Mewujudkan Masa Depan Pembelajaran ASN dengan Integrasi SERVQUAL

Widyawan  Pranawa, S. IP
Ditulis oleh Widyawan Pranawa, S. IP diterbitkan Selasa 22 Jul 2025, 13:27 WIB
Ilustrasi ASN. (Sumber: menpan.go.id)

Ilustrasi ASN. (Sumber: menpan.go.id)

Di tengah arus perubahan global, transformasi birokrasi tidak bisa lagi ditunda dan menjadi sebuah keniscayaan birokrasi.

Dunia bergerak cepat dimulai dengan isu digitalisasi, disrupsi teknologi, krisis iklim, dan ekspektasi publik yang semakin tinggi menjadi tantangan nyata bagi pemerintah. Di balik itu semua, aktor kunci yang akan menjawab semua tantangan ini yakni ASN (Aparatur Sipil Negara) di Republik tercinta ini.

Namun, tidak ada transformasi tanpa adanya pembelajaran maka ASN tidak bisa menjadi pelayan publik yang profesional, adaptif, dan inovatif jika tidak dibekali pembelajaran berkelanjutan.

Ditambah dengan adanya nilai Budaya Organisasi atau Budaya Kerja baru yakni Ber-AKHLAK yang menjadi Core Values dan Employer Branding ASN yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Juli 2021.

Di sinilah peran Lembaga Administrasi Negara (LAN) dengan Corporate University-nya (Corpu LAN) menjadi vital karena bukan hanya sebagai penyedia pelatihan, tapi sebagai arsitek utama ekosistem pembelajaran ASN.

Masalahnya, bagaimana kita memastikan bahwa layanan pembelajaran ini benar-benar berkualitas, berdampak, dan relevan?

Salah satu pendekatan yang terbukti kuat dan aplikatif adalah model SERVQUAL, yang dapat menjadi alat bantu untuk merancang, mengevaluasi, sekaligus memperbaiki layanan pembelajaran di lingkungan Corpu LAN.

Tantangan dalam Pembelajaran ASN

ASN saat ini tidak hanya dituntut menguasai regulasi, tetapi juga berpikir strategis, mampu memimpin perubahan, serta melek teknologi.

Kebutuhan akan pembelajaran bukan hanya untuk menambah pengetahuan, melainkan membentuk mindset baru ASN masa depan yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pelayanan sejalan dengan Core Values ASN.

Kita sadar bahwa kondisi geografis negara kita Indonesia ditambah adanya kesenjangan infrastruktur digital serta beragam kebutuhan kompetensi dari berbagai jabatan ASN menambah kompleksitas dan tantangan dalam melaksanakannya.

Sebuah sistem pelatihan yang generik dan seragam jelas tidak lagi cukup dalam menghadapi segala tantangan dan dinamika.  

LAN sebagai institusi pembelajaran ASN nasional tidak cukup hanya menyediakan pelatihan. LAN perlu menjadi organisasi pembelajar (learning organization) yang mampu mendesain, mengelola, dan mengevaluasi pengalaman belajar ASN secara sistemik dan terpersonalisasi.

Corpu LAN : Dari Pusat Pelatihan Menuju Knowledge Hub ASN

Sedikit sejarah, gagasan Corporate University atau Corpu sendiri  dimulai mendapat perhatian serius di Indonesia pada akhir 2012 ketika PLN dan Telkom memelopori pendiriannya. Keberhasilan dua BUMN ini memantik semangat organisasi lain untuk mengembangkan sistem pembelajaran serupa.

Tak hanya di kalangan BUMN, semangat ini merambah hingga ke kementerian, ditandai dengan peluncuran Kementerian Keuangan Corpu. Dalam konteks nasional, Corpu ASN menjadi tulang punggung pembelajaran strategis yang membedakan diri dari Corpu pada tingkat instansi, seperti yang dimiliki BUMN dan K/L.

LAN juga sebagai instansi yang mendapat mandat dalam pembinaan pengembangan kompetensi di lingkup nasional, memandang penting untuk segera mewujudkan ASN Corpu ini.  Transformasi LAN menjadi Corporate University adalah langkah strategis untuk menjawab kebutuhan di atas sejalan dengan implementasi UU No. 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.

Melalui Peraturan LAN No 6 Tahun 2023 tentang Sistem Pembelajaran Pengembangan Kompetensi Secara Terintegrasi (Corporate University), Corpu bukan sekadar ā€œkelas pelatihanā€ tetapi ekosistem yang mendukung ASN belajar dengan lebih kontekstual dan berkelanjutan.

