Kritik Sosial dalam Doa Orang Sunda

Arfi Pandu Dinata
Ditulis oleh Arfi Pandu Dinata diterbitkan Jumat 22 Agu 2025, 13:30 WIB
Doa orang Sunda hadir sederhana di keseharian, jadi pengikat relasi dan tanda solidaritas rakyat. (Sumber: Pexels/Andreas Suwardy)

Doa orang Sunda hadir sederhana di keseharian, jadi pengikat relasi dan tanda solidaritas rakyat. (Sumber: Pexels/Andreas Suwardy)

Sebelum berpisah dia memandangku sambil berdoa dengan lirih, “Sing cageur bageur, panjang umur, gedé milik, jauh tina balahi. Sing loba nu mikawelas mikaasih, sagala pamaksudan sing tinekanan. Bagja di dunya, jaga salamet di ahérat.”

Rasanya sudah sangat lama aku enggak berjumpa dengannya, seorang nenek yang tinggal di dekat kebun bapak. Aku mengangguk, mata terasa panas, berbalik arah menuju gubug di sebelah atas.

Di Tanah Sunda, doa seperti ini tidak terikat pada ritus atau acara formal. Rapalan khusyu berguman di tengah pergaulan sehari-hari, mengalir di antara pertemuan yang singkat dan perpisahan sederhana. Ia bisa muncul ketika menjenguk orang sakit, kala berpapasan seseorang di pasar, atau ketika melepas tamu dari teras rumah.

Kadang juga sambil lalu, ketika satu sama lain melakukan kebaikan. Doa ini bisa diucapkan dalam suasana bahagia, meskipun sering juga terjadi dalam momen yang mengharukan. Tapi intinya selalu menampakan ketulusan dan menyembunyikan harapan untuk bisa bertemu kembali.

Doa rakyat punya banyak versi. Ada yang memakai ragam bahasa akrab seperti contoh di atas yang singkat dan lugas. Ada juga versi yang lebih panjang dan puitis. Bahkan ada versi campuran Sunda kamalayon yang fleksibel mengikuti lawan bicara. Perbedaan bentuk menunjukkan bahwa doa ini bukanlah formula kaku, melainkan ungkapan rasa yang sejalan dengan situasi dan relasi sosial.

Isi doa mencerminkan harapan sederhana rakyat. Di dalamnya ada permintaan kesehatan (sing cageur bageur), bukan hanya tubuh juga perangai yang baik. Ada cita-cita umur panjang untuk menikmati keberkahan hidup bersama orang-orang terkasih. Ada permohonan rezeki (gedé milik) untuk menunjang hajat hidup dan membantu sesame.

Begitu juga terpanjat permintaan agar dijauhkan dari marabahaya (jauh tina balahi), fisik maupun batin. Kemudian disusul asa agar dikelilingi orang yang berkasih sayang (sing loba nu mikawelas mikaasih), berhadap hidup di jejaring sosial yang hangat dan saling menolong.

Kemudian doa agar semua cita-cita tercapai (sagala pamaksudan sing tinekanan), dan penutup yang menyeimbangkan visi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Secara sosial, doa seperti ini berfungsi sebagai pengikat relasi. Mengucapkannya adalah ekspresi keramahan dan penghormatan. Ia bisa jadi penyambung hati bahkan di tengah situasi yang tegang dan belum akrab, ungkapan rasa cinta dan atensi.

Tidak jarang orang yang baru kenal tetap saling mendoakan saat berpisah, sebuah penanda etik bahwa relasi antarmanusia harus dijaga. Susunannya yang sederhana membuat doa ini inklusif. Semua orang bisa mendaraskannya tanpa harus menghafal teks panjang atau benturan dengan bahasa asing.

Namun di balik kata-kata yang tampak lembut tersebut, tercermin juga potret kehidupan rakyat termasuk isu-isu kesejahteraan yang menyertainya. Kesehatan menjadi doa karena akses layanan medis yang layak belum tersebar merata. Banyak warga menunda berobat karena soal biaya dan jarak.

