Memalukan! Diskominfo Jabar malah Memicu Doxing Warga-nya

Muhammad Sufyan Abdurrahman
Ditulis oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diterbitkan Jumat 18 Jul 2025, 10:10 WIB
Neni Nurhayati yang dimunculkan dalam postingan Diskominfo Jabar. (Sumber: Instagram/Diskominfo Jabar)

Neni Nurhayati yang dimunculkan dalam postingan Diskominfo Jabar. (Sumber: Instagram/Diskominfo Jabar)

Sebuah tautan berita menyentak penulis siang ini dari sebuah laman berita nasional.

Adalah keluhan dari seorang warga Jabar, yang juga aktivis pemilu, Neni Nurhayati, Direktur Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP).

Keluhan ini tidak main-main. Selain datang dari seorang ibu dengan anak (yang berpotensi melihat persekusi digital yang menggerus kehormatan ibunya), juga datang efek adanya kritikan seorang warga Jabar asal Tasikmalaya yang persoalkan kebijakan --bukan personal-- gubernur-nya.

Neni pantas meradang. Dua akun dirinya, Instagram @neni1783 dan TikTok @neninurhayati36, mendapat serangan doxing sejak 15 Juli 2025.

Hal ini terjadi pasca fotonya muncul pada postingan Instagram resmi @DiskominfoJabar dengan kolaborasi akun @jabarprovgoid, @humas_jabar, dan @jabarsaberhoaks yang membahas terkait anggaran belanja media.

Setelah foto itu tersebar, Neni pun mendapat serangan kata-kata kasar di akun Instagram-nya. Bahkan sampai doxing (pembongkaran data privasi).

Doxing di antaranya dilakukan akun Instagram @izrail_6661, @soeherly, @finaf238. Bahkan, akun Instagram dengan pengguna @mulya.agung1 mengirim kata kasar ke kotak pesan Neni. 

Melihat cara ini, penulis sebagai akademisi digital public relations, dengan mudah bisa menyikapi di awal tulisan ini. Pertama, Diskominfo Jabar yang dibiayai pajak rakyat, seharusnya bersikap lebih bijaksana kepada rakyat-nya sendiri sebagai wajib pajak pembayar.

Ini jelas tidak mengayomi warganya sendiri sekalipun boleh jadi Diskominfo menilai ada kesalahan yang dilakukan Neni.

Sebagai abdi negara, sekira iya ada kesalahan, tentu kesalahan itu bukan untuk diumbar ke mana-mana. Apalagi, tindakan tersebut juga terbukti sudah memicu tindakan doxing yang sejatinya sudah masuk salah satu jenis pelanggaran dalam UU ITE bahkan tindak pidana siber.

Diskominfo di poin awal ini saja sudah bertindak kontraproduktif. Niatnya ingin membenarkan informasi yang mungkin salah dari Neni, namun prosesnya tidak tepat, maka yang terjadi malah memicu aktivitas yang bermuatan kriminal daring!

Sekira ada yang dinilai salah, dan sebesar apapun kesalahan dari sang anak (baca: Neni) di hadapan ibu (baca: Diskominfo Jabar), maka aneka norma ajarkan kita semua: jangan permalukan seseorang di muka umum karena berdampak negatif banyak.

Kedua, Diskominfo Jabar hendaknya memahami bahwa unggahan mereka bukan sekedar mengejar trafik penonton. Terutama agar suka atau ramai sebagaimana sudah sangat sering terlihat dari gaya media sosial KDM.

Jangan seolah-olah menuruti semua yang diperlihatkan sang gubernur, yang faktanya bukan sekali-dua kali menciptakan drama konten (membentak, menangis, marah, debat, dst) sehingga memicu like, comment, dan share banyak penonton.

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat. (Sumber: ppid.jabarprov.go.id)
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat. (Sumber: ppid.jabarprov.go.id)

Public relations, menurut Frank Jeffkins (1991), adalah tindak komunikasi terencana yang ultimasinya adalah menciptakan rasa kohesi dengan audiens-nya. Ada rasa kesatuan, hingga warga bahkan menjadi devil advocate dari sebuah entitas. Apa bisa ini terjadi dengan teknik pengelolaan medsos semacam ini?

Komunikasi publik sebuah lembaga pemerintah juga soal menyampaikan kebenaran dengan akurasi serta niat baik di atas seluruh parameter komunikasi digital kekinian tersebut. Jangan terjebak keinginan populer dengan pola heboh apalagi sensasional karena tupoksi medsos instansi bukanlah banyak-banyakan follower.

Ketiga, Diskominfo Jabar bisa lebih cermat dan khususnya cerdas saat berinteraksi dengan warganya sendiri. Hal ini merujuk jutaan cara yang bisa ditempuh alih-alih memajang foto secara terang-terangan sehingga caina herang laukna benang.

Bisa saja dengan mudah dibuat tulisan dalam video dan atau caption seperti, "Ada yang nuding Pemprov Jabar bayar buzzer?". Atau bisa juga hal ini disampaikan dalam narasi voice over narator tanpa menunjuk hidung secara persis.

Cara ini, secara akademik dan etika, jelas lebih elegan. Bahwa citra KDM sebagai salah satu tupoksi Diskominfo bisa dilindungi dengan baik serta di sisi lain, kehormatan warga Jabar sendiri tercakup dengan bagus sebagaimana kewajiban orang tua pada anaknya.

