Kontroversi Vasektomi sebagai Syarat Bantuan Sosial, Solusi atau Pelanggaran Hak?

Netizen
Ditulis oleh Netizen diterbitkan Rabu 07 Mei 2025, 17:45 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Ditulis oleh Faustine Haylen Christella

AYOBANDUNG.ID -- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akhir-akhir ini sering menjadi sorotan karena beberapa wacana kebijakannya yang dinilai tidak sesuai oleh masyarakat.

Dari yang awalnya seperti siswa nakal akan dikirim ke barak militer selama enam bulan, lalu videonya viral saat berdebat dengan anak kecil yang membahas masalah penghapusan acara wisuda di sekolah, dan yang terakhir ini yang paling disoroti oleh masyarakat adalah kebijakannya mengenai vasektomi yang akan menjadi syarat bantuan sosial.

Vasektomi sendiri adalah prosedur kontrasepsi permanen yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan dengan memotong dan mengikat saluran sperma dengan tidak mempengaruhi produksi hormon testosteron, libido, atau kemampuan ereksi. Meski demikian, para laki-laki masih bisa mencapai orgasme dan ejakulasi meski tanpa sperma.

Wacana kebijakan Dedi Mulyadi yang satu ini sangat menuai pro kontra dari masyarakat. Sebenarnya, vasektomi yang akan dilakukan oleh pria ini merupakan solusi untuk menekan angka kelahiran yang hal ini berarti dapat mengurangi beban ekonomi keluarga miskin. Kebijakan ini merupakan kebijakan berani yang berpihak pada masa depan. Namun, vasektomi dianggap melanggar hak reproduksi suatu individu.

Baca Juga: Suara yang Tertinggal dari Pasar Banjaran

Baca Juga: Buruh dalam Bahasa Sunda

Dalam agama Islam, vasektomi sendiri dianggap haram, karena vasektomi secara prinsip adalah tindakan yang mengarah pada permandulan, dan dalam pandangan syariat, hal ini dianggap haram. Dalam pandangan syariat, vasektomi dapat dilakukan untuk keperluan seperti sakit dan sejenisnya.

Masyarakat sangat merespon aktif kebijakan yang dikeluarkan oleh Dedi Mulyadi ini. Ada yang berpendapat bahwa vasektomi merupakan bentuk penekanan terhadap orang miskin, karena vasektomi dijadikan syarat untuk menerima bantuan sosial. Tetapi banyak juga yang berpendapat vasektomi adalah cara yang ampuh untuk mengurangi angka kelahiran pada keluarga miskin yang tidak mampu memberikan kebutuhan kepada anaknya.

Pada media sosial X, banyak sekali perdebatan yang terjadi mengenai pembahasan ini. Pihak perempuan sangat setuju dengan adanya kebijakan ini, karena selama ini dari kasus-kasus yang terjadi sebelumnya, pasti yang melakukan program Keluarga Berencana (KB) adalah pihak perempuan. Sedangkan pihak laki-laki tidak berkontribusi dalam KB. Sekarang pihak laki-laki yang dianjurkan untuk KB karena sebagai bentuk tanggung jawab menjadi kepala keluarga.

Selama ini perempuan melakukan KB yang dapat merusak hormon mereka sendiri, perempuan masih melahirkan, menyusui, dan lain sebagainya. Inilah waktunya para laki-laki untuk melakukan kontribusinya pada KB. Tetapi banyak kalangan laki-laki yang tidak setuju akan hal ini karena mereka takut, memikirkan tubuhnya, dan lain-lain. Namun, apa kabar dengan perempuan selama ini?

Vasektomi sendiri merupakan hal yang baik dilakukan untuk kepentingan negara dan pribadi. Tetapi, jika dijadikan syarat untuk bantuan sosial sepertinya hal ini menjadi paksaan pemerintah terhadap orang miskin. (Sumber: Pexels/Juan Pablo Serrano)

Anak yang kelaparan, dieksploitas bekerja saat masih usia dini, tidak mampu bersekolah, adalah korban dari keegoisa orang tua yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya sebelum mereka melahirkan anak, mereka harus berpikir terlebih dahulu apakah ekonomi mereka mampu? Apakah mental mereka siap?

