AYOBANDUNG.ID - Serba cepat, segala mesti didapat. Dua kalimat ini seakan jadi prinsip dalam profesi dan hobi yang bersinggungan dengan Artificial Intelligence (AI).
Penulis, pelukis, dan segala rupa aktivitas yang memiliki peluang bisnis. Desakan menghasilkan uang lebih banyak kerap menjerumuskan pada cara pintas nan miris.
Ada reporter dan content writer yang dituntut deadline sampai memakasakan AI sebagai ghost writer. Ditambah beban target kuantitas, makin sulit mereka lepaskan diri dari ketergantungan.
Orang yang suka menggambar pun sama. Ilustrator, desain grafis, punya dilema tak berbeda.
Apakah benar sudah waktunya membiarkan mesin yang bekerja untuk kamu?
"Ongkang-ongkang kaki, yang penting uang datang sendiri," godaan sederhananya demikian.
Sebab kehadiran AI sememangnya tidak dapat dihindari. Seperti penggunaan mesin di pabrik-pabrik yang menunjang kuantitas produksi lebih cepat tercapai. Ia muncul dalam perannya sebagai 'alat pembantu', sebagai berkah teknologi.
Tapi fungsi peran itu jua yang acap diabaikan, AI cuma 'alat pembantu'.
Seperti mesin pencari yang memudahkan referensi, seperti direktori agar kamu menyasar lebih cepat.

Pada gilirannya, kendati AI menjadi bagian dari pekerjaan, quality control wajib disematkan dalam proses. Sebab di pabrik-pabrik pun demikian, ada mereka yang memproduksi dan ada yang mengecek kualitas. Mengamati setiap fase sebelum hasil secara lebih manual.
Meski sudah demikian pentingnya peran mesin dalam pekerjaan, tetaplah wajar bila kamu bertanya: jadi kapan sebaiknya harus total terlepas dari bantuan AI?
Kapan saja kamu mau. Kamu, toh, tetap dapat hidup tanpanya.
Kamu dapat menikmati momen sembari melamun di atas kasur. Duduk santai di sofa, menjelajahi isi pikiran sendiri.
Baca Juga: Hal yang Mesti Kamu Persiapkan untuk Menulis di Ayobandung.id
Menulis di Ayobandung.id pun sama relaksnya seperti itu. Kamu tak mesti buru-buru. Di sini, kamu sedang melukis.
Sebuah seni kriya dalam berkarya, seperti perajin batik yang menjunjung nilai estetik.
Tulisan yang kamu kirim ke Ayobandung.id ialah ejawantah dari persepsi. Sebuah kedalaman manifestasi.
Lebih tenang, lebih dalam, lebih baik.
Kritis dan puitis. Kaya akan cita rasa nuansa. Tidak perlu sempurna.
Sebab itulah yang diakui oleh AI sendiri, saat ChatGPT ditanya "apa kekuranganmu?" walau punya sense of nuance, ia menjawab:
Saya bisa "membaca" emosi dari kata-kata, tapi saya tidak merasakan emosi yang dimaksud. Jadi respons saya kadang terdengar datar atau terlalu sempurna ....
Jadi tak apa apabila tulisanmu punya banyak celah untuk diajukan tanya. Menyisakan ruang-ruang diskusi terbuka. Ini tanda kamu manusia.
Bila sudah puas dengan hasil karyamu, tak perlulah kamu tulis ulang dengan AI. Sila kirim ke [email protected]. (*)