Kritik Sosial Pram terhadap Kondisi Indonesia Era 50-an

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Senin 25 Agu 2025, 09:48 WIB
Midah Si Gadis Bergigi Emas (Sumber: Dinas Arsip dan Perpustakaan Bandung)

Midah Si Gadis Bergigi Emas (Sumber: Dinas Arsip dan Perpustakaan Bandung)

Pram adalah penulis yang karya-karyanya sedang naik daun dicari oleh generasi yang suka membaca. Bahkan Tetralogi Buru dengan empat judul buku Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca kerap kali tandas kala buku tersebut di cetak ulang oleh penerbit.

Lelaki kelahiran Blora tersebut sudah menulis sejak di bangku sekolah dasar. Berdasarkan informasi yang saya dapat dalam buku Pram yang berjudul "Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer", Pram sudah menghasilkan tidak kurang dari 35 buku fiksi maupun non fiksi.

Karya Pram yang terbit pada masa Orde Baru justru dilarang peredarannya oleh pemerintah. Bahkan salah seorang mahasiswa bernama Bonar Tigor Naipospos pernah ditangkap karena telah membaca dan mendistribusikan buku Pramoedya Ananta Toer.

Larangan tersebut diberlakukan karena pemerintah Orde Baru menganggap karya Pram mengandung ideologi komunisme dan diduga tergabung dalam gerakan kiri.

Beberapa karya Pram tidak lepas dari isu kritik sosial kondisi Indonesia saat itu. Begitu juga dengan novel ini sarat dengan kritik yang berhubungan dengan nilai-nilai humanis, agamis juga Queen Bee Syndrome(Kondisi dimana satu perempuan merasa tersaingi oleh keberadaan perempuan lain).

Kritik Humanis

Novel ini sarat dengan nilai-nilai humanis yang harus ada dalam diri manusia, khususnya perempuan. Midah sebagai representasi perempuan era 50-an yang bertarung hidup mempertahankan mimpi dan prinsipnya di tengah kerasnya kota Jakarta.

Midah merupakan anak perempuan pertama yang mendapatkan kelimpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Namun perhatian tersebut teralihkan setelah adik-adik Midah lahir. Midah merasa, keberadaannya di rumah tidak lagi dipedulikan. Kondisi ini membuat Midah mencari kesenangan di luar rumah.

Ketertarikannya terhadap musik cukup dekat karena semenjak kecil, Midah sering diperdengarkan lagu-lagu umi kulsum. Namun semenjak Midah keluar rumah, ketertarikan musiknya berubah menjadi musik keroncong karena dianggap lebih condong untuk dirinya.

Dalam novel ini Pram menyoroti bagaimana perhatian dan kasih sayang sangat penting dibutuhkan oleh anak. Peran orang tua yang tidak maksimal dalam lingkungan keluarga justru membuat anak mencari pelarian di luar rumah.

Midah juga menjadi representasi bagaimana seorang perempuan memperjuangkan kebebasan dan prinsip menemukan jalan hidup. Meski perjuangannya tersebut tidak selalu berakhir dengan kebahagiaan.

Negara yang masih menjungjung tinggi nilai-nilai patriarki membuat perempuan terbelenggu dalam cengkraman sosial. Perempuan tidak bisa bebas melakukan apa yang diinginkan karena dianggap tidak cocok dengan nilai-nilai sosial.

Misalnya saja ingin menjadi penyanyi keroncong tapi nilai sosial mengatakan bahwa menjadi penyanyi keroncong pada zaman itu merupakan profesi yang hina bagi seorang perempuan. Bahkan disetarakan dengan pekerjaan seksual.

Midah dengan segala problematik dalam kehidupannya berusaha tetap teguh untuk menemukan jalur hidupnya sendiri. Tidak peduli pada pandangan keluarga, masyarakat dan sosial. Midah tetap dengan prinsip teguhnya memilih jalan hidup menjadi seorang penyanyi.

Kritik Agamis

Midah terlahir dari kondisi lingkungan yang kental dengan nilai-nilai religius. Bapaknya seorang haji kaya raya yang selalu berdzikir kepada Tuhan. Namun kefanatikannya terhadap agama justru menghilangkan sisi humanis dalam dirinya. Ajaran agama yang seharusnya menjadi panduan justru dalam novel ini digunakan untuk menyalurkan kekerasan, diskriminasi dan norma patriarki yang menekan perempuan.

Pertama kali bapak mengetahui Midah memiliki ketertarikan terhadap musik keroncong, bapak marah dan menampar Midah juga piringan hitam dirusaknya seketika. Bapaknya mengatakan bahwa musik keroncong adalah haram. Midah juga dipaksa menikah dengan lelaki pilihan bapaknya.

Midah dipaksa menerima laki-laki yang tidak dicintainya. Seorang laki-laki kaya yang menyandang gelar haji. Sampai pada akhirnya Midah menikah dan hamil tiga bulan, dirinya baru mengetahui bahwa suaminya berpoligami. Setelah itu Midah memutuskan untuk keluar dari rumah.