Namun, transformasi ini hanya akan berhasil jika layanan yang diberikan benar-benar berkualitas baik dari sisi sistem, konten, tenaga pengajar, maupun dari sisi pengalaman peserta. Dan di sinilah model SERVQUAL hadir sebagai instrumen strategis.

Mengenal SERVQUAL yakni Lima Pilar Kualitas Layanan dan Integrasinya

Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: magelangkota.go.id)
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: magelangkota.go.id)

Dalam era percepatan reformasi birokrasi dan transformasi digital, kualitas layanan pembelajaran bagi ASN menjadi elemen krusial yang tak bisa diabaikan.

Salah satu pendekatan yang terbukti relevan dan aplikatif dalam mengevaluasi serta meningkatkan mutu layanan adalah model SERVQUAL.

Model SERVQUAL merupakan pendekatan evaluasi kualitas layanan yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) dalam jurnalnya berjudul SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality.

Model ini telah lama digunakan di dunia bisnis dan manajemen publik untuk mengukur kesenjangan antara harapan dan kenyataan layanan yang diterima pelanggan. Namun kini, pendekatan ini juga dapat diadaptasi secara efektif dalam konteks pembelajaran ASN melalui platform Corporate University (Corpu), seperti yang dijalankan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Dimensi pertama (Tangibles) dari SERVQUAL menyoroti aspek fisik dari layanan, mulai dari desain platform Learning Management System (LMS), ketersediaan modul pembelajaran, kualitas tampilan antarmuka pengguna, hingga fasilitas ruang kelas jika pelatihan dilakukan secara luring.

Dalam konteks inetgrasi Corporate University LAN, visual LMS yang menarik, navigasi yang intuitif, serta bahan ajar yang interaktif dan kontekstual menjadi nilai tambah yang sangat besar.

Bukti fisik yang baik menciptakan kesan profesional, meningkatkan kenyamanan belajar, dan memperkuat daya serap peserta terhadap materi. I

ni sekaligus menjawab ekspektasi ASN yang kini semakin akrab dengan teknologi digital. Kedua Dimensi Reliability (Keandalan), keandalan adalah tentang sejauh mana penyedia layanan dapat memberikan apa yang dijanjikan secara tepat waktu, konsisten, dan dapat diandalkan.

Dalam layanan pembelajaran ASN, ini berarti pelatihan harus disampaikan sesuai jadwal, materi harus relevan dengan kebutuhan jabatan, dan kualitas pengajaran harus stabil di setiap sesi.

Banyak ASN mengeluhkan pelatihan yang molor dari waktu, perubahan mendadak dalam jadwal, atau materi yang tidak sesuai dengan tantangan pekerjaan.

Di sinilah Corporate University dituntut untuk menjaga standar mutu yang konsisten, memperbarui kurikulum sesuai dinamika birokrasi, dan memastikan semua pelatih atau fasilitator memiliki kompetensi yang memadai.

Ketiga Dimensi Responsiveness (Daya Tanggap), adalah tentang kecepatan dan kesigapan dalam menjawab pertanyaan, menangani masalah teknis, atau memberikan panduan selama proses pembelajaran berlangsung.

Corporate University LAN perlu menempatkan tim helpdesk atau admin pelatihan yang tidak hanya memahami teknis platform, tetapi juga mampu memberikan layanan manusiawi dan komunikatif.

Fasilitator yang proaktif merespons di forum diskusi, serta petugas yang mudah dihubungi ketika peserta menghadapi kesulitan login atau kesalahan data, adalah bentuk nyata dari pelayanan responsif.

Kedepan penggunaan fitur AI (Artificial Intelligence) juga dapat dioptimalkan untuk menghadapi Future Corporate University yang lebih modern, rensposif, dan humanis dalam aspek Responsiveness. Keempat yakni Assurance berbicara tentang seberapa besar peserta merasa percaya dan nyaman selama mengikuti pelatihan, baik dari segi kompetensi penyelenggara maupun dari aspek keamanan data dan integritas sistem.

Dalam dunia ASN yang penuh dengan regulasi dan tanggung jawab publik, penguatan jaminan menjadi prioritas penting. Peserta harus yakin bahwa data pribadinya tidak disalahgunakan, bahwa pelatihan ini memang dirancang untuk menunjang kinerja jabatan, dan bahwa pengajar yang dihadirkan memiliki pengalaman lapangan yang kredibel.

Dimensi terakhir yakni Empathy yang menunjukkan kemampuan penyelenggara untuk memahami kebutuhan unik setiap peserta, baik dari sisi waktu, kondisi geografis, maupun konteks sosial budaya. Di negara seluas Indonesia, tak semua ASN berada di kota besar.

