Ketika Mendaki Menjadi Gerakan Ekonomi dan Pelestarian: Menyatukan Langkah Menuju Pariwisata yang Berkelanjutan

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Sabtu 11 Okt 2025, 15:05 WIB
Digagas oleh Mahameru, Inisiatif seperti Hiking Fest 2025 menjadi ilustrasi bagaimana kegiatan wisata bisa dirancang untuk membawa dampak positif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Digagas oleh Mahameru, Inisiatif seperti Hiking Fest 2025 menjadi ilustrasi bagaimana kegiatan wisata bisa dirancang untuk membawa dampak positif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa, dari pegunungan hingga pesisir, yang menjadi magnet bagi jutaan wisatawan setiap tahun. Namun, di balik geliat pariwisata, muncul tantangan besar, bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan?

Isu ini semakin relevan di tengah meningkatnya tekanan terhadap ekosistem akibat wisata massal dan minimnya edukasi ekologis. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), lebih dari 30% kawasan wisata alam di Indonesia mengalami degradasi ekologi akibat aktivitas manusia yang tidak terkontrol. Di sisi lain, pelaku usaha lokal sering kali terpinggirkan dalam rantai ekonomi pariwisata.

Salah satu pendekatan yang mulai berkembang adalah ekowisata berbasis komunitas. Konsep ini menggabungkan pelestarian alam, edukasi lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Di Jawa Barat, kawasan Gunung Tangkuban Parahu menjadi contoh menarik. Dengan lebih dari 250.000 kunjungan wisata per tahun, potensi kawasan ini sangat besar, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Penelitian dari Institut Pertanian Bogor menunjukkan bahwa partisipasi pelaku usaha dalam konservasi di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu masih rendah, terutama karena kurangnya integrasi antara kegiatan wisata dan program pelestarian. Hal ini menunjukkan perlunya model wisata yang lebih inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan.

Inisiatif seperti Hiking Fest 2025 menjadi ilustrasi bagaimana kegiatan wisata bisa dirancang untuk membawa dampak positif. Digagas oleh Mahameru Bandung, acara ini mengusung semangat “Berjalan Bersama Alam” dan membatasi jumlah peserta demi menjaga ekosistem.

“Saya juga tidak mau untuk jadi terlalu banyak orang. Nanti terlalu banyak orang biasanya bikin alam jadi rusak. Ya mungkin dengan 200 orang cukup lah supaya crowd-nya enak,” ujar Muchammad Thofan sebagai Founder Mahameru.

Lebih dari sekadar pendakian, Hiking Fest menghadirkan pos edukasi ekologi, penanaman pohon, dan pelatihan keselamatan hiking. Ia menekankan bahwa kegiatan ini lahir dari keinginan untuk berkontribusi pada alam melalui bisnis yang dijalankannya.

“Selama mengikuti kegiatan ini, para peserta nanti ada penanaman pohon, disediakan shelter hingga pos-pos edukasi tentang ekologi hingga keselamatan dalam olahraga luar ruang seperti hiking ini,” tambah Thofan.

Ketua Steering Committee Hiking Fest 2025, Budhi Santosa, menyoroti pentingnya edukasi keselamatan dan inklusi komunitas dalam kegiatan luar ruang. “Teknisnya kita melibatkan family, kita melibatkan teman-teman FOMO, atau teman-teman yang sudah biasa naik gunung atau hiking. Jadi ini adalah anggap saja sebagai rumah aktivitas, outdoor activity. Artinya bagi siapapun yang beraktivitas di dunia luar ruang, ini jadikan bentuk silaturahmi,” ujarnya.

Budhi juga mengangkat isu meningkatnya kecelakaan pendakian sebagai alasan perlunya edukasi. “Salah satu hadirnya acara ini juga dari kegelisahan terkait tingkat kecelakaan di gunung yang lebih tinggi dibanding dulu, padahal industri apparel kita sudah berteknologi. Sehingga harus ada yang disampaikan kepada publik apakah nilai-nilai edukasi keselamatan atau lainnya lewat Hiking Fest ini,” jelasnya.

Menurut data Basarnas, insiden pendakian meningkat 15% dalam lima tahun terakhir, terutama akibat kurangnya pengetahuan teknis dan kesiapan fisik. Edukasi keselamatan menjadi elemen penting dalam membangun wisata alam yang bertanggung jawab.

