Bandung Menguatkan Ekosistem Esports Nasional

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 13 Okt 2025, 18:33 WIB
Beberapa tahun terakhir, industri eSports berkembang dari sekadar hobi menjadi arena kompetitif yang melibatkan teknologi, komunitas, dan ekonomi kreatif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Beberapa tahun terakhir, industri eSports berkembang dari sekadar hobi menjadi arena kompetitif yang melibatkan teknologi, komunitas, dan ekonomi kreatif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Industri eSports di Indonesia tengah mengalami akselerasi yang signifikan. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor ini berkembang dari sekadar hobi menjadi arena kompetitif yang melibatkan teknologi, komunitas, dan ekonomi kreatif.

Di tengah momentum tersebut, Bandung muncul sebagai kota strategis yang dipilih untuk menjaring talenta-talenta atlet eSports berbakat, menandai babak baru dalam penguatan ekosistem gaming nasional.

Bandung bukan hanya dikenal sebagai kota kreatif, tetapi juga sebagai rumah bagi komunitas gamer yang aktif dan beragam. Dari pemain Dota 2 dan Valorant hingga cosplayer dan konten kreator, ekosistem gaming di kota ini tumbuh secara organik dan inklusif.

Penyelenggaraan berbagai event gaming, termasuk turnamen dan community meet-up, menjadi bukti bahwa Bandung memiliki daya tarik tersendiri dalam membentuk kultur eSports yang sehat dan kompetitif.

Salah satu inisiatif yang memperkuat posisi Bandung dalam peta eSports nasional adalah penyelenggaraan Road to APAC Predator League 2026 Roadshow di Bandung.

Kehadiran ajang tersebut di Bandung menjadi indikator bahwa kota ini memiliki potensi besar dalam melahirkan atlet eSports yang mampu bersaing di tingkat Asia Pasifik. Event ini juga menjadi ruang interaktif bagi komunitas untuk saling berbagi pengalaman dan membangun koneksi.

Marketing Communication Manager Acer Indonesia, Renaldy Felani menegaskan bahwa kompetisi bukanlah satu-satunya tujuan dari penyelenggaraan event tahunan ini.

“Road to APAC Predator League 2026 Roadshow ini bukan sekadar turnamen, tapi pengalaman menyeluruh bagi komunitas gamer. Kami ingin menciptakan ruang di mana mereka bisa bertemu, berkompetisi, dan tumbuh bersama,” ujar Renaldy kepada Ayobandung.

Menurut Renaldy, konsistensi penyelenggaraan selama tujuh tahun menjadi bukti komitmen terhadap pengembangan ekosistem eSports Indonesia.

“Kalau ngomongin olahraga, tanpa kompetisi tak akan berkembang. Kami ingin kompetisi ini jadi pemantik semangat dan regenerasi atlet eSports di Indonesia,” tambahnya.

Bandung dipilih secara khusus sebagai lokasi penjaringan karena dinilai memiliki komunitas gaming yang solid dan aktif. Hal ini menunjukkan bahwa Bandung memiliki ekosistem yang mendukung pembinaan sejak akar rumput.

“Kami sengaja pilih Bandung untuk kumpulin komunitas Dota, dan Valorant, hingga cosplayer. Event ini jadi wadah mereka untuk bertemu dan berkompetisi,” kata Renaldy.

Tak hanya ingin sekadar jadi penyedia perangkat gaming di Indonesia, Acer, kata Renaldy menggandeng RRQ Valorant sebagai brand ambassador Predator Gaming Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung ekosistem esports di Indonesia dan memberikan akses ke perangkat gaming terbaru dari Acer untuk tim tersebut.

“Kami sebagai produsen, selain buat produk, kami juga ingin menciptakan teknologi untuk semua. Dari kebutuhan perangkat kerja harian hingga perangkat yang mendukung gaming,” jelas Renaldy.

Dukungan terhadap ekosistem eSports juga tercermin dalam partisipasi Acer sebagai Official Technology Partner dalam PON Jayapura. Langkah ini menunjukkan sinergi antara industri dan olahraga prestasi.

“Kami menyediakan semua perangkat untuk mendukung gelaran eSports di PON. Semua PC pakai produk kami. Ini cara kami membantu mengembangkan ekosistem,” ungkap Renaldy.

Tak hanya berhenti di kompetisi, Acer juga aktif mendukung komunitas game development di Indonesia. Hal ini, menurut Renaldy untuk membuka peluang baru dalam industri kreatif digital.

“Kami ingin sejalan dengan program pemerintah, di mana kita jangan hanya jadi konsumen gaming tapi juga produsen. Komunitas developer lokal terus berkembang dan potensial,” katanya.

Menurut laporan dari Indonesia Esports Association (IESPA), jumlah pemain aktif eSports di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 50 juta pada 2025, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 25%.

Angka ini menunjukkan bahwa eSports bukan hanya tren, tetapi sektor ekonomi yang menjanjikan. Bandung, dengan modal sosial dan budaya yang kuat, memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan.

Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah stigma negatif terhadap dunia gaming yang masih melekat di sebagian masyarakat.

Banyak yang belum memahami bahwa eSports adalah olahraga prestasi yang membutuhkan strategi, kerja tim, dan disiplin tinggi. Literasi digital dan edukasi publik menjadi kunci untuk mengubah persepsi ini.

Distribusi infrastruktur teknologi yang belum merata juga menjadi hambatan. Di kota-kota besar seperti Bandung, akses terhadap perangkat gaming dan koneksi internet relatif baik.

Namun di daerah lain, banyak talenta muda yang belum bisa mengembangkan potensinya karena keterbatasan fasilitas. Pemerataan akses menjadi hal krusial untuk memastikan inklusivitas.

Peluang karier di industri eSports sangat luas. Tak hanya sebagai atlet, generasi muda bisa berkarier sebagai caster, analyst, coach, manajer tim, hingga pengembang game.

Platform seperti YouTube dan Twitch juga membuka jalur monetisasi bagi konten kreator yang mampu membangun audiens dan menghadirkan konten berkualitas.

Bandung memiliki keunggulan dalam hal kreativitas dan inovasi. Kehadiran komunitas cosplayer, developer indie, dan studio animasi lokal memperkaya ekosistem eSports dengan nuansa seni dan budaya yang khas. Hal ini menciptakan sinergi antara dunia gaming dan industri kreatif, membuka peluang kolaborasi lintas sektor.

Beberapa perguruan tinggi di Bandung mulai membuka program studi terkait game development dan eSports management. Hal ini menandai transisi dari hobi ke jalur akademik yang profesional. Dengan dukungan akademik, ekosistem eSports bisa tumbuh secara berkelanjutan dan menghasilkan talenta yang siap bersaing di tingkat global.

Masa depan eSports Indonesia sangat bergantung pada kemampuan membangun ekosistem yang sehat dan berkelanjutan. Dukungan kebijakan, investasi teknologi, dan pembinaan talenta harus berjalan beriringan. Bandung, dengan segala potensinya, bisa menjadi model pengembangan ekosistem eSports yang inklusif dan berdaya saing.

“Kami ingin ekosistem ini tumbuh bersama kami. Bukan hanya untuk gamer, tapi juga komunitas konten kreator hingga arsitek. Lewat event tahunan ini, kami optimis akan banyak menemukan talenta eSports terbaik yang bisa bersaing di level dunia,” pungkas Renaldy.

Alternatif produk kebutuhan gamers atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/2Vj4ZvJkoM
  2. https://s.shopee.co.id/30fLAsZGCG
  3. https://s.shopee.co.id/2LPeNlh9Rb
  4. https://s.shopee.co.id/70BTwPJADz
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 13 Okt 2025, 19:52 WIB

Fenomena Co-Working Space di Bandung, Ekosistem Kreatif dan Masa Depan Budaya Kerja Fleksibel

Transformasi cara kerja masyarakat urban mendorong ekosistem co-working space sebagai ruang kerja bersama yang menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan atmosfer kolaboratif.
Transformasi cara kerja masyarakat urban mendorong ekosistem co-working space sebagai ruang kerja bersama yang menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan atmosfer kolaboratif. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 19:02 WIB

Disinhibisi Suporter Sepakbola

Saling sindir dan serang antar suporter pun tidak bisa dihindari, seperti tawuran di media sosial saling serang pun tidak bisa dihindari. 
Suporter tim nasional Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 13 Okt 2025, 18:33 WIB

Bandung Menguatkan Ekosistem Esports Nasional

Beberapa tahun terakhir, industri eSports berkembang dari sekadar hobi menjadi arena kompetitif yang melibatkan teknologi, komunitas, dan ekonomi kreatif.
Beberapa tahun terakhir, industri eSports berkembang dari sekadar hobi menjadi arena kompetitif yang melibatkan teknologi, komunitas, dan ekonomi kreatif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 17:33 WIB

Mengatasi Permasalahan Limbah Plastik dengan Paving Block

Sampah plastik memang menjadi masalah krusial hampir di semua negara.
Ilustrasi Paving Block (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 17:01 WIB

'Jalan Jajan' di Soreang: Kulineran di Gading Tutuka, hingga Menyeruput Kopi Gunung

Berjalan jajan di Soreang, kulineran di Gading Tutuka, Pintu Keluar Tol Soroja, hingga menyeruput secangkir kopi di Kopi Gunung.
Berjalan jajan di Soreang, kulineran di Gading Tutuka, Pintu Keluar Tol Soroja, hingga menyeruput secangkir kopi di Kopi Gunung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dudung Ridwan)
Ayo Biz 13 Okt 2025, 16:33 WIB

Semilir Pagi Ramu Saji Heritage, Sarapan Pelan-Pelan bersama Nasi Kuning dan Cita Rasa Rumah

Bukan sekadar menu, nasi kuning di Ramu Saji Heritage adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil.
Bukan sekadar menu, nasi kuning di Ramu Saji Heritage adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 15:16 WIB

