Stop Membandingkan karena Setiap Anak Punya Keunikan

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Jumat 10 Okt 2025, 13:45 WIB
Setiap anak itu istimewa dan memiliki bakat unik (Sumber: Wikipedia)

Setiap anak itu istimewa dan memiliki bakat unik (Sumber: Wikipedia)

Aamir Khan adalah aktris sekaligus sutradara film Bollywood. Jauh sebelum industri per-filman dari Korea masuk ke Indonesia, film Bollywood lebih dulu digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Dalam beberapa karyanya Aamir Khan banyak mengadaptasi permasalahan dalam dunia pendidikan. Misalnya 3 idiot, secret superstar dan Taare Zameen Par.

Film Taare Zameen Par termasuk salah satu film yang unik karena selain mengangkat isu pendidikan, film ini juga menyentuh sisi lain anak pengidap disleksia yang masih banyak mendapatkan pengabaian dari lingkungan. Film yang di rilis pada tahun 2007 ini juga melibatkan Aamir Khan sebagai tokoh guru seni pemeran utama Ishaan.

Ishaan Aswati merupakan seorang anak yang memiliki gangguan belajar bernama disleksia. Kondisi ini membuat anak kesulitan dan stres saat harus mengenali angka dan huruf. Tanda yang terlihat adalah ketika anak sering menulis dan membaca secara terbalik.

Misalnya kata pit jadi tip, huruf yang memiliki visual yang mirip seperti p dan q atau b dan p, atau kesulitan memahami urutan membaca dari kiri ke kanan. Penderita disleksia juga sulit memahami instruksi dengan baik, misalnya ketika diminta menyalakan lampu tapi justru mematikannya. Penderita disleksia juga memiliki refleks tubuh yang lambat.

Ishaan adalah anak yang gagal dipahami oleh lingkungan juga guru-gurunya di sekolah. Sehingga dirinya dicap sebagai siswa yang bodoh, malas dan susah diatur. Sementara gurunya sering membandingkan dirinya dengan kakaknya bernama Yohan yang dikenal sebagai siswa berprestasi. Di rumah ibunya selalu sabar mengajarkan Ishaan dengan penuh pengertian dan kasih sayang. Sementara sang ayah terlalu keras dengan sering memarahi dan memukulnya.

Ishaan selalu punya cara yang unik untuk memandang dunia ini. Saat ujian matematika bahkan Ishaan membayangkan cara menjawab soal dengan imajinasi astronotnya, meski memang jawabannya tetap salah. Masalah mulai muncul ketika gurunya meminta hasil ujian di tanda-tangani oleh kedua orang tua. Namun karena Ishaan selalu mendapat tekanan akademik dari ayahnya, nilai merah yang ia dapatkan akhirnya disembunyikan dari kedua orang tuanya. Fenomena yang terjadi dibanyak negara berkembang yaitu ketika nilai akademik, urgensinya di atas segalanya.

Hingga suatu hari Ishaan mendapat hukuman karena tidak mengerjakan pr dan akhirnya dia memutuskan untuk bolos sekolah dengan mengelilingi daerahnya seorang diri. Namun siapa sangka kegiatan atau fenomena yang terjadi di sekitarnya membuat bahan imajinasinya untuk melukis.

Kejadian ini membuat Ishaan dikeluarkan dari sekolahnya karena dianggap anak nakal dan bodoh karena selalu mendapat nilai yang kurang dari standar. Bahkan Kepala Sekolah meminta Ishaan untuk masuk sekolah berkebutuhan khusus. Inilah yang menjadi masalah krusial ketika seorang pendidik tidak memahami kendala yang dialami oleh setiap muridnya.

Alih-alih Ishaan mendapat dukungan dan pelukan hangat keluarga. Ayahnya justru menyekolahkan Ishaan ke asrama yang jauh dari kaka dan keluarganya. Ishaan sempat menolak, menangis dan semakin stres karena merasa keluarganya menjauhi dirinya. Bahkan keceriaan dan ketertarikannya kepada seni lukis juga ikut menghilang. Beginilah yang terjadi ketika standar sekolah memukul rata kemampuan anak dalam bidang akademik semata tanpa memperhatikan kemampuan anak di bidang yang lain.

Beruntungnya seorang guru seni datang yang diperankan Aamir Khan yang selanjutnya menjadi jalan terang bagi anak penderita disleksia. Berbeda dari guru seni sebelumnya, Nikumbh justru membebaskan siswanya untuk menggambar sesuai dengan imajinasi mereka. Sementara Ishaan yang mengalami luka dan trauma justru kehilangan minatnya terhadap seni, padahal sebelumnya dia bisa melukis hal-hal luar biasa di luar usia pada umumnya.

Sebagai pendidik yang tidak hanya menyelesaikan permasalahan siswa secara administratif, Nikumbh justru mencari tahu tentang Ishaan melalui buku tulisnya yang mengingatkan pada dirinya yang juga mengalami hal serupa yaitu disleksia.