Hal ini yang dikhawatirkan Dedi Mulyadi, Ia tidak ingin banyak anak-anak yang menjadi korban dari keegoisan orang tua mereka yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu Dedi Mulyadi mengeluarkan wacana ini agar orang tua yang tidak mampu tidak melahirkan banyak anak. Dedi Mulyadi juga menjanjikan uang senilai Rp500.000,00 untuk pria yang melakukan vasektomi.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) beranggapan bahwa rencana Dedi Mulyadi yang menjadikan vasektomi menjadi syarat bantuan sosial dapat melanggar hak privasi. Vasektomi sendiri dilakukan pada tubuh yang merupakan hak asasi, dan hal itu sebaiknya tidak ditukarkan dengan bantuan sosial. Jangankan sebagai syarat bantuan sosial, sebagai hukuman pidana yang menggunakan penghukuman badan saja merupakan pelanggaran hak asasi suatu individu.

Vasektomi sendiri merupakan hal yang baik dilakukan untuk kepentingan negara dan pribadi. Tetapi, jika dijadikan syarat untuk bantuan sosial sepertinya hal ini menjadi paksaan pemerintah terhadap orang miskin.

Perlu pemikiran yang matang jika akan melakukan vasektomi, karena ini menyangkut masa depan suatu individu. Walau memang tidak permanen, vasektomi tidsk dianjurkan jika hanya untuk menunda anak saja. Jadi jangan karena suatu paksaan atau suruhan, semuanya harus dipikirkan dengan matang.

Sebenarnya, banyak cara pemerintah untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi di Indonesia ini. Yang dibutuhkan masyarakat adalah bantuan pendidikan gratis, lapangan pekerjaan yang cukup, dan pelatihan-pelatihan. Vasektomi bukan menjadi solusi satu-satunya untuk menekan angka kemiskinan.

Baca Juga: Hal yang Mesti Kamu Persiapkan untuk Menulis di Ayobandung.id

Perlunya kesadaran dari berbagai pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat. Pemerintah tidak seharusnya menjadikan vasektomi yang menyangkut ranah privasi menjadi syarat bantuan sosial yang hal ini merupakan pelanggaran hak asasi. Namun, pihak masyarakat harus sadar akan kemampuan mereka dalm memiliki keluarga, jangan menjadikan anak sebagai korban. Pikirlah dahulu kapasitas ekonomi dan mental sebelum melahirkan anak. (*)

Penulis, Faustine Haylen Christella, adalah mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Buruh dalam Bahasa Sunda

Ayo Netizen 30 Apr 2025, 21:08 WIB
Buruh dalam Bahasa Sunda

News Update

Ayo Jelajah 03 Jul 2025, 03:30 WIB

Dari Bandung Kopi Purnama, Ke Hindia Ku Berkelana

Kopi Purnama di Bandung sudah berdiri sejak 1930 dan jadi kedai kopi legendaris. Intip sejarah, menu andalan, dan kisah bisnis lintas generasi yang tetap eksis hingga kini.
Suasana Kopi Purnama yang jadi tempat ngopi legendaris di Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Bob Yanuar)
Ayo Jelajah 02 Jul 2025, 17:52 WIB

Sabotase Kereta Rancaekek, Bumbu Jimat dan Konspirasi Kiri

Kereta ekspres tergelincir di Rancaekek tahun 1924. Sabotase, organisasi kiri, dan jimat jadi bumbu panas persidangan kolonial.
Ilustrasi kereta api yang dibajak era kolonial. (Sumber: Gedenkboek der Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch-Indie 1875 - 1925)
Ayo Netizen 02 Jul 2025, 16:43 WIB

Knalpot Racing Sudah Jadi Gaya Hidup yang Meresahkan

Knalpot racing bukan lagi digunakan di sirkiut balap tapi sudah berubah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat yang ingin dipandang keren.
Knalpot racing. (Sumber: Pixabay)
Ayo Biz 02 Jul 2025, 10:54 WIB

