Mengeja Bandung Utama, Merawat Keragaman Agama

Ibn Ghifarie
Ditulis oleh Ibn Ghifarie diterbitkan Kamis 11 Des 2025, 14:48 WIB
Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Senja di ufuk barat mulai turun perlahan, meninggalkan langit Cibiru dan sekitarnya yang temaram. Seusai pulang bekerja, saat sedang berbincang santai dengan anak kedua, Akil, sambil menikmati kudapan dan cemilan.

Tiba-tiba ponsel bergetar, seorang kawan mengirim pesan berisi gambar dan video perusakan rumah ibadah beserta rumah adat, lengkap dengan permintaan, “Bisa minta tulisannya soal ini?”

Ku jawab singkat, “Mangga!”

Tanpa diduga, Akil yang polos langsung menimpali, “Wah, sayang banget rumah adat yang sudah lama dihancurkan. Nggak belajar sejarah, budaya ya, Bah? Terus nanti gimana ibadahnya?”

Bocah kecil itu terus bertanya lagi, “Kalau di Bandung ada yang dirusak atau dihancurkan nggak, Bah?”

Tanpa basa basi kubuka sejumlah catatan kekerasan dan intoleransi yang menunjukkan isu kerukunan beragama masih menghadapi tantangan serius di Tanah Pasundan, termasuk di Bandung.

Data sebaran kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia pada 2023. (Sumber: Tangkapan layar Laporan Setara Institute | Foto: Istimewa)
Data sebaran kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia pada 2023. (Sumber: Tangkapan layar Laporan Setara Institute | Foto: Istimewa)

Jejak Intoleransi di Jabar

Hasil Setara Institute, Jabar mencatat 47 kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) pada 2023. Dalam laporan tahunan yang dirilis 11 Juni 2024 itu, total pelanggaran KBB di Indonesia 2023 tercatat 217 peristiwa.

Bentuk pelanggarannya meliputi penolakan pendirian tempat ibadah, pembubaran kegiatan ibadah, perusakan, dan tindakan intoleransi terhadap kelompok tertentu yang semakin banyak terjadi di Jabar.

Sekedar contoh insiden, April 2023 di Kabupaten Purwakarta, gereja disegel karena disebut belum berizin. Kasus serupa ini terjadi di Kota Cirebon. Awal November 2024, warga menolak pendirian gereja di Kelurahan Pegambiran, Lemahwungkuk. Maret 2025, di Kota Bandung, penggunaan GSG Arcamanik oleh umat Paroki Odilia Bandung diprotes massa sebagai “alih fungsi” tempat umum menjadi tempat ibadah.

Meski sejumlah kasus intoleransi terungkap, ternyata ada banyak inisiatif toleransi yang menjadi bukti atas kerukunan belum luntur, hanya butuh perhatian serius agar tetap terpelihara. Misalnya di Kuningan (kelurahan Cigugur), warga lintas iman bersatu baik kaum laki-laki membantu mengangkat bata dan mengecor, ibu-ibu menyiapkan makanan dan minuman untuk pembangunan Masjid Al-Abror.

Sungguh indah kebersamaan di tengah isu intoleransi, seperti penyegelan makam sesepuh Sunda Wiwitan dan pelarangan aktivitas kelompok tertentu.

April 2025, di Kota Bandung dibentuk kampung toleransi Cibadak, sebagai percontohan kampung toleransi keenam di Bandung. Sebelumnya, ada (kampung toleransi) di Jamika, Paledang, Dian Permai, Balong Gede, dan Kebon Jeruk. Hadirnya kampung toleransi ini sangat penting, terutama saat gesekan seperti pada kasus GSG Arcamanik terjadi di kota kembang ini.

Setara mencatat 47 peristiwa KBB pada 2023, untuk 2024 Jabar tetap mendominasi pelanggaran dengan tercatat 38 peristiwa dan menjadi angka tertinggi di Indonesia. Rupanya, pelanggaran tidak lagi hanya bersifat penolakan pembangunan tempat ibadah, termasuk diskriminasi, pembubaran kegiatan keagamaan, dan tindakan intoleran oleh berbagai aktor mulai negara, kelompok masyarakat, maupun non-negara.

