Ekshibisionisme Digital

Encep Dulwahab
Ditulis oleh Encep Dulwahab diterbitkan Selasa 29 Jul 2025, 14:30 WIB
Ada faktor yang mengakibatkan semakin meningkatnya konten ekshibisionisme atau pornografi di media sosial. (Sumber: Pexels/Kaique Rocha)

Ada faktor yang mengakibatkan semakin meningkatnya konten ekshibisionisme atau pornografi di media sosial. (Sumber: Pexels/Kaique Rocha)

Di media sosial, kita bisa melihat secara bebas berbagai perilaku orang yang memamerkan anggota tubuh yang sangat sensitifnya, dalam kemasan konten yang begitu mempesona dan memikat mata. 

Tujuannya jelas, yaitu memperkuat pencitraan, meraih popularitas di mata publik, dan komersil dengan mengeksploitasi tubuh yang erotis dan sensual, atau keseksian diri di platform digital, seperti Instagram, TikTok, atau OnlyFans. 

Kita bisa melihat beragam pilihan jenis konten, mulai dari foto semi-erotis yang provokatif, dengan pakaian minim atau pose dengan mendagangkan tubuh yang penuh menggoda (fetish).

Konten yang tersembunyi atau tautan clickbait yang menarik dengan tampilan porno, agar orang mengklik, namun sesungguhnya itu adalah bagian dari strategi sebuah promosi produk. 

Para pemilik produk sadar, karena konsumen begitu tertarik dengan nuansa porno, maka digunakanlah strategi seperti itu. Kemudian ada meme atau komik yang berbau konten-konten seksual yang juga berbahaya untuk kalangan anak-anak.

Ada juga konten-konten di platform tertentu yang tidak terlalu ketat penjaringan kontennya, seperti di X (Twitter), telegram, reddit, TikTok, dan instagram, dengan konten yang begitu vulgar dan dampaknya sangat dahsyat. Lebih parahnya lagi, di platform ini sering ada siaran langsung aktivitas seksual. 

Polisi juga kerap menangkap sepasang kekasih atau suami isteri yang melakukan adegan hubungan badan secara langsung dengan tujuan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak, dengan sistem pemberian dari penonton, mendapatkan monetisasi, atau ingin menghasilkan konten yang lebih eksklusif.

Selain unsur ekonomi dan demi popularitas semata, ada faktor lain yang mengakibatkan semakin meningkatnya konten ekshibisionisme atau pornografi di media sosial, yaitu sudah mulai hilangnya rasa malu dan budaya permisif. 

Sudah menjadi rumus ingin terkenal atau viral, maka harus melakukan yang melawan arus mainstream.

Setelah melakukan hal-hal yang negatif, tinggal melakukan klarifikasi dan permohonan maaf. Strategi sensasi inilah yang dianggap sudah berhasil dilakukan beberapa orang. 

Mereka yang mencari popularitas dengan melakukan komodifikasi tubuhnya, dan membuat sensasi agar viral, tidak mempertimbangkan efek negatif yang didapatkan publik. 

Mereka harus menyadari betapa besarnya efek negatif dari konten-konten yang mempertontonkan keseksian yang mengundang aksi amoral individu.

Selain itu, konten porno bisa membuat penontonnya kecanduan, terutama untuk para remaja yang merupakan masa-masa labil emosinya.

Kemudian produktivitas dalam berkarya dan bekerja menjadi menurun, karena konsentrasinya terganggu dengan memori adegan sensual dan lain sebagainya. 

Beberapa tahun terakhir, ada pergeseran nilai di tengah masyarakat, seiring dengan semakin banjirnya informasi seputar ekshibisionisme di media sosial. Masyarakat menjadi lebih toleran mengenai konten-konten ekshibisionisme. 

Alih-alih melakukan aksi massa untuk mengecam tindakan ekshibisionisme, atau melakukan upaya-upaya preventif terhadap aksi yang tidak pantas di media sosial.

Ditambah lagi, semakin meleknya orang untuk melakukan perekaman terhadap aktivitas seksual dengan pasangannya, yang kemudian rekaman seksual itu menjadi senjata untuk melakukan intimidasi pada pasangannya.  

Pergeseran-pergeseran budaya inilah yang menyebabkan beratnya untuk menertibkan konten ekshibisionisme di media sosial.

Ilustrasi swafoto untuk media sosial. (Sumber: Pexels/Sara mazin)
Ilustrasi swafoto untuk media sosial. (Sumber: Pexels/Sara mazin)

Bukan tidak ada hukum dan regulasi tentang pelarangan konten pornoaksi di media sosial. Sudah banyak hukum dan regulasi dibuatkan oleh pemerintah Indonesia, seperti UU ITE Pasal 27 ayat (1) yang melarang distribusi dan akses konten yang mengandung unsur asusila. Kemudian Undang-Undang Pornografi 44/2008 yang begitu jelas melarang praktik pembuatan, distribusi, dan penyimpanan materi pornografi.

Ada juga Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang pemblokiran konten ilegal dalam sistem elektronik. Kominfo sendiri pada tahun 2022, sudah memblokir konten yang diduga berbau pornografi sekitar 1 juta URL. 

Pemerintah harus lebih intensif dan tegas lagi dalam melakukan penegakkan peraturan dan hukum tentang pornoaksi ini. Jangan mudah memainkan peraturan dan hukum yang sudah dibuat demi menyelamatkan generasi bangsa.

