Mengeja Imajinasi Kota Hijau

Ibn Ghifarie
Ditulis oleh Ibn Ghifarie diterbitkan Senin 22 Des 2025, 10:18 WIB
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Bila membaca UI GreenCityMetric 2025, Kota Bandung menempati peringkat ke-20 dengan total skor 6.297,5. Kota Cimahi berada di posisi ke-28 dengan skor 5.770, dan Kabupaten Bandung menempati peringkat ke-38 dengan skor 1.187,5. Untuk tiga besar kota dengan skor tertinggi diraih oleh Kota Surabaya (8.122,5), Kota Madiun (8.112,5), dan Kota Semarang (7.972,5).

Kini, isu keberlanjutan dan pembangunan ramah lingkungan menjadi perhatian utama dalam tata kelola perkotaan di Indonesia. Seiring meningkatnya tantangan perubahan iklim, pengelolaan sumber daya, dan kualitas hidup masyarakat, pemerintah daerah dituntut untuk menghadirkan kebijakan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi jangka panjang.

Top 10 UI GreenCityMetric Rankings 2025 (Sumber: https://greenmetric.ui.ac.id/city | Foto: Istimewa)
Top 10 UI GreenCityMetric Rankings 2025 (Sumber: https://greenmetric.ui.ac.id/city | Foto: Istimewa)

UI GreenCityMetric

Dalam konteks ini, kehadiran UI GreenCityMetric menjadi instrumen strategis untuk memotret dan mendorong kinerja keberlanjutan kabupaten/kota di Indonesia secara terukur dan berbasis data.

UI GreenMetric merupakan inisiatif unggulan Universitas Indonesia yang telah diakui secara global sebagai instrumen pemeringkatan keberlanjutan kampus di berbagai negara. Guna memperluas dampaknya, UI GreenMetric mengembangkan UI GreenCityMetric, sistem pemeringkatan yang secara khusus dirancang untuk mengukur tingkat keberlanjutan di level kabupaten/kota di Indonesia.

Diluncurkan pada tahun 2022, UI GreenCityMetric diikuti oleh 29 kabupaten/kota pada tahun pertama pelaksanaannya. Pemeringkatan ini menilai kinerja daerah berdasarkan enam kategori utama; Penataan Ruang dan Infrastruktur, Energi dan Perubahan Iklim, Tata Kelola Sampah dan Limbah, Tata Kelola Air, Akses dan Mobilitas, serta Tata Pamong (Governance).

Tujuan utamanya adalah mendorong pemerintah daerah untuk mengimplementasikan kebijakan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

UI GreenCityMetric 2025, Kota Bandung menempati posisi ke-20 dengan total skor 6297.5 (Sumber: https://greenmetric.ui.ac.id/city/ | Foto: Istimewa)
UI GreenCityMetric 2025, Kota Bandung menempati posisi ke-20 dengan total skor 6297.5 (Sumber: https://greenmetric.ui.ac.id/city/ | Foto: Istimewa)

Jejak Kota Hijau

Partisipasi daerah dalam UI GreenCityMetric terus menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2023, jumlah peserta bertambah menjadi 58 kabupaten/kota. Angka ini meningkat menjadi 64 kabupaten/kota dari 23 provinsi pada tahun 2024, dan kembali bertambah menjadi 71 kabupaten/kota dari 23 provinsi pada tahun 2025.

Peningkatan ini mencerminkan semakin kuatnya komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri RI, Safrizal ZA, menjelaskan UI GreenCityMetric berpotensi memperkuat implementasi Peraturan Pemerintah tentang Perkotaan. Menurutnya, pemeringkatan ini dapat menjadi referensi penting dalam mengelaborasi isu-isu lingkungan, pembangunan berkelanjutan, inovasi, serta kolaborasi antar kota di Indonesia. Dengan kerja sama ini dapat terus berlanjut demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Junaidi, Wakil Kepala UI GreenMetric Bidang Komunikasi, Program, dan Kerja Sama, menyoroti perkembangan positif UI GreenCityMetric. Pada tahun 2024 terdapat 64 kabupaten/kota dari 23 provinsi yang berpartisipasi, dan diharapkan jumlah terus meningkat guna mendorong transformasi Indonesia menuju arah pembangunan yang lebih berkelanjutan.

Bukan hanya sekadar alat pemeringkatan, UI GreenCityMetric berfungsi sebagai wadah berbagi pengetahuan (sharing knowledge) bagi pemerintah daerah. Sejak diluncurkan, UI GreenMetric secara konsisten menyelenggarakan berbagai workshop dan forum diskusi untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam merumuskan kebijakan serta inisiatif berbasis keberlanjutan. Forum ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antardaerah dan mempercepat adopsi strategi pembangunan berkelanjutan.