Kendati terdapat upaya membuka ruang toleransi, struktur dan praktik intoleransi tetap berakar yang memerlukan penanganan serius agar tidak menjadi preseden buruk bagi masa depan kerukunan dan kebebasan beragama di Indonesia. (Kompas, 2 dan 3 Juli 2025, Siaran Pers SETARA Institute "Data dan Kondisi Kebebasan Beragama Berkeyakinan (KBB) 2024 Regresi di Tengah Transisi Jakarta, 25 Mei 2025" www.setara-institute.org) 

Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju dan Agamis melalui pemerintahan yang berorientasi melayani serta berkelanjutan dalam mendukung pembangunan nasional (Sumber: www.bandungutama.id | Foto: Istimewa)
Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju dan Agamis melalui pemerintahan yang berorientasi melayani serta berkelanjutan dalam mendukung pembangunan nasional (Sumber: www.bandungutama.id | Foto: Istimewa)

Dinamika Bandung Utama

Dalam konteks ini, imparsial turut mengecam tindakan intoleransi, diskriminasi, intimidasi, dan penolakan praktik ibadah yang dialami umat Persatuan Gereja Amal Katolik (PGAK) Santa Odilia ketika melaksanakan Misa di Gedung Serba Guna (GSG) Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung.

Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, menegaskan ibadah Misa adalah bagian dari ritual keagamaan yang secara jelas dijamin oleh UUD NRI 1945 Pasal 28E ayat (1) dan Pasal 29 ayat (2), yang mengamanatkan kebebasan setiap orang untuk memeluk agama dan melaksanakan peribadatan. Kegiatan ibadah merupakan bentuk kebebasan berserikat dan berkumpul sebagaimana diatur Pasal 28E ayat (3).

Perlindungan terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi menjadi pilar fundamental demokrasi. Namun, praktik internasional, termasuk Konvensi Internasional Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menyatakan kebebasan itu dapat dibatasi bila mengancam ketertiban umum, keamanan negara, hak asasi orang lain. Ekspresi yang memicu intimidasi, persekusi, perampasan hak beribadah jelas tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM universal. (Tempo, 19 April 2025)

Bandung menduduki peringkat 14 dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 (Sumber: Buku IKT 2024 | Foto: Istimewa)
Bandung menduduki peringkat 14 dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 (Sumber: Buku IKT 2024 | Foto: Istimewa)

Dalam Laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang dirilis pada 27 MEI 2025 diuraikan IKT studi pengukuran kinerja kota, meliputi pemerintah kota dan elemen masyarakat dalam mengelola keberagaman, toleransi dan inklusi sosial. Pengukurannya mengombinasikan paradigma hak konstitusional warga sesuai jaminan konstitusi, hak asasi manusia sesuai standar hukum HAM internasional dan tata kelola pemerintahan yang inklusif. 

Absennya, Paris Van Java dari daftar Kota Paling Toleran di Indonesia yang baru menduduki peringkat 14. Untuk di Kota Bandung, meskipun terjadi peristiwa intoleran, di antaranya dilakukan aktor non-negara berkaitan dengan larangan ucapan Selamat Natal bagi Umat Islam, tetapi elemen-elemen masyarakat sipil lainnya begitu gencar melakukan agenda-agenda pemajuan toleransi.

Dari tahun-tahun sebelumnya hingga kini, berbagai dialog dan kebijakan promotif toleransi yang hadir di Kota Bandung, yang di dalamnya terdapat peran masyarakat sipil, seperti Jaringan Kerja Antarumat Beragama (Jakatarub) dan Bandung Lautan Damai (BALAD). (Indeks Kota Toleran 2024, Ikhsan Yosarie, Halili Hasan dan Editor Sayyidatul Insiyah, 2025: iii, 29, 32 dan 43)

Ikhtiar mewujudkan Kota Bandung Utama (Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis) dengan menuntut suasana kota yang harmoni, aman, dan damai. Upaya itu hanya dapat terwujud jika semua pihak senantiasa menghadirkan kesejukan dan kebahagiaan bagi sesama.

Pasalnya, bangsa yang beradab adalah bangsa, negara yang mencintai persahabatan, kerukunan, perdamaian, sekaligus menjunjung tinggi nilai keberagaman dan menghargai setiap perbedaan.

