Wimam dan Nara Park: Merancang Bandung sebagai Titik Temu Wisata Urban

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 27 Agu 2025, 20:12 WIB
Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Ketika banyak pelaku bisnis kuliner berlomba membuka gerai di pusat keramaian, Wimam justru melangkah ke arah yang berbeda. Ia memilih kawasan Ciumbuleuit, Bandung Utara, sebuah wilayah yang masih menyimpan ketenangan dan kehijauan kota.

Di sanalah ia membangun Nara Park Bandung, bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan.

“Nara Park lahir dari mimpi untuk menghadirkan ruang yang bisa dinikmati semua kalangan, dari anak-anak hingga komunitas. Kami ingin menciptakan tempat yang tidak hanya indah secara visual, tapi juga menyentuh secara emosional," ujar Wimam, owner Nara Park Bandung.

Berada di atas lahan seluas 6.000 meter persegi, Nara Park mengusung konsep one stop leisure. Tujuh restoran dan kafe ternama dikemas dalam satu kawasan terbuka yang menyatu dengan lanskap hijau perbukitan Ranca Bentang.

“Kami sengaja memadukan suasana alam dengan ragam kuliner agar pengunjung bisa merasakan pengalaman yang utuh,” jelasnya.

Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ketujuh tenant yang bergabung di Nara Park adalah Pamor, Torigen, Porto Bistreau, Nanny’s Pavillon, Torigen Izakaya, Oval Bar & Lounge, dan Foresta Coffee. Masing-masing menyajikan karakter dan cita rasa yang berbeda, dari masakan nusantara hingga hidangan Jepang dan Eropa. “Kami kurasi brand-brand ini agar bisa saling melengkapi, bukan bersaing,” kata Wimam.

Foresta Coffee misalnya, menjadi tempat favorit bagi pencinta kopi yang ingin menyeruput minuman mereka di bawah naungan pepohonan rindang. Sementara Pamor menghadirkan kekayaan rasa nusantara dalam balutan arsitektur klasik yang menghangatkan suasana. “Kami ingin tamu merasa seperti pulang ke rumah,” ujarnya.

Porto Bistreau menawarkan hidangan Eropa dengan nuansa kasual dan modern, cocok untuk makan malam romantis atau pertemuan bisnis santai. Oval Bar & Lounge hadir sebagai ruang bersantai yang lebih dewasa, lengkap dengan pilihan minuman menyegarkan dan suasana yang intimate. “Kami rancang agar setiap sudut punya cerita,” kata Wimam.

Untuk keluarga muda, Nanny’s Pavillon menjadi pilihan utama. Dengan konsep playful dan menu pancake yang menggoda, tempat ini menjadi favorit anak-anak dan orang tua. Torigen Izakaya dan Torigen Teppanyaki Bar melengkapi pengalaman kuliner Jepang, dari sajian kasual hingga interaktif.

Taman Peek A Boo Playground di Nara Park. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Taman Peek A Boo Playground di Nara Park. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Namun Nara Park bukan hanya soal makanan. Wimam merancang Peek A Boo Playground sebagai taman bermain anak yang interaktif dan edukatif. Di sana, anak-anak bisa bermain di rumah jamur, rumah pohon berbentuk balon udara, dan berinteraksi dengan hewan seperti rusa, kuda poni, dan burung hantu. “Kami ingin anak-anak merasa bahwa ini juga tempat mereka,” katanya.

Untuk memperkuat segmen keluarga, Nara Park rutin menggelar festival tematik seperti Kids Festival, Kites Festival, dan Art Festival. Acara ini dirancang agar anak-anak bisa belajar sambil bermain, dan orang tua bisa menikmati waktu bersama tanpa harus berpindah tempat.

“Di berbagai festival ini, anak-anak bukan hanya bermain namun juga belajar hal-hal baru dengan cara yang kreatif dan menyenangkan,” tuturnya.

Selain keluarga, komunitas juga menjadi bagian penting dari strategi Nara Park. Halaman rumput berbukit dan function room tersedia untuk berbagai kegiatan seperti yoga bersama, piknik komunitas, rapat, hingga pernikahan. “Kami ingin jadi tempat berkumpul yang fleksibel dan inspiratif,” ujar Wimam.

