Dari Tradisi ke Prestasi, Long Qing dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 26 Agu 2025, 18:16 WIB
Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)

Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)

AYOBANDUNG.ID -- Ketika banyak bisnis kreatif lahir dari ide digital dan teknologi, Long Qing memilih bertahan dengan seni tradisional. Berbasis di Kota Bandung, kelompok barongsai ini telah membuktikan bahwa budaya bisa menjadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas.

Long Qing bukan hanya komunitas seni, melainkan yayasan yang mengelola pertunjukan barongsai sebagai jasa profesional. Mereka tampil di berbagai acara mulai dari festival budaya, pembukaan bisnis, hingga event korporat, dengan sistem kerja yang terstruktur dan nilai jual yang jelas.

“Kalau ada panggilan manggung dan ikut bergabung, kami yang akan berikan bayaran,” ungkap pelatih sekaligus manajer Long Qing, Ibrahim Sopanji kepada Ayobandung.

Dengan jadwal latihan empat kali seminggu, Long Qing menjaga kualitas pertunjukan mereka agar tetap kompetitif. Konsistensi ini menjadi bagian dari standar operasional mereka.

“Untuk pertunjukan hiburan tidak ada latihan khusus karena setiap minggu, kami selalu latihan empat kali,” jelas Panji.

Hal yang menarik, Long Qing tidak mengenakan biaya iuran atau seleksi ketat. Siapa pun yang tertarik bisa bergabung, belajar, dan tampil. Model ini menciptakan inklusivitas sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam industri seni pertunjukan.

“Untuk perekrutan khusus, kami tidak ada bahkan tidak perlu bayar. Jadi misal seperti bubar pertunjukan kalau ada masyarakat umum yang mau gabung, silakan,” kata Panji.

Kelompok barongsai Long Qing. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)
Kelompok barongsai Long Qing. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)

Pendekatan ini sedianya memperluas akses terhadap pelatihan seni sekaligus membuka jalur pendapatan baru. Long Qing juga aktif membangun reputasi melalui kompetisi. Prestasi mereka di tingkat nasional dan internasional, termasuk juara tiga dunia di Padang tahun 2003, menjadi modal branding yang kuat.

“Saat itu Malaysia juara satu, tapi kami bangga bisa masuk tiga besar dunia,” kenang Panji.

Reputasi ini menjadikan Long Qing sebagai mitra terpercaya bagi berbagai klien. Mereka tidak hanya menjual pertunjukan, tetapi juga pengalaman budaya yang autentik dan profesional. Hal ini membuka peluang kerja sama lintas sektor, dari pariwisata hingga pendidikan.

Sebagai yayasan, Long Qing juga berinvestasi dalam pengembangan talenta. Mereka merekrut atlet Wushu sebagai dasar kemampuan fisik dan teknik. “Basic-nya anggota barongsai di sini adalah atlet Wushu. Jadi memang kami ngambilnya yang sudah jadi,” ujar Panji.

Dengan pendekatan ini, Long Qing memastikan bahwa setiap pertunjukan bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga aman dan berkualitas tinggi. Mereka membangun tim yang disiplin, terlatih, dan siap tampil di berbagai medan.

Di tengah tren ekonomi kreatif yang terus berkembang, Long Qing menjadi contoh bagaimana seni tradisional bisa diolah menjadi model bisnis yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak sosial. Mereka membuktikan bahwa budaya bukan hanya warisan, tetapi juga aset ekonomi.

Saat Imlek tiba, Long Qing menurunkan hingga 45 personel untuk mengisi panggung-panggung di seluruh Kota Bandung. Mereka membawa semangat budaya sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal melalui jasa pertunjukan.

Kisah Long Qing adalah bukti bahwa bisnis kreatif tidak harus dimulai dari teknologi tinggi. Dengan manajemen yang tepat, seni tradisional pun bisa menjadi sumber penghidupan, prestasi, dan kebanggaan komunitas, menegaskan visi Long Qing sebagai salah satu penjaga ekonomi kreatif berbasis budaya.