Ingat, kerukunan di Jawa Barat, khususnya di Bandung memang sedang diuji. Berbagai insiden dan data terbaru menunjukkan ihwal pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) masih menjadi ancaman nyata. Namun, di tengah situasi sulit, kisah-kisah toleransi tetap hadir sebagai penyeimbang dan memberi harapan.

Baca Juga: Ini Titik-Titik Kemacetan di Kota Bandung menurut Wali Kota Farhan: Mana Tata Kelolanya?

Dengan demikian, sangat penting untuk terus menjaga dan memperkuat “benih-benih toleransi” baik melalui edukasi, kebijakan yang inklusif, maupun upaya nyata di tingkat komunitas, pemerintah. Langkah-langkah inilah yang berusaha untuk memastikan intoleransi tidak menjadi perilaku, aktivitas yang dianggap lumrah, dan kerukunan tetap menjadi fondasi kehidupan bersama.

Saat asyik berselancar ria sambil scoll di laman www.bandungutama.id, tiba-tiba Anak ketiga, Kakang (4 tahun) memanggil “Bah Bacain cerita Nabi Nuh ya!” Cag Ah! (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Ibn Ghifarie
Tentang Ibn Ghifarie
Pegiat kajian agama dan media di Institute for Religion and Future Analysis (IRFANI) Bandung.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Beragama di Era AI

Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:16 WIB
Beragama di Era AI

News Update

Ayo Netizen 11 Des 2025, 20:00 WIB

Emas dari Bulu Tangkis Beregu Putra Sea Games 2025, Bungkam Kesombongan Malaysia

Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0.
Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 11 Des 2025, 18:37 WIB

Media Ditantang Lebih Berpihak pada Rakyat: Tanggapan Aktivis Atas Hasil Riset CMCI Unpad

Di tengah situasi dinamika sosial-politik, ia menilai media memegang peran penting untuk menguatkan suara warga,baik yang berada di ruang besar maupun komunitas kecil yang jarang mendapat sorotan.
Ayang dari Dago Melawan menanggapi hasil riset CMCI Unpad bersama peneliti Detta Rahmawan dan moderator Preciosa Alnashava Janitra. (Sumber: CMCI Unpad)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 18:01 WIB

Nelangsa Bojongsoang Setiap Musim Hujan: Siapa Harus Bertanggung Jawab?

Banjir yang melanda Bojongsoang memicu kemacetan lalu lintas yang kian menggila. Lalu, pihak mana yang semestinya memikul tanggung jawab?
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bojongsoang akibat banjir (04/12/2025). (Sumber: Khalidullah As Syauqi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 17:23 WIB

Hidup Lebih Bersih, Sungai Lebih Bernyawa

Kegiatan ini mengangkat isu berapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sungai agar terhindar dari bencana alam serta penyakit.
Mahasiswa Universitas Sunan Gunung Djati Bandung anggota Komunitas River Cleanup. (Foto: Rizki Hidayat)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:57 WIB

Sistem Pengelolaan Limbah di Bandung yang Berantakan: Sebaiknya Prioritaskan Langkah Inovatif Sungguhan

Sistem pengelolaan limbah di Bandung yang Berantakan, saran saya sebagai warga Bandung untuk M. Farhan prioritaskan langkah inovatif sungguhan.
Sistem pengelolaan limbah di Bandung yang Berantakan, saran saya sebagai warga Bandung untuk M. Farhan prioritaskan langkah inovatif sungguhan.
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:32 WIB

Masyarakat Kota Bandung Berharap Wali Kota Tindak Tegas Penanganan Kasus Begal

Maraknya tindak kriminalitas seperti begal di Kota Bandung meningkatkan keresahan warga untuk beaktivitas di luar.
Suasana jalan yang sepi pada malam hari di daerah Jalan Inhoftank, Kota Bandung. (Sumber: Nayla Aurelia) (Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:13 WIB

Gunung Api Palasari Purba

Adanya lava, batuan beku yang berasal dari letusan efusif Gunung Palasari Purba, meninggalkan jejak letusan yang sangat megah dan mengagumkan.
Lava raksasa kawasan Cibanteng – Panyandaan, Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenya. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Taufanny Nugraha)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 15:39 WIB

