Menyikapi Rasa Sepi yang Berujung Haus Validasi lewat Film 'Tinggal Meninggal'

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Senin 25 Agu 2025, 20:20 WIB
Film Tinggal Meninggal (Sumber: Imajinari Pictures)

Film Tinggal Meninggal (Sumber: Imajinari Pictures)

Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Semandiri apapun mereka tetap butuh dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya. Dukungan sosial membuat manusia merasa ada, merasa diterima dan merasa layak hidup sebagai manusia.

Kesepian sebetulnya perasaan wajar yang ada dalam diri setiap manusia. Kesepian juga sudah ada jauh sebelum masifnya media sosial. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial juga punya peran penting sebagai penyumbang kesepian bagi manusia era modern.

Lewat film 'Tinggal Meninggal' yang di sutradarai oleh Kristo Immanuel-- kesepian dibungkus dengan cermat melalui rasa haus akan sebuah perhatian. Debut pertamanya sebagai sutradara dalam film ini layak mendapatkan apresiasi. Kristo cukup pandai memilih para pemain, salah satunya karakter 'Gema' yang diperankan oleh Omara Esteghlal.

Bagaimana tokoh Gema bisa merepresentasikan sosok yang merasa terasing dalam dunia sosial dengan baik. Bagaimana Gema bisa memvisualisasikan seorang introvet yang berusaha memulai komunikasi tapi sering dianggap 'aneh' atau sok asyik oleh lingkungan sekitarnya.

Lewat film ini penonton diajak untuk bisa menyelami bagaimana kehidupan seseorang yang merasa tidak diterima oleh lingkungannya. Bagaimana film ini memberi pesan dengan menyikapi rasa kesepian dan haus akan sebuah pengakuan. Sebuah perasaan yang saat ini menjadi fenomena yang bahkan seringkali tidak disadari baik oleh korban atau pelaku sosial.

Pentingnya Dukungan Keluarga

Cuplikan Ketika Ayah Gema Meninggal (Sumber: Imajinari Pictures)
Cuplikan Ketika Ayah Gema Meninggal (Sumber: Imajinari Pictures)

Gema adalah seorang anak yang lahir dari keluarga yang tidak memiliki keterikatan emosional dengan baik. Ayahnya memiliki ambisi untuk mendapatkan kekayaan berlimpah dengan cara menjadi motivator yang membohongi para kliennya. Ambisinya tersebut membuat Ibu Gema menjadi kesepian karena kurangnya perhatian. Bahkan Ayahnya Gema akhirnya berselingkuh dan menikah kembali dengan perempuan yang jauh lebih muda.

Ibu Gema jadi sering mengikuti arisan untuk memenuhi rasa kesepiannya dan tentu ini berdampak pada Gema yang seringkali ditinggal sendirian. Sebagai anak tunggal, Gema tidak memiliki seseorang untuk diajak bicara. Hal ini diperparah ketika Gema mendapat perundungan di sekolahnya karena seringkali terlihat berbicara sendirian.

Setiap pendapat Gema dalam lingkup kerja kelompok tidak pernah didengar hanya karena idenya dianggap aneh. Bahkan Gema mendapat julukan 'Camen' atau cacat mental dari teman masa kecilnya.

Dengan berbagai kondisi seperti ini, rasa kepercayaan diri Gema hilang dan ini akan berdampak pada kelayakan dirinya sebagai seorang manusia. Lewat film ini penonton ditunjukkan bahwa peran Ayah dan Ibu sangat vital bagi perkembangan anak, baik secara fisik atau psikologis. Kondisi ini menjadi bahan perenungan bagi orangtua sebelum memutuskan untuk membangun hubungan dan komitmen dalam sebuah pernikahan.

Perempuan dan laki-laki dewasa harus memahami konteks pernikahan bukan hanya sekedar menunaikan ekspektasi sosial tapi harus tau arah dan tujuan esensi pernikahan. Pasangan yang sudah selesai dengan urusan dirinya sendiri tentu akan lebih stabil ketika menjalin sebuah hubungan sosial.

Tangki cinta yang sudah terpenuhi dengan baik tidak akan menuntut untuk selalu diisi orang lain. Hubungan yang sehat antar pasangan akan menumbuhkan lingkungan sosial yang hangat bagi anak. Bagaimana seorang anak bisa struggle menjalani dunia, jika kehadirannya di rumah saja mereka dianggap tidak ada.

Dukungan Sosial Sangat Penting

Cuplikan Ketika Gema Mendapat Afeksi dari Rekan Kerja (Sumber: Imajinari Pictures)
Cuplikan Ketika Gema Mendapat Afeksi dari Rekan Kerja (Sumber: Imajinari Pictures)

Ketika Gema tidak mendapatkan kehangatan di rumah, dia berusaha mencari perhatian di luar meski acap kali usahanya gagal. Namun siapa sangka justru kematian Ayahnya menjadi awal bagi Gema untuk mendapatkan kehangatan dan perhatian dari lingkungan sosialnya.