Kuliner Unik di Waduk Saguling: Menikmati Nikmatnya Liwet di Atas Perahu

Ingin menikmati nasi liwet sunda sambil bersantai di atas perahu tanpa harus ke pantai atau laut? Datang saja ke kawasan Waduk Saguling di Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Bara
Nasi liwet Ciminyak, sensasi makan di atas perahu. (Foto: Ist)
Ayo Biz 02 Jul 2025, 09:51 WIB

Menepi ke Mie Kocok Persib yang Jadi Legenda Kuliner Kota Bandung Sejak 1963

Di tengah hiruk-pikuk Kota Bandung, ada satu sajian khas yang tak pernah kehilangan penggemarnya, yaitu mie kocok. Namun, di antara sekian banyak penjaja mie kocok, nama Mie Kocok Persib sudah menjadi
Mie Kocok Persib kuliner legenda Bandung (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 02 Jul 2025, 08:56 WIB

Satu Video, Ribuan Citra Polisi Ambruk

Citra Polri ke-79 di publik terus diuji zaman, dipertaruhkan waktu. Tantangan yang dihadapi tidak mudah ketika warganet dan algoritma bergerak liar, lincah, dan konsisten.
Kapolri (kiri) dan Presiden Prabowo dalam HUT Bhayangkara ke-79, kemarin (Sumber: Setneg | Foto: Setneg)
Beranda 01 Jul 2025, 18:49 WIB

DPRD Bandung Barat Pasang Badan untuk Tambang, Logika Ekonomi Pinggirkan Ekologi

Berbeda dengan Dedi Mulyadi yang ingin gebuk tambang ilegal, DPRD Bandung Barat justru membelanya. Alasannya? Demi ekonomi.
Penambangan batu menggunakan alat berat di kawasan Gunung Pabeasan yang termasuk ke dalam Karst Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 17:55 WIB

Saat Ramen Masuk ke Pasar, Inovasi Galih Membongkar Pakem Lewat Rameninpo

Rameninpo, cerita tentang keberanian meracik identitas, memadukan budaya, dan membangun ruang baru bagi kreativitas anak muda di tengah pasar tradisional.
Rameninpo, cerita tentang keberanian meracik identitas, memadukan budaya, dan membangun ruang baru bagi kreativitas anak muda di tengah pasar tradisional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 17:06 WIB

Dari Wali Kota Medsos ke Wapres Republik: Gibran dan Masa Depan Politik Personalistik

Gibran Rakabuming adalah bentuk terkini gaya kepemimpinan di tanah air. Dengan kemampuan komunikasi digital, plus garis keturunan menguntungkan, loncatan karir super eksponensial berhasil dia cetak.
Wapres RI Gibran Rakabuming (Sumber: Setneg | Foto: Website Setneg)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 16:00 WIB

Terbanglah yang Tinggi Tanpa Menjatuhkan Orang Lain

Setiap orang berhak untuk memiliki impian atau cita-cita setinggi-tingginya.
Mengapa sebagian orang berhasil menggapai cita-citanya, sementara sebagian yang lain gagal dalam mewujudkan impiannya? (Sumber: Pexels/Rakicevic Nenad)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 15:33 WIB

Rajut Ulang Harapan di Binong Jati, Proses Bertahan Hidup Perajut Bandung di Tengah Dinamika Zaman

Sentra Rajut Binong Jati bukan sekadar pusat industri kecil, tetapi lembar-lembar kisah tentang jatuh bangun para perajut Kota Bandung.
Sentra Rajut Binong Jati bukan sekadar pusat industri kecil, tetapi lembar-lembar kisah tentang jatuh bangun para perajut Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 15:04 WIB

