Pemuda Express: Ojek Online Syariah yang Jadi Andalan Warga Bandung Selatan

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Rabu 23 Jul 2025, 10:20 WIB
Ojek Online Pemuda Express (Foto: IG Pemuda Express)

Ojek Online Pemuda Express (Foto: IG Pemuda Express)

AYOBANDUNG.ID -- Pemuda Express mungkin sudah ramah di telinga warga Banjaran dan sekitarnya. Platform layanan ojek online ini cukup unik karena beroperasi berlandaskan prinsip syariah.

Berawal dari kegelisahan pribadi sang pendiri yang melihat istri sulit saat ingin bepergian karena tak ada ojek online wanita yang semahram. Dari situlah, muncul ide untuk membuat layanan transportasi penumpang perempuan dijemput oleh driver perempuan, dan laki-laki oleh laki-laki.

Founder dan CEO Pemuda Express Abdullah Aburahman Nuralim menuturkan, memulai layanan Ojek Online bukanlah hal yang mudah. Di minggu pertama, jumlah pelanggannya tidak lebih dari lima orang.

Kesulitan dalam menyebarkan flyer dan membangun kesadaran publik membuat tim mencari terobosan. Akhirnya, mereka membuat promo Jauh Dekat Rp5.000. Nama Pemuda Express pun mulai dikenal luas setelah akun Instagram mereka direpost oleh banyak orang.

Layanan Pemuda Express pun mulai berkembang pesat. "Dari lima driver di awal, kini mereka memiliki 30 pengemudi yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Bandung," ungkap Abdullah.

Uniknya, Pemuda Express tidak menggunakan aplikasi seperti layanan ojek pada umumnya. Mereka justru memanfaatkan WhatsApp sebagai platform utama. Konsumen cukup mengirim pesan. Pola ini lebih sederhana, ramah untuk semua usia, anak-anak sampai lansia.

Meski sederhana, Pemuda Express tidak menutup diri terhadap perkembangan teknologi. Saat ini, mereka tengah mengembangkan AI chatbot WhatsApp agar bisa merespons pelanggan 24 jam.

Selain itu, mereka juga baru saja meluncurkan marketplace berbasis website yang menampilkan produk mitra UMKM dan layanan pesan antar oleh para driver Pemuda Express.

"Target awalnya, 1.000 merchant UMKM bisa masuk ke dalam ekosistem marketplace ini," tutur Abdullah.

Menurut Abdullah ada tiga hal utama yang menjadi keunggulan Pemuda Express, yaitu Muhrim Friendly, Harga Transparan, dan Bagi Hasil Adil. Driver mendapatkan 80 persen dari pendapatan, sementara 20 persen untuk operasional Platform.

Jika terjadi kecelakaan atau kerusakan barang, perusahaan juga ikut menanggung 20 persen kerugian. Pendapatan driver pun cukup menjanjikan, mulai dari Rp2 juta hingga Rp9 juta per bulan, tergantung dari shift dan kinerja.

CEO Pemuda Express, Abdullah Aburahman Nuralim (Foto: Rizma Riyandi)
CEO Pemuda Express, Abdullah Aburahman Nuralim (Foto: Rizma Riyandi)

Rencana Pengembangan dan Prinsip Bisnis

Tidak semua orang bisa menjadi bagian dari Pemuda Express. Seleksi dilakukan ketat, termasuk memeriksa kondisi motor, HP, dan memastikan calon driver belum pernah bekerja di ojek online lain.

"Kami lebih mengutamakan korban PHK pabrik, karena mereka lebih disiplin dan ramah dalam pelayanan," kata Abdullah.

Selain melayani antar jemput penumpang dan layanan pesan antar makanan, Pemuda Express juga membuka diri untuk pengiriman COD. Ke depannya platform ini berencana untuk melakukan ekspansi bisnis ke area baru.

Abdullah mengakui untuk bisa melakukan ekspansi, mereka membutuhkan bantuan investor. Namun Pemuda Express juga cukup selektif dalam menyeleksi investor. Prinsip yang dipegang teguh oleh tim Pemuda Express adalah dakwah kebermanfaatan.

Maka, dalam mencari investor pun mereka tidak ingin sembarangan. Beberapa pihak seperti Shopee, investor asal Amerika, hingga Maxim pernah mendekat, tapi belum semua cocok dengan nilai yang dijunjung Pemuda Express.

Namun menurut Abdullah yang paling sulit dalam berbisnis justru bukan memulai hal baru. “Yang paling sulit bukan memulai, tapi menjaga konsistensi dan komitmen dalam berbisnis,” ujar Abdullah.

