Bolen Krisnasari, Bukti Hasil yang Tak Menghianati Proses dan Perjuangan

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Selasa 22 Jul 2025, 16:59 WIB
Bolen Krisnasari Bandung (Foto: ist)

Bolen Krisnasari Bandung (Foto: ist)

AYOBANDUNG.ID -- Di sudut Kecamatan Bojongloa Kaler, tepatnya di Jalan Babakan Irigasi, terdapat sebuah toko kue Krisnasari. Toko ini dikenal dengan produk andalannya, bolen pisang dengan berbagai rasa.

Usaha ini berakar dari perjalanan panjang sepasang suami-istri, Risno dan Yeti Mulyati. Mereka membangun bisnis dari bawah sejak tahun 2000.

Perjalanan Krisnasari dimulai saat Risno memasarkan bolen pisang buatannya dengan cara keliling toko. Berbekal semangat dan tekad, ia menyusuri toko demi toko hingga akhirnya mendapat tempat di hati pelanggan.

Lambat laun, bolen buatannya dikenal karena cita rasa dan kesegaran yang konsisten. Kini, bukan hanya bolen pisang yang diproduksi, usaha yang telah berjalan lebih dari dua dekade ini merambah ke bolu ulang tahun, cupcake, lapis legit, hingga aneka keripik dan kue kering.

Krisnasari menawarkan delapan varian rasa bolen pisang, mulai dari keju, cokelat, blueberry, stroberi, nanas, tape, hingga pisang lilit dan cheese roll. Di antara semua varian, pisang keju dan pisang cokelat menjadi primadona, disusul oleh pisang lilit.

Setiap hari, produksi bolen dimulai sejak pukul 03.00 WIB dan berakhir menjelang siang. Dalam satu hari, dapur Krisnasari mampu menghasilkan hingga 5.000 buah bolen atau setara dengan 120 dus.

Toko Buka Sejak Pagi, Pesanan Mengalir Setiap Hari

Toko Krisnasari mulai beroperasi sejak pukul 05.30 pagi. Toko ini menyediakan berbagai kudapan sarapan seperti roti isi, kue basah, dan makanan ringan. Tak jarang pula pelanggan memesan kue ulang tahun, marmer cake, brownies panggang, dan cupcake custom.

Untuk pemesanan dalam jumlah besar, pelanggan disarankan melakukan reservasi satu hari sebelumnya. Produk yang dijual selalu dalam kondisi segar dengan masa kedaluwarsa maksimal empat hari.

Bolen pisang Krisnasari telah masuk ke beberapa swalayan besar di Bandung Raya. Sirkulasi penjualannya tergolong cepat karena pelanggan sudah mengenal kualitasnya.

Harga bolen reguler dijual Rp40.000 per kotak isi 10, sementara varian jumbo dijual Rp24.000 untuk empat buah. Khusus varian sehat seperti pisang lilit tanpa tambahan gula dijual Rp30.000.

Selain itu, Krisnasari juga menawarkan marmer cake seharga Rp60.000 dan lapis legit dengan kualitas premium. Adapula 11 varian rasa roti manis dan asin yang terus diminati pelanggan.

Dalam sehari, Krisnasari mengolah sekitar 600 kilogram pisang. Bagi Risno, kualitas bahan adalah kunci. Pisang yang digunakan juga pilihan.

Menurut Risno, mempertahankan cita rasa bukan hal mudah di tengah naik turunnya harga bahan baku. "Kalau harga bahan naik, lebih baik harga produk ikut naik sedikit daripada kualitas makanan kita dikorbankan," jelasnya.

Meski bisnisnya telah mapan, Risno tetap mengikuti tren pasar. "Sekarang orang suka cupcake, suka brownies panggang, ya kita harus ikut juga. Tapi tetap dengan ciri khas dan kualitas kita sendiri," ujarnya.

