Buruh dalam Bahasa Sunda

Rabu 30 Apr 2025, 21:08 WIB
Sejak kapan istilah buruh dikenal oleh masyarakat Sunda, dan bagaimana maknanya berkembang seiring waktu? (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Sejak kapan istilah buruh dikenal oleh masyarakat Sunda, dan bagaimana maknanya berkembang seiring waktu? (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Ditulis oleh ATEP KURNIA

AYOBANDUNG.ID - Dalam rangka memperingati Hari Buruh, saya terdorong untuk menelusuri asal-usul kata buruh dalam khazanah bahasa dan budaya Sunda.

Sejak kapan istilah ini dikenal oleh masyarakat Sunda, dan bagaimana maknanya berkembang seiring waktu? Apakah sejak awal kata buruh sudah dikaitkan dengan kerja upahan atau gaji berdasarkan waktu tertentu?

Untuk menjawabnya, saya akan menelusuri kamus-kamus Sunda lawas.

Dalam kamus bahasa Sunda pertama, Nederduitsch-Maleisch en Soendasch woordenboek: Benevens twee stukken tot oefening in het Soendasch (1841), susunan Andries de Wilde, saya tidak menemukan adanya lema buruh atau turunannya.

Sebaliknya, dalam kamus tiga bahasa tersebut saya berhasil mendapatkan kata “gadji” dalam bahasa Sunda dan Melayu untuk terjemahan kata “salaris” atau “loon” (Wilde, 1841: 135) dan kata “wedde” atau “jaargeld” (Wilde, 1841: 203) dalam bahasa Belanda. Bahkan kata “jaargeld” diberi arti pula “gadji taoen” atau “wang taoen” (Wilde, 1841: 66).

Temuan ini saya pikir menunjukkan bahwa konsep pembayaran upah secara berkala, khususnya tahunan, telah dikenal dalam bahasa Sunda sejak paruh pertama abad ke-19.

Sebagai catatan, Andries de Wilde kembali ke Belanda setelah menjual perkebunan miliknya di Ujung Berung dan Sukabumi pada 24 Februari 1823. Ia menyerahkan naskah kamusnya kepada Taco Roorda yang menyuntingnya dan memberi pengantar kala menjadi buku pada 13 Maret 1841.

Lebih jauhnya, ini mengandung arti masyarakat Sunda, terutama kalangan terpelajar seperti R.A. Wiranatakusumah III, murid dari de Wilde yang menjabat Bupati Bandung (1794–1829), telah memahami praktik balas jasa atas pekerjaan dalam bentuk uang atau barang.

Namun, lema buruh belum ditemukan dalam kamus de Wilde. Istilah ini baru muncul dalam A Dictionary of the Sunda Language of Java (1862), susunan pemilik perkebunan di Jasinga, Jonathan Rigg.

Apakah sejak awal kata buruh sudah dikaitkan dengan kerja upahan atau gaji berdasarkan waktu tertentu? (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

O ya, sebelum masuk ke istilah buruh, saya menemukan keterangan menarik dari Rigg untuk kata “gaji” yang dibedakannya menjadi dua pengertian.

Pertama, kata tersebut diberi arti “pay, salary, wages; the word is the Dutch Gagie” (membayar, gaji, upah; kata tersebut dari bahasa Belanda Gagie). Kedua, kata gaji diberi arti “fat on animals or man, fat, tallow” (lemak pada hewan dan manusia, lemak) (Rigg, 1862: 118).

Artinya, kedua makna gaji yang kini masih bermakna ganda dalam bahasa Sunda sudah umum diketahui pada pertengahan abad ke-19. Mengingat naskah kamus yang disusun oleh Jonathan Rigg sudah selesai disusun dan diserahkan kepada Perhimpunan Batavia untuk Pengetahuan dan Seni pada tahun 1853, untuk dicetak.

Lalu, bagaimana Jonathan Rigg menggambarkan kata buruh?

Ternyata ia (Rigg, 1862: 73) menyamakan pengertian kata buruh dengan kata gaji, yaitu “wages or recompense given for work done” (upah atau imbalan yang diberikan atas pekerjaan yang telah dilakukan), sementara kata turunannya, “buruhan” diartikan sebagai “pay for work done, wages” (bayaran atas pekerjaan yang dilakukan; upah) dan “Ngala buruhan” sebagai “to take pay for work done; to do work for payment” (menerima bayaran atas pekerjaan yang dilakukan; bekerja untuk mendapatkan upah).

Rigg (1862: 66) juga memuat lema “buburuh” yang diberinya arti “to take wages to do any work; to work for wages” (bekerja untuk memperoleh upah; melakukan pekerjaan dengan menerima bayaran).

Satu lagi, peribahasa “Buburuh nyatu, diupah béas” yang berarti “taking pay for eating, he is still rewarded with rice: a Sunda proverb, for doing everything to the best advantage” (menerima bayaran untuk makan, tetapi tetap mendapat imbalan berupa beras: peribahasa Sunda yang menggambarkan seseorang yang selalu mampu mengambil keuntungan terbaik dari setiap situasi).