Nyoman menambahkan pada UI GreenCityMetric 2025 terdapat penguatan indikator baru, khususnya terkait peningkatan kesadaran masyarakat. Indikator ini disematkan pada setiap kriteria utama guna mendorong sinergi antara kebijakan pemerintah daerah dan perubahan perilaku masyarakat (behavioural change) dalam implementasi keberlanjutan. (Rilis Peluncuran UI GreenCityMetric 2025 untuk Kabupaten/Kota di Indonesia, Jakarta, 12 Februari 2025 dan www.greenmetric.ui.ac.id/city)

Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Perkuat Inovasi Bandung Utama

Dalam konteks Kota Bandung, perolehan skor 6.297,5 dengan rincian: Penataan Ruang dan Infrastruktur (750), Energi dan Perubahan Iklim (1.135), Tata Kelola Sampah dan Limbah (1.275), Tata Kelola Air (700), Akses dan Mobilitas (1.275), serta Tata Pamong (1.162,5).

Capaian ini menunjukkan Paris van Java (PVJ) dengan jargon Bandung Utama masih jauh dari harapan, tapi memiliki ruang strategis untuk memperkuat kebijakan dan inovasi menuju kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.

Ke depan, UI GreenCityMetric diharapkan tidak hanya menjadi instrumen evaluasi, tetapi harus menjadi pendorong transformasi kebijakan pembangunan daerah yang lebih berkelanjutan.

Pasalnya, pemeringkatan berbasis data, penguatan kolaborasi, peningkatan kesadaran masyarakat, inisiatif ini dapat menjadi pijakan strategis bagi pemerintah kabupaten/kota, termasuk Kota Bandung.

Semuanya dalam merancang langkah konkret menuju lingkungan perkotaan yang hijau, tangguh, dan berdaya saing. Ini sejalan dengan visi pembangunan nasional dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Ibn Ghifarie
Tentang Ibn Ghifarie
Pegiat kajian agama dan media di Institute for Religion and Future Analysis (IRFANI) Bandung.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Des 2025, 12:35 WIB

Cerita Kota Singgah yang Dirindukan

Predikat "kota singgah" bisa diraih Bandung dengan menghubungkan potensi wilayah dan kota di sekitar Bandung.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Beranda 22 Des 2025, 12:19 WIB

Peran Ibu di Era Screen Time: Tak Harus Jadi Ahli Teknologi, Cukup Mendampingi dengan Hati

Seorang ibu tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi anak-anaknya. Justru kehadiran, pendampingan, dan kemauan belajar jauh lebih penting.
Dini Andriani, kedua dari kanan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Beranda 22 Des 2025, 11:51 WIB

Redefinisi Peran Ibu Pekerja: Saat Karir dan Domestik Tak Lagi Menjadi Beban Ganda

Ia menegaskan bahwa kehidupan rumah tangga seharusnya dibangun di atas prinsip kebersamaan, bukan relasi timpang.
Pemimpin Redaksi Digital Mama.Id, Catur Ratna Wulandari. (Sumber: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 11:05 WIB

Kisah ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’ di Kota Nomor 1 Termacet se-Nusantara

Lampu Merah Kiaracondong-Soekarno Hatta (Kircon) di Kota Bandung sudah lama ditetapkan sebagai stopan “Lampu Merah Terlama di Indonesia”.
Kemacetan di Lampu Merah Perempatan Kiaracondong, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Beranda 22 Des 2025, 10:57 WIB

Ibu Tunggal, Aktivis, dan Jalan Panjang Melawan Stigma

Salah satunya, fakta bahwa di tahun 2010-2013-an jurnalis perempuan masih minim jumlahnya dan statusnya sebagai “Janda” kemudian sering dipermasalahkan
Rinda Aunillah Sirait. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 10:18 WIB

Mengeja Imajinasi Kota Hijau

Paris van Java (PVJ) dengan jargon Bandung Utama masih memiliki ruang strategis untuk memperkuat kebijakan dan inovasi menuju kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 22 Des 2025, 09:47 WIB

Menjadi Ibu dan Ayah Sekaligus, Perjalanan Seorang Single Parent Menjaga Masa Depan Anak

Menjalani dua peran sekaligus tentu bukan hal yang mudah. Namun, ia memilih bertahan dan berdamai dengan keadaan yang ada.
Tri Nur Aini Noviar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 08:26 WIB

