Nekat tapi Optimis: Semangat Dony Membangun Bisnis Kuliner di Jantung Kota Bandung

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 17 Jul 2025, 14:32 WIB
Dony Turdiyana seorang pebisnis yang menjadikan keyakinan, keberanian, dan kepekaan pasar sebagai kompas hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Dony Turdiyana seorang pebisnis yang menjadikan keyakinan, keberanian, dan kepekaan pasar sebagai kompas hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah derasnya arus persaingan usaha dan tantangan yang tak kunjung surut, satu nama bersinar dengan keteguhan dan semangat bisnisnya, Dony Turdiyana.

Setiap langkah yang diambil Dony Turdiyana bukan sekadar strategi bisnis. Di balik dinding kaca kedai Kita Steamboat & Yakiniku di jantung Jalan Braga, tersimpan kisah Dony sebagai seorang pebisnis muda yang menjadikan keyakinan, keberanian, dan kepekaan pasar sebagai kompas hidupnya.

Dony bukan hanya seorang pebisnis kuliner biasa, tetapi seorang pembaca peluang ulung yang menjadikan nyali dan strategi sebagai fondasi utama.

Braga yang dikenal sebagai magnet wisata dengan nuansa klasik dan modern yang berpadu apik, menjadi tempat pilihan Dony dalam membangun mimpinya. Bukan tanpa pertimbangan.

"Saya lihat peluang, saya jalan-jalan di Braga dan mikir ini bisa dimanfaatin khususnya kalau weekend itu bisa full dari siang sampai malam. Dan pengunjungnya bukan cuma dari Bandung, banyak wisatawan juga,” tambahnya.

Sebelum mengenal dunia kuliner, Dony telah berkecimpung sebagai pengusaha kopi dan bakso di Taman Pramuka. Namun, ketika mencoba membawa konsep itu ke kawasan Braga yang lebih eksklusif dan berkelas, hasilnya tak sesuai ekspektasi.

“Saya sempat jualan di Braga dengan konsep lama, dan ternyata pangsa pasarnya beda banget. Jadi harus putar otak,” tuturnya.

Alih-alih menyerah, Dony pun mengasah insting bisnisnya. Ia menggandeng saudara yang telah sukses mengembangkan bisnis kuliner kekinian di Bekasi dan Cibubur. Dia pun membentuk kerja sama saham dan mendirikan Kita Steamboat & Yakiniku, kuliner khas Jepang yang menyasar keluarga dan anak muda yang mencari tempat makan lezat sekaligus instagramable di Bandung.

Kita Steamboat & Yakiniku. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Kita Steamboat & Yakiniku. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

"Mungkin orang mikir, dari Taman Pramuka pindah ke Braga itu terlalu mahal, terlalu berisiko, tapi yang namanya bisnis harus ada nekatnya tapi optimis," kata Dony.

Produk yang ia pilih pun tidak hanya lezat, tapi juga relevan dengan gaya hidup anak muda, tempat yang instagramable, makanan yang bisa dinikmati semua kalangan, dan harga yang tetap bersahabat.

"Akhirnya saya nyari produk apa yang cocok dan bisa masuk ke segmen yang tepat. Saya percaya, bisnis itu bukan soal menang cepat, tapi soal peka membaca momentum," tuturnya.

Dengan pendekatan yang matang dan jiwa kewirausahaan yang tajam, Dony merancang setiap elemen bisnisnya dengan cermat. Dari pemilihan lokasi yang strategis, branding yang kuat, hingga pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen urban, semuanya berpadu dalam satu visi, membangun bisnis yang berkelanjutan.

"Target market saya itu keluarga dan anak muda. Itu aja kuncinya. Saya pengin orang datang bukan cuma buat makan, tapi juga buat merasa nyaman. Apalagi makanan ini cocok untuk semua umur, anak-anak, orang tua, dewasa," ucapnya.

Dony pun tak hanya bicara soal kedai fisik. Ia merancang bisnis online, layanan pesan antar, bahkan bercita-cita menciptakan sistem waralaba yang bisa membantu pebisnis baru berkembang. Semua berawal dari satu prinsip sederhana: jangan takut melangkah.

“Zaman sekarang online dan offline harus jalan beriringan. Saya kembangkan layanan pesan antar dan branding digital agar makin menjangkau banyak orang,” ujarnya.

Di balik semua strategi, ada filosofi sederhana yang Dony pegang teguh, jangan tunggu waktu ideal untuk memulai. “Saya bukan mau memaksakan diri buka kedai ketika yang lain tiarap, tapi saya cuma melihat bahwa mumpung ada peluang, siapa tahu saya bisa nyalip dan akhirnya muncul,” ungkapnya.

Pernyataan itu bukan hanya refleksi atas keberaniannya membuka kedai di masa sulit, tapi juga pesan kuat untuk para calon pengusaha bahwa keberhasilan bukan milik mereka yang menunggu, tapi yang berani memulai.