Taman Peek A Boo Playground di Nara Park. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Taman Peek A Boo Playground di Nara Park. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Wimam menyadari bahwa Bandung adalah kota wisata yang terus berkembang. Ia melihat peluang untuk menyasar segmen wisatawan domestik dan mancanegara yang mencari pengalaman berbeda.

“Kami ingin Bandung juga dikenal lewat tempat ini. Nara Park adalah pintu masuk yang ramah dan menyenangkan,” katanya.

Strategi ini tidak lahir dalam semalam. Wimam dan timnya melakukan riset mendalam tentang tren wisata, perilaku konsumen, dan kebutuhan masyarakat urban.

“Kami belajar dari tempat-tempat di luar negeri, tapi tetap menjaga identitas lokal,” ujarnya.

Kini, Nara Park Bandung telah menjelma menjadi destinasi wisata yang menyatukan ragam selera dan gaya hidup. Tempat ini bukan hanya menjual makanan, tapi juga menghadirkan ruang untuk tumbuh, bermain, dan terhubung.

“Kami percaya bahwa wisata terbaik adalah yang menyentuh hati,” ujar Wimam.

Dengan pendekatan yang humanis, desain yang thoughtful, dan visi yang luas, Nara Park Bandung menjadi contoh bagaimana bisnis kuliner bisa berkembang menjadi destinasi wisata yang berdampak. Bagi Wimam, ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang.

“Kami tidak ingin jadi tempat yang hanya viral sesaat. Kami ingin jadi bagian dari cerita hidup orang-orang,” tutup Wimam.

Infromasi Nara Park

Alamat di Jalan Rancabentang no.28, Ciumbuleuit, Bandung

Instagram: https://www.instagram.com/narabandung

Alternatif produk kuliner Bandung dan UMKM:

  1. https://s.shopee.co.id/6KuaHCpW22
  2. https://s.shopee.co.id/1BCU7oYOfE
  3. https://s.shopee.co.id/6VE0ThWlXt
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 27 Agu 2025, 20:12 WIB

Wimam dan Nara Park: Merancang Bandung sebagai Titik Temu Wisata Urban

Wimam ingin membangun Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan.
Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 20:00 WIB

Menikmati Kuliner dengan View Sawah di Cimaung

La Cabin Cafe merupakan tempat makan yang menyediakan pemandangan alam yang indah berupa sawah dan gemericik aliran sungai jagabaya.
Menikmati Kuliner View Sawah (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 19:13 WIB

Kisah Inspiratif Cok Tia, dari Reseller ke Jutawan Muda Berkat Bisnis Kecantikan

Cokorda Istri Anik Parasari tidak pernah membayangkan, keputusan sederhana untuk menjadi reseller produk kecantikan akan mengubah hidupnya secara drastis.
Owner MS Glow Bandung, Cokorda Istri Anik Parasari. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 18:04 WIB

Kaida Bawang Goreng: Dari Krisis Keluarga Menuju Cita Rasa Unggulan ala Ida Nuraida

Langkah pertama Ida dalam dunia usaha bukanlah hasil perencanaan matang, melainkan dorongan hati saat ingin membantu suami di tengah masa sulit.
Ida Nuraida, owner UMKM Kaida Bawang Goreng. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 17:42 WIB

Membaca Ulang Perilaku Agresif Anak

Kekerasan anak saat ini kian mudah ditemukan, contoh pada videonya yang berpindah-pindah dari satu WAG ke lainnya.
Buku Agresif Anak (Sumber: Refika Aditama | Foto: PT Refika Aditama)
Beranda 27 Agu 2025, 14:59 WIB

Sinyal Bahaya dari Sesar Lembang, Minimnya Early Warning System Jadi PR Mendesak

Kepala BPBD Bandung Barat bahkan menyebut kebutuhan anggaran pengadaan EWS di seluruh kecamatan mencapai Rp4,5 hingga Rp5 miliar.
Warga melintas di dekat rambu zona Sesar Lembang di kawasan Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat 22 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 14:50 WIB

Ada Pandan Jaksi di Cijaksi

Nama pandan jaksi abadi dalam nama geografis, seperti: Cijaksi, yang berada di Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Contoh samak atau tikar dari daun pandan. Tikar kecil dan tikar mayat (kanan). Foto dari berbagai sumber. (Sumber: Istimewa)
Mayantara 27 Agu 2025, 13:59 WIB