Begitupun soal harapan memiliki perangai yang baik. Bagaimana mungkin bisa diakses rakyat, jika pendidikan terhambat biaya tinggi, komersialisasi, dan kurikulum percobaan?

Ekonomi yang cukup pun menjadi doa yang abadi, menandakan bahwa banyak keluarga hidup dari penghasilan yang pas-pasan. Rakyat bergantung pada hasil kebun, laba dagang kecil-kecilan, atau upah kerja harian yang tidak menentu. Doa agar terhindar dari bahaya menampilkan wajah kerentanan rakyat terhadap resiko bencana alam, gagal panen, maupun gangguan keamanan.

Masyarakat Adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi saat menggelar Tradisi Tutup Taun 1957 dan Ngemban Taun 1 Sura 1958, Sabtu 3 Agustus 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Masyarakat Adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi saat menggelar Tradisi Tutup Taun 1957 dan Ngemban Taun 1 Sura 1958, Sabtu 3 Agustus 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Di banyak tempat, krisis iklim memperparah ketidakpastian ini. Sementara perlidungan sosial belum mampu menjangkau semua lapisan masyarakat. Kebahagiaan yang dimohonkan bukanlah kemewahan, melainkan ketenteraman hidup dan rasa cukup. Sesuatu yang kini tergerus oleh tekanan kapitalisasi dan modernisasi.

Di tengah kemiskinan struktural, ketimpangan ekonomi, dan konflik yang diperparah krisis iklim, harapan untuk hidup dalam lingkaran kasih sayang terasa makin mustahil. Ketimpangan membuat sebagian orang nekat melakukan kejahatan dari begal, perampokan toko kelontong, hingga kekerasan rumah tangga. Rasa saling percaya terkikis, digantikan curiga dan rasa takut.

Dalam situasi seperti ini, harmoni sosial sulit terbentuk karena setiap orang sibuk bertahan hidup. Akibatnya banyak cita-cita yang tertunda. Seorang anak putus sekolah, usaha kecil terlilit utang pinjaman daring, atau kecemburuan sosial yang memantik kerusuhan penolakan rumah ibadah tertentu.

Doa agar saling mengasihi dan semua tujuan tercapai berubah menjadi sebuah kemewahan yang mahal di tengah realitas hidup yang keras. Harapan akhir rakyat akan hidup yang seimbang baik di dunia maupun akhirat, justru terbentur dengan realitas kekuasaan yang masih saja tidak berpihak.

Di tengah kehidupan kiwari, doa rakyat Sunda ini menjadi pengingat bahwa religiusitas tidak selalu lahir dari ritus besar atau struktur bahasa formal. Ia bisa hadir dalam nafas sehari-hari yang menyatukan kearifan lokal dan rasa kemanusiaan.

Selama masih dirapalkan, doa bukan hanya ibadah tapi juga bentuk solidaritas emosional. Lebih jauh dari itu doa tidak lagi menjadi ungkapan kesalehan, tapi merekam rintihan rakyat akan problem kesenjangan sosial yang masih langgeng. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Arfi Pandu Dinata
Penyuka dongéng jurig, studi agama, dan teologi
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Cara Kerja Rezim Algoritma

Ayo Netizen 21 Agu 2025, 20:18 WIB
Cara Kerja Rezim Algoritma

News Update

Ayo Netizen 22 Agu 2025, 17:04 WIB

Etika Profesi dan Perlindungan Rahasia Klien

Pentingnya etika profesi advokat dalam menjaga kerahasiaan klien sebagai fondasi kepercayaan, integritas, dan keadilan dalam proses peradilan.
Pentingnya etika profesi advokat dalam menjaga kerahasiaan klien sebagai fondasi kepercayaan, integritas, dan keadilan dalam proses peradilan. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 16:40 WIB