Informasi Umum Pemuda Express

Alamat: Komplek bumi sasak dua Blk. A No.4, Banjaran Wetan, Kec. Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40377

Jam Operasional: 08.00 - 22.00

Telepon: 0838-2146-9128

Instagram: @pemudaexpress

Produk UMKM Serupa

1. https://s.shopee.co.id/2B46pg2Ffc

2. https://s.shopee.co.id/9pTXxn2yiF

3. https://s.shopee.co.id/7ASmmuGv4m

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 23 Jul 2025, 19:57 WIB

Kisah dr. Ade Sari Nauli Sitorus dalam Merawat Harapan Lewat Bedah Plastik

Perjalanan dr. Ade menuju dunia bedah plastik dimulai dari sebuah pengalaman emosional dalam kegiatan bakti sosial di daerah Karawang.
Perjalanan dr. Ade menuju dunia bedah plastik dimulai dari sebuah pengalaman emosional dalam kegiatan bakti sosial di daerah Karawang. (Sumber: Ist)
Ayo Biz 23 Jul 2025, 19:14 WIB

Dari PHK ke Pasar Global, Perjalanan Inspiratif Keripik Tempe Kahla

Di balik setiap camilan garing dan gurih Keripik Tempe Kahla, ada cerita tentang jatuh-bangun, tekad, dan cinta dua insan yang menolak takdir untuk menyerah.
Handry Wahyudi dan Vivi Hervianty, pemilik produk UMKM Keripik Tempe Kahla. (Sumber: Instagram @keripiktempekahla)
Ayo Jelajah 23 Jul 2025, 17:25 WIB

Sejarah Pecinan di Bandung Bukan Hanya Kawasan, Tapi Simbol Penindasan Zaman Belanda

Komunitas Tionghoa di Bandung dibatasi lewat peraturan kolonial yang menyasar ruang, ekonomi, hingga budaya.
Susasana kawasan Pecinan zaman Belanda, kemungkinan di Bandung. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Ayo Jelajah 23 Jul 2025, 17:10 WIB

Hikayat Pembunuhan Subang yang Bikin Geger, Baru Terungkap Setelah 2 Tahun

Kasus ibu dan anak di Subang jadi misteri kelam yang baru terkuak dua tahun kemudian, saat keponakan korban menyerahkan diri.
Olah TKP kasus pembunuhan Subang. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 23 Jul 2025, 13:42 WIB

Cara Unik Persib Perkenalkan Pemain Baru! Real Madrid, MU, dan Liverpool pun Gak Kepikiran

Bila kita perhatikan, cara-cara unik Persib dalam memperkenalkan para pemain barunya belum pernah dilakukan oleh klub-klub elit di belahan dunia manapun.
Persib umumkan rekrut Al Hamra Hehanussa (Sumber: AyoPersib | Foto: Arif Rahman)
Ayo Netizen 23 Jul 2025, 12:27 WIB

Bandung 'Geulis' tapi Takut Hujan

Bandung bisa terus geulis tanpa takut hujan. Tapi, itu hanya mungkin kalau kita semua serius menata ulang kota ini.
Banjir cileuncang di salah satu ruas jalan di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 23 Jul 2025, 11:36 WIB

Melabuhkan Asa di Warung Kopi Purnama, Kedai Legendaris dari 1930

Di tegah ramainya kafe modern, sebuah kedai kopi klasik tetap berdiri di jantung Kota Bandung, Warung Kopi Purnama. Berlokasi di Jalan Alkateri No. 22, tempat ini jadi salah satu jugjugan destinasi ku
Warung Kopi Purnama (Foto: GMAPS)
Beranda 23 Jul 2025, 10:39 WIB

Misi Mulia Sekolah Rakyat Justru Menyisakan Duka bagi SLBN A Pajajaran yang Kehilangan Ruang Belajar

Padahal sekolah khusus pelajar disabilitas ini kekurangan ruang kelas sejak lama. Kondisinya diperparah dengan perubahan fungsi satu gedung tersebut.
Tulisan SLBN A Pajajaran yang tampak tak terurus. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 23 Jul 2025, 10:20 WIB

Pemuda Express: Ojek Online Syariah yang Jadi Andalan Warga Bandung Selatan

Pemuda Express mungkin sudah ramah di telinga warga Banjaran dan sekitarnya. Platform layanan ojek online ini cukup unik karena beroperasi berlandaskan prinsip syariah.
Ojek Online Pemuda Express (Foto: IG Pemuda Express)
Ayo Netizen 23 Jul 2025, 09:08 WIB

Ketika Persib Pertama Kalinya Cicipi Laga 90 Menit

Persib Bandung untuk pertama kalinya merasakan laga berdurasi internasional 2 X 45 menit saat melawan tim luar negeri yang bertamu di Jakarta.
Pemain Persib Bandung berfoto bersama wasit Sarim sebelum bertanding melawan Yugoslavia. (Sumber: Olahraga | Foto: ENIM)
Ayo Netizen 23 Jul 2025, 05:11 WIB

Komunikasi Gubernur Jabar vs Wali Kota Bandung: Kebijakan Tak Lagi Satu Arah?