Risiko Jebakan Citra pada Medsos Pejabat Publik-Politisi Tanah Air

Apa yang terjadi pada panggung politik ini sejatinya sudah tertera sejak lama (dan termasuk kontemporer) oleh para cendekia humaniora.
Gubernur Jabar KDM (Kang Dedi Mulyadi). (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 12:28 WIB

Botol Minum Ramah Lingkungan, Tren Gaya Hidup Kekinian

Botol minum bukan lagi sekadar wadah air, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Banyak orang kini menjadikan membawa botol minum sebagai kebiasaan harian, baik saat bekerja, kuliah, olah
Botol Minum Ramah Lingkungan. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 11:07 WIB

Kuliner Unik Bandung, Nikmati Batagor dan Mie Kocok Sekaligus

Kota Bandung dikenal sebagai surga kuliner dengan ragam makanan tradisional yang menggugah selera. Bahkan, pada 2021, Taste Atlas menobatkan Bandung sebagai salah satu kota dengan makanan tradisional
Batagor dan Mie Kocok Sinar Kencana (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 10:00 WIB

Sambal Daimata, Pedas Berlevel Dijamin Bikin Ketagihan

Andri Ganamurti bersama istrinya mulai membangun bisnis sambal sejak 2017. Sambal dengan brand Daimata ini dikenal dengan level-level yang unik yang memiliki cita rasa khas.
3 Varian Level Sambal Daimata. (Foto: Dok. Sambal Daimata)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 08:06 WIB

Raden Ayu Maria Ulfah, Perombak Undang-Undang Perkawinan dan Tenaga Kerja Perempuan

Maria Ulfah adalah salah satu toko nasional perempuan yang berani memperjuangkan hak-hak perempuan melalui rancangan undang-undang pernikahan.
Maria Ulfah Soebadio, kadang pula namanya ditulis Maria Ulfah Santoso atau Raden Ayu Maria Ulfah. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 20:06 WIB

Blunder Pratikno sambil Cengengesan: Saya Agak Ngantuk

Gaya Bahasa Para Pemangku Kebijakan seringkali menjadi sorotan masyarakat.
Menteri Kemenko PMK, Pratikno. (Sumber: Kemenko PMK)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 18:16 WIB

Dari Tradisi ke Prestasi, Long Qing dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 18:01 WIB

Raya, Bukti Nyata Potret Buram Penanganan Kesehatan di Negeri Ini

Raya seorang balita berusia 4 tahun asal Kabupaten Sukabumi menjadi bukti nyata potret buram bagaimana penanganan kesehatan di negeri ini
Raya, balita di Sukabumi yang meninggal akibat cacingat akut. (Sumber: Screenshoot Video Rumah Teduh)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 17:07 WIB

Bayar Seikhlasnya Tak Selalu Mulus, Pelajaran dari Me Time Cafe

Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner.
Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 16:00 WIB

Jati Kasilih ku Junti: Nasib Kebudayaan Sunda dari Krisis Pangan

Sebuah refleksi tentang kebudayaan Sunda yang lahir dari ladang kini tergerus.
Ilustrasi orang Sunda. (Sumber: Unsplash/Mahmur Marganti)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 15:30 WIB

Batik Tulis Kaki dan Ayu Tri Handayani, Menenun Harapan Lewat Canting di Ujung Kaki

Ayu membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan mampu menembus batas fisik, bahkan melahirkan karya seni yang memikat hati banyak orang.
Ketika sebagian orang melihat keterbatasan sebagai penghalang, Ayu Tri Handayani menjadikannya sebagai titik awal untuk berkarya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 14:13 WIB

Bolu Pisang Bu Wita, Oleh-Oleh Legendaris yang Jadi Buruan Pelancong di Bandung

Bandung punya banyak oleh-oleh yang selalu jadi buruan pelancong. Salah satunya adalah Bolu Pisang Bu Wita, kue berbahan dasar pisang yang kini menjadi ikon oleh-oleh khas kota kembang.
Bolu Pisang Bu Wita (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 12:11 WIB

Demi Keamanan, Jangan Asal Pilih Sepatu Gunung

Sepatu gunung berfungsi melindungi kaki sekaligus menunjang keselamatan saat mendaki atau berjalan di medan berat. Dibuat dengan material yang lebih tebal dan kuat, sepatu ini mampu melindungi kaki da
Ilustrasi Foto Sepatu Gunung. (Foto: Pixabay)