Blunder Pratikno sambil Cengengesan: Saya Agak Ngantuk

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Selasa 26 Agu 2025, 20:06 WIB
Menteri Kemenko PMK, Pratikno. (Sumber: Kemenko PMK)

Menteri Kemenko PMK, Pratikno. (Sumber: Kemenko PMK)

Belakangan ini sering terdengar gaya komunikasi para pejabat publik di era kepemimpinan Prabowo Subianto yang tak luput dari kontroversi, lantaran pernyataan tersebut seringkali blunder.

Di awal tahun 2025 misalnya, ketika #KaburAjaDulu menjadi ramai kembali setelah Wamenaker Noel Ebenezer menanggapi fenomena tersebut dengan mengatakan"Kabur Aja Jangan Balik Lagi". Sepertinya Noel tidak paham konteks kabur aja dulu yang disuarakan rakyat, ini bukan berarti benar-benar datang dari hati. #KaburAjaDulu merupakan bentuk protes bagi pemerintah yang kian tidak memberikan solusi bagi pengangguran di Indonesia.

Sementara itu berdasarkan wawancara yang dilakukan pihak tempo.com, Juru Bicara PDIP, Guntur Romli menilai bahwa komen wamenaker tidak mencerminkan pejabat melainkan sekelas dengan buzzer, seharusnya Noel bisa lebih bijak dalam merespon aspirasi masyarakat. Menurut Guntur #KaburAjaDulu merupakan bentuk kekecewaan dan kritik dari WNI terkait permasalahan di dalam negeri.

Pada kasus lain justru wamenag melegalkan budaya preman berkedok ormas dengan menanggapi pernyataan terkait dengan THR seperti demikian "Sudah Budaya Lebaran". Sangat disayangkan ketika ucapan tersebut keluar dari staff Kementrian Agama. Terlebih di Indonesia sendiri agama masih menjadi suatu pegangan teguh yang menjadi prinsip hidup.

Wamenag Raden Muhammad Syafi'i justru menilai bahwa fenomena THR merupakan budaya yang lumrah terjadi di Indonesia dan bukan suatu hal yang perlu dipersoalkan. Seorang pengamat kebijakan publik dari Interest Group Agus Pambagio justru menilai bahwa fenomena THR berakar dari permasalahan ekonomi.

Menurutnya fenomena ini terjadi karena banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Hal ini juga diperparah dengan adanya PHK. Agus sangat menyayangkan pernyataan tersebut keluar dari seorang wamenag yang justru seolah merendahkan bangsa ini.

Hal konyol lain datang dari pernyataan Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi mengenai teror kepala babi yang dikirm ke Redaksi Tempo. Awalnya seorang jurnalis tempo bernama Francisca Christy Rosana alias Cica mendapatkan sebuah paket yang langsung diterima oleh sekuriti gedung. Kepala babi dengan telinga yang terpotong dan penuh darah dengan aroma yang busuk , terpampang nyata setelah Cica membuka bungkusan stirofoam.

Salah Satu Komentar Netizen di Instagram (Sumber: Instagram | Reogkita)
Salah Satu Komentar Netizen di Instagram (Sumber: Instagram | Reogkita)

Lucunya Hasan Nasbi merespons teror tersebut dengan nirempati sehingga pernyataannya menuai sorotan dari berbagai. Hasbi justru menanggapi dengan ucapan penuh komedi "Sudah dimasak Saja".

Eks Menteri Susi Pudjiastuti menanggapi cuitan tersebut lewan akun x nya.

"Ignorance !!!!!, he has to stop represent goverment talking in public" sambil tag akun Prabowo Subianto.

Teranyar adalah cara Menteri Kemenko PMK Pratikno dalam menanggapi pertanyaan wartawan ketika diminta pandangannya terhadap kasus raya, balita 4 tahun asal Sukabumi yang baru saja meninggal karena infeksi TBC dan cacing gelang.

Nahasnya Pratikno menanggapi situasi duka dengan ucapan yang jauh dari rasa empati

"Tapi detailnya nanti di Kemenkes ya. Mba kan lihat Saya Ini Agak Ngantuk, Ha...Ha..Haa."

Pernyataan yang dianggap cengengesan tersebut langsung menjadi sorotan netizen pada setiap kolom komentar yang ada di media sosial.

