Utamakan Akhlak, Sebarkan Kedamaian

Ibn Ghifarie
Ditulis oleh Ibn Ghifarie diterbitkan Senin 29 Sep 2025, 12:20 WIB
Suasana malam di Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Suasana malam di Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Alkisah, Sayidina Jafar As-Shodiq (guru dari Imam Madzhab Maliki dan Hanafi) pernah berkata kepada murid-muridnya, "Maukah kalian aku tunjukkan sedekah yang dicintai Allah dan Rasul-Nya?"

Mereka menjawab, "Iya.."Jafar pun berkata, "Mendamaikan sesama jika mereka berselisih dan mendekatkan mereka jika saling menjauh."

Sejarah pun menceritakan bahwa beliau sering menitipkan sejumlah uang kepada murid-muridnya. Mereka bertanya, "Untuk apa ini ya imam?" Beliau menjawabnya, "Untuk persiapan jika ada yang berselisih, damaikan dengan uang ini."

Walhasil pada puncaknya, Rasulullah saw bertanya kepada para sahabatnya, "Maukah kalian aku kabarkan tentang derajat yang lebih mulia dari puasa, solat dan sedekah?" Mereka menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Baginda Rasul bersabda,"Yaitu mendamaikan antar sesama (yang berselisih)."

Nabi melanjutkan sabdanya dengan menegaskan, barangsiapa yang merusak hubungan antar sesama maka perbuatan itu akan memutus segala kebaikan dan akan mengantarkannya kepada kesengsaraan. (www.khazanahalquran.com).

Tokoh adat mengikuti prosesi perayaan HUT Gong Perdamaian Dunia atau Pesona Galuh Nagari di Situs Budaya Ciungwanara, Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (9/9). (Sumber: ANTARA FOTO | Foto: Adeng Bustomi/kye/18)
Tokoh adat mengikuti prosesi perayaan HUT Gong Perdamaian Dunia atau Pesona Galuh Nagari di Situs Budaya Ciungwanara, Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (9/9). (Sumber: ANTARA FOTO | Foto: Adeng Bustomi/kye/18)

Budaya Kekerasan

Dalam konteks hari perdamaian dunia yang selalu diperingati setiap tanggal 21 September, khususnya di Indonesia dengan adanya Gong Perdamaian Nusantara di Kupang NTT sebagai simbol perdamaian di Tanah Air yang memiliki predikat negara toleran ini harus menjadi momentum yang tepat untuk terus belajar mendahulukan akhlak (baik, menghormati orang), menebarkan kedamaian, bukan malah menyebarluaskan perbedaan dan dengan sengaja memprovokasi perselisihan untuk menjadi konflik (horizontal, vertikal) kian bermunculan.

Dengan tingginya perilaku, intoleransi, kekerasan atas nama agama di bumi Nusantara ini menjadi bukti atas memudarkan sebutan Indonesia sebagai negara yang aman, rukun dan damai.

Dalam Siaran Pers SETARA Institute, Jakarta (25 Mei 2025) melaporkan sepanjang tahun 2024, mencatat adanya 260 peristiwa dan 402 tindakan pelanggaran KBB. Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 217 peristiwa dengan 329 tindakan pada 2023. 159 tindakan di antaranya dilakukan oleh aktor negara, sedangkan 243 tindakan dilakukan oleh aktor non negara.

Secara umum, terdapat tiga highlight kondisi KBB 2024: Pertama, tingginya tindakan intoleransi (73) oleh masyarakat, dan tindakan diskriminatif (50) oleh negara. Angka ini mengalami lonjakan cukup signifikan jika dibandingkan tahun 2023 dengan tindakan intoleransi (26) dan diskriminatif (23).

Kedua, maraknya penggunaan pasal penodaan agama dari 15 kasus 1 pada 2023, angka ini melonjak hampir dua kali lipat menjadi 42 kasus di tahun 2024. Di antaranya, kasus pendakwaan (7) dan penetapan tersangka penodaan agama (7) dilakukan oleh aparat negara, Kemudian 29 kasus pelaporan penodaan agama oleh masyarakat.

Ketiga, gangguan terhadap pendirian dan operasionalisasi tempat ibadah. Meskipun jumlah gangguan menurun dari 65 kasus pada 2023 menjadi 42 kasus pada 2024, angka ini masih menunjukkan permasalahan pendirian tempat ibadah belum terselesaikan secara sistemik.