Banyak peserta pelatihan berasal dari daerah terpencil dengan keterbatasan koneksi internet. Memberikan mereka fleksibilitas waktu belajar, menyediakan modul yang dapat diunduh, serta melakukan penyesuaian konteks lokal pada materi pelatihan semua ini menunjukkan kepedulian nyata yang berdampak.

Jadi integrasi nilai-nilai SERVQUAL penting dalam pengelolaan layanan Corpu LAN akan mempercepat terwujudnya pembelajaran ASN yang berorientasi masa depan. Tidak hanya itu, SERVQUAL juga mendukung penguatan nilai-nilai ASN Ber-AKHLAK, terutama nilai Adaptif, Kompeten, dan Loyal.

Contohnya, seperti layanan pembelajaran berbasis jabatan, on the job training, serta platform belajar berbasis kebutuhan riil ASN dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memanfaatkan data evaluasi SERVQUAL.

Penguatan platform pembelajaran digital yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), peningkatan daya tanggap helpdesk pembelajaran, serta penyusunan modul berbasis tantangan lokal akan membuat pembelajaran semakin personal dan bermakna.

Masa depan pembelajaran ASN tidak cukup hanya dengan digitalisasi. Ia harus menjelma menjadi layanan yang berkualitas, relevan, responsif, dan benar-benar berdampak bagi peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur.

Integrasi pendekatan SERVQUAL bukan sekadar alat ukur, itu merupakan sebuah instrumen strategis untuk mendorong transformasi menyeluruh menuju layanan pembelajaran ASN yang berkelas dunia.

Melalui evaluasi mendalam atas dimensi bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan kepedulian, Corporate University LAN mampu menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.

Jika Corpu LAN terus bergerak secara dinamis, memperkuat budaya evaluasi berbasis data, serta membangun kolaborasi lintas sektor dengan kementerian, lembaga, BUMN, dan perguruan tinggi, maka transformasi pembelajaran ASN bukan sekadar wacana.

Cita-cita untuk mewujudkan ASN sebagai pelayan publik yang unggul, adaptif, kolaboratif, dan berintegritas tinggi bukanlah sekadar harapan, melainkan visi yang kian nyata untuk menjawab tantangan zaman. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Widyawan  Pranawa, S. IP
Widyawan Pranawa, S.IP, adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdedikasi di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 28 Okt 2025, 06:13 WIB

Seperti Kita, Gie Juga Manusia Biasa

Soe Hok-gie, seorang aktivis keturunan Tionghoa yang hidupnya terasing seiring dirinya semakin berani dalam menyampaikan kritiknya kepada pemerintah.
Poster film GIE (2005). (Sumber: IMDB)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 20:13 WIB

Dari Pohon Keramat ke Camilan Kekinian, Nurhaeti Menyulap Daun Kelor Jadi Pangan Bernutrisi

Dikenal sebagai tanaman mistis, Nurhaeti mengolah daun kelor menjadi aneka panganan bernutrisi mulai dari cheese stick, bolu, keripik pisang, hingga cookies.
Nurhaeti, warga Cinunuk, yang sejak 2015 mengolah daun kelor menjadi aneka panganan bernutrisi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 19:36 WIB

Bandung Menuju Transportasi Publik Berkelas: Menelisik Potensi Metro Jabar Trans dan Feeder MJT

Kemacetan yang kian parah, dominasi kendaraan pribadi, serta keterbatasan infrastruktur menjadi momok yang menggerus kualitas hidup warga Bandung.
Kehadiran Metro Jabar Trans (MJT) dan feeder MJT, sebuah inisiatif ambisius yang digadang-gadang mampu merevolusi sistem transportasi publik Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 18:03 WIB

Memulangkan Bandung pada Purwadaksina Setelah Absen dalam Daftar 'Kota Hijau'

Kawasan yang kehilangan akar ekologisnya. Terjebak citra kolonial dan ilusi kemajuan, ia lupa pada asalnya. Kini saatnya kembali ke martabat sendiri.
Proses pengerukan sedimentasi Sungai Cikapundung oleh petugas menggunakan alat berat di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 17:40 WIB

Air Isi Ulang Tanpa Sertifikasi, Celah Regulasi yang Mengancam Kesehatan Publik

SLHS seharusnya menjadi bukti bahwa air yang dijual telah melalui proses yang memenuhi standar kebersihan dan sanitasi.
Ilustrasi air minum. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 17:04 WIB

Indisipliner, Hukuman, dan Perlawanan: Mengurai Benang Kusut Disiplin Sekolah

Sebuah analisis tentang pergeseran makna kenakalan remaja, solidaritas buta, dan tantangan yang dihadapi guru.
 (Sumber: Gemini AI Generates)
Ayo Jelajah 27 Okt 2025, 16:32 WIB