Kritik Queen Bee Syndrome

Dalam pernikahan dini, wanita cenderung lebih rentan menjadi korban karena kombinasi faktor biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi. (Sumber: Unsplash | Foto: Jorge Salvador)
Dalam pernikahan dini, wanita cenderung lebih rentan menjadi korban karena kombinasi faktor biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi. (Sumber: Unsplash | Foto: Jorge Salvador)

Women support Women menjadi istilah yang belakangan ini erat kaitannya dengan dunia perempuan. Gerakan ini memiliki tujuan untuk membangun solidaritas dan kesetaraan gender, baik mendukung secara moral atau praktik, misanya saling berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan ataupun sekedar mendengarkan cerita.

Namun dalam novel Pram justru menunjukkan bagaimana satu perempuan takut dan merasa tersaingi oleh kehadiran perempuan lain. Fenomena ini disebut sebagai Queen Bee Syndrome yang pertama kali dibahas oleh G.L. Staines seorang psikolog dari Universitas Michigan. Sindrom ini juga biasanya terjadi di dunia kerja.

Sindrom ini merupakan keadaan di mana perempuan yang berada di lingkungan dominasi laki-laki yang memiliki jabatan yang tinggi tapi menganggap perempuan lain lebih rendah darinya. Sebagaimana ratu lebah akan menganggap dirinya lebih superior dibandingkan lebah yang lain.

Menurut Naomi Ellemers salah satu profesor dari Universitas Utrecht Belanda, menyatakan bahwa sindrom ini merupakan label yang justru menunjukkan sisi bermasalah seorang perempuan. Menurutnya ini juga sebagai bentuk kosekuensi dari diskriminasi gender yang seringkali dialami perempuan.

Dalam novel ini ada tokoh bernama Nini yang menjadi salah satu perempuan dalam gabungan pengamen musik keroncong. Sebelum Midah datang, Nini menjadi satu-satunya penyanyi yang diandalkan dan selalu menjadi pusat perhatian.

Namun ketika Midah datang , Nini merasa posisinya terancam. Selain Midah lebih cantik dari dirinya, Nini juga merasa terusik karena Midah mempunyai suara yang indah. Bahkan Nini memandang sinis ke arah Midah setelah para anggota pengamennya memusatkan perhatian hanya pada Midah seorang.

Meski novel ini dibuat untuk merepresentasikan kondisi sosial pada era 50-an tapi saya rasa isu-isu di atas masih relevan dengan era sekarang. Bagaimana para oknum menyalahgunakan agama untuk menekan otoritas perempuan. Bagaimana sisi humanis seorang perempuan dirampas atas nama norma sosial dan bagaimana masih terjadi kompetisi dan sinisme di antara perempuan.

Selamat membaca. Perempuan, dengan skincare dia cantik. Dengan buku dia berilmu dan dengan akhlak dia beradab. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Okt 2025, 19:28 WIB

Program Makan Bergizi Gratis dan Ujian Tata Kelola Birokrasi

Insiden keracunan massal pelajar di Jawa Barat mengguncang kepercayaan publik terhadap program makan bergizi gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: setneg.go.id)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 18:38 WIB

Bandung dalam Fiksi Sejarah

Boleh saja apabila tulisan ini diterima dengan rasa skeptis atau curiga. Karena pandangan dan pembacaan saya sangat mungkin terhalang bias selera.
Buku Melukis Jalan Astana. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma Nugraha)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 16:04 WIB

Mengamankan Momentum Akselerasi Manajemen Talenta ASN

Momentum akselerasi manajemen talenta ASN menjadi tonggak penting transformasi birokrasi Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai roda penggerak jalannya pemerintahan diharuskan untuk memiliki kompetensi dan kinerja yang optimal. (Sumber: babelprov.go.id)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:56 WIB

Energi Hijau dan Oligarki: Dilema Transisi di Negeri Kaya Sumber Daya

Banyak daerah di Indonesia memiliki potensi energi terbarukan seperti air, angin, dan biomassa, namun terhambat oleh birokrasi dan minimnya insentif fiskal.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi menyoroti lanskap kebijakan energi nasional. (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:36 WIB

Membongkar Potensi Energi Terbarukan di Jawa Barat: Antara Regulasi dan Kesadaran Sosial

Dengan lanskap bergunung-gunung, aliran sungai yang deras, dan sumber daya biomassa melimpah, Jawa Barat memiliki peluang untuk menjadi pionir dalam kemandirian energi bersih.
Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri Mengupas potensi Jawa Barat sebagai provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:21 WIB

Setahun Pemerintahan Baru: Mampukah Indonesia Mandiri Energi?

