Ada Pandan Jaksi di Cijaksi

T Bachtiar
Ditulis oleh T Bachtiar diterbitkan Rabu 27 Agu 2025, 14:50 WIB
Contoh samak atau tikar dari daun pandan. Tikar kecil dan tikar mayat (kanan). Foto dari berbagai sumber. (Sumber: Istimewa)

Contoh samak atau tikar dari daun pandan. Tikar kecil dan tikar mayat (kanan). Foto dari berbagai sumber. (Sumber: Istimewa)

Baru saja Bujangga Manik pulang dari ziarah panjangnya di sepanjang Pulau Jawa. Ia rindu untuk menemui ibundanya di kerajaan. Berita kedatangannya dengan cepat menyebar. Juga sampai ke Putri Ajung Larang, putri cantik yang berharap Bujangga Manik akan meminangnya. Ia segera menyiapkan persembahan untuk pujaan yang diangankannya.

Persembahan itu berupa aneka buahtangan yang memancarkan harapan asmara. Hantarannya dibawa oleh si Jompong Larang, isinya berupa: sirih, kapurbakar, pinang, bedak putih, cendana, bunga resa, kasturi, majakani, jaksi, kamisadi, kemenyan, wijen, akarwangi, agur-agur, parfum dari seberang, kain satin, sabuk bermotif wayang, dan keris baja (J Noorduyn dan A Teeuw, Tiga Pesona Sunda Kuna, 2006).

Satu di antara persembahan Putri Ajung Larang itu adalah jaksi (jaksi serta kamisadi, jaksi pandan dan kemenyan). Bila membandingkan dengan banten, sesajian persembahan dalam laku puja saat ini di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Bali, terdapat bunga pandan pudak, daun pandanharum, dan kembang rampe.

Pandan pudak atau pandang lengis ini menurut beberapa pendapat, adalah nama lain untuk pandan jaksi. Jadi, sangat mungkin, yang disertakan dalam persembahan Putri Ajung Larang kepada Bujangga Manik itu adalah bunganya, bunga jaksi.   

Menurut K Heyne (1987) pandan jaksi itu Pandanus tectorius SOL. var., dalam sumber lain ditulis Pandanus tectorius Sol, ex Park. Namun, karena masih adanya beberapa pendapat tentang pandan ini, maka otoritas keilmuan seharusnya dapat menetapkan padanan nama-nama setempat itu ke dalam nama ilmiahnya.

Misalnya, apakah Pandanus tectorius SOL. var. itu sama dengan pandan darat atau pandan laut, pandan temen, pandan jaksi, jaksi, jaksi jalu, pandan samak, atau pandak pudak? Ada yang berpendapat bahwa pandan jaksi itu sama dengan pandan cangkuang. Namun, menurut K Heyne (1987), cangkuang (Pandanus furcatus Roxb.) mempunyai nama lain di Tatar Sunda adalah Harashas dan Solenat

Pandan-pandanan ini tersebar menyeluruh di berbagai belahan bumi. Marga Pandanus memiliki 700 jenis, dan 16 jenis di antaranya terdapat di Pulau Jawa. Dari 16 jenis itu, pandan samak (Pandanus odoratissimus L.f.) atau disebut juga pandan cucuk, pandan putih, pandan kapur, merupakan jenis pandan yang sudah lama dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti untuk bumbu, pengobatan, tikar, topi, persembahan dalam ritual keagamaan, dan lain-lain. 

Jenis pandan yang tumbuh dengan baik di daerah pegunungan rendah di Jawa Barat, tersebar hingga di ketinggian +800 m dpl, adalah pandan jaksi. Walau daunnya lebih pendek, pandan jenis ini daunnya sangat disukai para pengrajin, karena lebih lentur, sehingga mudah dianyam. 

Nama pandan jaksi abadi dalam nama geografis, seperti: Cijaksi, yang berada di Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.

Di Kabupaten Tasikmalaya ada Kampung Cijaksi dan Kampung Jaksi yang berada di Desa Tanjungbarang, Kecamatan Cikatomas. Masih di Kabupaten Tasikmalaya, ada Kampung Cijaksi di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, dan Kampung Jaksi di Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa. Di Kabupaten Sukabumi ada Kampung Cijaksi di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud. Dan di Kabupaten Garut, ada Babakan Jaksi di Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler. Sedangkan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, ada Kampung Leuwi Jaksi di Kecamatan Cimarga. Setidaknya di kawasan itulah pada masa lalu pernah terdapat pandan jaksi, sehingga menjadi ciri bumi.

Pengrajin anyaman pandan yang terkenal adalah di Rajapolah, Tasikmalaya (Provinsi Jawa Barat) dan di Tangerang (sekarang Provinsi Banten).