Sebulan terakhir, komunikasi publik Gubernur Jabar KDM dan Walikota Bandung M. Farhan tak lagi sama sauyunan seperti sebelumnya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. (Sumber: Humas Pemrov Jabar dan Kota Bandung)
Ayo Jelajah 22 Jul 2025, 18:49 WIB

Riwayat Sentra Bengkel Patah Tulang Citapen, Warisan Dua Sahabat yang Jadi Legenda

Citapen dikenal sebagai sentra bengkel patah tulang. Warisan dua sahabat ini kini jadi legenda pengobatan tradisional di Bandung Barat.
Plang bengkel patah tulang yang menjadi tanda masuk ke kawasan sentra bengkel patah tulang di Citapen. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 18:27 WIB

Kopi Tatakan, Tradisi Aceh yang Mengalir ke Braga dan Menghidupkan Bisnis Kafe Lokal

Di antara deretan bangunan bersejarah di Jalan Braga, Bandung, sebuah kafe mungil bernama Myloc menyuguhkan kejutan budaya dalam secangkir kopi.
Di antara deretan bangunan bersejarah di Jalan Braga, Bandung, sebuah kafe mungil bernama Myloc menyuguhkan kejutan budaya dalam secangkir kopi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Jul 2025, 18:02 WIB

Kita Mulai Lupa Kosakata Arkais, Tak Lagi Suka Berpuitis

Kosakata arkais itu mulai berdebu, tak lagi sering diganggu.
Kosakata arkais itu mulai berdebu, tak lagi sering diganggu. (Sumber: Pexels/Anna Shvets)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 16:59 WIB

Bolen Krisnasari, Bukti Hasil yang Tak Menghianati Proses dan Perjuangan

Di sudut Kecamatan Bojongloa Kaler, tepatnya di Jalan Babakan Irigasi, terdapat sebuah toko kue Krisnasari.
Bolen Krisnasari Bandung (Foto: ist)
Beranda 22 Jul 2025, 16:23 WIB

Usai Didemo Pengusaha Jasa Wisata, Gubernur Dedi Mulyadi Tetap Kukuh Larang Studi Tur Sekolah

Ia menyebut keputusan tersebut diambil demi melindungi masyarakat, khususnya kalangan ekonomi kecil, dari beban biaya di luar kebutuhan pendidikan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 16:22 WIB

Dari Dapur Cinta Menjadi Jejak Rasa Nusantara, Kisah di Balik Sambal Nagih

Sambal Nagih, yang bukan sekadar pelengkap hidangan, tapi refleksi dari semangat pasangan muda yang menjadikan dapur rumah sebagai titik mula perubahan.
Sambal Nagih, yang bukan sekadar pelengkap hidangan, tapi refleksi dari semangat pasangan muda yang menjadikan dapur rumah sebagai titik mula perubahan. (Sumber: Sambal Nagih)
Ayo Jelajah 22 Jul 2025, 14:40 WIB

Sejarah Dago, Hutan Bandung yang Berubah jadi Kawasan Elit Belanda Era Kolonial

Kawasan Dago awalnya hutan rimba, kini dipenuhi kafe dan ruko. Sejarahnya berliku sejak era kolonial Belanda hingga sekarang.
Orang Eropa berjalan di Jalan Dago tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 22 Jul 2025, 14:11 WIB

Menggali Identitas Fashion Muslim Lokal, Kisah Tiga Brand yang Tumbuh Bersama Semangat UMKM

Di tengah maraknya industri fashion global, jenama-jenama lokal Indonesia terus menunjukkan daya saing yang tak kalah kuat.
Di tengah maraknya industri fashion global, brand-brand lokal Indonesia terus menunjukkan daya saing yang tak kalah kuat. (Sumber: Radwah)
Ayo Netizen 22 Jul 2025, 13:27 WIB

Mewujudkan Masa Depan Pembelajaran ASN dengan Integrasi SERVQUAL

Transformasi pembelajaran ASN tak bisa ditunda. Corpu LAN hadir sebagai ekosistem strategis dengan SERVQUAL.
Ilustrasi ASN. (Sumber: menpan.go.id)