Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi Bikin Pendaftaran ke Sekolah Swasta Anjlok Hingga 50 Persen, Guru Terancam Kehilangan Kerja

Josahema Rizki Tambunan
Ditulis oleh Josahema Rizki Tambunan diterbitkan Kamis 17 Jul 2025, 08:49 WIB
Rata-rata penurunan jumlah siswa yang mendaftar SMK di Kota Cirebon sekitar 40-50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (Sumber: Unsplash | Foto: Ed Us)

Rata-rata penurunan jumlah siswa yang mendaftar SMK di Kota Cirebon sekitar 40-50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (Sumber: Unsplash | Foto: Ed Us)

AYOBANDUNG.ID - Kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait Program Antisipasi Putus Sekolah (PAPS) melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 463.1/Kep.323-Disdik/2025 kini menuai kritik di Kota Cirebon.

Program yang seharusnya meningkatkan akses pendidikan menengah ini justru dinilai memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan sekolah swasta, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Menurut Ketua Forum SMK Swasta Kota Cirebon, Ari Nur Rahmat, jumlah siswa baru di sekolah swasta mengalami penurunan yang sangat signifikan sejak diumumkannya hasil sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025. 

"Ironisnya, banyak siswa yang sudah mendaftar ke sekolah swasta malah mencabut berkasnya dan beralih ke sekolah negeri karena kuotanya bertambah lewat program PAPS ini," ungkap Ari saat ditemui, Rabu, 16 Juli 2025.

Ari menjelaskan, kebijakan tersebut memperbolehkan penambahan jumlah siswa dalam satu kelas hingga maksimal 50 orang, padahal data pokok pendidikan (Dapodik) hanya mengakomodasi 36 siswa per rombongan belajar.

"Pertanyaannya, kalau Dapodik saja menolak lebih dari 36 siswa, lalu sisanya dikemanakan? Maka ada wacana membuka rombel baru dan inilah yang menyebabkan masyarakat makin tertarik masuk sekolah negeri," jelasnya dengan nada prihatin.

Sebagai kepala SMK Cipto Cirebon, Ari mengaku sekolahnya hingga pertengahan Juli 2025 hanya memiliki satu pendaftar siswa baru.

Kondisi ini menurutnya sangat kontras dengan tahun sebelumnya yang memiliki 8 siswa.

"Awalnya ada dua pendaftar, tapi satu pindah. Yang satu lagi masih kami layani sebaik mungkin. Kami bahkan bebaskan biaya praktikum, tak ada SPP, dan uang gedung pun kami gratiskan," tutur Ari dengan nada getir.

Ia menambahkan, rata-rata penurunan jumlah siswa yang mendaftar SMK di Kota Cirebon sekitar 40-50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Data ini sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan minat masyarakat terhadap sekolah swasta menurun drastis sejak diberlakukannya PAPS," ungkapnya.

Penurunan jumlah siswa ternyata tidak hanya dialami oleh SMK Cipto. Berdasarkan data yang diperoleh ayobandung.id per 16 Juli 2025, terdapat sejumlah SMK swasta di Kota Cirebon yang hanya memiliki belasan, bahkan nol siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026.

Beberapa di antaranya adalah SMK Pakungwati dengan nol siswa, SMK RISE satu siswa, SMK Widya Utama empat siswa, dan SMK Veteran 11 siswa.

Hanya segelintir sekolah yang mencatat penerimaan di atas 100 siswa, seperti SMK Presiden (102 siswa), SMK Al Hidayah (117 siswa), dan SMK Wahidin Cirebon yang menjadi satu-satunya SMK swasta dengan penerimaan tertinggi yakni 411 siswa baru.

Ari menyatakan kekhawatirannya jika tren ini terus berlanjut, sekolah swasta akan semakin tersisih dari peta pendidikan di Kota Cirebon.

"Kalau murid makin sedikit, guru pun bisa kehilangan pekerjaan. Bila sekolah swasta tutup, ini bisa jadi sumber pengangguran baru dari sektor pendidikan," katanya.

Ia juga menyoroti adanya ketimpangan antara kebijakan pemerintah dengan distribusi siswa yang tidak merata.

"Kalau memang niatnya membantu anak dari keluarga kurang mampu, sebaiknya tidak semua diarahkan ke sekolah negeri. Pemerintah bisa bantu lewat subsidi langsung kepada siswa agar bisa tetap sekolah di swasta," saran Ari.

Lebih lanjut, Ari menegaskan, sekolah swasta selama ini tidak pernah mempersulit murid dari keluarga tidak mampu.

Bahkan, banyak siswa yang telah lulus dari SMK Cipto langsung mendapat pekerjaan di klinik, apotek, hingga restoran, dan sebagian melanjutkan kuliah jika memiliki kemampuan finansial.

Di akhir keterangannya, Ari berharap agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat mempertimbangkan ulang implementasi kebijakan PAPS agar tidak mengorbankan eksistensi sekolah swasta yang selama ini telah berkontribusi dalam dunia pendidikan.

