Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini dihadapkan pada tantangan dan perkembangan zaman yang semakin kompleks. Era disruptif telah banyak mengubah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak terkecuali pada organisasi pemerintahan di Indonesia dalam hal pengembangan kompetensi sumber daya manusianya.
Menghadapi arah perubahan global yang cepat dan disruptif, kemampuan ASN untuk selalu mengembangkan kompetensinya perlu disadari sebagai kemampuan dasar yang wajib dimiliki agar dapat terus relevan sesuai perkembangan zaman. ASN terus dituntut untuk belajar dan berinovasi sepanjang ia mengabdi pada negara.
Pengembangan kompetensi secara sustainable harus mampu dilaksanakan oleh Pegawai ASN untuk mendukung terwujudnya pembangunan nasional dan cita-cita menuju birokrasi berkelas dunia.
Birokrasi Kelas Dunia di Depan Mata
Arah kebijakan pengembangan kompetensi diatur sedemikian rupa dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 pasal 49 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 49 yang menyatakan bahwa Pengembangan Kompetensi bagi Pegawai ASN menjadi sebuah kewajiban melalui pembelajaran terus menerus agar tetap relevan dengan tuntutan organisasi melalui pembelajaran yang dilaksanakan melalui sistem terintegrasi.
Pengembangan kompetensi ASN haruslah mengacu pada PERMENPAN RB No. 38 Tahun 2017 tentang standar kompetensi ASN yaitu kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosio kultural. Kompetensi ASN menjadi salah satu kebutuhan penting yang diatur dalam peraturan pemerintah tentang Manajemen PNS.
Dimana dalam salah satu pasalnya menyebutkan bahwa pengembangan kompetensi PNS Wajib dilakukan paling sedikit 20 Jam Pelajaran dalam 1 (satu) tahun. Namun seringkali dalam pelaksanaannya tidak selalu terjamin relevansi dan dampak pada pekerjaan dan arah organisasi.
Oleh karena itu Corporate University menempatkan strategi organisasi menjadi basis pembelajaran agar bangkom menjadi salah satu sarana strategis mencapai tujuan organisasi sehingga responsif terhadap tantangan organisasi. Namun dalam proses pengembangan kompetensi, Instansi Pemerintah dan Pegawai ASN seringkali dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Tantangan umum instansi pemerintah dalam pengembangan kompetensi yaitu ekosistem birokrasi yang tidak mendukung budaya belajar, dampak pengembangan kompetensi ASN belum optimal, sistem yang terfragmentasi dikelola masing-masing instansi, dukungan sumber daya yang terbatas, akses belajar terbatas, pembelajaran belum terintegrasi dengan manajemen talenta, dan pengembangan kompetensi yang belum mendukung rencana Pembangunan dan rencana strategis organisasi.
Tantangan lain pemerintah dalam pengembangan kompetensi yaitu jumlah ASN yang besar, anggaran biaya kebutuhan pengembangan kompetensi, dan heterogenitas. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses penyusunan kebutuhan dan pelaksanaan pengembangan kompetensi yang sesuai dengan rencana strategis organisasi.
Upaya menciptakan ASN yang kompeten dan bermutu memerlukan dukungan pendekatan serta strategi yang tepat sasaran. Untuk itu, proses peningkatan kemampuan ASN perlu dirancang secara menyeluruh dan sistematis.
Terdapat berbagai metode yang dapat diterapkan, dan salah satu alternatif yang efektif untuk mencapai sistem pembelajaran ASN yang komprehensif adalah penerapan konsep Corporate University atau yang dikenal dengan istilah Corpu. Namun, pertanyaannya adalah sejauh mana pemahaman kita terhadap konsep ASN Corporate University ini?
ASN Corporate University

Memahami Sistem Pembelajaran Terintegrasi (Corporate University) yang biasa disebut Corpu merupakan sebuah sistem pembelajaran terintegrasi dalam pengembangan kompetensi ASN sebagaimana diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai manajemen Pegawai Negeri Sipil.
ASN Corpu merupakan sistem pengembangan kompetensi ASN yang berperan sebagai sarana strategis untuk mendukung pencapaian tujuan Pembangunan nasional dalam bentuk penanganan isu-isu strategis melalui proses pembelajaran tematik dan terintegrasi dengan melibatkan instansi pemerintah terkait dan tenaga ahli dari dalam/luar instansi pemerintah.
ASN Corpu menempatkan organisasi menjadi basis pembelajaran, sehingga ASN Corpu melibatkan seluruh aspek dalam organisasi sebagai sarana strategis untuk dapat secara langsung menyentuh pencapaian visi misi organisasi dan tujuan pembangunan nasional.
Penyelenggaraan ASN Corpu dilaksanakan pada dua Tingkat, yaitu tingkat nasional dan tingkat instansi. Penyelenggaraan ASN Corpu pada Tingkat nasional bertujuan untuk mencapai tujuan prioritas pembangunan nasional dan bersifat lintas instansi yang dikoordinasikan oleh Lembaga Administrasi Negara.