Komentar lainnya datang dari netizen yang menunjukkan bagaimana suatu pandangan harusnya disampaikan.

Komentar Netizen di Instagram (Sumber: Instagram | Reogkita)
Komentar Netizen di Instagram (Sumber: Instagram | Reogkita)

Komentar di atas justru dipandang lebih bertika dibandingkan yang dituturkan oleh Pratikno.

Jadi sebetulnya siapa yang jadi Pejabat di negeri ini ?

Jangan-jangan selama ini, sebetulnya "Pejabat yang Tertukar", karena realitasnya seringkali rakyat sedikit lebih berpikir jernih dan tau kapan harus berempati dibandingkan dengan para pemangku kebijakan. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 02 Des 2025, 20:17 WIB

Seakan Tidak Ada Habisnya, Juru Parkir Liar makin Bertambah di Beberapa Kawasan Bandung

Tak sedikit warga mengeluhkan kejadian terhadap parkir liar yang semakin marak terjadi di Kota Bandung.
Seorang juru parkir yang sedang bertugas di Kiaracondong, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya Anggraini)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:49 WIB

Harmoni Harga dan Kualitas yang Menyatu dalam Berbelanja di Butik Bandung Modern

Blossom, sebuah toko pakaian di Bandung yang menyediakan beragam pilihan pakaian, dengan menawarkan harga yang cukup bersahabat.
Suasana toko Blossom pada 8 November 2025, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. (Sumber: Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: foto : Amalia Putri Aditia)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:29 WIB

Menelusuri Kesamaan ā€˜Nasab’ 3 Kue Jadul: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur

Tiga kue atau camilan jadul dengan ā€œnasabā€ yang nyaris sama ini: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur.
Kue Ali atau Ali Agrem merupakan cemilan tradisional Jawa Barat. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:50 WIB

Tentang Suara, Perjuangan, dan Cara Musik Mengubah Seseorang Memandang Hidup

Nurul A’ini menutup matanya sejenak, membiarkan alunan Queen of the Night memenuhi ruang kecil itu.
Nurul A'ini, seseorang yang mempunyai gaya hidup dalam bernyanyi (Sumber: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD | Foto: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:13 WIB

Friday Carfree Belum Efektif bagi Pemerintah Kota Bandung

Program Friday Carfree bagi ASN dinilai belum efektif karena masih ditemukan pelanggaran parkir yang memicu kemacetan di sekitar Balai Kota Bandung.
Banner Friday Carfree di Balaikota Bandung (Sumber: Pikiran rakyat)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:51 WIB

Dari Gang Sempit, Usaha Camilan Lokal Ini Tumbuh Jadi Peluang Besar

Dari gang sempit di Bandung, Kripik Bujangan tumbuh menjadi usaha camilan yang membuka peluang bagi banyak orang.
Seorang konsumen sedang mendatangi rumah produksi Bujangan di Jl. Muararajeun Baru, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung,  (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:31 WIB

Akulturasi Budaya Jepang dan Indonesia, Matcha Mulai Hadir dengan Cita Rasa Inovatif

Mengunjungi salah satu pelopor matcha autentik yang berpadu dengan selera lidah lokal di Bandung, yakni Kusuma Matcha.
Tempat transaksi Kusuma Matcha dengan nuansa Jepang modern yang kerap dijadikan spot foto pengunjung, (30/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Andrea Keira)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 16:25 WIB

Taman Main Mili-Mili: Keajaiban Kecil Penuh Petualangan di Hutan Pinus Lembang

Taman Main Mili-Mili adalah wisata alam edukasi, interaktif, dan merupakan pengembangan dari Wisata Hutan Mycelia.
Gerbang masuk dengan instalasi lampu yang indah di Taman Main Mili-Mili (13/11/2025). (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Rafy Lovinka)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 15:29 WIB

Bubur di Bawah Pohon Rindang, Tempat Sarapan Favorit Warga Bandung

Salah satu yang belakangan banyak dibicarakan adalah Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang di kawasan Pinus Regency.
Suasana Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang, Pinus Regency, Cinambo, Bandung. (Sumber: Rifa Windi | Foto: Rifa Windi)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 13:38 WIB