"Kami tidak anti dengan program pemerintah, tapi kami butuh kebijakan yang adil dan seimbang. Pemerataan pendidikan bukan berarti menumpuk siswa di sekolah negeri saja," pungkas Ari.

Berikut data lengkap penerimaan siswa baru SMK swasta di Kota Cirebon tahun ajaran 2025/2026 dari data yang diterima ayobandung.id per tangal 16 Juli 2025:

1. SMK Pakungwati: 0 Siswa

2. SMK RISE Kota Cirebon: 1 Siswa

3. SMK Cipto Cirebon: 1 Siswa

4. SMK Widya Utama: 4 Siswa

5. SMK Telekomunikasi Budi Arti: 5 Siswa

6. SMK NU Kota Cirebon: 6 Siswa

7. SMK Gracika: 10 Siswa

8. SMK Veteran: 11 Siswa

9. SMK Nasional: 11 Siswa

10. SMK Telekomunikasi Sekar Kemuning: 16 Siswa

11. SMK Al Istiqomah: 17 Siswa

12. SMK Taman Karya Madya Ekonomi: 19 Siswa

13. SMK Budiarti: 24 Siswa

14. SMK Nurul Huda Jannatun Cirebon: 25 Siswa

15. SMK Taman Karya Madya Teknik: 27 Siswa

16. SMK Kartika Cirebon: 30 Siswa

17. SMK Muhammadiyah Cirebon: 34 Siswa

18. SMK Bina Insan Mandiri: 50 Siswa

19. SMK Informatika Al Irsyad: 51 Siswa

20. SMK Cendekia: 52 Siswa

21. SMK Pariwisata: 54 Siswa

22. SMK PUI Kota Cirebon: 65 Siswa

23. SMK Pelayaran Buana Bahari Cirebon: 70 Siswa

24. SMK Presiden Kota Cirebon: 102 Siswa

25. SMK Al Hidayah: 117 Siswa

26. SMK Wahidin Cirebon: 411 Siswa.(*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Jelajah 10 Sep 2025, 00:22 WIB

Sejarah Stroberi Ciwidey, Pernah jadi Sentra Produksi Terbesar dari Bandung Selatan

Stroberi Ciwidey lahir dari eksperimen petani, tumbuh jadi ikon agrowisata sekaligus sentra stroberi terbesar Indonesia.
Ilustrasi panen stroberi Ciwidey.
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 20:15 WIB

Pengalaman Naik Angkot dari Leuwipanjang (Kopo) ke Soreang

Tentang pengalaman naik angkot jalur Soreang-Kopo ini, saya pun pernah menulis tema yang sama meski dalam media berbeda.
Ilustrasi angkot Soreang-Leuwipanjang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 18:15 WIB

Berkenalan dengan Veslin, Komunitas Vespa Matic yang Satukan Hobi, Silaturahmi, dan Inovasi Bisnis

Dari percakapan spontan Veslin alias Vespa Ulin lahir, sebuah komunitas vespa matic yang mengusung semangat kebersamaan dan kesenangan tanpa beban.
Veslin alias Vespa Ulin lahir, sebuah komunitas vespa matic yang mengusung semangat kebersamaan dan kesenangan tanpa beban. (Sumber: instagram.com/veslin.id)
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 17:14 WIB

Bandung, Kota Pendidikan, dan Tantangan Masa Depan

Menyoroti Kota Bandung sebagai magnet mahasiswa Indonesia, di balik ragam budaya dan hiruk pikuk kehidupan modern.
Daya tarik Bandung sebagai kota pendidikan sekaligus ekosistem pendidikan, terletak pada reputasi perguruan tinggi ternama. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 16:54 WIB

Ketika Bisnis Menjadi Jalan Kebaikan, Perjalanan Bisnis dari Okta Wirawan dan Abuya Grup

Okta membangun Abuya Grup sebagai kendaraan untuk mewujudkan mimpi memberi makan 100 ribu orang setiap hari hingga tentang infaq Rp2 miliar per hari.
CEO dan Founder Abuya Grup, Okta Wirawan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 16:01 WIB

Linguistik dan Kesusastraan

Bahasa merupakan alat komunikasi yang tujuannya untuk menjamin aktivitas sosial masyarakat.
Perpustakaan Nasional RI dalam memperingati 100 Tahun Chairil Anwar (Foto: Kawan-kawan dari TB, Ariqal Literasi SSB)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 15:50 WIB

Dari Dunia Perbankan ke Brownies Bebas Gluten: Transformasi Wulan Bersama Battenberg3

Battenberg3 lahir dari dapur rumah sebagai gagasan untuk menciptakan produk yang tidak hanya lezat, tapi juga aman bagi yang memiliki alergi atau kebutuhan khusus.
Founder Battenberg Tiga Indonesia atau Battenberg3, Nuraini Wulandari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 09 Sep 2025, 15:19 WIB

