Hikayat Sunda Empire, Kekaisaran Pewaris Tahta Julius Caesar dari Kota Kembang

Hengky Sulaksono
Ditulis oleh Hengky Sulaksono diterbitkan Jumat 18 Jul 2025, 15:55 WIB
Logo Kerajaan Sunda Empire. (Sumber: Reroduksi Wikimedia)

Logo Kerajaan Sunda Empire. (Sumber: Reroduksi Wikimedia)

AYOBANDUNG.ID - Pada suatu siang awal 2020, di tengah suhu politik yang mulai jenuh dan wabah COVID-19 yang mulai mencemaskan, publik Indonesia dikejutkan dengan satu nama yang terdengar ganjil sekaligus megah: Sunda Empire. Nama ini bukan bagian dari cerita fiksi ilmiah, bukan pula permainan strategi online, melainkan sebuah organisasi yang menyebut dirinya sebagai kekaisaran dunia. Yang mengejutkan, pusat pemerintahannya tidak berada di New York, London, atau Beijing, melainkan di Bandung.

Viralnya Sunda Empire bermula dari unggahan akun Facebook bernama Renny Khairani Miller pada 9 Juli 2019. Di situ ia menulis panjang lebar:

“SUNDA EMPIRE-EARTH EMPIRE. Dalam menyambut Indonesia baru yang lebih makmur dan sejahtera, dengan system pemerintahan dunia yang dikendalikan di koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia,” demikian penggalan unggahan Renny yang viral tersebut setelah disunting.

Unggahan itu sempat luput dari radar publik. Namun, ketika kabar tentang kerajaan fiktif Keraton Agung Sejagat dari Purworejo meledak pada Januari 2020, warganet mulai menggali konten serupa. Saat itulah, potongan gambar dan video Sunda Empire mulai menyebar. Sebuah video berdurasi delapan menit lebih memperlihatkan pria berkacamata, mengenakan jas lengkap dengan dasi, menyebut dirinya sebagai HRH Rangga, Gubernur Jenderal Sunda Empire.

Lokasi syuting video itu berada di Taman Isola Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Di latar belakangnya tampak barisan orang mengenakan seragam loreng, berdiri tegak, seolah sedang upacara militer.

“Bandung adalah korp diplomatik dunia. Pada tanggal 15 Agustus 2020 seluruh negara harus mendaftar ulang dan juga menyelesaikan utang-utang kepada Bank Dunia,” kata Rangga Sasana, yang kemudian dikenal sebagai Lord Rangga.

Baca Juga: Hikayat Geger Rentetan 'Orang Gila' Serang Ustaz, Bermula dari Bandung

Rangga menambahkan bahwa masa pemerintahan dunia yang sekarang akan berakhir. Sunda Empire, menurutnya, akan mengambil alih.

Satu per satu klaim fantastis keluar dari mulutnya. Bahwa kekaisaran ini telah eksis sejak zaman Alexander The Great, lalu diteruskan ke Julius Caesar, Cleopatra VII, hingga Sri Ratu Isywara Tunggal Bumi, Dinasti Tarumanagara, Dinasti Padjajaran, hingga Dinasti Sunda Kala. Dinasti terakhir itu dipimpin oleh Kanjeng Ratu Ratna Ningrum Wiranatadikusuma Siliwangi Al-Misri, perempuan yang di organisasi itu menjabat sebagai Kaisar Sunda Empire.

“Sunda itu dari kata sun, matahari. Karena bumi berasal dari percikan matahari yang membeku,” kata Rangga, dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Alliance Press International. “Sunda Empire tidak ada hubungannya dengan Suku Sunda.”

Berdasarkanversi mereka, Sunda Empire membawahi lebih dari 150 negara dan memegang otoritas atas lembaga-lembaga internasional seperti PBB, NATO, Pentagon, Vatikan, dan World Bank. Rakyatnya? “Semua penghuni bumi.”

Salah satu foto kegiatan Sunda Empire. (Sumber: Istimewa)
Salah satu foto kegiatan Sunda Empire. (Sumber: Istimewa)

Struktur Sunda Empire ditampilkan dengan sangat rapi dan meyakinkan. Rangga Sasana sebagai Sekretaris Jenderal De Heren XVII, Nasri Banks sebagai Perdana Menteri, dan Ratna Ningrum sebagai Kaisar. Mereka mengenakan pakaian diplomatik dan seragam militer, lengkap dengan atribut, lambang, dan simbol kerajaan. Tidak sedikit pengikut yang percaya.