“Kami ingin barongsai dari Bandung bisa terus dikenal, bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai prestasi. Kami percaya, dengan latihan dan semangat, semua bisa tercapai,” pungkas Panji.

Informasi Long Qing Indonesia

Beralamat di Jalan Maleber Utara No.53 Gang Bhakti VII, Kota Bandung

Instagram: https://www.instagram.com/longqingindonesia

Alternatif produk kebutuhan serupa dan UMKM:

  1. https://s.shopee.co.id/7Kn5kDdMXM
  2. https://s.shopee.co.id/7fPw91TXA8
  3. https://s.shopee.co.id/3qDDaIMA4u
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 26 Agu 2025, 20:06 WIB

Blunder Pratikno sambil Cengengesan: Saya Agak Ngantuk

Gaya Bahasa Para Pemangku Kebijakan seringkali menjadi sorotan masyarakat.
Menteri Kemenko PMK, Pratikno. (Sumber: Kemenko PMK)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 18:16 WIB

Dari Tradisi ke Prestasi, Long Qing dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 18:01 WIB

Raya, Bukti Nyata Potret Buram Penanganan Kesehatan di Negeri Ini

Raya seorang balita berusia 4 tahun asal Kabupaten Sukabumi menjadi bukti nyata potret buram bagaimana penanganan kesehatan di negeri ini
Raya, balita di Sukabumi yang meninggal akibat cacingat akut. (Sumber: Screenshoot Video Rumah Teduh)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 17:07 WIB

Bayar Seikhlasnya Tak Selalu Mulus, Pelajaran dari Me Time Cafe

Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner.
Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 16:00 WIB

Jati Kasilih ku Junti: Nasib Kebudayaan Sunda dari Krisis Pangan

Sebuah refleksi tentang kebudayaan Sunda yang lahir dari ladang kini tergerus.
Ilustrasi orang Sunda. (Sumber: Unsplash/Mahmur Marganti)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 15:30 WIB

Batik Tulis Kaki dan Ayu Tri Handayani, Menenun Harapan Lewat Canting di Ujung Kaki

Ayu membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan mampu menembus batas fisik, bahkan melahirkan karya seni yang memikat hati banyak orang.
Ketika sebagian orang melihat keterbatasan sebagai penghalang, Ayu Tri Handayani menjadikannya sebagai titik awal untuk berkarya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 14:13 WIB

Bolu Pisang Bu Wita, Oleh-Oleh Legendaris yang Jadi Buruan Pelancong di Bandung

Bandung punya banyak oleh-oleh yang selalu jadi buruan pelancong. Salah satunya adalah Bolu Pisang Bu Wita, kue berbahan dasar pisang yang kini menjadi ikon oleh-oleh khas kota kembang.
Bolu Pisang Bu Wita (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 12:11 WIB

Demi Keamanan, Jangan Asal Pilih Sepatu Gunung

Sepatu gunung berfungsi melindungi kaki sekaligus menunjang keselamatan saat mendaki atau berjalan di medan berat. Dibuat dengan material yang lebih tebal dan kuat, sepatu ini mampu melindungi kaki da
Ilustrasi Foto Sepatu Gunung. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 10:46 WIB

Mamata, Tas Handmade Cantik dari Limbah Kain

Bermula dari hobi merajut, Ondang Dahlia mendirikan Mamata, sebuah UMKM yang memproduksi tas ramah lingkungan berbahan kain sisa. Nama Mamata sendiri diambil dari singkatan 'mamahnya Ata', putri semat
Tas Mamata. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 10:21 WIB

63 Tahun TVRI: Antara Nostalgia dan Tantangan Relevansi

Dulu sekali, saat satu-satunya tontonan adalah TVRI, maka setiap rumah memutarnya.
Televisi Republik Indonesia (TVRI). (Sumber: TVRI)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 08:38 WIB

Politik Minta Maaf Berhasil Melegalkan Kesalahan para Pemangku Kebijakan

Kata maaf seolah menjadi mantra sakti bagi para pejabat yang salah berucap atau membuat kebijakan secara asal-asalan.
Bupati Pati, Sudewo (tengah). (Sumber: Humas Kabupaten Pati)
Ayo Netizen 25 Agu 2025, 20:20 WIB

