Kasus kekerasan anak semakin sering menjadi perhatian publik, baik melalui laporan resmi maupun video yang beredar di media sosial. Data SIMFONI-PPA per Januari 2024 mencatat lebih dari dua puluh satu ribu kasus kekerasan anak, angka yang menunjukkan masalah serius.
Anak sering kali bertindak agresif bukan semata karena sifat bawaan, melainkan akibat sakit hati, rasa dipermalukan, atau ketidakadilan yang dirasakan. Situasi ini menjadikan kajian mengenai perilaku agresif anak sangat relevan untuk didalami, karena tidak hanya membantu memahami fenomena sosial, tetapi juga memberi arah bagi upaya pencegahan.
Buku Perilaku Agresif Anak: Persepsi Anak terhadap Peristiwa Agresif, Self Anak, dan Jenis Kelamin karya Dr. I Gusti Ayu Agung Noviekayati hadir sebagai ikhtiar akademis dan praktis dalam membaca fenomena ini. Penulis, seorang psikolog sekaligus dosen Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, memadukan keahliannya di bidang psikologi perkembangan anak dengan kepedulian terhadap isu sosial.
Struktur buku ini terdiri dari tujuh bab yang disusun sistematis.
Bab pertama berisi pendahuluan yang memberi gambaran konteks maraknya perilaku agresif anak dan mengapa penelitian tentang hal ini menjadi penting.
Bab kedua membahas teori agresivitas, mulai dari definisi, pendekatan kognitif, jenis-jenis agresi, hingga faktor penyebab internal maupun eksternal. Penjelasan di bab ini menegaskan bahwa agresi tidak pernah lahir dari satu sebab tunggal, melainkan dari interaksi kompleks antara anak dan lingkungannya.
Bab ketiga menjadi inti penting, karena menyoroti persepsi anak terhadap peristiwa agresif. Persepsi dipandang sebagai pintu masuk bagi lahirnya perilaku agresif. Anak tidak hanya meniru lingkungan, tetapi secara aktif menafsirkan pengalaman yang ia alami. Bagaimana ia memahami suatu konflik akan menentukan reaksi selanjutnya.
Bab keempat menyajikan paparan agresivitas, baik yang dialami langsung maupun disaksikan. Observasi terhadap tindakan orang lain bisa sama kuatnya dengan pengalaman pribadi dalam membentuk kecenderungan agresif.
Bab kelima mengulas dimensi jenis kelamin. Di sini penulis menunjukkan bahwa anak laki-laki cenderung mengekspresikan agresivitas dalam bentuk fisik, sementara anak perempuan lebih banyak menyalurkannya melalui agresi verbal atau relasional.
Bab keenam membahas konsep self anak, termasuk perkembangan konsep diri, harga diri, dan cara anak mempresentasikan dirinya. Self terbukti menjadi faktor penting yang memengaruhi reaksi anak terhadap peristiwa agresif. Bab ketujuh berfungsi sebagai sintesis, memperlihatkan keterkaitan antara persepsi, self, dan jenis kelamin sebagai variabel yang bersama-sama membentuk perilaku agresif.
Definisi perilaku agresif dalam buku ini jelas, yakni tindakan yang bertujuan menyakiti, baik secara fisik maupun psikologis. Agresi bisa muncul karena frustrasi, rasa gagal, atau tertekan oleh lingkungan sosial. Anak yang sering menyaksikan konflik dalam keluarga bisa menganggap agresi sebagai hal wajar, sementara anak dengan dukungan emosional yang baik cenderung menolak perilaku agresif.
Dengan demikian, persepsi anak terhadap agresi akan sangat menentukan apakah ia melihat kekerasan sebagai jalan keluar atau justru sebagai hal yang keliru.
Sinopsis di sampul belakang menekankan bahwa perilaku agresif tidak hanya dipengaruhi faktor eksternal, tetapi juga aspek internal seperti konsep diri dan perbedaan jenis kelamin. Buku ini menyajikan kajian teoritis yang kuat sekaligus memberikan implikasi praktis bagi orang tua, guru, dan praktisi pendidikan. Profil penulis yang berpengalaman di bidang konseling dan riset semakin memperkuat otoritas karya ini sebagai referensi penting.
Yang menarik, buku ini juga menyoroti relasi antara self dan persepsi anak. Anak dengan harga diri tinggi biasanya memiliki cara pandang yang lebih positif sehingga memilih jalan damai. Sebaliknya, anak dengan harga diri rendah lebih mudah menginternalisasi lingkungan secara negatif dan rentan menggunakan agresi. Di sinilah pendidikan emosional sejak dini, lingkungan keluarga yang sehat, serta kontrol sosial di sekolah memegang peran penting.
Secara keseluruhan, buku ini memberi gambaran komprehensif tentang bagaimana perilaku agresif anak terbentuk dan bagaimana cara memahaminya. Namun, satu catatan yang patut diperhatikan adalah perlunya pendalaman strategi intervensi praktis agar buku ini tidak hanya kuat secara teoretis, tetapi juga semakin berguna dalam kehidupan sehari-hari. (*)
- Judul Buku: Prilaku Agressif Anak
- Penulis: Dr I Gusti Ayu Agung
- Penerbit: PT Refika Aditama, Bandung
- Tahun Terbit: Maret 2025 | 120 halaman | ISBN: 978 623 5031 040