Setahun setelah pemerintahan baru berjalan, isu kemandirian energi nasional kembali menjadi sorotan.
Diskusi bertajuk “Setahun Pemerintahan Baru, Bagaimana Kemandirian Energi Nasional?” yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) di Bandung, Jumat (10/10/2025). (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 14:51 WIB

Islam Pemerintah: Menggeliat Berpotensi Mencederai Keragaman Umat

Inilah Islam Pemerintah selalu menjadi bahasa pengakuan tentang simbol muslim “sah” yang tidak radikal-teroris, tapi juga tidak liberal.
Berbagai Pakaian Muslimah, Pakaian Warga yang Jadi Penumpang Angkot (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 13:45 WIB

Stop Membandingkan karena Setiap Anak Punya Keunikan

Film Taare Zameen Par menjadi kritikan pedas bagi dunia pendidikan dan guru yang sering mengistimewakan dan memprioritaskan anak tertentu.
Setiap anak itu istimewa dan memiliki bakat unik (Sumber: Wikipedia)
Ayo Jelajah 10 Okt 2025, 11:44 WIB

Jejak Pembunuhan Sadis Sisca Yofie, Tragedi Brutal yang Gegerkan Bandung

Kasus pembunuhan Sisca Yofie pada 2013 mengguncang publik karena kekejamannya. Dua pelaku menyeret dan membacok korban hingga tewas di Bandung.
Ilustrasi. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 11:30 WIB

Sapoe Sarebu ala Dedi Mulyadi, Gotong-royong atau Kebijakan Publik yang Perlu Pengawasan?

Gerakan Sapoe Sarebu mengajak warga menyisihkan seribu rupiah sehari untuk membantu sesama.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 10:12 WIB

Jamet Tetaplah Menyala!

Lebay, tapi manusiawi. Eksplorasi dunia rakyat pinggiran sebagai ekspresi identitas dan kreativitas.
Pemandangan Rumah Rakyat dari Balik Jendela Kereta Lokal Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 09:26 WIB

Buku dan Segala Kebermanfaatannya

Membaca adalah jendela dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya.
Membaca adalah Jendela Dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya. Dan Bangsa yang rendah dalam literasi akan selalu rendah dalam peradaban. Pramoedya Ananta Toer (Sumber: Freepik)
Beranda 10 Okt 2025, 08:17 WIB

Gerakan Warga Kota Bandung Mengubah Kebiasaan Buang Jelantah Sembarangan

Minyak yang telah berubah warna menjadi pekat itu dikenal sebagai jelantah. Banyak orang membuangnya begitu saja, tanpa menyadari dampaknya bagi tanah dan air.
Warga membuang minyak goreng bekas atau jelantah ke dalam tabung UCOllet di Gereja Katolik Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Buahbatu, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 18:55 WIB

Menjaga Napas Bisnis Wisata Alam Lewat Inovasi dan Strategi Berkelanjutan

Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi.
Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 18:31 WIB

Belajar dari Nurhayati & Subakat, Bisnis bukan Tentang Viral tapi Sustainable

Bisnis bukan sekedar viral. Apalagi jika tidak memedulikan aspek keamanan pada konsumen demi kapitalisme semata.
Belajar Bisnis dari Nurhayati & Subakat (Sumber: Screenshoot | Youtube Wardah)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 17:19 WIB

UMKM Bangkit, Ekonomi Bergerak: Festival sebagai Motor Perubahan

Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif.
Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 17:18 WIB

Jejak Sejarah Cimahi jadi Pusat Tentara Hindia Belanda Sejak 1896

Cimahi dikenal sebagai kota tentara sejak masa kolonial Belanda. Sejak 1896, kota ini jadi pusat militer Hindia Belanda yang strategis.
Garinsun KNIL di Cimahi tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 15:50 WIB

Betulkah Gunung Sunda Terlihat dari Pesisir Koromandel India?

Tentang Gunung Sunda yang ditutupi salju abadi dan terlihat dari Koromandel, India. Apa iya? 
Keadaan ronabumi seperti inilah yang dilihat oleh masyarakat, bukan Gunung Sunda yang menjulang  tinggi. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 14:45 WIB

Bobotoh Unyu-unyu, Komunitas Perempuan yang Menyimpan Peluang Ekonomi di Dunia Suporter

Jadi warna lain yang menyapa di laga Persib, Bobotoh Unyu-unyu bukan sekadar pendukung tapi wajah baru dalam dinamika suporter sepak bola Indonesia.
Jadi warna lain yang menyapa di laga Persib, Bobotoh Unyu-unyu bukan sekadar pendukung tapi wajah baru dalam dinamika suporter sepak bola Indonesia. (Sumber: dok. Bobotoh Unyu-unyu)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 13:40 WIB

Gaduh Kisah Vina Garut, Skandal Video Syur yang Bikin Geger

Kasus Vina Garut bukan sekadar skandal video mesum. Ia adalah kisah kelam tentang eksploitasi, kemiskinan, dan nafsu yang dijadikan komoditas.
Ilustrasi (Sumber: Freepik)