diapresiasi.
Revitalisasi sekolah merupakan program pemerintah saat ini yang layak untuk diapresiasi. (Sumber: Unsplash/Husniati Salma)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 15:37 WIB

Menyulam Asa di Dapur UMKM: Tiga Kisah Perjuangan, Inovasi, dan Harapan

Tiga sosok tangguh dari Bandung ini membuktikan bisnis kecil bisa punya dampak besar asal dijalani dengan tekad, inovasi, dan dukungan publik yang berkelanjutan.
Produk brownies bites yang gluten free, dairy free, dan low sugar dari Battenberg3. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 15:00 WIB

Kasian, Kota Bandung Tak Punya Gedung Festival Film

Ya, Bandung kota seni yang tak Nyeni. Seperti gadis cantik yang belum mandi.
Kota Bandung tak punya Gedung Festival Film. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ayo Jelajah 16 Sep 2025, 14:15 WIB

Sejarah DAMRI, Bus Jagoan Warga Bandung

Sejak 1960-an, DAMRI mewarnai jalanan Bandung. Dari trial and error, berkembang jadi transportasi publik penting, kini hadir dengan armada bus listrik.
Bus DAMRI jadul di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 12:14 WIB

Mouthwash, Bukan Hanya Sekedar Obat Kumur yang Bikin Napas Segar

Mouthwash atau obat kumur adalah cairan khusus yang digunakan sebagai pelengkap perawatan mulut dan gigi. Fungsinya tidak hanya untuk menyegarkan napas, tetapi juga membantu mengurangi jumlah bakteri
Mouthwash Listerin. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 10:21 WIB

Elastico 7, Cerita Dua Sahabat Membangun Brand Olahraga hingga Go Internasional

Industri fesyen olahraga di Indonesia terus berkembang, dan salah satu merek lokal yang berhasil menorehkan prestasi hingga kancah internasional adalah Elastico 7. Brand asal Bandung ini lahir satu de
Produk Jersey Elastico 7 (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 08:52 WIB

Toko Roti Legendaris di Bandung, Berdiri Sejak 1954

Toko Roti Sidodadi, Legenda Kuliner Bandung yang Tetap Bertahan Sejak 1954Bandung dikenal memiliki deretan kuliner legendaris, salah satunya Toko Roti Sidodadi yang sudah berdiri sejak 1954. Meski usi
Aneka Jenis Roti di Toko Roti Sidodadi. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 08:29 WIB

Menikmati Perkedel Ibu Kokom 3 dan Syahdu Alam Cimenyan

Menikmati perkedel ibu kokom sambil melihat dago dari atas menjadi pengalaman baru yang luar biasa.
Warung Prekedel Ibu Kokom 3 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 15 Sep 2025, 20:00 WIB

Berkenalan Lagi dengan Ayobandung.id, Perjalanan Bulan Keempat AYO NETIZEN

Ayobandung.id ini telah berkembang menjadi rumah bagi 610 anggota saluran WhatsApp (baik penulis ataupun pembaca setia).
Ayobandung.id ini telah berkembang menjadi rumah bagi 610 anggota saluran WhatsApp (baik penulis ataupun pembaca setia). (Sumber: Unsplash/Workperch)
Ayo Biz 15 Sep 2025, 18:01 WIB

Inovasi Kebab Manis dan Strategi Bertahan di Tengah Dinamika Kuliner Bandung

Persaingan yang ketat, perubahan selera yang cepat, dan tuntutan konsumen akan pengalaman makan yang unik membuat pelaku usaha harus terus berinovasi.
Kebab bisa tampil elegan dan tetap relevan di tengah tren kuliner kekinian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 15 Sep 2025, 17:05 WIB

Kecelakaan Bus di Wado Sumedang 2021, Tragedi Study Tour yang Renggut 29 Korban

Suasana riuh study tour berubah jadi duka saat bus rombongan SMP IT terjun ke jurang Wado, Sumedang, 2021. Tragedi maut ini merenggut 29 korban jiwa.
Bus study tour yang terguling dalam kecelakaan di Wado, Sumedang, tahun 2021. (Sumber: Polri)