Antara tahun 1918 sampai tahun 1925, tikar pandan dan kerajinan lainnya telah dikirim ke berbagai daerah, seperti ke: Ambon, Bali, Bawean, Belawan, Bengkulu, Belitung, Jakarta, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Anambas, Lampung, Lhokseumawe, Lombok, Manado, Natuna Selatan, Padang, Palembang, Pantai Timur Sumatra, Pekanbaru, Riau, Semarang, Sibolga, Sigli, Sumatra Barat, Tapanuli, Timor, dan Ujung Pandang. Bahkan, sampai tahun 1925, dilaporkan bahwa Tangerang merupakan salah satu pusat produksi kerajinan pandan di Nusantara, yang produknya dipasarkan ke Amerika Serikat, Australia, Belanda, Italia, Perancis, dan Singapura.

Di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, kerajinan anyaman mulai berkembang pesat sejak tahun 1911, yang telah dirintis sebelum itu oleh haji Yasin dan para santrinya (S Dloyana Kusumah, 1985). Yang populer saat itu adalah topi dan samak, tikar pandan.

Hasilnya, topi-topi dan kerajinan lainnya disimpan di bufet yang ada di stasiun kereta api Tasikmalaya. Usaha kerajinan pandan haji Yasin berkembang pesat setelah mendapatkan pesanan dalam jumlah besar dari Tuan Vercizonk.

Popularitas topi kepanduan, tikar, dompet, dll dari pandan jaksi, menjadikan pengusaha dan para pengrajinnya mendapatkan penghasilan yang layak. Ada kampung tempat para pengrajin tinggal, yang kemudian dijuluki Kampung Legok Ringgit, karena kemakmuran warganya, dan toponim itu abadi sampai saat ini.

Menurut K Heyne (1927), pandan jaksi itu daunnya lebih pendek. Pada usia tiga tahun, panjang daunnya kira-kira 75 cm, dan mulai dipotong. Pada tahun kelima, panjang daunnya mencapai 125 cm. Di Kabupaten Tasikmalaya, seperti ditulis K Heyne, pandan jaksi banyak ditanam di lahan pinggir rel kereta api. Ternyata, setelah satu abad lamanya, budidaya pandan jaksi masih ditanam di lahan PT KAI, seperti di Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya.

Pandan jaksi sangat penting dalam kehidupan manusia, digunakan dalam berbagai keperluan, untuk ritual, pengobatan, isi persembahan, sejak zaman kerajaan hingga kini,bahkan hingga nanti saat mati. (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 27 Agu 2025, 20:12 WIB

Wimam dan Nara Park: Merancang Bandung sebagai Titik Temu Wisata Urban

Wimam ingin membangun Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan.
Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 20:00 WIB

Menikmati Kuliner dengan View Sawah di Cimaung

La Cabin Cafe merupakan tempat makan yang menyediakan pemandangan alam yang indah berupa sawah dan gemericik aliran sungai jagabaya.
Menikmati Kuliner View Sawah (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 19:13 WIB

Kisah Inspiratif Cok Tia, dari Reseller ke Jutawan Muda Berkat Bisnis Kecantikan

Cokorda Istri Anik Parasari tidak pernah membayangkan, keputusan sederhana untuk menjadi reseller produk kecantikan akan mengubah hidupnya secara drastis.
Owner MS Glow Bandung, Cokorda Istri Anik Parasari. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 18:04 WIB

Kaida Bawang Goreng: Dari Krisis Keluarga Menuju Cita Rasa Unggulan ala Ida Nuraida

Langkah pertama Ida dalam dunia usaha bukanlah hasil perencanaan matang, melainkan dorongan hati saat ingin membantu suami di tengah masa sulit.
Ida Nuraida, owner UMKM Kaida Bawang Goreng. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 17:42 WIB

Membaca Ulang Perilaku Agresif Anak

Kekerasan anak saat ini kian mudah ditemukan, contoh pada videonya yang berpindah-pindah dari satu WAG ke lainnya.
Buku Agresif Anak (Sumber: Refika Aditama | Foto: PT Refika Aditama)
Beranda 27 Agu 2025, 14:59 WIB

Sinyal Bahaya dari Sesar Lembang, Minimnya Early Warning System Jadi PR Mendesak

Kepala BPBD Bandung Barat bahkan menyebut kebutuhan anggaran pengadaan EWS di seluruh kecamatan mencapai Rp4,5 hingga Rp5 miliar.
Warga melintas di dekat rambu zona Sesar Lembang di kawasan Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat 22 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 14:50 WIB