Ia berpesan kepada pengusaha pemula bahwa kesabaran, ketekunan, dan kreativitas adalah kunci. Risno bepesan agar jangan ragu untuk mengikuti tren dan informasi terkini agar usaha tidak tertinggal zaman.

Informasi Umum Bolen Krisnasari

Alamat: Jl. Babakan Irigasi, Babakan Tarogong, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat

Jam Operasional: 06.00 - 20.00 WIB

Telepon: 0812-2224-0242

Instagram: @krisnasari.official

Alternatif Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/3fstTdI5zk

2. https://s.shopee.co.id/801sdc1XT0

3. https://s.shopee.co.id/3fstTf0J8X

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 28 Okt 2025, 09:04 WIB

Secuil tentang Psikologi Agama

Psikologi agama selalu berhasil bikin kangen menyelam ke dunianya lagi.
Anak-anak beragama Islam sedang mengaji di masjid. (Sumber: Pexels/Hera hendrayana)
Ayo Netizen 28 Okt 2025, 06:13 WIB

Seperti Kita, Gie Juga Manusia Biasa

Soe Hok-gie, seorang aktivis keturunan Tionghoa yang hidupnya terasing seiring dirinya semakin berani dalam menyampaikan kritiknya kepada pemerintah.
Poster film GIE (2005). (Sumber: IMDB)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 20:13 WIB

Dari Pohon Keramat ke Camilan Kekinian, Nurhaeti Menyulap Daun Kelor Jadi Pangan Bernutrisi

Dikenal sebagai tanaman mistis, Nurhaeti mengolah daun kelor menjadi aneka panganan bernutrisi mulai dari cheese stick, bolu, keripik pisang, hingga cookies.
Nurhaeti, warga Cinunuk, yang sejak 2015 mengolah daun kelor menjadi aneka panganan bernutrisi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 19:36 WIB

Bandung Menuju Transportasi Publik Berkelas: Menelisik Potensi Metro Jabar Trans dan Feeder MJT

Kemacetan yang kian parah, dominasi kendaraan pribadi, serta keterbatasan infrastruktur menjadi momok yang menggerus kualitas hidup warga Bandung.
Kehadiran Metro Jabar Trans (MJT) dan feeder MJT, sebuah inisiatif ambisius yang digadang-gadang mampu merevolusi sistem transportasi publik Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 18:03 WIB

Memulangkan Bandung pada Purwadaksina Setelah Absen dalam Daftar 'Kota Hijau'

Kawasan yang kehilangan akar ekologisnya. Terjebak citra kolonial dan ilusi kemajuan, ia lupa pada asalnya. Kini saatnya kembali ke martabat sendiri.
Proses pengerukan sedimentasi Sungai Cikapundung oleh petugas menggunakan alat berat di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 27 Okt 2025, 17:40 WIB

Air Isi Ulang Tanpa Sertifikasi, Celah Regulasi yang Mengancam Kesehatan Publik

SLHS seharusnya menjadi bukti bahwa air yang dijual telah melalui proses yang memenuhi standar kebersihan dan sanitasi.
Ilustrasi air minum. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 17:04 WIB

Indisipliner, Hukuman, dan Perlawanan: Mengurai Benang Kusut Disiplin Sekolah

Sebuah analisis tentang pergeseran makna kenakalan remaja, solidaritas buta, dan tantangan yang dihadapi guru.
 (Sumber: Gemini AI Generates)
Ayo Jelajah 27 Okt 2025, 16:32 WIB

Sejarah Lapas Sukamiskin Bandung, Penjara Intelektual Pembangkang Hindia Belanda

Lapas Sukamiskin di Bandung dulu dibangun untuk kaum intelektual pembangkang Hindia Belanda. Kini, ia jadi rumah mewah bagi koruptor.
Lapas Sukamiskin.
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 16:29 WIB