Menyadari hal itu, Nikumbh mengunjungi rumah Ishaan dan sangat takjub melihat karya-karya lukis yang dibuatnya di rumah. Meski gurunya sudah menjelaskan bahwa Ishaan itu sebetulnya murid yang pintar hanya saja lingkungan begitu jahat karena tidak bisa menerima anak yang berbeda, anak istimewa yang punya jalannya sendiri untuk menentukan bakatnya. Tapi ayah Ishaan tetap menganggap bahwa anaknya adalah anak yang nakal dan malas dan bodoh.

Nikumbh mencoba memberikan perspektif lain kepada kepala sekolah bahwa Ishaan anak yang istimewa dan yang dibutuhkan dirinya adalah cara belajar yang tepat dan sesuai. Meski awalnya ragu tapi kepala sekolah menyetujuinya dan berharap cara pandangnya terhadap Ishaan benar.

Nikumbh mengajarkan Ishaan membaca dan menulis dengan cara bermain. Menggunakan metode pengenalan huruf dan angka melalui media pasir. Metode ini termasuk ke dalam montesori yang sudah tertulis dari berbagai buku yang terbit di Indonesia. Metode inilah yang membuat Ishaan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam membaca dan menulis.

Melalui perlombaan seni lukis yang diadakan oleh Nikumbh dengan melibatkan guru matematika, sains, teknik, geografi yang sering menganggap bahwa Ishaan adalah anak bodoh dan nakal. Lewat lukisan ini Nikumb membuktikan bahwa mereka yang pandai dalam nilai akademik belum tentu pandai dalam bidang seni. Karena setiap anak punya keistimewaan dan bakat yang berbeda maka bijaknya kita harus menerima perbedaan itu. Karena menurut Nikumbh anak seperti Ishaan adalah yang mampu mengubah dunia dengan perspektif dan cara yang berbeda.

Melalui film ini mengajarkan bahwa sebagai orang tua harus mampu mengenali bakat dan ketertarikan anak. Pihak yang seharusnya mendukung dan menjadi pembela justru bisa menjadi pihak yang pertama kali membunuh potensi anak, jika sebagai orang tua juga tidak mampu belajar banyak hal.

Film ini juga menjadi kritikan pedas bagi dunia pendidikan dan guru yang sering mengistimewakan dan memprioritaskan anak yang pandai dalam bidang akademik sementara mengabaikan anak yang lain yang dianggapnya tidak terlalu pandai.

Anak disleksia akan menjadi anak yang lebih jenius jika bisa diarahkan dan dituntun dengan cara yang tepat dan sesuai.

Di dalam diri kita terdapat sebuah permata yang bisa merubah dunia karena mereka bisa melihat dunia dengan sisi yang berbeda. Cara berpikir mereka unik dan tidak semua orang bisa mengerti mereka. Mereka penentang namun mereka muncul sebagai pemenang.

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Okt 2025, 19:28 WIB

Program Makan Bergizi Gratis dan Ujian Tata Kelola Birokrasi

Insiden keracunan massal pelajar di Jawa Barat mengguncang kepercayaan publik terhadap program makan bergizi gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: setneg.go.id)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 18:38 WIB

Bandung dalam Fiksi Sejarah

Boleh saja apabila tulisan ini diterima dengan rasa skeptis atau curiga. Karena pandangan dan pembacaan saya sangat mungkin terhalang bias selera.
Buku Melukis Jalan Astana. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma Nugraha)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 16:04 WIB

Mengamankan Momentum Akselerasi Manajemen Talenta ASN

Momentum akselerasi manajemen talenta ASN menjadi tonggak penting transformasi birokrasi Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai roda penggerak jalannya pemerintahan diharuskan untuk memiliki kompetensi dan kinerja yang optimal. (Sumber: babelprov.go.id)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:56 WIB

Energi Hijau dan Oligarki: Dilema Transisi di Negeri Kaya Sumber Daya

Banyak daerah di Indonesia memiliki potensi energi terbarukan seperti air, angin, dan biomassa, namun terhambat oleh birokrasi dan minimnya insentif fiskal.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi menyoroti lanskap kebijakan energi nasional. (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:36 WIB

Membongkar Potensi Energi Terbarukan di Jawa Barat: Antara Regulasi dan Kesadaran Sosial

Dengan lanskap bergunung-gunung, aliran sungai yang deras, dan sumber daya biomassa melimpah, Jawa Barat memiliki peluang untuk menjadi pionir dalam kemandirian energi bersih.
Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri Mengupas potensi Jawa Barat sebagai provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:21 WIB

Setahun Pemerintahan Baru: Mampukah Indonesia Mandiri Energi?