Kampung Randukurung, Sentra Tusuk Sate Tersembunyi di Bandung Selatan

Jarang yag tahu bahwa ada sentra tusuk sate yang tersembunyi di pelosok Kabupaten Bandung. Di wilayah Desa Kutawaringin dan sekitarnya, terutama di Kampung Randukurung, tusuk sate menjadi bagian dari
Sentra Kerajinan Tusuk Sate di Kampung Randukurung, Kabupaten Bandung. (Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 14:01 WIB

Cantik Itu Filterable? Representasi dan Realitas di Era Instagram

Representasi di era digital tetap banyak mereproduksi pola-pola lama tentang tubuh, kecantikan, dan identitas. Sehingga diperlukan kesadaran kritis dalam menciptakan makna yang lebih adil dan beragam.
Di media sosial, kita memang punya kontrol lebih terhadap citra diri, termasuk untuk kecantikan wajah. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 13:32 WIB

Nekat Berhenti Berkarir Demi Anak, Dina Berhasil Kembangkan Bisnis Kuliner Pempek Jeol

Di balik kesuksesan Pempek Jeol dan Batagor Priangan ada kisah tentang ketekunan Dina Rahayuningsih. Perjalanannya dimulai bukan dari dapur atau meja produksi, tetapi dari keputusan besar meninggalka
Owner Pempek Jeol Dina Rahayuningsih. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 01 Jul 2025, 12:08 WIB

Sesar Baru di Sekitar Gunung Tangkubanparahu, Tambah Daftar Patahan Gempa Bandung Raya

Gempa Magnitudo 2,7 yang mengguncang Cimahi dan sekitarnya pada akhir Juni lalu menyisakan satu pertanyaan: kalau bukan Sesar Lembang, lantas siapa pelakunya?
Gunung Tangkubanparahu (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 10:31 WIB

Obor Tradisi, Api Selebrasi

Di setiap nyala api, ada cerita yang diwariskan. Inilah wajah Tahun Baru Hijriah di Cibiru Hilir bak selebrasi yang terus menyala, demi tradisi agar tetap terjaga dan terawat.
Peserta melakukan pawai obor pada peringatan Bandung Lautan Api 2019 saat melintas di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Sabtu (23/3/2019). (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 08:56 WIB

Tjetjep Heryana, Jago Balap Bandung Jadi Raja Sirkuit Cililitan 1957

Tjetjep Heryana mengharumkan nama Bandung dalam kejuaraan balap motor level nasional di Jakarta pada 1957.
Tiga pebalap Bandung yakni Grashuis, Tjetjep, dan Bartels naik podium seusai melakoni balapan kelas 250 cc A yang berlangsung 12 putaran. Tjetjep yang berdiri di tengah menjadi juara dalam kelas tersebut. (Foto: Aneka) (Sumber: Aneka | Foto: Aneka)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 17:58 WIB

Soto Sedari, Kisah Reza dan Mimpi dari Semangkuk Soto

Perjalanan Soto Sedari bukan hanya tentang membuka kedai dan menjual makanan, tapi juga menjunjung warisan kuliner Indonesia dan misi menduniakan soto.
Perjalanan Soto Sedari bukan hanya tentang membuka kedai dan menjual makanan, tapi juga menjunjung warisan kuliner Indonesia dan misi menduniakan soto lewat sebuah inovasi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 30 Jun 2025, 15:39 WIB

Hikayat Sungai Cikapundung, Pernah Jernih Sebelum Diratap dalam Syair

Dulu mengalirkan listrik dan ikan, kini hanya mengalirkan limbah dan keluhan. Cikapundung menyimpan kisah ironi kota Bandung.
Sungai Cikapundung yang dijadikan waduk pembangkit listrik zaman baheula pada masa Hindia Belanda. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 15:03 WIB

Meliza dan Stik Keju Sayurannya: Dari Dapur Rumah ke Pasar Camilan Sehat

Meliza Snack, cheese stick yang dipadukan dengan sayuran seperti bayam, wortel, dan bawang, menghadirkan camilan unik sekaligus bergizi.
Meliza Snack, cheese stick yang dipadukan dengan sayuran seperti bayam, wortel, dan bawang, menghadirkan camilan unik sekaligus bergizi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)