Pengunjung Mengeluhkan Teras Cihampelas yang Semakin Kumuh

Mulai dari lantai yang tak terawat, fasilitas rusak, hingga area Teras Cihampelas yang tampak sepi dan tidak terurus.
Suasana Teras Cihampelas Menampakan suasana kosong pada Senin (1/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Rafli Ashiddieq)
Ayo Jelajah 11 Des 2025, 15:36 WIB

Sejarah Kawasan Tamansari, Kampung Lama yang Tumbuh di Balik Taman Kolonial Bandung

Sejarah Tamansari Bandung sebagai kampung agraris yang tumbuh diam-diam di balik taman kolonial, dari desa adat hingga kampung kota padat.
Suasana pemukiman di kawasan Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 14:48 WIB

Mengeja Bandung Utama, Merawat Keragaman Agama

Menjaga dan memperkuat “benih-benih toleransi” baik melalui edukasi, kebijakan yang inklusif, maupun upaya nyata di tingkat komunitas, pemerintah.
Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 13:37 WIB

Ini Titik-Titik Kemacetan di Kota Bandung menurut Wali Kota Farhan: Mana Tata Kelolanya?

Bandung didapuk sebagai “Kota Nomor 1 Termacet di Indonesia 2024” oleh TomTom Traffic Index.
Kemacetan di Jalan Dr. Djundjunan, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 12:30 WIB

Saparua Ramai tapi Minim Penataan: Wali Kota Bandung Diharap Lebih Peduli

Taman Saparua selalu ramai, namun penataan dan fasilitasnya masih kurang memadai.
Track lari Saparua yang tampak teduh dari samping namun area sekitarnya masih perlu perbaikan dan penataan. Jumat siang, 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Najmi Zahra A)
Ayo Jelajah 11 Des 2025, 11:01 WIB

Gunung Tangkubanparahu, Ikon Wisata Bandung Sejak Zaman Kolonial

Sejarah Tangkubanparahu sebagai destinasi klasik Bandung sejak masa kolonial, lengkap dengan rujukan Gids Bandoeng dan kisah perjalanan para pelancong Eropa.
Gunung Tangkubanparahu tahun 1910-an. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:48 WIB

Kenyaman Wisata Bandung Terancam oleh Pengamen Agresif

Warga mendesak Wali Kota M. Farhan bertindak tegas dan memberi solusi agar kota kembali aman dan nyaman.
Keramaian di kawasan wisata malam Bandung memperlihatkan interaksi tidak nyaman antara pengunjung dan pengamen memaksa, 02/12/2025. (Foto: Hakim)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:25 WIB

Kenyamanan Taman Badak di Bandung Masih Menyisakan Kritikan

Taman Badak yang berpusat di tengah-tengah kota Bandung adalah salah satu tempat favorit di kalangan pengunjung.
Taman Badak Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wan Maulida Kusuma Syazci)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:03 WIB

Lumpia Basah Katadji, Nikmatnya Sampai Suapan Terakhir

Kuliner viral di Banjaran, Kabupaten Bandung, yakni Lumpia Basah Katadji.
Seporsi lumpia basah katadji dengan bumbu dan topping yang melimpah. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tantia Nurwina)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 09:32 WIB

Mengapa Summarecon Bandung Kini Ramai Dijadikan Tempat Olahraga Warga?

Summarecon Bandung kini ramai dijadikan tempat olahraga warga, khususnya pada pagi dan sore hari.
Aktivitas olahraga di kawasan Summarecon Bandung terlihat meningkat terutama pada akhir pekan. (Dokumentasi Penulis)
Beranda 11 Des 2025, 05:16 WIB

Generation Girl Bandung Kikis Kesenjangan Gender di Bidang Teknologi

Mematahkan anggapan bahwa belajar STEM itu sulit. Selain itu, anggapan perempuan hanya bisa mengeksplorasi bidang non-tech adalah keliru.
Exploring Healthy Innovation at Nutrihub, salah satu aktivitas dari Generation Girl Bandung. (Sumber: Generation Girl Bandung)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)