Kini, dengan kedai yang konsisten ramai pengunjung dan strategi bisnis yang terus berkembang, Dony membuktikan bahwa intuisi, semangat, dan kemauan belajar bisa mengalahkan segala keterbatasan.

Kisah Dony adalah bukti bahwa keberhasilan tak hanya soal modal besar, tetapi tentang keberanian membaca tanda-tanda zaman, beradaptasi, dan tetap percaya bahwa peluang selalu ada bagi mereka yang berani melangkah.

“Bisnis kuliner nggak akan mati, karena orang selalu butuh makan. Tinggal kita pintar membaca selera dan gaya hidup konsumen,” tutupnya.

Alternatif Kuliner dan UMKM Serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/3AwUkPmOzJ
  2. https://s.shopee.co.id/gF9lrvjrE
  3. https://s.shopee.co.id/9zmot5Np4G
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Jul 2025, 20:14 WIB

Atlet Saling Sindir, Mencari Keadilan atau Memang Tak Ada Keadilan?

Beberapa waktu lalu sejumlah atlet ramai memprotes sikap pemerintah yang dinilai pilih kasih.
Hadiah jam tangan Rolex untuk pemain Timnas Indonesia dari Presiden Prabowo Subianto. (Sumber: Instagram Story/justinhubner5)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 16:51 WIB

Meracik Sunda di Tengah Rimbunnya Awi: Kuliner, Edukasi, dan Warisan

Wisata kuliner bertemu edukasi budaya, membawa pengunjung tidak sekadar mencicipi hidangan, melainkan menghayati kisah di balik setiap sajian dan ruangnya.
Latar belakang Kebon Awi berakar pada keresahan Pria Eka, sang pendiri, yang tumbuh di keluarga pencinta budaya Sunda. (Sumber: Kebon Awi)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 16:29 WIB

9 Partisipasi Anak Jadi Kunci Kota Ramah Lingkungan, Ini Cerita dari Jalan Kebon Bibit

Sekelompok mahasiswa ITB menggelar kegiatan edukatif dan partisipatif di Taman Cascade, Jalan Kebon Bibit, Kota Bandung.
Sekelompok mahasiswa ITB menggelar kegiatan edukatif dan partisipatif di Taman Cascade, Jalan Kebon Bibit, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 15:51 WIB

Ikhsanuddin Qothi, Dokter Influencer yang Membawa Angin Segar bagi Stigma Buruk Puskemas

Melalui kontennya ini, Dokter Ikhsanuddin Qothi pun kerap memberikan edukasi mengenai kesehatan.
Melalui kontennya ini, Dokter Ikhsanuddin Qothi pun kerap memberikan edukasi mengenai kesehatan. (Sumber: Instagram/Ikhsanuddin Qothi)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 14:32 WIB

Nekat tapi Optimis: Semangat Dony Membangun Bisnis Kuliner di Jantung Kota Bandung

Di tengah derasnya arus persaingan usaha dan tantangan yang tak kunjung surut, satu nama bersinar dengan keteguhan dan semangat bisnisnya, Dony Turdiyana.
Dony Turdiyana seorang pebisnis yang menjadikan keyakinan, keberanian, dan kepekaan pasar sebagai kompas hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 12:51 WIB

Belajar dari Kasus bank bjb, Ketika Reputasi Dikejar lewat Popularitas dan Bukan Perbaikan

Influencer dalam instansi tak cukup modal populer dan memainkan narasi.
Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya. (Sumber: Youtube/Helmy Yahya Bicara)
Ayo Jelajah 17 Jul 2025, 12:40 WIB

Jejak Sejarah Pecinan Bandung yang Terancam Hilang Ditelan Kesemrawutan Kota

Dari Yap Lun hingga Pasar Baru, jejak sejarah Pecinan Bandung memudar di tengah kekacauan tata kota dan hilangnya bangunan warisan.
Salah satu kawasan Pecinan yang diperkirakan ada di Bandung zaman baheula. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 11:14 WIB

Ada Apa Saja di Pasar Baru?

Bandung dikenal sebagai surganya wisata belanja. Salah satu destinasi ikonik yang mewakili semangat perdagangan kota ini adalah Pasar Baru Trade Center.
Pasar Baru Bandrung Trade Center (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 10:03 WIB

Kehilangan Bahasa Kemanusiaan dan Bahasa Cinta

Bahasa tidak hanya sekadar alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi, tetapi dapat memengaruhi juga perubahan sosial.
Bahasa tidak hanya sekadar alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi, tetapi dapat memengaruhi juga perubahan sosial. (Sumber: Unsplash/Fahmi Ramadhan)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 09:48 WIB

Roti Gempol: dari 1958 Jadi Tempat Sarapan Legendaris di Tengah Kota Bandung

Di tengah geliat kuliner modern Kota Bandung, terdapat sebuah kedai roti sederhana yang terus bertahan sejak tahun 50-an. Namanya Roti Gempol, sebuah kedai legendaris yang dikenal sebagai tempat sarap
Roti Gempol tempat sarapan legendaris di Kota Bandung (Foto: GMAPS)
Beranda 17 Jul 2025, 08:49 WIB

Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi Bikin Pendaftaran ke Sekolah Swasta Anjlok Hingga 50 Persen, Guru Terancam Kehilangan Kerja

Ia menambahkan, rata-rata penurunan jumlah siswa yang mendaftar SMK di Kota Cirebon sekitar 40-50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Rata-rata penurunan jumlah siswa yang mendaftar SMK di Kota Cirebon sekitar 40-50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (Sumber: Unsplash | Foto: Ed Us)
Beranda 17 Jul 2025, 06:31 WIB

Tahun Ajaran Baru Dimulai, Siswa SDN I Babakan Talang Belajar di Bangunan Darurat: Satu Ruangan untuk Dua Kelas, Duduk Lesehan

Luas totalnya hanya sekitar 105 meter persegi, dibagi menjadi tiga ruang, dan masing-masing ruang digunakan oleh dua kelas sekaligus dengan penyekat triplek tipis
Siswa SDN I Babakan Talang mengawali tahun ajaran baru di bangunan darurat. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 16 Jul 2025, 18:44 WIB

“Indonesia Surganya Herbal”: Gerakan Nabawi Health Merawat Perempuan Lewat Warisan Tanaman Obat

Di balik kemasan botani dan formula ilmiah, ada semangat kampanye yang tengah digerakkan Nabawi Health, yakni mengajak perempuan Indonesia kembali akrab dengan kekayaan alamnya.
Di balik kemasan botani dan formula ilmiah, ada semangat kampanye yang tengah digerakkan Nabawi Health, yakni mengajak perempuan Indonesia kembali akrab dengan kekayaan alamnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 16 Jul 2025, 18:20 WIB

Kisah Kapal Laut Cimahi Hilang di Kabut Kalimantan, Diterkam Laut China Selatan

Kapal Tjimahi (Cimahi) sempat hilang akibat kabut Kalimantan dan akhirnya tenggelam di Kepulauan Paracel pada 1915. Kisah sejarah kapal kolonial yang lenyap di Laut China Selatan.
Kapal Tjimahi (Cimahi). (Sumber: Stichting Maritiem Historische Data)
Ayo Netizen 16 Jul 2025, 17:24 WIB

Arti di Balik Gerakan Anak Koci: Tarian Pacu Jalur yang Viral hingga Mancanegara

Pacu Jalur adalah lomba mendayung perahu besar (disebut jalur) yang sudah eksis sejak abad ke-17.
Tarian Anak Koci dalam pacu jalur bukan sekadar pertunjukan visual. Ia adalah ritual penuh makna. (Sumber: mediacenter.riau.go.id)
Beranda 16 Jul 2025, 15:12 WIB

Rombel Sekolah Negeri Diperbesar, Sekolah Swasta Kecil di Bandung Barat Semakin Terpojok dan Terancam Gulung Tikar

Jika tidak ada perubahan kebijakan yang berpihak pada keadilan, banyak sekolah swasta di daerah seperti Bandung Barat hanya tinggal menunggu waktu untuk gulung tikar.
SMA Mekarwangi Lembang yang memiliki akreditasi A hanya menerima 10 calon siswa yang mendaftar pada 11 Juli 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 16 Jul 2025, 14:41 WIB

Bisnis Tak Lagi Sekadar Profit, Kolaborasi Amble dan Wallts sebagai Gerakan Sosial Baru

Amble dan Wallts Wallet, menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas produk bisa menjadi strategi yang tak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bermakna secara sosial.
Amble dan Wallts Wallet, menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas produk bisa menjadi strategi yang tak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bermakna secara sosial.
Ayo Biz 16 Jul 2025, 14:39 WIB

Mengenal Kerupuk Edun, Camilan Legendaris yang Selalu Laris

Di balik gurih dan pedasnya camilan Kerupuk Edun yang kerap terlihat di warung-warung, terdapat kisah perjuangan panjang dari sebuah pabrik rumahan. Cucu Kholid, sang pendiri, memulai usaha ini bersam
Kerupuk Edun M Cucu (Foto: Ist)
Ayo Jelajah 16 Jul 2025, 13:40 WIB

Kala Rancaekek Diamuk Tornado Pertama di Indonesia

Fenomena angin puting beliung di Rancaekek disebut tornado pertama di Indonesia. BRIN dan ITB beda pendapat soal istilah dan sejarahnya.
Tornado Rancaekek yang dilaporkan terlihat dari Jatinangor. (Sumber: Twitter @be4utiful0nes)
Ayo Biz 16 Jul 2025, 12:08 WIB

Cerita D'Pikat Jadi Cemilan Kekinian Favorit Warga Banjaran

Dera Nurwidia Sari tidak pernah menyangka bahwa hobi memasak akan membuka jalan menuju dunia bisnis. Perempuan asal Banjaran ini memulai kariernya sebagai SPG dan admin kantor.
D'Pikat cemilan kekinian yang jadi favorit warga Banjaran. (Foto: Rizma Riyandi)