Peribahasa tersebut saya pikir lahir dari adanya kesadaran budaya atas praktik kerja upahan dan sekaligus kecerdikan sosial dalam konteks relasi kerja yang dilatari oleh budaya kerja upahan dalam budaya Sunda. Sekaligus menunjukkan bahwa hingga pertengahan abad ke-19, upah atau gaji kerja berupa beras rupanya sudah umum diberikan.

Baca Juga: Munaip Saleh, Raja Balap Sepeda Raksasa Pertama Tour de Java

Dari penelusuran saya di atas, terlihat bahwa masyarakat Sunda sejak lama mengenal konsep kerja upahan atau kerja yang diupah, baik dalam praktik maupun dalam ungkapan bahasanya.

Dalam hal tersebut, istilah buruh, meskipun relatif lebih baru masuk dalam kamus dibanding istilah gaji, mencerminkan berkembangnya relasi kerja di tengah perubahan ekonomi dan sosial pada abad ke-19 sebagai dampak dari praktik Sistem Priangan (1720-1830) dan Sistem Tanam Paksa (1830-1870).

Dalam kerangka peringatan Hari Buruh, penelusuran kamus ini memperlihatkan bahwa kerja dan upah bukan hubungan ekonomi semata, melainkan bagian dari konstruksi budaya yang hidup dan terawetkan dalam bahasa serta peribahasa masyarakat Sunda. (*)

 

Penulis, ATEP KURNIA, adalah peminat literasi dan budaya Sunda.

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 03 Mei 2025, 22:24 WIB

Kalimat Aktif dan Pasif Tidak Asal, Penekanan untuk 'Pelaku' atau 'Korban'

Angle berita dimulai dari cara menulismu yang akan memakai kalimat aktif atau pasif.
Angle berita dimulai dari cara menulismu yang akan memakai kalimat aktif atau pasif. (Sumber: Pexels | Foto: Suzy Hazelwood)
Ayo Netizen 03 Mei 2025, 18:07 WIB

Tak Perlu AI, 4 Alat Ulik Bahasa agar Kamu Jago Menulis

Ketimbang AI, kamu justru dapat mengandalkan empat alat ulik bahasa berikut ini, agar makin jago menulis.
Ketimbang AI, kamu justru dapat mengandalkan empat alat ulik bahasa berikut ini, agar makin jago menulis. (Sumber: Pexels | Foto: Lukas)
Ayo Biz 03 Mei 2025, 15:35 WIB

Bolu Bakar Tunggal, Oleh-oleh Khas Bandung yang Tak Tertandingi Kelegitannya

Bolu Bakar Tunggal merupakan salah satu oleh-oleh favorit khas Bandung. Bahkan banyak pelancong yang sengaja datang ke kota kembang hanya untuk membeli produk kuliner ini.
Bolu Bakar Tunggal varian rasa Durian Montong Lokal (Foto: Ist)
Ayo Biz 03 Mei 2025, 08:24 WIB

Pasang Surut Cibaduyut, dari Wilayah yang Ditumbuhi Obat Flu sampai Jadi Sentra Industri Sepatu

Seperti halnya sentra industri lain. Cibaduyut juga mengalami pasang surut dalam mempertahankan eksistensinya. Sempat Berjaya di tahun 90-an, industri sepatu Cibaduyut melempem memasukin era 2000-an.
Pengrajin sepatu Cibaduyut. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 19:08 WIB

Hal yang Wajib Kamu Hindari Saat Mengirim Tulisan ke Ayobandung.id

Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat mengirim tulisan ke Ayobandung.id.
Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat mengirim tulisan ke Ayobandung.id. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Algifari Tohaga Abdillah)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 15:16 WIB

Ceritakan Komunitasmu di Ayobandung.id biar Terkenal se-Bandung Raya

Yuk, menulis di Ayobandung.id lewat kanal AYO NETIZEN.
Komunitas Bike to Work Lakukan Kampanye 'bike to school'. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 02 Mei 2025, 14:11 WIB

Curhat Buruh Digital Perempuan Bandung, Jam Kerja Fleksibel jadi Tameng Eksploitasi Terselubung

Fleksibilitas kerja digital menyamarkan selubung eksploitasi. Kisah dua buruh digital perempuan di Bandung ungkap sisi lain dunia kerja masa kini.
Ilustrasi pekerja kreatif yang sering bekerja lembur tak kenal waktu. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 13:54 WIB

Suara yang Tertinggal dari Pasar Banjaran

Di balik cat tembok dan kios-kios baru, ada suara-suara yang pelan-pelan menghilang.
Pekerja membongkar bangunan Tempat Penjual Berjualan Sementara (TPBS) pedagang Pasar Banjaran di Alun-alun Banjaran, Jalan Banjaran, Kabupaten Bandung, Minggu 5 Januari 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 13:34 WIB