Warung Nasi SPG dan Jejak Para SPG di Sepiring Ayam Serundeng

Yang paling menarik dari Warung Nasi SPG bukan cuma makanannya, nama “SPG” yang melekat pada warung ini pun punya cerita yang unik.
Warung Nasi SPG, sebuah warung kaki lima yang sudah jadi legenda di kalangan pekerja dan mahasiswa sejak awal 2000-an. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 16:18 WIB

Chip dalam Tengkorak, Jiwa dalam Kode: Pada Batasan Neuralink

Inilah janji Neuralink, sebuah terobosan yang mengaburkan batas antara biologi dan teknologi, antara manusia dan mesin.
Inilah janji Neuralink, sebuah terobosan yang mengaburkan batas antara biologi dan teknologi, antara manusia dan mesin. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 15:02 WIB

Payment ID Bisakah Jadi Pintu ke Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia?

Payment ID tidak hanya menyangkut inovasi teknologi, tetapi juga menyentuh aspek strategis dalam mewujudkan ekonomi digital.
Payment ID Sebagai Kunci Masa Depan Ekonomi Digital Foto: (Ilustrasi oleh AI)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 14:41 WIB

Bisnis Bukan Sekadar Jualan: Visi Christine Membangun Makna dan Dampak Lewat Sherpa Indo Project

Christine Wink Surya, pendiri Sherpa Indo Project, menegaskan bahwa memahami target pasar adalah fondasi utama sebelum produk diluncurkan.
Christine Wink Surya, pendiri Sherpa Indo Project. (Sumber: instagram.com/christine_sherpa)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 13:30 WIB

Kritik Sosial dalam Doa Orang Sunda

Doa orang Sunda hadir sederhana di keseharian, jadi pengikat relasi dan tanda solidaritas rakyat.
Doa orang Sunda hadir sederhana di keseharian, jadi pengikat relasi dan tanda solidaritas rakyat. (Sumber: Pexels/Andreas Suwardy)
Ayo Jelajah 22 Agu 2025, 11:27 WIB

Senjakala Sepeda Boseh Bandung: Ramai Saat Weekend, Sepi Saat Weekday

Program sewa sepeda Boseh Bandung hadir sejak 2017, tapi kini lebih ramai dipakai saat akhir pekan ketimbang hari biasa.
Bike on the Street Everybody Happy alias Sepeda Boseh Bandung di salah satu shelter. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 11:01 WIB

Dari Sisa Spon Jadi Produk Estetik, Rumah Sandal Geulis Tembus Pasar Global

Bermula dari eksperimen membuat sandal untuk kebutuhan anak di sekolah, Rumah Sandal Geulis (RSG) kini menjelma menjadi merek lokal yang dikenal hingga ke mancanegara. Usaha yang digagas oleh Enneu
Produk Rumah Sandal Geulis. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 09:54 WIB

Pastel Mini Abon Dapoer_Ummy Jadi Favorit Hingga ke Luar Negeri

Usaha kecil menengah (UKM) kuliner asal Cimahi, Dapoer_ummy, berhasil menunjukkan eksistensinya dari waktu ke waku. Rumah produksi kuliner milik Noviawati ini memiliki produk andalan pastel abon
Produk Dapoer_ummy. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 08:48 WIB

Jauh-jauh ke Bandung Buat Beli Cilok?