Curhat di Media Sosial, Masyarakat Bandung Keluhkan Kondisi Trotoar

Bandung terkenal sebagai kota estetik yang punya masalah dengan trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 07:20 WIB

Pelestari Adat Sunda: Berdedikasi pada Indahnya Pernikahan lewat Pakaian Adat Sunda

Tentang pakaian pernikahan adat Sunda dilihat dari perspektif make up artist dan distributor pakaiannya.
Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)
Beranda 21 Des 2025, 23:31 WIB

Bukan Sekadar Tren: Alasan Perempuan Gen Z Lebih Aktif di Second Account Instagram

Acara tersebut digelar untuk memperkenalkan ruang aman bagi para perempuan untuk saling berbagi cerita dan pengalaman yang disebut Kutub Sisters.
Meet Up Komunitas Kutub Sisters pada Minggu, (21/12), di Palary Coffee & Eatery. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 20:14 WIB

Seven October Coffee: Ruang Ngopi yang Menghidupkan Ingatan Palestina di Bandung

Seven October Coffee di Bandung menghadirkan konsep unik yang memadukan pengalaman ngopi dengan edukasi sejarah Palestina.
Tembok Sejarah Palestina dari Awal-Sekarang. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Amir Huwaidi)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 19:27 WIB

Alasan Maraknya Warga Bandung Memilih Transportasi Pribadi ketimbang Transportasi Umum

Banyak sekali warga Bandung yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadinya dibanding harus menggunakan transportasi umum.
Potret salah satu transportasi umum yang tersedia di Bandung, 27 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Siti Zahra)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 17:21 WIB

Dari Cafe ke Hiking: Kini Menjelajah Alam Jadi Hobi Baru Anak Muda

Hiking kini menjadi hobi baru anak muda saat ini, terutama Tebing Keraton yang menawarkan jalur pendakian dan keindahan alam.
Kabupaten Bandung, Sabtu (25/10/2025).Pengunjung sedang berjalan menyusuri jalur utama menuju kawasan wisata Tebing Keraton di Kecamatan Cimenyan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhammad Naufal)
Ayo Jelajah 21 Des 2025, 15:16 WIB

Sejarah Bandung jadi Pusat Tekstil, Serambi Kota Dolar yang Tergerus Zaman

Denting alat tenun mengubah Majalaya menjadi pusat tekstil kolonial yang hidup dari kampung ke pabrik. Sayangnya kejayaan sejarah ini kini tergerus zaman.
Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) tahun 1925-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 14:39 WIB

Strategi Jeda untuk Menguasai Audiens dalam Public Speaking

Gunakan teknik 'Strategic Pause' agar public speaking kamu semakin jago dan bikin kamu terlihat berwibawa.
Potret aktivitas public speaking.  (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 13:04 WIB

Pengolahan Sampah Organik dengan Maggot Jadi Solusi di Cigending

Pemanfaatan maggot dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menciptakan lingkungan Cigending yang lebih bersih dan sehat.
Rumah Maggot di Kelurahan Cigending. (Dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 12:14 WIB

Momen Improvisasi yang Menyelamatkan Teater Malam Itu

Teater Pena Jurnalistik membawakan pertunjukan berjudul Para Pencari Loker.
Sejumlah pemain Teater Pena mebawakan adegan dibawah lampu sorot, disaksikan para penonton di Bale Teras Sunda, Senin (7/12/2025). (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Saskia Alifa Nadhira)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 09:44 WIB

Kesenjangan Ruang Publik Bandung Hambat Aktivitas Mahasiswa

Artikel ini menjelaskan mengenai pandangan seorang mahasiswi asal Bandung mengenai ruang publik di Bandung.
Suasana salah satu Ruang Publik di Bandung, Taman Saparua pada pagi hari Sabtu, (29/11/2025). (Foto: Rasya Nathania)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 08:47 WIB

Alih Fungsi Tugu Simpang Diponegoro Citarum pada Malam Hari, Menyimpang atau Membantu UMKM?

Keresahan warga terhadap penertiban area Pusdai, apakah lamgkah yang efektif atau tidak?
Suasana di tugu Jl Diponegoro dan Jl Citarum pada malam hari, Senin 1 Desember 2025 pukul 1 dini hari (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Mazayya Ameera Aditya)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 08:21 WIB

Es Krim Yogurt Tianlala Bikin Cibiru Kota Bandung Makin Kekinian

Hadirnya Tianlala di kawasan Cibiru menambah warna baru dalam tren kuliner Bandung Timur.
 (Sumber: Tianlala.id)