Penyelenggaraan ASN Corpu pada Tingkat nasional membuka akses kepada seluruh ASN untuk meningkatkan kompetensinya dan mendukung pelaksanaan manajemen kinerja. Sedangkan penyelenggaraan ASN Corpu pada Tingkat instansi bertujuan untuk memenuhi pengembangan kompetensi sesuai dengan kebutuhan internal organisasi dan memenuhi kebutuhan prioritas bidang Tingkat nasional.
Penyelenggaraan ASN Corpu pada Tingkat instansi mempermudah ASN untuk meningkatkan kompetensinya dan mendukung pelaksanaan manajemen kinerja instansi yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah.
Oleh karena itu kedepannya masing-masing instansi pemerintah wajib memiliki Corporate University sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan kompetensi para pegawai ASN yang dimilikinya, guna meningkatkan pelayanan dalam birokrasi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik instansi tersebut.
Penerapan ASN Corpu menjadi strategi upaya pemenuhan pengembangan kompetensi yang dilaksanakan dengan prinsip inklusif, berdampak, efisien, dan terintegrasi. Perubahan paradigma dari training and development menjadi learning and development menjadi strategi pembelajaran dalam ASN Corpu.
Dengan adanya perubahan paradigma pembelajaran yang mengedepankan cara kolaboratif yang dilaksanakan dengan memadukan metode pembelajaran formal, berbasis lingkungan sosial, dan berbasis pengalaman.
Mengenai bagaimana proses pembelajaran yang dimaksud terintegrasi maka jawabannya harus mencakup 7 (tujuh) ruang lingkup yang saling terintegrasi yaitu, strategi ASN Corpu, Manajemen pengetahuan, forum pembelajaran, sistem pembelajaran, strategi pembelajaran, teknologi pembelajaran, dan integrasi sistem. Pembelajaran terintegrasi merupakan pendekatan secara komprehensif menempatkan proses pembelajaran pegawai ASN.
Pembelajaran terintegrasi meliputi 3 hal. Pertama, terintegrasi dengan pekerjaan. Pembelajaran bagi ASN harus disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab sesuai jabatan atau formasi ASN agar kebermanfaatan dari pengembangan kompetensi dapat sesuai dengan tanggung jawabnya.
Kedua, pembelajaran terintegrasi sebagai bagian penting dan saling terkait dengan komponen manajemen ASN.
Ketiga, proses pembelajaran terintegrasi pegawai ASN harus terhubung dengan pegawai ASN lain lintas instansi sehingga semua bisa saling mengenal dan berkolaborasi terkait kompetensi yang dikembangkan atau bertukar ilmu dan pengalaman.
Baca Juga: Kini 10 Netizen Terpilih Dapat Total Hadiah Rp1,5 Juta dari Ayobandung.id setiap Bulan
Manfaat ASN Corporate University
ASN Corpu menjadi sebuah hal yang penting dalam sebuah organisasi. Sesuai dengan Peraturan Kepala LAN No. 6 tahun 2023 bahwa ASN Corpu menjadi sebagai sarana strategis untuk mendukung pencapaian tujuan Pembangunan nasional dalam bentuk penanganan isu-isu strategis melalui proses pembelajaran tematik dan terintegrasi dengan melibatkan instansi pemerintah terkait dan tenaga ahli dari dalam maupun luar instansi pemerintah.
ASN Corpu bertujuan untuk membangun ekosistem pembelajaran berkelanjutan bagi ASN, menjadi organisasi pembelajar yang mampu terus-menerus mengembangkan kapasitas dan mampu menjawab tantangan yang selalu berubah.
Sistem pembelajaran ASN Corpu dirancang dengan efisien melalui kolaborasi dan pemanfaatan teknologi sehingga hanya membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga seminimal mungkin.
ASN Corpu dapat menjadi terobosan dan pilar utama dalam menciptakan proses pembelajaran yang terintegrasi, responsif dan efisien. ASN Corpu berupaya menjamin akses yang mudah bagi seluruh Pegawai ASN guna Pengembangan Kompetensi.
Oleh karena itu, Pengembangan Kompetensi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, kebutuhan kompetensi diri, standar kompetensi jabatan, rencana pengembangan karir dan organisasi.
Implementasi ASN Corpu tentunya sangat bermanfaat dalam mewujudkan peningkatan kualitas dan profesionalisme ASN, serta pengelolaan talenta pegawai ASN. Pengembangan Kompetensi berkontribusi dan menciptakan manfaat nyata bagi organisasi dan pemangku kepentingan serta mewujudkan ASN profesional yang memiliki hasil kinerja tinggi dan berperilaku sesuai dengan nilai dasar ASN.
Dengan semangat belajar berkelanjutan dan beradaptasi, pegawai ASN diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan membawa Indonesia menuju birokrasi berkelas dunia yang lebih profesional, berkompeten di masa depan. (*)