Klaim mereka, anggota Sunda Empire mencapai 17.000 orang di seluruh Indonesia, dan 1.300 orang di Bandung. Mereka menyebut kegiatan mereka sebagai bentuk dari pelaksanaan “program pelaksanaan mengangkat proses teritorial Nusantara.”

Sebagian dari kegiatan itu sempat terekam di lingkungan kampus UPI. Yana Setiawan, Kepala Seksi Eksternal Hubungan Kelembagaan UPI, menyatakan bahwa pada 2017 ada kelompok yang mengaku sebagai Panitia Pembangunan Kota Bandung menyewa ruang pertemuan. Belakangan diketahui, mereka adalah bagian dari Sunda Empire.

Dalam salah satu dokumentasi video, terlihat mereka menggelar peringatan hari jadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menyelenggarakan sidang diplomatik yang dipenuhi jargon kenegaraan, meski tanpa partisipasi negara mana pun.

Sebagian pengikut Sunda Empire menganggap kelompok ini serius. Namun sebagian lain menganggapnya hiburan. Warganet ramai membuat meme dan parodi. Sebab, di balik jargon-jargon internasional, Sunda Empire tak punya bukti otentik sejarah, tak ada basis legal, dan tak pernah diakui sebagai organisasi resmi oleh negara.

Cerita di balik kemunculan Sunda Empire justru lebih dramatis dibanding klaimnya. Dalam sidang pengadilan yang digelar di Bandung, jaksa penuntut umum mengungkap bahwa gagasan tentang Sunda Empire berasal dari buku atau dokumen tak jelas asal-usulnya, yang dibaca oleh Nasri Banks pada 2003.

Pada tahun yang sama, Nasri mengaku bertemu dengan seseorang bernama Mr. Johnson Low yang membawa sertifikat deposito dari bank fiktif bernama Of Sources Atlantic Bank senilai miliaran dolar. Dari sanalah benih “kekaisaran” ini tumbuh, dikembangkan menjadi gerakan, dan direkrut pengikutnya lengkap dengan hierarki dan struktur militer.

Polisi pun turun tangan. Pada 28 Januari 2020, tiga petinggi Sunda Empire yaitu Nasri Banks, Raden Ratna Ningrum, dan Rangga Sasana, resmi ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diduga melanggar Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran di masyarakat.

“Kita sudah meminta keterangan dari para ahli: sejarah, budaya, pidana, hingga psikologi. Kesimpulannya, mereka menyebarkan pemberitaan yang tidak jelas kebenarannya,” kata Kombes Saptono Erlangga, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat saat itu.

Pada 27 Oktober 2020, Pengadilan Negeri Bandung menjatuhkan vonis dua tahun penjara kepada ketiganya. Vonis itu lebih ringan dari tuntutan jaksa, yaitu empat tahun. Majelis hakim menyatakan bahwa ketiga terdakwa terbukti membuat keresahan publik melalui narasi-narasi palsu yang dibalut retorika historis.

Walau dinyatakan bersalah oleh pengadilan, nama Lord Rangga tetap hidup di jagat maya. Setelah keluar dari penjara, ia kerap tampil di acara televisi dan podcast sebagai bintang tamu eksentrik, bicara soal sejarah dunia, konspirasi, dan tatanan pemerintahan global dengan gaya teatrikal yang seolah melampau zaman post modern.

Baca Juga: Salah Hari Ulang Tahun, Kota Bandung jadi Korban Prank Kolonial Terpanjang

Nasr Banks dan Lord Rangga di Lapas Banceuy. (Sumber: Dok. Lapas Banceuy)
Nasr Banks dan Lord Rangga di Lapas Banceuy. (Sumber: Dok. Lapas Banceuy)

Rangga tampil sebagai tokoh campuran: kadang jenaka, kadang menggurui, kadang seolah percaya penuh pada klaimnya. Ia punya penggemar, pembenci, sekaligus penonton yang hanya ingin tertawa.

Tapi semua itu berakhir pada 7 Desember 2022. Rangga meninggal dunia pada usia 55 tahun di Brebes, Jawa Tengah, kota kelahirannya. Ia wafat setelah dirawat di rumah sakit karena komplikasi penyakit. Kabar kematiannya disambut dengan duka dari berbagai kalangan, bahkan dari mereka yang dulu mencibir dan menertawakan narasinya.

