Disinhibisi Suporter Sepakbola

Encep Dulwahab
Ditulis oleh Encep Dulwahab diterbitkan Senin 13 Okt 2025, 19:02 WIB
Suporter tim nasional Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)

Suporter tim nasional Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)

Pasca kekalahan beruntun timnas atas Arab Saudi dan Irak, para pendukung timnas terus mencari kesalahan-kesalahan para pemain. Didasari dengan penuh kebencian, mereka terus mencaci maki para pemain yang dianggapnya biang kekalahan timnas sehingga gagal masuk World Cup 2026 di Amerika Serikat. 

Para pecinta timnas ini terus memburu akun media sosial para pemain, kemudian mengekspresikan kekesalannya. Bahasa kasar pun seringkali dituangkan dalam kolom komentar medos milik para pemain. Para pemain yang tidak siap dengan situasi seperti ini langsung menonaktifkannya. Apalagi kalau pemain tersebut berasal dari klub rival. Saling sindir dan serang antar suporter pun tidak bisa dihindari, seperti tawuran di media sosial saling serang pun tidak bisa dihindari. 

Para suporter pun ketika ada pemain anyar yang dianggap bisa membantu meraih prestasi klub, langsung ramai-ramai memfollow media sosialnya. Tidak heran kalau jumlah pengikut akun media sosial pemain pun mendadak banyak jumlahnya.

Namun ketika pemain tersebut tidak berhasil mengantarkan kemenangan sesuai dengan ekspektasinya, para suporter ini tidak hanya unfollow media sosialnya, namun ditambah dengan berbagai hujatan. Tidak hanya pemain, media sosial keluarganya pun senantiasa menjadi bulan-bulanan para penggemar yang kelewat kecewa, sampai pemain beserta keluarganya ikut stress dan takut keluar rumah.  

Itulah situasi kondisi para penggemar sepakbola saat ini, di berbagai negara mana pun. Mereka tampaknya lebih berani di media sosial daripada di dunia nyata. Para suporter seringkali mengekspresikan kekecewaannya secara bebas di dunia maya. Mereka pun menuntut lebih kepada sang pemain dan tim, agar bisa terus memenuhi harapannya, yaitu kemenangan dan kemenangan. Tidak siap dengan kekalahan.

John Suler (2004) dalam artikelnya, The Online Disinhibition Effect, menyatakan bahwa perilaku manusia di dunia maya berbeda dikarenakan perasaan anonimitas dan jarak psikologis. Orang yang umumnya bersikap sopan bisa berubah menjadi agresif, vulgar, atau konfrontatif saat berkomunikasi secara daring. Hal ini dikenal sebagai efek disinhibisi online, yang merujuk pada kebiasaan seseorang untuk kehilangan kontrol sosial dan moralnya, saat berkomunikasi secara digital.

John Suler (2004) membagi disinhibisi ini menjadi dua jenis, yaitu disinhibisi positif dan disinhibisi negatif. Disinhibisi positif yaitu seseorang akan lebih terbuka, jujur, dan ekspresif secara emosional di dunia maya. Sebaliknya, disinhibisi negatif adalah ketika seseorang menjadi lebih kasar, menghina, memaki, atau melakukan hate speech.

Ilustrasi para pemain muda sepak bola di Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ilustrasi para pemain muda sepak bola di Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Kita bisa belajar kedewasaan dalam dunia sepakbola pada Ronaldo dan Messi. Keduanya merupakan pemain sepakbola yang telah meraih berbagai prestasi tingkat tinggi. Meskipun keduanya tampak bersitegang di dalam lapangan, namun keduanya selalu menunjukkan sikap saling menghormati, dan saling memberi dukungan di tengah persaingan yang ketat dan keras.

Cristiano Ronaldo selalu membangun hubungan baik dengan Messi di luar lapangan. Kalaupun ada komunikasi yang kurang baik di dalam lapangan, itu karena urusan teknik dan semata-mata karena persaingan meraih untuk menjadi nomor satu. Demikian juga dengan Lionel Messi yang menganggap Ronaldo sebagai rekan, dan terus menjaga komunikasi yang baik di luar lapangan, untuk tetap menjaga profesionalisme dan rasa hormat. 

Keduanya tidak membawa rivalitas di atas lapangan ke dalam kehidupan sehari-hari. Wajar kalau dalam momen-momen besar, ketika keduanya bertemu begitu harmonis dan akrab.  Sudah saatnya kita profesional dalam mendukung tim dan pemain. Berilah rasa hormat pada lawan dalam kompetisi, karena di luar kompetensi mereka adalah kawan. 

Memberi dukungan positif adalah pilihan yang tepat dan bijak, daripada terus menerus mencari kesalahan orang lain, malah bisa merusak tim dan mengotori kompetisi yang mengusung fairplay di dalam dan luar lapangan. Berhentilah untuk mengumbar kebencian. Prestasi di dalam lapangan, juga harus dibarengi dengan prestasi etika di luar lapangan antar suporter. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Encep Dulwahab
Dosen Ilmu Komunikasi UIN Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)