Ayobandung.id Ajak Mahasiswa se-Bandung Raya Menulis di AYO NETIZEN

Di Ayobandung.id tulisan mahasiswa adalah karya kriya, yang kaya akan cita rasa nuansa.
Di Ayobandung.id tulisan mahasiswa adalah karya kriya, yang kaya akan cita rasa nuansa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Habib Riyadhi A.S)
Ayo Jelajah 02 Mei 2025, 13:28 WIB

Paradoks Pembangunan PLTA Upper Cisokan: Energi Terbarukan, Ruang Hidup Terabaikan

Dari ganti rugi yang tak layak hingga hilangnya air dan lahan, proyek PLTA Upper Cisokan menyisakan banyak problem sosial.
Lokasi tambang andesit di Gunung Karang, Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 02 Mei 2025, 12:31 WIB

Ekonomi Lagi Susah, Apakah Buka Usaha Sendiri Masih Jadi Pilihan Tepat untuk Menyelamatkan Diri?

Banyak masyarakat menganggur akhirnya terpaksa berdagang dengan dalih membuka usaha baru untuk bertahan hidup. Pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Ari Tjahjawandita menilai kondisi
Ilustrasi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 02 Mei 2025, 10:48 WIB

Damakara, Brand Fashion Ramah Lingkungan Asal Bandung yang Curi Perhatian Dunia

Namun brand fashion asal Bandung, Damakara berhasil menembus ajang tersebut dan menampilkan produknya yang ramah lingkungan. Dengan mengusung konsep sustainability, Damakara tampil memukau memamerkan
Nurdini Prastiti memperlihatkan Produk Damakara di storenya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 02 Mei 2025, 09:00 WIB

Setengah Abad Hidup di Atas Rel Mati: Warga Maleer Pasrah Jika Rumah Mereka Harus Digusur

Di beberapa titik, rel telah tertutup oleh bangunan—mulai dari rumah, gudang, kontrakan, hingga kandang ayam.
Warga beraktifitas di rel kereta api rute Cikudapateuh-Ciwidey yang sudah tidak aktif, Jalan Ciparay, Kelurahan Kujangsari, Kec. Bandung Kidul, Kota Bandung, Senin 28 April 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 01 Mei 2025, 20:59 WIB

Cara Pelaku UMKM Bertahan di Tengah Kerasnya Benturan Ekonomi Era Prabowo

Benturan ekonomi yang luar biasa dahsyat ini pun dirasakan oleh para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Bahkan, banyak di antara mereka yang mengaku pusing tujuh keliling menghadapi ujian
Warga berbelanja di stand Roeang Kita Festival UMKM peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Biz 01 Mei 2025, 14:23 WIB

Rahasia Batagor Riri Masuk Jajaran Kuliner Terlezat Dunia, Kunci Sukses dari 1985

Bahkan Batagor Riri berhasil mengantarkan Kota Bandung masuk dalam 10 besar kota dengan makanan tradisional terlezat di dunia pada 2020 berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan TasteAtlas.
Kuliner khas Bandung, Batagor Riri (Foto: Google Business Batagor Riri)
Ayo Jelajah 01 Mei 2025, 14:15 WIB

Menggenggam Gaji, Melepas Pelukan: Dilema Ibu Harus Memilih antara Pabrik dan Anak

Tak sedikit perempuan yang akhirnya memilih mundur—bukan karena lelah semata, melainkan karena cinta yang begitu besar pada anak-anak mereka.
Sejumlah buruh perempuan di salah satu pabrik tekstil, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 01 Mei 2025, 08:51 WIB

Ultimate Drink, Minuman Herbal Asal Bandung Barat yang Menyehatkan dan Menyegarkan

Pretty Aprian Sari Dewi berhasil menangkap peluang bisnis tersebut. Ia dan suami berhasil mengembangkan bisnis minuman herbal dengan jenama Ultimate Drink di bawah CV Salwa Production di Jalan Bewak
Pretty bersama karyawan Ultimate Drink (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Arif Budianto)
Ayo Jelajah 01 Mei 2025, 06:33 WIB

Asal Usul Hari Buruh 1 Mei: Dari Tragedi Haymarket hingga Jadi Hari Libur di Indonesia

Setelah jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998, reformasi membuka ruang bagi kebebasan berserikat dan menyuarakan hak-hak buruh.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan aksi unjukrasa dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional di Taman Cikapayang, Kota Bandung, Rabu 1 Mei 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 30 Apr 2025, 21:29 WIB

Jalan Sunyi Buruh Perempuan Lansia, jadi Tulang Punggung Keluarga di Usia Senja

Di usia yang mestinya tenang, ribuan buruh perempuan tetap bekerja tanpa jaminan. Mereka adalah female breadwinners lansia yang terus mencari nafkah, meski tubuh sudah renta.
Pedagang sayuran, Sariah (70), berjualan di Pasar Kosambi, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 30 Apr 2025, 21:08 WIB

Buruh dalam Bahasa Sunda

Sejak kapan istilah buruh dikenal oleh masyarakat Sunda, dan bagaimana maknanya berkembang seiring waktu?
Sejak kapan istilah buruh dikenal oleh masyarakat Sunda, dan bagaimana maknanya berkembang seiring waktu? (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)