Tahun Ajaran Baru Dimulai, Siswa SDN I Babakan Talang Belajar di Bangunan Darurat: Satu Ruangan untuk Dua Kelas, Duduk Lesehan

Restu Nugraha Sauqi
Ditulis oleh Restu Nugraha Sauqi diterbitkan Kamis 17 Jul 2025, 06:31 WIB
Siswa SDN I Babakan Talang mengawali tahun ajaran baru di bangunan darurat. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)

Siswa SDN I Babakan Talang mengawali tahun ajaran baru di bangunan darurat. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)

AYOBANDUNG.ID – Hampir satu setengah tahun sudah siswa SDN I Babakan Talang di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, menjalani kegiatan belajar dalam kondisi darurat. Sejak bangunan sekolah mereka roboh akibat pergerakan tanah pada akhir Februari 2024, proses belajar-mengajar dilakukan di lokasi-lokasi sementara dengan segala keterbatasan.

Peristiwa itu bermula saat retakan kecil muncul di halaman sekolah pada Senin, 19 Februari 2024. Dalam beberapa hari, retakan tersebut membesar dan menjalar hingga ke bangunan sekolah. Kepala SDN I Babakan Talang, Iis Dida Nurjanah, menyadari potensi bahaya dan segera menghentikan kegiatan belajar di lokasi lama. Pada Rabu, 21 Februari, pembelajaran beralih ke sistem daring untuk sementara waktu.

Bangunan SDN 1 Babakan Talang di Kabupaten Bandung Barat rusak parah akibat pergerakan tanah. Siswanya untuk sementara menumpang belajar di sekolah terdekat. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Bangunan SDN 1 Babakan Talang di Kabupaten Bandung Barat rusak parah akibat pergerakan tanah. Siswanya untuk sementara menumpang belajar di sekolah terdekat. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Namun, situasi tak kunjung membaik. Pada Kamis, 28 Februari 2024, sebagian besar bangunan sekolah ambruk. Enam ruang kelas, satu ruang guru, satu perpustakaan, dan beberapa toilet mengalami kerusakan. Meski beberapa bagian masih berdiri, keselamatan siswa menjadi prioritas utama.

Untuk menjamin kelangsungan pendidikan, pihak sekolah segera memindahkan kegiatan belajar ke MTs Al Ikhlas Babakan Talang, sekolah swasta milik yayasan yang bersedia membantu. Iis mengaku bersyukur karena pihak yayasan memberikan izin penggunaan ruang secara cuma-cuma. "Yang penting hak anak untuk belajar tetap berjalan," ujarnya saat itu.

Puluhan siswa SDN 1 Babakan Talang menumpang belajar di MTS Al-Ikhlas, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Senin 4 Maret 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Puluhan siswa SDN 1 Babakan Talang menumpang belajar di MTS Al-Ikhlas, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Senin 4 Maret 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Setelah beberapa waktu menumpang, pembelajaran kemudian dialihkan ke bangunan darurat sekitar 200 meter dari lokasi sekolah lama, tepatnya di Kampung Pasirmalang. Bangunan sementara ini didirikan atas bantuan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sementara tanahnya merupakan milik warga yang dipinjamkan.

Bangunan darurat tersebut hanya berdinding triplek, beratap asbes, dan berlantai semen polos. Luas totalnya hanya sekitar 105 meter persegi, dibagi menjadi tiga ruang, dan masing-masing ruang digunakan oleh dua kelas sekaligus dengan penyekat triplek tipis. Dalam kondisi seperti ini, satu ruangan bisa memuat dua kelas dengan jumlah murid berbeda.

Ketimpangan fasilitas sangat terasa. Ada kelas yang memiliki meja dan kursi, tetapi ada juga siswa yang harus duduk lesehan dengan meja kecil dan alas semen. Tak ada ruang guru yang layak. Sebagai gantinya, para pengajar menyulap sudut kecil dengan papan triplek menjadi ruang guru darurat.

“Awalnya ruang guru digabung dengan kelas, tapi karena sekarang semua ruangan dipakai untuk siswa, kami buat ruang sendiri walau seadanya,” jelas Iis. Meski penuh keterbatasan, para guru tetap berusaha menjalankan proses belajar sebaik mungkin. Bahkan, semangat mereka tak surut meski beban kerja meningkat karena harus berbagi ruangan dan menghadapi gangguan suara dari kelas sebelah.

Salah satu guru, Weni, menceritakan kesulitannya mengajar dua kelas dalam satu ruangan. Mereka harus menyiasati waktu dan cara mengajar agar suasana tetap kondusif. “Kadang saya bicara agak keras supaya terdengar, sementara guru di sebelah menulis di papan tulis,” ungkapnya.

Dampak lain yang tak bisa dihindari adalah menurunnya jumlah siswa. Banyak orang tua memilih memindahkan anak mereka ke sekolah lain karena khawatir dengan kondisi belajar yang tidak ideal. Dari sekitar 150 murid sebelum bencana, kini hanya tersisa sekitar 100 siswa.