Bandung Teknopolis di Gedebage, Proyek Gagal yang Tinggal Sejarah

Proyek Bandung Teknopolis pernah digadang jadi Silicon Valley versi lokal di zaman Ridwan Kamil, tapi kini hanya tinggal cerita banjir dan gimmick politik usang.
Blueprint peta Bandung Teknopolis di Gedebage yang gagal dibangun.
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 14:02 WIB

Saya Tak Punya Walikota Bandung

Hidup di kota Bandung, banyak ragam budaya, tapi budaya sastra tak pernah hidup.
Muhammad Farhan, Walikota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 12:01 WIB

Percantik, Bukan Hanya Sekedar Produk Cantik dari Limbah Kain

Kisah inspiratif datang dari Nining Idaningsih, pemilik brand Percantik. Berawal dari kegemaran menjahit gamis berbahan katun Jepang pada tahun 2018, Nining kini mengembangkan usaha kreatif berbasis
Produk tas Percantik dari kain jeans bekas. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 10:56 WIB

Cara Memperkuat Kemampuan Motorik Halus Anak dengan Mainan yang Tepat

Mainan anak dapat mengasah kemampuan motorik halus dan motorik kasar. Untuk melatih motorik halus, anak bisa menggunakan mainan seperti balok susun atau Lego yang membantu koordinasi mata dan fokus
Ilustrasi foto LEGO sebagai permainan yang memperkuat motorik anak. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 09 Sep 2025, 09:00 WIB

Kuliner Legendaris: Ada Bubur Ayam Murah Meriah di Jantung Kota Bandung

Bandung dikenal dengan ragam kulinernya yang unik. Namun, ada satu sajian sederhana yang tetap jadi favorit warga, yaitu bubur ayam.
Ilustrasi bubur ayam dengan toping melimpah di Bandung. (Sumber: Youtube/Evan Media)
Ayo Netizen 09 Sep 2025, 08:33 WIB

Bandung, ABCD

Membacakan cerita ternyata bukan hanya tentang menghibur, melainkan ikhtiar menanamkan benih pengetahuan.
Gerakan Ayah Bacain Cerita Dong (ABCD) (Sumber: YouTube Topi Amali | Foto: Hasil tangkapan layar)
Ayo Jelajah 08 Sep 2025, 23:14 WIB

Sejarah Pemekaran Cimahi, Kota Tentara yang Lepas dari Bayangan Bandung

Cimahi resmi jadi kotip pada 1975, lalu lepas dari Bandung tahun 2001. Perjalanannya unik, dari kota tentara hingga kota penyangga industri.
Logo Kota Cimahi.
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 20:48 WIB

Betapa Menyebalkan Pungutan Liar Wisata di Jawa Barat

Jawa Barat adalah salah satu destinasi yang tak hanya memikat pagi para wisatawan dari luar tapi sumber pemasukan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Situs Bersejarah Stadion Malabar Gunung Puntang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 17:53 WIB

Encuy ‘Preman Pensiun’: Sosok Aktor Pekerja Keras yang Mau Belajar

Encuy (Nandi Juliawan) Preman Pensiun berpulang pada Sabtu, 7 September 2025.
Encuy (Nandi Juliawan)-- berpulang pada Sabtu, 7 September 2025. (Sumber: Instagram/abenk_marco)
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 16:14 WIB

'Agama Rakyat' di Kota Bandung, Cuma Kita yang Enggak Ngeh

Membicarakan 'agama rakyat' memang tidak seperti membicarakan 'agama formal'.
Membicarakan 'agama rakyat' memang tidak seperti membicarakan 'agama formal'. (Sumber: Pexels/Ismail saja)
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 15:15 WIB

Dampak Kemarau Basah pada Potensi Produksi Pangan

Fenomena kemarau basah akan berpengaruh pada potensi produksi pangan sebagai upaya mencapai program kemandirian atau swasembada pangan di Indonesia
Ilustrasi kemarau di masa panen. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 08 Sep 2025, 13:02 WIB

Hanya Buka di Malam Hari, Pelanggan Nasi Kuning Pungkur Ngantre Sampai Subuh

Jika biasanya nasi kuning identik dengan sarapan pagi, lain halnya dengan warung kaki lima yang satu ini. Warung Nasi Kuning Pungkur, yang berlokasi di Jalan Pungkur No. 216, Kota Bandung, justru baru
Nasi Kuning Pungkur (Foto: GMAPS)
Ayo Jelajah 08 Sep 2025, 12:22 WIB

Sejarah Stadion GBLA, Panggung Kontroversi yang Hampir Dinamai Gelora Dada Rosada

Stadion Gelora Bandung Lautan Api lahir dengan ambisi besar untuk menjadi kandang Persib, namun sejak awal pembangunannya sudah penuh polemik, dari kasus korupsi, kerusakan, hingga tragedi suporter.
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage yang diproyeksikan jadi kandang Persib.