Lord Rangga mungkin sudah tiada. Tapi Sunda Empire, dalam bentuknya sebagai urban legend dan internet folklore, akan tetap hidup. Ia adalah simbol dari satu era ketika imajinasi bisa menjadi komoditas, ketika absennya logika bisa dibungkus dengan seragam dan ritual, dan ketika masyarakat haus akan cerita yang lebih besar dari hidup mereka yang rutin.

Pendongeng kisah juru selamat yang sedemikan ganjil itu meninggalkan sirkus dramaturgi dunia yang tak kalah imbisil.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 18 Jul 2025, 20:40 WIB

Benarkah Tom Lembong Korban Kriminalisasi dalam Kasus Impor Gula?

Tom Lembong didakwa dalam kasus dugaan korupsi terkait kebijakan impor gula yang diambilnya pada periode 2015-2016.
Tom Lembong didakwa dalam kasus dugaan korupsi terkait kebijakan impor gula yang diambilnya pada periode 2015-2016. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 18:20 WIB

ASN Diajari Apa? Saat Corpu Gagal Bercerita tentang Perjalanan Belajar

Artikel ini mengurai pentingnya membangun struktur ASN Corpu yang hidup, kontekstual, dan mengakar pada learning journey ASN.
Ilustrasi seleksi ASN (CPNS dan PPPK). (Sumber: tanjungpinangkota.go.id)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 17:05 WIB

Utami dan Resep Warisan yang Disulap Jadi Cita Rasa Kekinian: Kisah di Balik Noka Coffee & Kitchen

Noka Coffee & Kitchen menyimpan kisah tak terduga tentang perempuan yang menjahit mimpi dari dapur kecil, aroma bumbu turun-temurun, dan keyakinan bahwa warisan bisa jadi jalan masa depan.
Menu Noka Coffee & Kitchen yang membawa jejak tradisi rasa dari tanah Kerinci, Jambi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 18 Jul 2025, 15:55 WIB

Hikayat Sunda Empire, Kekaisaran Pewaris Tahta Julius Caesar dari Kota Kembang

Pewaris tahta Julius Caesar ini mengaku kekaisaran dunia dan kuasai PBB, Sunda Empire muncul di Bandung dan bikin jagat maya geger.
Logo Kerajaan Sunda Empire. (Sumber: Reroduksi Wikimedia)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 15:01 WIB

Tugugedé Didirikan di Lereng Barat Daya Gunung Halimun

Bagaimana Tugugedé itu dapat bertahan tegak sampai saat ini, dan tidak roboh?
Abah Jaya, jurukunci Tugugedé, Cengkuk. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 13:58 WIB

Cerita Citra Menyulap Inspirasi Traveling Jadi Bisnis Kafe Urban Bernilai Estetika

Berawal dari hobi berkeliling ke tempat unik di dalam dan luar negeri, Citra Puspita membawa pulang inspirasi yang akhirnya berwujud dalam Lazy Lola Coffee Bar and Eatery.
Berawal dari hobi berkeliling ke tempat unik di dalam dan luar negeri, Citra Puspita membawa pulang inspirasi yang akhirnya berwujud dalam Lazy Lola Coffee Bar and Eatery (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 13:15 WIB

Soto Bandung Pak Simon: Kuliner Legendaris yang Jadi Penghangat di Malam Hari

Ada satu kedai sederhana yang melegenda di Kota Bandung, yaitu Soto Bandung Pak Simon. Kedai ini berlokasi di kawasan Jalan Cibadak No. 103, Kecamatan Astanaanyar dan menjadi magnet bagi penikmat
Soto Bandung Pak Simon yang jadi kuliner legendaris Bandung. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 11:50 WIB

Pempek Kiarin, Moncer di Tengah Pandemi Sampai Jadi Kuliner Kesayangan Warga Cimahi

Perjalanan bisnis kuliner Pempek Kiarin bermula dari krisis. Dodi, sang pemilik, sebelumnya menggeluti usaha konveksi pada 2004 dan sempat membuka distro pada 2005.
Pempek Kiarin jadi makanan Palembang yang paling dicari di Bandung (Foto: Ist)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 10:10 WIB

Memalukan! Diskominfo Jabar malah Memicu Doxing Warga-nya

Apakah Diskominfo Jabar yang ayomi puluhan juta warga Jabar harus permalukan warganya sendiri yang kritis?
Neni Nurhayati yang dimunculkan dalam postingan Diskominfo Jabar. (Sumber: Instagram/Diskominfo Jabar)
Ayo Jelajah 18 Jul 2025, 09:33 WIB