Padahal, sekolah ini pernah menjadi salah satu pilihan utama di wilayah Desa Cibedug. Iis mengungkapkan, jika semangat dari orang tua ikut menguatkan, maka guru-guru pun akan lebih termotivasi. Namun kondisi sekarang membuat masa depan sekolah terasa tidak pasti.

Relokasi bangunan sekolah permanen pun belum terealisasi. Menurut Iis, pihaknya masih menunggu hasil kajian teknis dari Badan Geologi untuk memastikan lokasi baru benar-benar aman dari potensi bencana. Anggaran dikabarkan sudah tersedia, tetapi pembangunan belum bisa dilakukan tanpa rekomendasi geologi.

Para guru dan siswa SDN I Babakan Talang kini hanya bisa menunggu dengan penuh harap. Mereka ingin segera kembali belajar di gedung permanen yang layak dan aman. Namun sebelum itu terwujud, mereka tetap bertahan di kelas-kelas darurat yang sederhana namun penuh semangat.

“Kami tetap berjuang. Ini bukan hanya soal bangunan, tapi tentang hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” pungkas Iis.(*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 21:42 WIB

Hikayat Skandal Kavling Gate, Korupsi Uang Kadeudeuh yang Guncang DPRD Jawa Barat

Saat uang kadeudeuh jadi bencana politik. Skandal Kavling Gate membuka borok korupsi berjamaah di DPRD Jawa Barat awal 2000-an.
Gedung DPRD Jawa Barat.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:01 WIB

Balqis Rumaisha, Hafidzah Cilik yang Berprestasi

Sebuah feature yang menceritakan seorang siswi SMP QLP Rabbani yang berjuang untuk menghafal dan menjaga Al-Qur'an.
Balqis Rumaisha saat wawancara di SMP QLP Rabbani (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 13:01 WIB

Antara Kebebasan Berpendapat dan Pengawasan Digital: Refleksi atas Kasus TikTok di Indonesia

Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital.
Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 11:12 WIB

Self-Care ala Korea: dari Rutinitas Skincare ke Gaya Hidup Positif

Glowing bukan cuma dari skincare, tapi juga dari hati yang tenang.
Penggunaan skincare rutin sebagai bentuk mencintai diri sendiri. (Sumber: Pexels/Rheza Aulia)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 09:46 WIB

Hikayat Pembubaran Diskusi Ultimus, Jejak Paranoia Kiri di Bandung

Kilas balik pembubaran diskusi buku di Toko Buku Ultimus Bandung tahun 2006, simbol ketegangan antara kebebasan berpikir dan paranoia anti-komunis.
Ilustrasi pembubaran diskusi di Ultimus Bandung.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 09:39 WIB

Kala Cinta Tak Secepat Jadwal Keluarga, Realita Film 'Jodoh 3 Bujang'

Kisah tiga bersaudara yang harus menikah bersamaan demi tradisi.
Salah satu adegan di film 'Jodoh 3 Bujang'. (Sumber: Instagram/Jodoh 3 Bujang)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 08:38 WIB

Hikayat Janggal Pembunuhan Brutal Wanita Jepang Istri Pengacara di Bandung

Polisi menemukan jasadnya dengan pisau masih menancap. Tapi siapa pembunuhnya? Dua dekade berlalu, jawabannya hilang.
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 07:50 WIB

Menepi Sejenak Menikmati Sore di Bandung Utara

Kamakarsa Garden adalah salah satu tempat yang bisa dikunjungi di daerah Bandung Utara untuk sejenak menepi dari hingar-bingar perkotaan.
Kamakarsa Garden (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 19:42 WIB

Perempuan Pemuka Agama, Kenapa Tidak?

Namun sejarah dan bahkan tradisi suci sendiri, tidak sepenuhnya kering dari figur perempuan suci.
Dalam Islam, Fatimah az-Zahra, putri Nabi, berdiri sebagai teladan kesetiaan, keberanian, dan pengetahuan. (Sumber: Pexels/Mohamed Zarandah)
Beranda 30 Okt 2025, 19:40 WIB

Konservasi Saninten, Benteng Hidup di Bandung Utara

Hilangnya habitat asli spesies ini diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi setidaknya 50% selama tiga generasi terakhir.
Leni Suswati menunjukkan pohon saninten. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 17:33 WIB

Mental Mengemis sebagai Budaya, Bandung dan Jalan Panjang Menuju Kesadaran Sosial

Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan.
Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan. (Sumber: Pexels)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 17:24 WIB

Review Non-Spoiler Shutter versi Indonesia: Horor lewat Kamera yang Tidak Biasa

Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004).
Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004). (Sumber: Falcon)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 16:33 WIB

Sastra dan Prekariat: Ketimpangan antara Nilai Budaya dan Realitas Ekonomi

Kehidupan penulis sastra rentan dengan kondisi prekariat, kaum yang rentan dengan kemiskinan.
Para penulis yang mengabdikan diri pada sastra terjebak dalam kondisi prekariat—kelas sosial yang hidup dalam ketidakpastian ekonomi. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)