Tidak hanya itu, hukum dan peraturan ini juga untuk menekan tindak kejahatan seksual. Karena tidak menutup kemungkinan banyaknya aksi kejahatan seksual karena banyaknya konten konten yang dengan bebas dikonsumsi publik. 

Pada tingkat yang lebih kecil, lingkungan sekolah dan keluarga, mulai lagi diperketat konsumsi terhadap media sosial. Jangan pernah kendor untuk terus mengawasi hilir mudiknya konten di media sosial.

Orang tua dan guru-guru harus super ketat dalam melakukan pengawasan terhadap anak dalam mengakses informasi di gadgetnya. 

Guru dan para orang tua harus terus menjadi penggerak budaya literasi digital, dan mengajarkan anak-anak untuk waspada dengan konten-konten ekshibisionisme.

Perkenalkan dan tanamkan lagi budaya-budaya rasa malu, menjaga aurat, dan bahaya fisik dan psikis dari menonton konten-konten pornoaksi dan ekshibisionisme. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Encep Dulwahab
Dosen Ilmu Komunikasi UIN Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 02 Nov 2025, 20:37 WIB

Mengapa Tidur Cukup Sangat Penting? Begini Cara Mencapainya

Sering begadang? Hati-hati, kurang tidur bisa merusak kesehatan tubuh dan pikiranmu!
Ilustrasi tidur. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 17:53 WIB

Inspirasi Sosok yang Teguh Mengabdi di Cipadung Wetan

Sosok lurah di Cipadung Wetan yang memiliki dedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Lurah Cipadung Wetan, Bapak Tarsujono S. Sos, M,. M,. (Sumber: Mila Aulia / dok. pribadi | Foto: Mila Aulia)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 15:14 WIB

Peran Orang Tua di Tengah Tantangan Pendidikan Modern

Perkembangan teknologi dan perubahan gaya belajar membuat pendidikan modern tidak lagi sama seperti dulu.
Orang tua dan anaknya. (Sumber: Pexels/Lgh_9)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 14:01 WIB

Ketika Kampus Tak Lagi Aman: Belajar dari Kasus Timothy Anugerah di Universitas Udayana

Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana, membuka mata kita tentang bahaya perundungan di lingkungan kampus.
Korban perundungan, Timothy Anugerah. (Tiktok/apaajaboleh2012)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 12:29 WIB

Bermain dengan Sabar, Reza Gebuk 2 Ganda Malaysia, BL Negeri Jiran Marah!

Ini adalah kemenangan ketiga Sabar/Reza dari pasangan Malaysia itu dalam empat pertemuan.
Sabar Karyaman Gutama dan Mohammad Reza Pahlevi Isfahani. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Jelajah 02 Nov 2025, 11:00 WIB

Hikayat Kasus Penganiayaan Brutal IPDN Jatinangor, Tumbangnya Raga Praja di Tangan Senior Jahanam

Tradisi koreksi berubah jadi ritual kekerasan mematikan. Kasus Cliff Muntu membongkar budaya militeristik yang mengakar di IPDN.
Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, mengikuti Upacara Penutupan Praktik Lapangan I di Lapang Upakarti Soreang, Selasa (13/8/2019). (Sumber: Humas Pemkab Bandung)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 10:05 WIB

Tempat Nongkrong Favorit Mahasiswa Bandung dengan Konsep Otomotif Unik

Ice Cream Service Autoshop & Dine menghadirkan pengalaman kuliner unik di Bandung dengan konsep otomotif yang menarik perhatian.
Ice Cream Service Autoshop & Dine (Foto: Ramzy Ahmad)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 07:30 WIB

Tips Aman Berselancar Internet: Hindari Jebakan Phishing dan Penipuan Online

Waspadai jebakan di dunia maya! Temukan cara mengenali tautan palsu, pesan penipuan, dan trik phishing yang sering menjerat.
Waspada terhadap phishing dan penipuan online. (Sumber: Pexels/Markus Winkle)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 05:42 WIB

Menggenggam Asa Hafalan, Sang Penghidup Tradisi Tahfiz MTs Kifayatul Achyar

Kisah inspiratif Sholihin, pembina tahfiz yang berhasil menghidupkan kembali program hafalan para siswa di MTs Kifayatul Achyar.
Sosok Sholihin yang giat membina tahfiz siswa/i MTs Kifayatul Achyar (Foto: Nabella Putri Sanrissa)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 15:18 WIB

Transformasi Pusat Perbelanjaan Bandung, Menjawab Tantangan Ritel dengan Inovasi dan Koneksi Sosial

Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal.
Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 14:22 WIB

Membentuk Karakter Gen Z di Era Digital: Antara Teknologi, Kreativitas, dan Tantangan Edukasi

Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian.
Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 12:51 WIB

Menanam Masa Depan, Mustika Arsri dan Revolusi Teknologi di Ladang Petani Muda

Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur.
Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur. (Sumber: dok Habibi Garden)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 21:42 WIB

Hikayat Skandal Kavling Gate, Korupsi Uang Kadeudeuh yang Guncang DPRD Jawa Barat

Saat uang kadeudeuh jadi bencana politik. Skandal Kavling Gate membuka borok korupsi berjamaah di DPRD Jawa Barat awal 2000-an.
Gedung DPRD Jawa Barat.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)