Tinggal Meninggal Memang Bikin Kita Ketawa, tapi Pulang dengan Beban Pikiran

Film Tinggal Meninggal membawa warna baru serta keberanian baru bagi perfilman Indonesia.
Salah satu adegan film Tinggal Meninggal. (Sumber: Youtube/Imajinari)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 14:18 WIB

Memahami dan Menghargai demi Harmoni

Saatnya memperkuat semangat toleransi dan membangun perdamaian melalui kegiatan pameran dan diskusi terbuka.
Komik hasil adaptasi dari buku Dialog Peradaban. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 13:19 WIB

ASN, Meritokrasi, dan Jalan Panjang Penghapusan Honorer

Isu penghapusan tenaga honorer dan pengangkatan PPPK kembali mencuat.
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Diskominfo Depok)
Ayo Jelajah 13 Okt 2025, 12:23 WIB

Dari Hotel Pos Road ke Savoy Homann, Jejak Kemewahan dan Saksi Sejarah Pembangunan Kota Bandung

Hotel Savoy Homann di Bandung menyimpan sejarah panjang sejak 1880, dari era kolonial hingga Konferensi Asia Afrika 1955, dengan arsitektur Art Deco yang ikonik.
Hotel Savoy Homann Bandung tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 09:25 WIB

Solat dan Stadion, Dilema para Bobotoh Saat Laga Persib

Praktik beragama kita yang kreatif, bikin tersenyum malu, dan sadar diri.
Konvoi Bobotoh, Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 08:10 WIB

Fitur Peta Instagram: Keintiman Konektivitas atau Peluang Kriminalitas?

Fitur terbaru dari instagram adalah membagikan peta lokasi pengguna yang bisa dibagikan dan diakses secara real time.
Fitur Peta di Instagram seharusnya menjadi perhatian bagi pengguna untuk tidak mudah FOMO akan tren sosmed yang hadir (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 20:04 WIB

Canda, Hantu, dan 'Jorang' sebagai Makanan Pokok Orang Sunda

Menentang budaya wibawa yang selalu menjaga batas bercanda, menjaga nalar rasional, dan menegakkan “adab” sensual yang hipokrit.
Camilan di Atas Karpet, Ketika Orang Sunda Kumpul dan Ngobrol (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 14:38 WIB

Pasar Seni ITB sebagai Jembatan antara Dua Wajah Bandung

Pasar Seni ITB bukan hanya sebatas ajang nostalgia, tapi juga bentuk perlawanan lembut,
Konferensi Pers Pasar Seni ITB 2025 di International Relation Office (IRO) ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Selasa 7 Oktober 2025. (Sumber: ayobandung.id| Foto: Irfan Al-Farits)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 11:06 WIB

Polemik Tanggal Lahir Persib dan Krisis Kepercayaan Publik terhadap Akademisi

Bagaimana jika sesuatu yang selama ini kita yakini sebagai kebenaran ternyata dianggap keliru oleh sebagian orang?
Pengukuhan Hari Jadi Persib Bandung pada akhir 2023 lalu. (Sumber: dok. Persib)
Ayo Jelajah 12 Okt 2025, 10:58 WIB

Jejak Sejarah Bandung Dijuluki Kota Kembang, Warisan Kongres Gula 1899

Tak cuma karena bunga, julukan Kota Kembang dipoles dengan kisah Kongres Gula 1899 dan para mojang Bandung yang memesona kaum meneer.
Mojang Belanda di Bandung tahun 1900-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 10:32 WIB

Int(Earth)Religious Dialogue

Ide tentang melibatkan alam sebagai subjek aktif dalam dialog lintas agama-iman.
Pohon dan Langit Biru (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 09:07 WIB

Mispersepsi Penggunaan Obat Amoxillin di Masyarakat

Amoxillin merupakan jenis antibiotik yang penggunaannya tidak pernah tepat guna dan sering menimbulkan resistensi antibiotik.
Amoxillin menjadi salah satu jenis antibiotik yang penggunannya sering mengundang miss persepsi di masyarakat. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 19:27 WIB

Bandung dan Denyut Motorcross Indonesia yang Kian Menggeliat

Di balik gemerlap urban dan sejuknya pegunungan, Bandung menyimpan potensi besar sebagai pusat olahraga motorcross di Indonesia.
Di balik gemerlap urban dan sejuknya pegunungan, Bandung menyimpan potensi besar sebagai pusat olahraga motorcross di Indonesia. (Sumber: Ist)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 15:05 WIB

Ketika Mendaki Menjadi Gerakan Ekonomi dan Pelestarian: Menyatukan Langkah Menuju Pariwisata yang Berkelanjutan

Di balik geliat pariwisata, muncul tantangan besar, bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan?
Digagas oleh Mahameru, Inisiatif seperti Hiking Fest 2025 menjadi ilustrasi bagaimana kegiatan wisata bisa dirancang untuk membawa dampak positif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)