AYOBANDUNG.ID -- Bandung bukan hanya kota kreatif, kuliner, dan fesyen. Di balik gemerlap urban dan sejuknya pegunungan, Kota Kembang menyimpan potensi besar sebagai pusat olahraga motorcross di Indonesia.
Dengan kontur geografis yang ideal, komunitas aktif, dan antusiasme penonton yang tinggi, Bandung kini menjadi magnet baru bagi penyelenggaraan kejuaraan balap motor tanah.
Potensi ini kembali terlihat saat Trial Game Dirt (TGD) 2025 menggelar seri finalnya di Tritan Point, Bandung, pada 10 Oktober lalu. Lebih dari 40 rider terbaik Tanah Air bertarung di lintasan sepanjang 1.450 meter yang dipenuhi rintangan ekstrem seperti bigfoot jump, titian cobra, dan jumpingan kurma royal. Meski hujan mengguyur, atmosfer kompetisi tetap membara.
Namun, di balik gemuruh mesin dan sorak penonton, tersimpan cerita yang lebih besar yakni Bandung sebagai rumah baru bagi olahraga motor tanah.
“Trial Game Dirt kembali digelar di Jawa Barat setelah 10 tahun lalu sempat diselenggarakan di Majalengka. Antusias pembalap di Jawa Barat semakin berkembang, jadi tahun ini, penyelenggara memutuskan Kota Bandung sebagai seri final,” ujar Abed Nego Antoro, Wakil Ketua Penyelenggara dari Genta Auto & Sport.
Menurut Abed, Bandung memiliki karakter sirkuit yang unik dan menantang. Ia juga menyebut bahwa Tritan Point adalah satu-satunya lokasi di pusat kota Bandung yang memenuhi standar untuk kejuaraan urban motorcross.
“Campuran tanah dan batu membuat pembalap harus pintar mengatur setelan motor, mulai ban hingga rantai,” tambahnya.
Data dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat menunjukkan bahwa jumlah event motorcross di provinsi ini meningkat 35% dalam tiga tahun terakhir. Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Majalengka menjadi titik-titik aktif penyelenggaraan kejuaraan lokal maupun nasional. Bahkan, Kejuaraan Dunia Motocross MXGP 2025 dijadwalkan berlangsung di BIJB Kertajati, Majalengka, pada Juli mendatang.

Bandung sendiri telah menjadi tuan rumah berbagai ajang bergengsi, termasuk Kejurnas Motocross Piala Kapolda Jawa Barat yang diikuti lebih dari 150 pembalap nasional. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem motorcross di Jawa Barat, khususnya Bandung, terus berkembang dan menarik perhatian pelaku industri otomotif.
Salah satu rider muda asal Bandung, Fariq Raditya Putra, mengaku bangga bisa tampil di ajang Trial Game Dirt. “Sepintas kalau dilihat tantangannya mudah, tapi pas dicoba, ternyata susah. Yang paling sulit menurut saya jumpingan kurma royal karena memerlukan fokus dan keseimbangan tinggi. Tapi saya bangga bisa ikut Trial Game Dirt karena ini menambah jam terbang dan pengalaman saya karena saya baru menggeluti ajang balap motor dua tahun terakhir,” ujarnya.
Fariq harus menghadapi nama-nama besar seperti M. Zidane Alnesa, Asep Lukman, dan Lantian Juan. Namun, bermain di kandang sendiri memberinya kepercayaan diri. “Mereka yang harusnya grogi, kalau saya kan pendatang baru, jadi bermain lepas saja, tidak ada beban dan tekanan sama sekali. Apalagi saya bermain di kandang sendiri, banyak teman-teman dan keluarga datang mendukung saya langsung di Tritan Point,” cetusnya.
Kehadiran pembalap muda seperti Fariq menjadi bukti regenerasi atlet motorcross di Bandung berjalan baik. Komunitas-komunitas seperti Bandung Trail Community dan Crosser Jabar aktif menggelar latihan bersama, edukasi teknik, hingga kampanye keselamatan berkendara.
Menurut Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat, olahraga otomotif termasuk motorcross masuk dalam kategori olahraga unggulan daerah. Pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran untuk pengembangan fasilitas dan pembinaan atlet, termasuk pembangunan sirkuit permanen di beberapa kabupaten.
Bandung juga memiliki keunggulan geografis yang mendukung olahraga ini. Dengan kombinasi dataran tinggi, hutan pinus, dan lahan terbuka, kota ini menawarkan variasi trek yang ideal untuk latihan maupun kompetisi. Tak heran jika banyak pembalap nasional menjadikan Bandung sebagai tempat berlatih.
Selain itu, dukungan industri otomotif lokal turut memperkuat ekosistem motorcross. Beberapa bengkel modifikasi dan produsen apparel motor trail di Bandung mulai merambah pasar nasional, bahkan ekspor. Hal ini membuka peluang ekonomi baru yang berbasis komunitas dan hobi.
Dengan kombinasi antara infrastruktur, komunitas, dan dukungan pemerintah, Bandung berpeluang besar menjadi barometer olahraga motor tanah di Indonesia. Trial Game Dirt 2025 hanyalah satu dari banyak momentum yang menunjukkan bahwa denyut motorcross di Kota Kembang semakin kuat.
Ke depan, tantangan terbesar adalah menjaga keberlanjutan dan keselamatan dalam setiap event. Dengan pendekatan yang inklusif dan profesional, Bandung bisa menjadi contoh bagaimana olahraga ekstrem bisa tumbuh sehat, aman, dan berdampak ekonomi.
Abed Nego Antoro menegaskan bahwa Bandung memiliki semua elemen untuk menjadi pusat motorcross Indonesia. “Di Bandung satu-satunya yang menurut saya masuk ya di Tritan Point untuk di area Kota Bandung. Animo penonton di Bandung masih sangat antusias, sangat ramai,” ujarnya.
Alternatif produk kebutuhan berkendara motor atau UMKM serupa:
1. https://s.shopee.co.id/6VF9xg5RRs
2. https://s.shopee.co.id/60ItMmjv6M
3. https://s.shopee.co.id/3VbYODExmP