Selain aspek ekologi, pemberdayaan ekonomi lokal juga menjadi fokus. Hiking Fest menghadirkan local market showcase yang melibatkan UMKM setempat. Data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 12.000 industri mikro dan kecil yang bergerak di sektor pariwisata di desa-desa sekitar kawasan wisata alam. Namun, akses pasar dan promosi masih menjadi tantangan utama.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa mencintai alam bisa berjalan seiring dengan menggerakkan ekonomi lokal secara berkelanjutan,” tegas Budhi.

Folklor lokal seperti kisah Sangkuriang yang melekat pada Gunung Tangkuban Parahu juga menjadi elemen penting dalam membangun koneksi emosional wisatawan dengan alam. Penelitian dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa narasi budaya dapat meningkatkan kesadaran pelestarian dan memperkaya pengalaman wisata.

Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan edukasi, konservasi, dan ekonomi, ekowisata berbasis komunitas menawarkan solusi konkret bagi tantangan pariwisata modern. Hiking Fest 2025 hanyalah satu contoh dari banyak potensi yang bisa dikembangkan.

Pasalnya, ke depan, tantangan terbesar bukan hanya merancang kegiatan wisata yang menarik, tetapi memastikan bahwa setiap langkah wisatawan membawa manfaat bagi alam dan masyarakat. Karena sejatinya, pariwisata yang baik bukan hanya soal destinasi, tapi juga tentang dampak yang ditinggalkan.

“Visi Hiking Fest ini mudah-mudahan bisa tersampaikan dengan baik ke publik karena memang dasar kita membuat sebuah aktivitas ini sebagai sebuah langkah kecil yang coba kita sampaikan. Menjadi kebaikan, menjadi keberkahan semua teman-teman dan menjadi kegiatan yang sukses dan berkolaborasi secara berkelanjutan,” pungkas Budhi.

Link pembelian produk brand lokal outdoor dari Mahameru:

  1. https://s.shopee.co.id/9KZLD7LcQs
  2. https://s.shopee.co.id/gHMtE19am
  3. https://s.shopee.co.id/4ArF3gqjYq
  4. https://s.shopee.co.id/2Vj1ACcRtu
  5. https://s.shopee.co.id/7fR7JjDR1F
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 11 Okt 2025, 15:05 WIB

Ketika Mendaki Menjadi Gerakan Ekonomi dan Pelestarian: Menyatukan Langkah Menuju Pariwisata yang Berkelanjutan

Di balik geliat pariwisata, muncul tantangan besar, bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan?
Digagas oleh Mahameru, Inisiatif seperti Hiking Fest 2025 menjadi ilustrasi bagaimana kegiatan wisata bisa dirancang untuk membawa dampak positif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 13:45 WIB

Jejak Panjang Perjalanan Bisnis Opey: Membangun Dua Brand Lokal Ikonik Skaters dan Mahameru

Muchammad Thofan atau akrab disapa Opey telah menorehkan jejak panjang sebagai founder sekaligus owner dua brand yang kini menjadi ikon yakni Skaters dan Mahameru.
Muchammad Thofan atau akrab disapa Opey telah menorehkan jejak panjang sebagai founder sekaligus owner dua brand yang kini menjadi ikon yakni Skaters dan Mahameru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 19:28 WIB

Program Makan Bergizi Gratis dan Ujian Tata Kelola Birokrasi

Insiden keracunan massal pelajar di Jawa Barat mengguncang kepercayaan publik terhadap program makan bergizi gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: setneg.go.id)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 18:38 WIB

Bandung dalam Fiksi Sejarah

Boleh saja apabila tulisan ini diterima dengan rasa skeptis atau curiga. Karena pandangan dan pembacaan saya sangat mungkin terhalang bias selera.
Buku Melukis Jalan Astana. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma Nugraha)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 16:04 WIB

Mengamankan Momentum Akselerasi Manajemen Talenta ASN

Momentum akselerasi manajemen talenta ASN menjadi tonggak penting transformasi birokrasi Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai roda penggerak jalannya pemerintahan diharuskan untuk memiliki kompetensi dan kinerja yang optimal. (Sumber: babelprov.go.id)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:56 WIB

Energi Hijau dan Oligarki: Dilema Transisi di Negeri Kaya Sumber Daya

Banyak daerah di Indonesia memiliki potensi energi terbarukan seperti air, angin, dan biomassa, namun terhambat oleh birokrasi dan minimnya insentif fiskal.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi menyoroti lanskap kebijakan energi nasional. (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:36 WIB

Membongkar Potensi Energi Terbarukan di Jawa Barat: Antara Regulasi dan Kesadaran Sosial

Dengan lanskap bergunung-gunung, aliran sungai yang deras, dan sumber daya biomassa melimpah, Jawa Barat memiliki peluang untuk menjadi pionir dalam kemandirian energi bersih.
Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri Mengupas potensi Jawa Barat sebagai provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:21 WIB

Setahun Pemerintahan Baru: Mampukah Indonesia Mandiri Energi?