Sejarah Lapas Sukamiskin Bandung, Penjara Intelektual Pembangkang Hindia Belanda

Lapas Sukamiskin di Bandung dulu dibangun untuk kaum intelektual pembangkang Hindia Belanda. Kini, ia jadi rumah mewah bagi koruptor.
Lapas Sukamiskin.
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 16:29 WIB

Problem Deforestasi Mikro Kota Bandung

Deforestasi mikro di Kota Bandung makin sering terjadi. Ujungnya, suhu kota merangkak naik. Malam terasa lebih hangat.
Hutan Kota Babakan Siliwangi, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 15:06 WIB

5 Cara Bikin Voice Over Kontenmu Jernih Tanpa Alat Mahal

Suara berisik ganggu hasil kontenmu? Tenang! Artikel ini kasih 5 trik simpel biar voice over terdengar jernih dan profesional.
Suara berisik ganggu hasil kontenmu? Tenang! Artikel ini kasih 5 trik simpel biar voice over terdengar jernih dan profesional. (Sumber: Pexels/Karola G)
Ayo Jelajah 27 Okt 2025, 13:47 WIB

Batavia jadi Sarang Penyakit, Bandung Ibu Kota Pilihan Hindia Belanda

Gedung Sate seharusnya jadi jantung pemerintahan Hindia Belanda. Tapi rencana besar itu kandas sebelum Bandung sempat berkuasa.
Alun-alun Bandung sebelum tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 12:46 WIB

Bandung Raya dan Mimpi Kota Berkelanjutan yang Masih Setengah Jalan

Keberhasilan Bandung Raya dalam menjadi kawasan hijau tidak akan diukur dari penghargaan semata.
Bandros atau Bandung Tour on Bus adalah bus wisata ikonik Kota Bandung. (Sumber: Pexels/arwin waworuntu)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 11:16 WIB

Klise Wacana 6 Agama Resmi di Indonesia

ā€˜Enam agama resmi’ bertebaran di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan.
ā€˜Enam agama resmi’ bertebaran di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan. Kita Diajarkan untuk memahami hal ini. (Sumber: Pexels/Mochammad Algi)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 09:41 WIB

Mengulas Kekurangan Film 'Gowok: Kamasutra Jawa'

Artikel ini berisi opini tentang film "Gowok: Kamasutra Jawa".
Salah satu adegan film "Gowok: Kamasutra Jawa". (Sumber: MVP Pictures)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 07:57 WIB

Mengapa Tokoh Agama Kita Perlu Membaca Realitas?

Tokoh agama kita sangat perlu membaca realitas agar setiap keputusan atau nasihat yang diberikan bisa tetap relevan dengan kondisi zaman saat ini.
Tokoh agama perlu membaca realitas agar dapat menafsirkan ajaran agama secara relevan dan kontekstual dengan kehidupan masyarakat. (Sumber: Kolase Canva)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 20:02 WIB

Hari Kebudayaan Nasional: Membuka Selubung Identitas Sinkretik Kita

Penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon menuai perdebatan yang menarik.
Kebudayaan tradisional Indonesia. (Sumber: Pexels/Muhammad Endry)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 18:47 WIB

Peringkat Liga Indonesia Naik, gegara Persib Menang di Asia

Persib memenangkan pertandingan melawan Selangor FC pada lanjutan ACL 2
Persib Bandung saat bermain di ACL 2. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 16:00 WIB

Mengangkat Martabat Dapur Pelatihan: Menyibak Peran Sunyi di Balik Pembelajaran ASN

Di balik sorotan pelatihan ASN, ada dapur senyap tempat dedikasi bekerja tanpa tepuk tangan.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: bkpsdm.purworejokab.go.id)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 13:35 WIB

Kota Bandung Menuju Kota Mati?

Refleksi terhadap kegagalan Kota Bandung masuk 10 besar UI Greenmetric 2025.
Banjir di salah satu wilayah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 26 Okt 2025, 11:37 WIB

Urban Legend Gedung BMC, Rumah Sakit Terbengkalai Gudang Cerita Horor di Bandung

Kisah mistis dan sejarah Rumah Sakit BMC di Bandung, dari masa sebagai RS Sartika Asih hingga jadi legenda horor dengan hantu suster Belanda.
Gedung BMC yang banyak menyimpan kisah mistis. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 10:30 WIB

Pelajaran dari Film Good Boy (2025), Saat ā€˜Kebaikan’ Berhenti Menjadi Konsep Sederhana

Film Good Boy (2025) menghadirkan kisah horor unik tentang anjing peliharaan.
Poster Good Boy 2025