Setahun setelah pemerintahan baru berjalan, isu kemandirian energi nasional kembali menjadi sorotan.
Diskusi bertajuk “Setahun Pemerintahan Baru, Bagaimana Kemandirian Energi Nasional?” yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) di Bandung, Jumat (10/10/2025). (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 14:51 WIB

Islam Pemerintah: Menggeliat Berpotensi Mencederai Keragaman Umat

Inilah Islam Pemerintah selalu menjadi bahasa pengakuan tentang simbol muslim “sah” yang tidak radikal-teroris, tapi juga tidak liberal.
Berbagai Pakaian Muslimah, Pakaian Warga yang Jadi Penumpang Angkot (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 13:45 WIB

Stop Membandingkan karena Setiap Anak Punya Keunikan

Film Taare Zameen Par menjadi kritikan pedas bagi dunia pendidikan dan guru yang sering mengistimewakan dan memprioritaskan anak tertentu.
Setiap anak itu istimewa dan memiliki bakat unik (Sumber: Wikipedia)
Ayo Jelajah 10 Okt 2025, 11:44 WIB

Jejak Pembunuhan Sadis Sisca Yofie, Tragedi Brutal yang Gegerkan Bandung

Kasus pembunuhan Sisca Yofie pada 2013 mengguncang publik karena kekejamannya. Dua pelaku menyeret dan membacok korban hingga tewas di Bandung.
Ilustrasi. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 11:30 WIB

Sapoe Sarebu ala Dedi Mulyadi, Gotong-royong atau Kebijakan Publik yang Perlu Pengawasan?

Gerakan Sapoe Sarebu mengajak warga menyisihkan seribu rupiah sehari untuk membantu sesama.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 10:12 WIB

Jamet Tetaplah Menyala!

Lebay, tapi manusiawi. Eksplorasi dunia rakyat pinggiran sebagai ekspresi identitas dan kreativitas.
Pemandangan Rumah Rakyat dari Balik Jendela Kereta Lokal Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 09:26 WIB

Buku dan Segala Kebermanfaatannya

Membaca adalah jendela dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya.
Membaca adalah Jendela Dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya. Dan Bangsa yang rendah dalam literasi akan selalu rendah dalam peradaban. Pramoedya Ananta Toer (Sumber: Freepik)
Beranda 10 Okt 2025, 08:17 WIB

Gerakan Warga Kota Bandung Mengubah Kebiasaan Buang Jelantah Sembarangan

Minyak yang telah berubah warna menjadi pekat itu dikenal sebagai jelantah. Banyak orang membuangnya begitu saja, tanpa menyadari dampaknya bagi tanah dan air.
Warga membuang minyak goreng bekas atau jelantah ke dalam tabung UCOllet di Gereja Katolik Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Buahbatu, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 18:55 WIB

Menjaga Napas Bisnis Wisata Alam Lewat Inovasi dan Strategi Berkelanjutan

Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi.
Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 18:31 WIB

Belajar dari Nurhayati & Subakat, Bisnis bukan Tentang Viral tapi Sustainable

Bisnis bukan sekedar viral. Apalagi jika tidak memedulikan aspek keamanan pada konsumen demi kapitalisme semata.
Belajar Bisnis dari Nurhayati & Subakat (Sumber: Screenshoot | Youtube Wardah)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 17:19 WIB

UMKM Bangkit, Ekonomi Bergerak: Festival sebagai Motor Perubahan

Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif.
Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 17:18 WIB

Jejak Sejarah Cimahi jadi Pusat Tentara Hindia Belanda Sejak 1896

Cimahi dikenal sebagai kota tentara sejak masa kolonial Belanda. Sejak 1896, kota ini jadi pusat militer Hindia Belanda yang strategis.
Garinsun KNIL di Cimahi tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 15:50 WIB

Betulkah Gunung Sunda Terlihat dari Pesisir Koromandel India?

Tentang Gunung Sunda yang ditutupi salju abadi dan terlihat dari Koromandel, India. Apa iya? 
Keadaan ronabumi seperti inilah yang dilihat oleh masyarakat, bukan Gunung Sunda yang menjulang  tinggi. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 14:45 WIB

Bobotoh Unyu-unyu, Komunitas Perempuan yang Menyimpan Peluang Ekonomi di Dunia Suporter

Jadi warna lain yang menyapa di laga Persib, Bobotoh Unyu-unyu bukan sekadar pendukung tapi wajah baru dalam dinamika suporter sepak bola Indonesia.
Jadi warna lain yang menyapa di laga Persib, Bobotoh Unyu-unyu bukan sekadar pendukung tapi wajah baru dalam dinamika suporter sepak bola Indonesia. (Sumber: dok. Bobotoh Unyu-unyu)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 13:40 WIB

Gaduh Kisah Vina Garut, Skandal Video Syur yang Bikin Geger

Kasus Vina Garut bukan sekadar skandal video mesum. Ia adalah kisah kelam tentang eksploitasi, kemiskinan, dan nafsu yang dijadikan komoditas.
Ilustrasi (Sumber: Freepik)