Setahun setelah pemerintahan baru berjalan, isu kemandirian energi nasional kembali menjadi sorotan.
Diskusi bertajuk “Setahun Pemerintahan Baru, Bagaimana Kemandirian Energi Nasional?” yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) di Bandung, Jumat (10/10/2025). (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 14:51 WIB

Islam Pemerintah: Menggeliat Berpotensi Mencederai Keragaman Umat

Inilah Islam Pemerintah selalu menjadi bahasa pengakuan tentang simbol muslim “sah” yang tidak radikal-teroris, tapi juga tidak liberal.
Berbagai Pakaian Muslimah, Pakaian Warga yang Jadi Penumpang Angkot (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 13:45 WIB

Stop Membandingkan karena Setiap Anak Punya Keunikan

Film Taare Zameen Par menjadi kritikan pedas bagi dunia pendidikan dan guru yang sering mengistimewakan dan memprioritaskan anak tertentu.
Setiap anak itu istimewa dan memiliki bakat unik (Sumber: Wikipedia)
Ayo Jelajah 10 Okt 2025, 11:44 WIB

Jejak Pembunuhan Sadis Sisca Yofie, Tragedi Brutal yang Gegerkan Bandung

Kasus pembunuhan Sisca Yofie pada 2013 mengguncang publik karena kekejamannya. Dua pelaku menyeret dan membacok korban hingga tewas di Bandung.
Ilustrasi. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 11:30 WIB

Sapoe Sarebu ala Dedi Mulyadi, Gotong-royong atau Kebijakan Publik yang Perlu Pengawasan?

Gerakan Sapoe Sarebu mengajak warga menyisihkan seribu rupiah sehari untuk membantu sesama.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 10:12 WIB

Jamet Tetaplah Menyala!

Lebay, tapi manusiawi. Eksplorasi dunia rakyat pinggiran sebagai ekspresi identitas dan kreativitas.
Pemandangan Rumah Rakyat dari Balik Jendela Kereta Lokal Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 09:26 WIB

Buku dan Segala Kebermanfaatannya

Membaca adalah jendela dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya.
Membaca adalah Jendela Dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya. Dan Bangsa yang rendah dalam literasi akan selalu rendah dalam peradaban. Pramoedya Ananta Toer (Sumber: Freepik)
Beranda 10 Okt 2025, 08:17 WIB

Gerakan Warga Kota Bandung Mengubah Kebiasaan Buang Jelantah Sembarangan

Minyak yang telah berubah warna menjadi pekat itu dikenal sebagai jelantah. Banyak orang membuangnya begitu saja, tanpa menyadari dampaknya bagi tanah dan air.
Warga membuang minyak goreng bekas atau jelantah ke dalam tabung UCOllet di Gereja Katolik Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Buahbatu, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 18:55 WIB

Menjaga Napas Bisnis Wisata Alam Lewat Inovasi dan Strategi Berkelanjutan

Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi.
Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 18:31 WIB

Belajar dari Nurhayati & Subakat, Bisnis bukan Tentang Viral tapi Sustainable

Bisnis bukan sekedar viral. Apalagi jika tidak memedulikan aspek keamanan pada konsumen demi kapitalisme semata.
Belajar Bisnis dari Nurhayati & Subakat (Sumber: Screenshoot | Youtube Wardah)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 17:19 WIB

UMKM Bangkit, Ekonomi Bergerak: Festival sebagai Motor Perubahan

Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif.
Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 17:18 WIB

Jejak Sejarah Cimahi jadi Pusat Tentara Hindia Belanda Sejak 1896

Cimahi dikenal sebagai kota tentara sejak masa kolonial Belanda. Sejak 1896, kota ini jadi pusat militer Hindia Belanda yang strategis.
Garinsun KNIL di Cimahi tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 15:50 WIB

Betulkah Gunung Sunda Terlihat dari Pesisir Koromandel India?

Tentang Gunung Sunda yang ditutupi salju abadi dan terlihat dari Koromandel, India. Apa iya? 
Keadaan ronabumi seperti inilah yang dilihat oleh masyarakat, bukan Gunung Sunda yang menjulang  tinggi. (Sumber: Istimewa)