Kapal Laut Garut jadi Korban Torpedo Jerman di Perang Dunia II

Kapal uap Garoet asal Hindia Belanda tenggelam usai dihantam torpedo Jerman di Perang Dunia II pada 1944. Hanya 10 dari 99 awak yang selamat.
Kapal SS Garoet yang ditorpedo pasukan Jerman di Perang Dunia II. (Sumber: Stichting Maritiem Historische Data)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 09:05 WIB

Menjaga Kesetan Mental dengan Buku, Art Therapy Bersama Ur Buddies

Art Therapy, seringkali menjadi alternatif healing atau stress release di dunia yang semakin kompleks dengan distraksi media sosial.
Kegiatan Heal Art Terapy UrBudies. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 20:14 WIB

Atlet Saling Sindir, Mencari Keadilan atau Memang Tak Ada Keadilan?

Beberapa waktu lalu sejumlah atlet ramai memprotes sikap pemerintah yang dinilai pilih kasih.
Hadiah jam tangan Rolex untuk pemain Timnas Indonesia dari Presiden Prabowo Subianto. (Sumber: Instagram Story/justinhubner5)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 16:51 WIB

Meracik Sunda di Tengah Rimbunnya Awi: Kuliner, Edukasi, dan Warisan

Wisata kuliner bertemu edukasi budaya, membawa pengunjung tidak sekadar mencicipi hidangan, melainkan menghayati kisah di balik setiap sajian dan ruangnya.
Latar belakang Kebon Awi berakar pada keresahan Pria Eka, sang pendiri, yang tumbuh di keluarga pencinta budaya Sunda. (Sumber: Kebon Awi)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 16:29 WIB

9 Partisipasi Anak Jadi Kunci Kota Ramah Lingkungan, Ini Cerita dari Jalan Kebon Bibit

Sekelompok mahasiswa ITB menggelar kegiatan edukatif dan partisipatif di Taman Cascade, Jalan Kebon Bibit, Kota Bandung.
Sekelompok mahasiswa ITB menggelar kegiatan edukatif dan partisipatif di Taman Cascade, Jalan Kebon Bibit, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 15:51 WIB

Ikhsanuddin Qothi, Dokter Influencer yang Membawa Angin Segar bagi Stigma Buruk Puskemas

Melalui kontennya ini, Dokter Ikhsanuddin Qothi pun kerap memberikan edukasi mengenai kesehatan.
Melalui kontennya ini, Dokter Ikhsanuddin Qothi pun kerap memberikan edukasi mengenai kesehatan. (Sumber: Instagram/Ikhsanuddin Qothi)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 14:32 WIB

Nekat tapi Optimis: Semangat Dony Membangun Bisnis Kuliner di Jantung Kota Bandung

Di tengah derasnya arus persaingan usaha dan tantangan yang tak kunjung surut, satu nama bersinar dengan keteguhan dan semangat bisnisnya, Dony Turdiyana.
Dony Turdiyana seorang pebisnis yang menjadikan keyakinan, keberanian, dan kepekaan pasar sebagai kompas hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 12:51 WIB

Belajar dari Kasus bank bjb, Ketika Reputasi Dikejar lewat Popularitas dan Bukan Perbaikan

Influencer dalam instansi tak cukup modal populer dan memainkan narasi.
Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya. (Sumber: Youtube/Helmy Yahya Bicara)
Ayo Jelajah 17 Jul 2025, 12:40 WIB

Jejak Sejarah Pecinan Bandung yang Terancam Hilang Ditelan Kesemrawutan Kota

Dari Yap Lun hingga Pasar Baru, jejak sejarah Pecinan Bandung memudar di tengah kekacauan tata kota dan hilangnya bangunan warisan.
Salah satu kawasan Pecinan yang diperkirakan ada di Bandung zaman baheula. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 11:14 WIB

Ada Apa Saja di Pasar Baru?

Bandung dikenal sebagai surganya wisata belanja. Salah satu destinasi ikonik yang mewakili semangat perdagangan kota ini adalah Pasar Baru Trade Center.
Pasar Baru Bandrung Trade Center (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 10:03 WIB

Kehilangan Bahasa Kemanusiaan dan Bahasa Cinta

Bahasa tidak hanya sekadar alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi, tetapi dapat memengaruhi juga perubahan sosial.
Bahasa tidak hanya sekadar alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi, tetapi dapat memengaruhi juga perubahan sosial. (Sumber: Unsplash/Fahmi Ramadhan)