Dalam konteks wilayah, jika di tahun 2023 Jawa Barat menjadi provinsi paling banyak membukukan pelanggaran, di tahun 2024 Tanah Pasundan kembali membukukan pelanggaran tertinggi dengan 38 peristiwa. Sementara Jawa Timur 234 peristiwa, DKI Jakarta 31 peristiwa, Sumatera Utara 29 peristiwa, Sulawesi Selatan dengan 18 peristiwa, dan Banten dengan 17 peristiwa. (www.setara-institute.org)

Alexandre Pettelier dan Jacques Bertrand bersama siswa Madrasah Muallim Persis Man'baul Huda saat berfoto bersama. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Anggun Nindita)
Alexandre Pettelier dan Jacques Bertrand bersama siswa Madrasah Muallim Persis Man'baul Huda saat berfoto bersama. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Anggun Nindita)

Ingat, persoalan terbesar dalam dunia pendidikan saat ini adalah budaya kekerasan yang hadir dan mempengaruhi perkembangan karakter seseorang, baik yang langsung ditunjukkan oleh sekelompok orang yang memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Cara dan simbol kekerasan juga secara masif dikampanyekan lewat berbagai media, seperti televisi atau permainan elektronik.

Pengalaman konflik (maraknya budaya kekerasan) ini menuntut peran penting guru dalam mengembangkan budaya perdamaian melalui pendidikan perdamaian.

Dokumen UNESCO menyebutkan bahwa pendidikan perdamaian adalah upaya untuk menciptakan budaya damai, yaitu proses menumbuhkembangkan nilai, sikap, perilaku, dan pandangan hidup yang berdasar pada pandangan antikekerasan, menghormati hak asasi dan kebebasan, toleransi dan solidaritas, saling berbagi dan komunikasi.

Esensi dari perdamaian adalah antikekerasan dalam menyelesaikan masalah dan selalu mengedepankan dialog dan menghargai orang lain, maka dalam suasana kegiatan belajar di kelas atau di luar kelas seorang pendidik juga menghindari cara kekerasan dalam menghadapi dinamika anak didiknya.

Salah satu kunci untuk mencapai hidup harmonis dan rukun antarsesama adalah dengan menghargai perbedaan serta menghormati sesama yang berlatarbelakang berbeda. Sebab, dalam ajaran agama, manusia diciptakan Tuhan memang berbeda. Namun perbedaan bukanlah sebuah alasan menciptakan permusuhan, apalagi dengan peperangan, baik atas nama suku atau agama.

Oleh sebab itu, salah satu prinsip yang mesti terus dipegang untuk menciptakan perdamaian adalah mencintai perdamaian itu sendiri.

Dalam ajaran agama Islam, ada hal yang sangat menarik untuk kita cermati dalam penamaan agama Islam dan pengikutnya sebagai muslim. Kata Islam berasal dari kata salam yang secara harfiah berarti selamat, damai dan sejahtera. Misi universal Islam adalah membawa rahmat bagi sekalian alam (QS al-Anbiya’ [21]: 107).

Rahmat yang dijanjikan Islam ini bermakna adanya kedamaian. Kehidupan damai menurut Islam terbuka kepada semua individu, komunitas, ras, pemeluk agama, dan bangsa yang mendambakannya.

Betapa tingginya muatan ajaran sosial dalam Islam, dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda: “Berilah salam kepada orang yang kaukenal atau yang tidak kaukenal.” Artinya, dalam berbuat baik kepada orang lain, kita harus menunjukkan rasa kemanusiaan yang setinggi-tingginya.

Allah adalah Damai, salam (QS al-Hasyr [59]: 23), sumber kedamaian dan sasaran aktivitas damai (HR Muslim, Turmudzi dan Nasa’i).

Salam merupakan lambang kemanusiaan, lambang perdamaian. Dengan mengucapkan “assalam-u ‘alaykum wa rahmat-u ‘llah” (semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepada kalian semua), kita ingin semuanya mendapatkan limpahan keselamatan, tidak menyisakan ego mencari selamat sendiri. (Budhy Munawar-Rachman [Penyunting] Jilid I1, 2015:17-19)

Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Kemuliaan Akhlak

Rasul adalah teladanmu. Teladan di segala bidang, termasuk teladan dalam kemuliaan akhlak. Satu hal yang tidak disukai Rasulullah adalah bermusuhan dengan siapa pun. Nabi Muhammad saw memilih berdamai ketika ada orang kafir yang ingin berdamai. Pasalnya, Rasul itu penebar cinta damai.

Kalau pun harus berperang dengan musuh, ini adalah jalan terakhir untuk mempertahankan kebenaran. Pada saat Muhammad dicaci maki seorang pengemis buta yang membenci Islam dan dirinya, dengan sabar Rasul menyuapinya.

Coba saja kejadian ini menimpamu, saya jamin ketika dicaci maki oleh seseorang, kamu akan mencaci maki, kamu aka menabuh genderang perang dengannya, bahkan ada yang bermusuhan seumur hidup.