Cilok sudah lama menjadi ikon jajanan kaki lima di Bandung. Bentuknya bulat, teksturnya kenyal, dan selalu hadir dengan bumbu kacang gurih yang membuat siapa pun sulit menolak.
Ilustrasi Foto Cilok. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 07:50 WIB

Menikmati Bubur DPR, Rasanya seperti Menghirup Aroma Kebebasan Wakil Rakyat

Toko Bubur DPR menjadi salah satu spot kuliner di Tengah Kota yang bisa dikunjungi pagi-siang dan sore-malam.
Toko Bubur DPR (Di Bawah Pohon Rindang) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 20:18 WIB

Cara Kerja Rezim Algoritma

Opini ini meninjau kembali kebijakan yang putuskan atas pemblokiran rekening bank oleh pemerintah.
Opini ini meninjau kembali kebijakan yang putuskan atas pemblokiran rekening bank oleh pemerintah. (Sumber: Pexels/Defrino Maasy)
Ayo Biz 21 Agu 2025, 18:26 WIB

Demam K-Beauty di Bandung, Klinik Kecantikan Berlomba Hadirkan Perawatan ala Korea

Tren K-beauty berkembang pesat, mendorong lahirnya berbagai klinik kecantikan yang mengusung filosofi dan teknologi Korea sebagai daya tarik utama.
Standar kecantikan Korea Selatan telah menjadi acuan global dalam beberapa tahun terakhir. Kulit wajah sehat, lembap, dan glowing bukan lagi sekadar impian para penggemar K-beauty. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 17:16 WIB

Investor Rugi, Negara Untung? Menakar Keadilan Pajak Kripto

Menelaah efek kenaikan PPh final pada pasar kripto dan dampaknya untuk investor.
Investor yang merugi tetap dikenakan pajak (Sumber: Ilustrasi oleh AI)
Ayo Biz 21 Agu 2025, 16:38 WIB

Di Kota yang Tak Pernah Kehabisan Gaya, Adi Wardana Menyulap Sneaker Jadi Identitas

Kota Bandung bukan hanya rumah bagi musisi, seniman, dan desainer, tapi juga menjadi ekosistem subur bagi budaya sneaker yang terus tumbuh.
Adi Wardana, seorang disk jockey asal Kota Bandung yang menjadikan sneaker sebagai bagian dari identitas dan narasi hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 21 Agu 2025, 16:07 WIB

Jejak Sejarah Freemason di Bandung, Loji Sint Jan yang Dilarang Soekarno

Jalan Wastukencana dulu bernama Logeweg karena Loji Sint Jan. Kini, jejak sejarah Freemason di Bandung tertutup Masjid Al Ukhuwah.
Loji Sint Jan yang menyimpan sejarah jejak Freemason di Bandung (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 16:00 WIB

Membaca Makna Kemerdekaan Indonesia Timur dari Buku Karya Dian Purnomo

Sejatinya kemerdekaan juga seharusnya menjadi hak bagi mereka yang tinggal di timur Indonesia.
Buku Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 21 Agu 2025, 15:09 WIB

Prof Wanjat Kastolani dan Formula Sederhana untuk Menyelesaikan Sampah dari Akarnya

Wanjat Kastolani tidak sedang menciptakan teknologi revolusioner. Ia justru menantang paradigma lama dengan pendekatan yang nyaris tak terdengar, menyelesaikan sampah dari akarnya.
Wanjat Kastolani tidak sedang menciptakan teknologi revolusioner. Ia justru menantang paradigma lama dengan pendekatan yang nyaris tak terdengar, menyelesaikan sampah dari akarnya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 14:47 WIB

Ci Geureuh, Sungai yang Bergemuruh

Ketika toponimi itu diberikan pada aliran Sungai Ci Geureuh, keadaan aliran airnya menimbulkan suara bergemuruh yang menggetarkan. 
Ci Genter di dalam Taman Nasional Ujungkulon saat tenang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Biz 21 Agu 2025, 12:37 WIB

Rahasia Rujak Ciherang Bertahan Bertahan Lebih Satu Abad

Sekilas, Rujak Ciherang terlihat sama seperti rujak buah pada umumnya. Potongan mangga, bengkuang, jambu air, hingga aneka buah segar lain berpadu dengan bumbu kental berwarna cokelat.
Sambal Rujak Ciherang (Foto: GMAPS)