Sapaan menjadi sesuatu yang istimewa karena sejauh ini Gema belum pernah diperlakukan demikian. Gema tidak bisa mengenali antara Bare minimum vs King/Princess Treatment. Perilaku orang lain yang menunjukkan kepedulian dengan standar yang umum justru dianggap sebagai suatu hal yang spesial bagi mereka yang tenggelam dalam kesepian.

Kebahagiaan yang didapat Gema justru memunculkan pemahaman yang salah akan sebuah penerimaan dan rasa kepedulian. Perhatian yang baru saja didapatkan Gema tiba-tiba menghilang seiring berjalannya waktu. Di sini Gema berpikir bahkan mengulangi pola yang sama untuk mendapatkan perhatian dari 'duka cita'.

Akhirnya Gema membuat skenario kematian opungnya (kakek/nenek) dan benar saja Gema mendapatkan kepedulian kembali dari lingkungan sosialnya. Pola ini terus berlanjut dilakukan ketika perhatian teman kerjanya mulai menghilang. Skenario kematian kucing yang sengaja ia ambil dari jalan untuk diposting melalui media sosialnya.

Skenario tentang Ibunya yang hilang dalam tragedi kecelakaan pesawat. Bahkan dia membuat skenario kematiannya sendiri dan menciptakan karakter baru sebagai saudara kembarnya dengan tujuan yang sama yaitu mendapat kehangatan dari sebuah perhatian dan kepedulian.

"Mengejar Afeksi dalam Rentetan Duka Cita" menjadi fenomena baru yang terjadi di masyarakat modern. Mungkin saja dalam realitasnya sosok Gema bukan sekedar cerita tapi nyata adanya. Meski dengan cara yang berbeda tapi cara yang terkesan berlebihan tersebut mungkin saja menjadi jalan instan bagi mereka yang rindu dengan suka cita.

Pentingnya Menerima Diri Sendiri

Gema Dewasa vs Gema Kecil (Sumber: Imajinari Pictures)
Gema Dewasa vs Gema Kecil (Sumber: Imajinari Pictures)

Gema dewasa seringkali berdialog dengan foto masa kecilnya ketika menceritakan suatu hal atau hanya sekedar meminta pendapat pribadi. Dialog diantara keduanya terasa hidup dan bukan sekedar hayalan belaka.

Sebetulnya Self Talk menjadi rutinitas yang memiliki banyak manfaat diantaranya, bisa meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kepuasan hidup yang lebih besar, menurunkan tingkat stres yang berlebihan hingga membantu permasalahan mental.

Hanya saja dalam film ini dialog Gema kecil dan dewasa terasa amat didominasi dengan keputusan egosentris yang dimunculkan Gema dewasa tanpa mempertimbangkan hal tersebut baik atau tidak untuk dirinya. Hal itu terjadi karena Gema tidak merasa cukup dengan dirinya sendiri.

Melalui film ini kita diajak untuk berkontemplasi perihal penerimaan diri. Bagaimana Gema kecil selalu hadir dalam setiap permasalahan justru mengingatkan kembali bahwa tidak ada orang lain yang bisa setia hadir 24 jam bersama kita selain diri kita sendiri. Sosok Gema mengajak kita untuk memeluk diri sendiri dari berbagai luka, duka dan suka cita. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Okt 2025, 19:28 WIB

Program Makan Bergizi Gratis dan Ujian Tata Kelola Birokrasi

Insiden keracunan massal pelajar di Jawa Barat mengguncang kepercayaan publik terhadap program makan bergizi gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: setneg.go.id)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 18:38 WIB

Bandung dalam Fiksi Sejarah

Boleh saja apabila tulisan ini diterima dengan rasa skeptis atau curiga. Karena pandangan dan pembacaan saya sangat mungkin terhalang bias selera.
Buku Melukis Jalan Astana. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma Nugraha)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 16:04 WIB

Mengamankan Momentum Akselerasi Manajemen Talenta ASN

Momentum akselerasi manajemen talenta ASN menjadi tonggak penting transformasi birokrasi Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai roda penggerak jalannya pemerintahan diharuskan untuk memiliki kompetensi dan kinerja yang optimal. (Sumber: babelprov.go.id)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:56 WIB

Energi Hijau dan Oligarki: Dilema Transisi di Negeri Kaya Sumber Daya

Banyak daerah di Indonesia memiliki potensi energi terbarukan seperti air, angin, dan biomassa, namun terhambat oleh birokrasi dan minimnya insentif fiskal.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi menyoroti lanskap kebijakan energi nasional. (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:36 WIB

Membongkar Potensi Energi Terbarukan di Jawa Barat: Antara Regulasi dan Kesadaran Sosial

Dengan lanskap bergunung-gunung, aliran sungai yang deras, dan sumber daya biomassa melimpah, Jawa Barat memiliki peluang untuk menjadi pionir dalam kemandirian energi bersih.
Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri Mengupas potensi Jawa Barat sebagai provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:21 WIB

Setahun Pemerintahan Baru: Mampukah Indonesia Mandiri Energi?