Ketika kamu bertengkar dengan seseorang, misalnya hal ini kerap menciptakan permusuhan sengit. Kamu tidak pernah menyapanya selalu mengabaikannya dan apa pun yang dilakukannya buruk di matamu.

Akan tetapi, Baginda Rasul mah orangnya nggak begitu. Ketika dicaci maki dan dijelek-jelekin namanya, beliau tidak serta merta menjauhi orang tersebut. Malahan dengan penuh kasih sayang, Nabi mendekatinya dan memberikan pelayanan memuaskan sehingga orang tersebut sadar. Muhammad menyuapi orang buta yang membencinya dengan segenap keikhlasan.

Subhanallah, mulia banget akhlak dan kepribadian kekasih kita Muhammad saw, sehingga lakunya membuat orang lain terpukau, tutur katanya menentramkan jiwa dan dari bibirnya selalu terucap kebaikan.

Nabi Muhammad saw tidak pernah membalas kekerasan dengan kekerasan, kebencian dengan kebencian dan caci maki dengan caci maki kembali. Beliau selalu membalas kekerasan dengan kelembutan, kebencian dengan kecintaan dan caci maki dengan perhatian.

Subhanallah, sungguh mulia junjunan kita, nabi Muhammad yang dihormati kawan, dihargai sahabat dan dimuliakan umatnya sepanjang zaman. (@Nashihatku,2016:39-42).

Dengan demikian, mendahulukan akhlak baik dalam setiap menyelesaikan perselisihan, pertikaian, konflik, kekerasan dengan cara menghormati atas segala perbedaan agama, kepercayaan, suku, berprasangka baik dan berlomba-lomba dalam kebajikan ini harus menjadi cita-cita bersama untuk mewujudkan kehidupan yang rukun, damai, adil dan sejahtera. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Ibn Ghifarie
Tentang Ibn Ghifarie
Pegiat kajian agama dan media di Institute for Religion and Future Analysis (IRFANI) Bandung.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 19:34 WIB

Pengetahuan dan Imajinasi

Ilmu pengetahuan bukan saja sangat siap menghadapi segala imajinasi manusia segila apa pun.
Setiap imajinasi muncul dari sebuah inspirasi yang dapat menembus khayalan “imajinasi jauh lebih penting dari Agama” menurut Albert Einstein. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Biz 21 Nov 2025, 18:58 WIB

Langkah UMKM Jawa Barat Menggenggam Dunia Melalui Export Coaching Program 2025

UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global.
UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global. (Sumber: Bank Indonesia Jawa Barat)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 18:27 WIB

Museum Geologi Hidupkan Edukasi lewat 'Day and Night at The Museum'

Museum Geologi Bandung menghadirkan program "Day and Night at The Museum" sebagai cara menarik minat masyarakat dengan edukasi kebumian.
Museum Geologi Bandung menghadirkan program "Day and Night at The Museum" sebagai cara menarik minat masyarakat dengan edukasi kebumian. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 21 Nov 2025, 17:55 WIB

Blogger BDG Menjaga Semangat Kota Bandung Lewat Cerita dan Komunitas

Komunitas Blogger BDG hadir sebagai wadah yang menampung semangat untuk merawat merawat memori kota dengan cara yang intim, personal, dan penuh cinta.
Komunitas Blogger BDG hadir sebagai wadah yang menampung semangat untuk merawat merawat memori kota dengan cara yang intim, personal, dan penuh cinta. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:27 WIB

Melihat Tuturan 'Arogan' dari Kacamata Linguistik

Esai ini membedah percakapan anggota DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, dengan peserta pada suatu forum SPPG di Bandung.
Jikapun ada masyarakat yang bersikap arogan pada pemerintah atau pejabat lantas memangnya kenapa? (Sumber: Ilustrasi oleh ChatGPT)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:02 WIB

Mewujudkan Kota Bandung yang Ramah bagi Wisata Pedestrian

Trotoar-trotoar yang seharusnya diperuntukkan bagi pedestrian beralih fungsi menjadi tempat parkir kendaraan, khususnya roda dua.
Pengerjaan revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Lombok Kota Bandung pada Jumat, 26 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:43 WIB

Sanghyang Kenit: Surga Wisata Alam Bandung Barat, Tawarkan Banyak Wahana dalam Satu Destinasi

Salah satu destinasi yang semakin populer adalah Sanghyang Kenit, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Cisameng, Kecamatan Cipatat.
tebing batu unik di Sanghyang Kenit yang dialiri arus sungai deras, menciptakan pemandangan alam yang khas dan menarik perhatian pengunjung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Nada Ratu Nazzala)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)