Berawal dari 'Nongkrong Santai', Empat Sekawan di Bandung Dirikan UMKM Fotografi

UMKM fotografi yang berkembang menjadi agensi kreatif dan siap menangani proyek dokumentasi.
Salah satu pendiri Foursix mengabadikan momen di lapangan mini soccer Bromus Cisaranten. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 02 Des 2025, 11:58 WIB

Pariwisata Alam ini Berikan Pengalaman Menarik dan Edukasi Sesar Lembang

Uncle D Backyard menawarkan keindahan alam serta edukasi mengenai mitigasi bencana sesar lembang kepada masyarakat.
Nuansa damai dan asri di bawah langit pepohonan Uncle D Backyard. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Carissa Syarafina)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 10:53 WIB

Kata-Kata Kecil yang Menghangatkan: 'Teh', 'Mah', 'Atuh', dan 'Meuni' Penanda Rasa dalam Bahasa Sunda

Terdapat sekian kata dalam Bahasa Sunda yang menjadi bumbu kehangatan dan kedekatan dalam setiap percakapan.
Abah Endang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di MAS Manba'ul Huda. Bandung, 05 November 2025. (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 09:50 WIB

Trotoar di Bandung, Aksesibilitas bagi Tunanetra Masih Terabaikan

Keprihatinan akan kondisi trotoar di Kota Bandung bagi penyandang disabilitas yang masih perlu diperhatikan Wali Kota Bandung .
Kondisi trotoar yang sudah rusak parah, pada Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Maretha)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 08:45 WIB

Dari Ide Spontan Kini Menjadi Produk Berkarakter, Bukti Kreativitas Anak Muda Indonesia

Rewear Project lahir dari ide spontan dan menghadirkan produk berkualitas, nyaman, dan tahan lama.
Koleksi unggulan Rewear Project yang menampilkan gaya kasual hadir di Kabupaten Bandung, Sabtu (8/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Siti Octaviani)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 07:59 WIB

Wisata Religius untuk Mengenang Eril

Para peziarah mulai berdatangan menuju tempat peristirahatan terakhir Emmeril Kahn Mumtadz.
Makam Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 01 Des 2025, 21:40 WIB

Bernapas Budaya, Tjitarum Menyulam Rasa dan Cerita Jawa Barat dalam Setiap Gigitan

Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya.
Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 20:07 WIB

Rajutan Keberuntungan: Kisah Yumna Craft Merajut Asa dari Tali Makrame di KabupatenĀ Bandung

Berawal dari hobi, Yumna Craft kini produknya dikenal luas dan sering tampil dalam pameran UMKM KabupatenĀ Bandung.
Ibu Lia Yulia selaku owner Yumna Craft memamerkan hasil kerajian makrame berupa tas dan gantungan kunci di rumahnya, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 18:24 WIB

Perjalanan Panjang Sanggar Tari Pusbitari: Lestarikan Tari Klasik Tradisional Sunda hingga Saat Ini

Sanggar Pusbitari yang didirikan di tahun 1986 di Kota Bandung ini, memiliki keinginan untuk mempertahankan budaya warisan nenek moyang.
Para penari Sanggar Pusbitari sedang melakukan latihan rutin tarian klasik tradisional di ruangan sanggar pusbitari, Jalan Ir. H. Juanda, Kec Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 17:46 WIB

Kualitas dan Konsistensi Menjadi Fondasi Brand Lokal CosmicĀ untuk Terus Eksis

Cosmic adalah brand fashion asal Bandung yang berdiri sejak 2001 dan dikenal melalui desain simple, minimalis, serta mudah dikenali.
Bangunan bergaya modern ini menjadi identitas kuat gerai fashion lokal di Jalan Trunojoyo No. 30, Kota Bandung, pada Sabtu (29/10/2025). (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 16:45 WIB

Mencicipi Kolaborasi Rasa Tradisional dan Western lewat Menu Autentik Mami Palolo

Usaha kuliner Mami Palolo hadirkan perpaduan Sunda-Western di Bojongsoang.
Momen saat kelezatan Mami Palolo disantap dengan lahap oleh konsumen di Jalan Cikoneng Nomor 19, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (6/11/2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Nabila Nazwa Saina)