Menyikapi Rasa Sepi yang Berujung Haus Validasi lewat Film 'Tinggal Meninggal'

Film Tinggal Meninggal menjadi repesentasi dari fenomena manusia di zaman ini.
Film Tinggal Meninggal (Sumber: Imajinari Pictures)
Ayo Biz 25 Agu 2025, 18:15 WIB

Menanam Bisnis dari Tanah Kosong: Komunitas 1.000 Kebun dan Ekonomi Hijau di Bandung

Dari hasil panen, komunitas ini membangun Warung 1.000 Kebun, ruang transaksi yang menjual produk organik langsung dari tangan petani kota kepada konsumen.
Komunitas 1.000 Kebun lahir dari keresahan akan gaya hidup urban yang semakin jauh dari alam. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 25 Agu 2025, 17:17 WIB

Myloc Coffee & Cafe: Ketika Warna, Musik, dan Rasa Menyatu di Jantung Braga

Bandung memang kota kuliner tapi Myloc menunjukkan bahwa kuliner bukan hanya soal rasa tapi juga medium ekspresi hingga ruang nostalgia.
Bandung memang kota kuliner tapi Myloc menunjukkan bahwa kuliner bukan hanya soal rasa tapi juga medium ekspresi hingga ruang nostalgia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 25 Agu 2025, 15:30 WIB

Dari Serum ke Klinik, Adeeva dan Gelombang Baru Bisnis Kecantikan di Bandung

Di tengah geliat industri kecantikan yang terus berkembang, Kota Bandung menjelma menjadi salah satu pusat tren perawatan kulit di Indonesia.
Di tengah geliat industri kecantikan yang terus berkembang, Kota Bandung menjelma menjadi salah satu pusat tren perawatan kulit di Indonesia. (Sumber: dok. Adeeva Aesthetic Clinic)
Ayo Netizen 25 Agu 2025, 15:29 WIB

Diajar Biantara, Ngarasa Reueus Bahasa Sunda

Sabtu Lalu perlombaan Biantara Putra (Pidato Bahasa Sunda) dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kecamatan Cileunyi kelar digelar.
Poster Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang berlangsung di berbagai daerah. (Sumber: Youtube/Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa)
Ayo Netizen 25 Agu 2025, 14:34 WIB

Menilik Kasus Pernikahan Anak KDM: Hukum Tajam ke Bawah dan Tumpul ke Atas?

Kasus hajatan Gubernur KDM yang memakan korban menggantung. Tak jelas seperti apa penyidikannya. Situasi akan beda jika rakyat biasa yang alaminya.
Tangkapan layar kekacauan pesta pernikahan anak KDM di Garut. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 25 Agu 2025, 13:02 WIB

Lumpia Basah Bandung, Kuliner yang Sulit Ditemukan di Kota Lain

Bandung terkenal dengan jajanan tradisional yang selalu dirindukan. Salah satunya adalah lumpia basah, kudapan sederhana dengan isian bengkuang, tauge, dan telur, dibalut kulit lembut lalu disiram sau
Ilustrasi Foto Lumpia Basah (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 25 Agu 2025, 11:44 WIB

Ngopi Sambil Menikmati Suasana Vintage di Roemah Sangrai Tua

Di tengah ramainya Dago, Bandung, ada sebuah kedai kopi baru yang sedang jadi perbincangan. Bukan semata karena racikan kopinya, melainkan suasana yang membuat siapa pun serasa melangkah mundur ke mas
Kopi di Rumah Sangrai Tua (Foto: Dok. Rumah Sangrai tua)
Ayo Netizen 25 Agu 2025, 09:48 WIB

Kritik Sosial Pram terhadap Kondisi Indonesia Era 50-an

Keterbatasan di balik jeruji dan pengasingan justru membuat Pram banyak melahirkan karya luar biasa yang bisa dinikmati.
Midah Si Gadis Bergigi Emas (Sumber: Dinas Arsip dan Perpustakaan Bandung)