Setahun setelah pemerintahan baru berjalan, isu kemandirian energi nasional kembali menjadi sorotan.
Diskusi bertajuk “Setahun Pemerintahan Baru, Bagaimana Kemandirian Energi Nasional?” yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) di Bandung, Jumat (10/10/2025). (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 14:51 WIB

Islam Pemerintah: Menggeliat Berpotensi Mencederai Keragaman Umat

Inilah Islam Pemerintah selalu menjadi bahasa pengakuan tentang simbol muslim “sah” yang tidak radikal-teroris, tapi juga tidak liberal.
Berbagai Pakaian Muslimah, Pakaian Warga yang Jadi Penumpang Angkot (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 13:45 WIB

Stop Membandingkan karena Setiap Anak Punya Keunikan

Film Taare Zameen Par menjadi kritikan pedas bagi dunia pendidikan dan guru yang sering mengistimewakan dan memprioritaskan anak tertentu.
Setiap anak itu istimewa dan memiliki bakat unik (Sumber: Wikipedia)
Ayo Jelajah 10 Okt 2025, 11:44 WIB

Jejak Pembunuhan Sadis Sisca Yofie, Tragedi Brutal yang Gegerkan Bandung

Kasus pembunuhan Sisca Yofie pada 2013 mengguncang publik karena kekejamannya. Dua pelaku menyeret dan membacok korban hingga tewas di Bandung.
Ilustrasi. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 11:30 WIB

Sapoe Sarebu ala Dedi Mulyadi, Gotong-royong atau Kebijakan Publik yang Perlu Pengawasan?

Gerakan Sapoe Sarebu mengajak warga menyisihkan seribu rupiah sehari untuk membantu sesama.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 10:12 WIB

Jamet Tetaplah Menyala!

Lebay, tapi manusiawi. Eksplorasi dunia rakyat pinggiran sebagai ekspresi identitas dan kreativitas.
Pemandangan Rumah Rakyat dari Balik Jendela Kereta Lokal Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 09:26 WIB

Buku dan Segala Kebermanfaatannya

Membaca adalah jendela dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya.
Membaca adalah Jendela Dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya. Dan Bangsa yang rendah dalam literasi akan selalu rendah dalam peradaban. Pramoedya Ananta Toer (Sumber: Freepik)
Beranda 10 Okt 2025, 08:17 WIB

Gerakan Warga Kota Bandung Mengubah Kebiasaan Buang Jelantah Sembarangan

Minyak yang telah berubah warna menjadi pekat itu dikenal sebagai jelantah. Banyak orang membuangnya begitu saja, tanpa menyadari dampaknya bagi tanah dan air.
Warga membuang minyak goreng bekas atau jelantah ke dalam tabung UCOllet di Gereja Katolik Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Buahbatu, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 18:55 WIB

Menjaga Napas Bisnis Wisata Alam Lewat Inovasi dan Strategi Berkelanjutan

Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi.
Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 18:31 WIB

Belajar dari Nurhayati & Subakat, Bisnis bukan Tentang Viral tapi Sustainable

Bisnis bukan sekedar viral. Apalagi jika tidak memedulikan aspek keamanan pada konsumen demi kapitalisme semata.
Belajar Bisnis dari Nurhayati & Subakat (Sumber: Screenshoot | Youtube Wardah)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 17:19 WIB

UMKM Bangkit, Ekonomi Bergerak: Festival sebagai Motor Perubahan

Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif.
Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 17:18 WIB

Jejak Sejarah Cimahi jadi Pusat Tentara Hindia Belanda Sejak 1896

Cimahi dikenal sebagai kota tentara sejak masa kolonial Belanda. Sejak 1896, kota ini jadi pusat militer Hindia Belanda yang strategis.
Garinsun KNIL di Cimahi tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 15:50 WIB

Betulkah Gunung Sunda Terlihat dari Pesisir Koromandel India?

Tentang Gunung Sunda yang ditutupi salju abadi dan terlihat dari Koromandel, India. Apa iya? 
Keadaan ronabumi seperti inilah yang dilihat oleh masyarakat, bukan Gunung Sunda yang menjulang  tinggi. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 14:45 WIB

Bobotoh Unyu-unyu, Komunitas Perempuan yang Menyimpan Peluang Ekonomi di Dunia Suporter

Jadi warna lain yang menyapa di laga Persib, Bobotoh Unyu-unyu bukan sekadar pendukung tapi wajah baru dalam dinamika suporter sepak bola Indonesia.
Jadi warna lain yang menyapa di laga Persib, Bobotoh Unyu-unyu bukan sekadar pendukung tapi wajah baru dalam dinamika suporter sepak bola Indonesia. (Sumber: dok. Bobotoh Unyu-unyu)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 13:40 WIB

Gaduh Kisah Vina Garut, Skandal Video Syur yang Bikin Geger

Kasus Vina Garut bukan sekadar skandal video mesum. Ia adalah kisah kelam tentang eksploitasi, kemiskinan, dan nafsu yang dijadikan komoditas.
Ilustrasi (Sumber: Freepik)