Ada Pandan Jaksi di Cijaksi

Nama pandan jaksi abadi dalam nama geografis, seperti: Cijaksi, yang berada di Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Contoh samak atau tikar dari daun pandan. Tikar kecil dan tikar mayat (kanan). Foto dari berbagai sumber. (Sumber: Istimewa)
Mayantara 27 Agu 2025, 13:59 WIB

Risiko Jebakan Citra pada Medsos Pejabat Publik-Politisi Tanah Air

Apa yang terjadi pada panggung politik ini sejatinya sudah tertera sejak lama (dan termasuk kontemporer) oleh para cendekia humaniora.
Gubernur Jabar KDM (Kang Dedi Mulyadi). (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 12:28 WIB

Botol Minum Ramah Lingkungan, Tren Gaya Hidup Kekinian

Botol minum bukan lagi sekadar wadah air, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Banyak orang kini menjadikan membawa botol minum sebagai kebiasaan harian, baik saat bekerja, kuliah, olah
Botol Minum Ramah Lingkungan. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 11:07 WIB

Kuliner Unik Bandung, Nikmati Batagor dan Mie Kocok Sekaligus

Kota Bandung dikenal sebagai surga kuliner dengan ragam makanan tradisional yang menggugah selera. Bahkan, pada 2021, Taste Atlas menobatkan Bandung sebagai salah satu kota dengan makanan tradisional
Batagor dan Mie Kocok Sinar Kencana (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 10:00 WIB

Sambal Daimata, Pedas Berlevel Dijamin Bikin Ketagihan

Andri Ganamurti bersama istrinya mulai membangun bisnis sambal sejak 2017. Sambal dengan brand Daimata ini dikenal dengan level-level yang unik yang memiliki cita rasa khas.
3 Varian Level Sambal Daimata. (Foto: Dok. Sambal Daimata)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 08:06 WIB

Raden Ayu Maria Ulfah, Perombak Undang-Undang Perkawinan dan Tenaga Kerja Perempuan

Maria Ulfah adalah salah satu toko nasional perempuan yang berani memperjuangkan hak-hak perempuan melalui rancangan undang-undang pernikahan.
Maria Ulfah Soebadio, kadang pula namanya ditulis Maria Ulfah Santoso atau Raden Ayu Maria Ulfah. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 20:06 WIB

Blunder Pratikno sambil Cengengesan: Saya Agak Ngantuk

Gaya Bahasa Para Pemangku Kebijakan seringkali menjadi sorotan masyarakat.
Menteri Kemenko PMK, Pratikno. (Sumber: Kemenko PMK)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 18:16 WIB

Dari Tradisi ke Prestasi, Long Qing dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 18:01 WIB

Raya, Bukti Nyata Potret Buram Penanganan Kesehatan di Negeri Ini

Raya seorang balita berusia 4 tahun asal Kabupaten Sukabumi menjadi bukti nyata potret buram bagaimana penanganan kesehatan di negeri ini
Raya, balita di Sukabumi yang meninggal akibat cacingat akut. (Sumber: Screenshoot Video Rumah Teduh)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 17:07 WIB

Bayar Seikhlasnya Tak Selalu Mulus, Pelajaran dari Me Time Cafe

Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner.
Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 16:00 WIB

Jati Kasilih ku Junti: Nasib Kebudayaan Sunda dari Krisis Pangan

Sebuah refleksi tentang kebudayaan Sunda yang lahir dari ladang kini tergerus.
Ilustrasi orang Sunda. (Sumber: Unsplash/Mahmur Marganti)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 15:30 WIB

Batik Tulis Kaki dan Ayu Tri Handayani, Menenun Harapan Lewat Canting di Ujung Kaki

Ayu membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan mampu menembus batas fisik, bahkan melahirkan karya seni yang memikat hati banyak orang.
Ketika sebagian orang melihat keterbatasan sebagai penghalang, Ayu Tri Handayani menjadikannya sebagai titik awal untuk berkarya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 14:13 WIB

Bolu Pisang Bu Wita, Oleh-Oleh Legendaris yang Jadi Buruan Pelancong di Bandung

Bandung punya banyak oleh-oleh yang selalu jadi buruan pelancong. Salah satunya adalah Bolu Pisang Bu Wita, kue berbahan dasar pisang yang kini menjadi ikon oleh-oleh khas kota kembang.
Bolu Pisang Bu Wita (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 12:11 WIB

Demi Keamanan, Jangan Asal Pilih Sepatu Gunung

Sepatu gunung berfungsi melindungi kaki sekaligus menunjang keselamatan saat mendaki atau berjalan di medan berat. Dibuat dengan material yang lebih tebal dan kuat, sepatu ini mampu melindungi kaki da
Ilustrasi Foto Sepatu Gunung. (Foto: Pixabay)