Pada akhirnya, cara persekusi digital semacam ini, sudahi-lah sudah! Sebelumnya, saat Gubernur Ridwan Kamil (RK), persekusi juga pernah terjadi ketika sang gubernur mem-pin akun seorang guru SMK yang dianggapnya berkata kasar. RK tidak merisak langsung tapi membuka pintu cyber bully-ing. Mau dilanjutkan di era KDM ini?

Ingatlah selalu! Diskominfo Jabar adalah lembaga pemerintahan resmi, bukan buzzer rendahan yang bebas berlaku seenaknya. Hadapi semua kritikan dengan lapang dada karena mayoritas membahas kebijakan Bapak Aing --bukan menyebut KDM sebagai Duda Tak Laku, misalnya. Hati wajar panas namun kepala pantang membara.

Akhir kata, Diskominfo Jabar selayaknya jadi suri tauladan dalam bersikap, bertindak, dan berinteraksi digital dengan masyarakat.

Jika ASN Diskominfo yang masih jadi role model bagi masyarakat merisak digital mereka yang kritis, apa jadi normal jadinya jika warga Jabar pun lakukan hal serupa di banyak kolom komentar medsos KDM ?! (*)

Tonton Video Terbaru Ayobandung:

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Muhammad Sufyan Abdurrahman
Peminat komunikasi publik & digital religion (Comm&Researcher di CDICS). Berkhidmat di Digital PR Telkom University serta MUI/IPHI/Pemuda ICMI Jawa Barat
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 15:16 WIB

Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Jaipong merupakan jati diri perempuan Sunda yang kuat namun tetap lembut.
Gambar 1.2 Lima penari Jaipong, termasuk Yosi Anisa Basnurullah, menampilkan formasi tari dengan busana tradisional Sunda berwarna cerah dalam pertunjukan budaya di Bandung, (08/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Satria)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 14:59 WIB

Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Warga Cicadas menghadapi masalah lingkungan akibat TPS Pasar Cicadas yang penuh dan tidak tertata.
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 13:31 WIB

Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Mengulas kebijakan kenaikan pajak di Indonesia dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang masyarakat Indonesianya sendiri.
Ilustrasi kebutuhan negara vs beban rakyat (Sumber: gemini.ai)
Beranda 18 Des 2025, 12:57 WIB

Upaya Kreator Lokal Menjaga Alam Lewat Garis Animasi

Ketiga film animasi tersebut membangun kesadaran kolektif penonton terhadap isu eksploitasi alam serta gambaran budaya, yang dikemas melalui pendekatan visual dan narasi yang berbeda dari kebiasaan.
Screening Film Animasi dan Diskusi Bersama di ITB Press (17/12/2025). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:53 WIB

Dari Ciwidey Menembus India; Menaman dan Menjaga Kualitas Kopi Robusta

Seorang petani kopi asal Ciwidey berhasil menghasilkan kopi robusta berkualitas yang mampu menembus pasar India.
Mang Yaya, petani kopi tangguh dari Desa Lebak Muncang, Ciwidey—penjaga kualitas dan tradisi kopi terbaik yang menembus hingga mancanegara. (Sumber: Cantika Putri S.)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:12 WIB

Merawat Kampung Toleransi tanpa Basa-basi

Kehadiran Kampung Toleransi bukan sekadar retorika, basa-basi, melainkan wujud aksi nyata dan berkelanjutan untuk merawat (merayakan) keberagaman.
Seorang warga saat akan menjalankan ibadah salat di Masjid Al Amanah, Gang Ruhana, Jalan Lengkong Kecil, Bandung. (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Ramdhani)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 11:04 WIB

Manusia dan Tebing Citatah Bandung

Mari kita bicarakan tentang Citatah.
Salah satu tebing di wilayah Citatah. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 10:06 WIB

Satu Tangan Terakhir: Kisah Abah Alek, Pembuat Sikat Tradisional

Kampung Gudang Sikat tidak selalu identik dengan kerajinan sikat. Dahulu, kampung ini hanyalah hamparan kebun.
Abah Alek memotong papan kayu menggunakan gergaji tangan, proses awal pembuatan sikat. (Foto: Lamya Fatimatuzzahro)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 09:52 WIB

Wargi Bandung Sudah Tahu? Nomor Resmi Layanan Aduan 112

Nomor resmi aduan warga Bandung adalah 112. Layanan ini solusi cepat dan tepat hadapi situasi darurat.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 07:15 WIB

Akhir Tahun di Bandung: Saat Emas bagi Industri Resort dan Pariwisata Kreatif

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, lonjakan kunjungan ke Kota Bandung serta tren wisata tematik di resort membuat akhir tahun menjadi momentum emas bagi pertumbuhan industri resort dan pariwisata.
Salah satu faktor yang memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi akhir tahun adalah kemunculan resort-resort dengan konsep menarik (Sumber: Instagram @chanaya.bandung)
Beranda 18 Des 2025, 07:09 WIB

Rumah Seni Ropiah: Bukan Hanya Tempat Memamerkan Karya Seni, tapi Ruang Hidup Nilai, Budaya, dan Sejarah Keluarga

Galeri seni lukis yang berlokasi di Jalan Braga, Kota Bandung ini menampilkan karya-karya seni yang seluruhnya merupakan hasil ciptaan keluarga besar Rumah Seni Ropih sendiri.
Puluhan lukisan yang dipamerkan dan untuk dijual di Rumah Seni Ropih di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)