Problem Deforestasi Mikro Kota Bandung

Deforestasi mikro di Kota Bandung makin sering terjadi. Ujungnya, suhu kota merangkak naik. Malam terasa lebih hangat.
Hutan Kota Babakan Siliwangi, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 15:06 WIB

5 Cara Bikin Voice Over Kontenmu Jernih Tanpa Alat Mahal

Suara berisik ganggu hasil kontenmu? Tenang! Artikel ini kasih 5 trik simpel biar voice over terdengar jernih dan profesional.
Suara berisik ganggu hasil kontenmu? Tenang! Artikel ini kasih 5 trik simpel biar voice over terdengar jernih dan profesional. (Sumber: Pexels/Karola G)
Ayo Jelajah 27 Okt 2025, 13:47 WIB

Batavia jadi Sarang Penyakit, Bandung Ibu Kota Pilihan Hindia Belanda

Gedung Sate seharusnya jadi jantung pemerintahan Hindia Belanda. Tapi rencana besar itu kandas sebelum Bandung sempat berkuasa.
Alun-alun Bandung sebelum tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 12:46 WIB

Bandung Raya dan Mimpi Kota Berkelanjutan yang Masih Setengah Jalan

Keberhasilan Bandung Raya dalam menjadi kawasan hijau tidak akan diukur dari penghargaan semata.
Bandros atau Bandung Tour on Bus adalah bus wisata ikonik Kota Bandung. (Sumber: Pexels/arwin waworuntu)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 11:16 WIB

Klise Wacana 6 Agama Resmi di Indonesia

‘Enam agama resmi’ bertebaran di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan.
‘Enam agama resmi’ bertebaran di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan. Kita Diajarkan untuk memahami hal ini. (Sumber: Pexels/Mochammad Algi)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 09:41 WIB

Mengulas Kekurangan Film 'Gowok: Kamasutra Jawa'

Artikel ini berisi opini tentang film "Gowok: Kamasutra Jawa".
Salah satu adegan film "Gowok: Kamasutra Jawa". (Sumber: MVP Pictures)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 07:57 WIB

Mengapa Tokoh Agama Kita Perlu Membaca Realitas?

Tokoh agama kita sangat perlu membaca realitas agar setiap keputusan atau nasihat yang diberikan bisa tetap relevan dengan kondisi zaman saat ini.
Tokoh agama perlu membaca realitas agar dapat menafsirkan ajaran agama secara relevan dan kontekstual dengan kehidupan masyarakat. (Sumber: Kolase Canva)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 20:02 WIB

Hari Kebudayaan Nasional: Membuka Selubung Identitas Sinkretik Kita

Penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon menuai perdebatan yang menarik.
Kebudayaan tradisional Indonesia. (Sumber: Pexels/Muhammad Endry)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 18:47 WIB

Peringkat Liga Indonesia Naik, gegara Persib Menang di Asia

Persib memenangkan pertandingan melawan Selangor FC pada lanjutan ACL 2
Persib Bandung saat bermain di ACL 2. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 16:00 WIB

Mengangkat Martabat Dapur Pelatihan: Menyibak Peran Sunyi di Balik Pembelajaran ASN

Di balik sorotan pelatihan ASN, ada dapur senyap tempat dedikasi bekerja tanpa tepuk tangan.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: bkpsdm.purworejokab.go.id)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 13:35 WIB

Kota Bandung Menuju Kota Mati?

Refleksi terhadap kegagalan Kota Bandung masuk 10 besar UI Greenmetric 2025.
Banjir di salah satu wilayah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 26 Okt 2025, 11:37 WIB

Urban Legend Gedung BMC, Rumah Sakit Terbengkalai Gudang Cerita Horor di Bandung

Kisah mistis dan sejarah Rumah Sakit BMC di Bandung, dari masa sebagai RS Sartika Asih hingga jadi legenda horor dengan hantu suster Belanda.
Gedung BMC yang banyak menyimpan kisah mistis. (Sumber: Ayobandung)