Memahami dan Menghargai demi Harmoni

Ibn Ghifarie
Ditulis oleh Ibn Ghifarie diterbitkan Senin 13 Okt 2025, 14:18 WIB
Komik hasil adaptasi dari buku Dialog Peradaban. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)

Komik hasil adaptasi dari buku Dialog Peradaban. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)

Bila pemuka agama dan umatnya menjalankan hidup penuh dengan cinta, kasih sayang, damai, toleran dan saling menghormati segala perbedaan yang bersumber dari ajaran agama (kepercayaan) yang luhur, niscaya tak ada lagi insiden kekerasan dan intoleransi di bumi Nusantara ini.

Pasalnya, tidak ada perintah dalam ajaran agama kepada umatnya untuk berbuat jahat, saling membenci, memaki, mehakimi, hingga membuhun. Justru setiap agama mengajarkan untuk berbuat baik, mencintai, mengasihi, damai, persatuan dan persaudaraan.

"Dialog adalah benih kesetaraan" - Daisaku Ikeda. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)
"Dialog adalah benih kesetaraan" - Daisaku Ikeda. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)

Sumber Toleransi

Ahmad Syafii Maarif dalam Pengantar buku Al-Quran kitab toleransi: tafsir tematik Islam rahmatan lil'âlamîn menjelaskan Alquran merupakan fundamen toleransi. Artinya, umat Islam adalah umat terpilih Tuhan yang diperintahkan agar menjadikan toleransi sebagai nilai fundamental.

Bila umat Islam berhasil membangun toleransi, maka akan mempu membangun peradaban kemanusiaan yang berdasarkan dialog dan saling pengertian. Sebaliknya, bilamana umat Islam menebarkan kekerasan, maka yang akan terjadi adalah kehancuran dan kegagalan. Karena itu, menjadi toleran adalah pilihan yang harus diutamakan oleh setiap muslim.

Ibn Khaldun dalam magnum opusnya, Muqaddimah, memberikan pernyataan menarik perihal pentingnya toleransi, bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bersosial (madaniyyun bil thab'i). Karena itu, interaksi sosial dan akulturasi budaya merupakan sebuah keniscayaan.Pandangan Ibn Khaldun, bahwa bangsa-bangsa terdahulu yang mengalami kemajuan budaya, seperti Qairawan dan Cordova dalah bangsa-bangsa yang mempu membangun budaya toleransi dan interaksi sosial.

Kehidupan damai yang hampir tidak ada konflik sosial telah membuka kesempatan yang lebih luas bagi kedua bangsa itu untuk menjadi bangsa yang maju dari pelbagai sektor kehidupan, baik politik, ekonomi maupun sosial-budaya. Dalam sejarah Islam, Cordova menjadi kota ideal kedua setelah kota Madinah yang dibangun Rasulullah swt berdasarkan prinsip toleransi di tengah keragaman agama dan etnis.

Membangun toleransi pada hakikatnya adalah membangun peradaban. Dulu, pada zaman Nabi, sahabat, tabiin dan ulama abad pertengahan, toleransi merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi. Mereka telah melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan di dalam Al-Quran dan mereka pun berhasil dalam menjalankan misinya.

Dalam Al-Quran tercatat setidaknya terdapat 300 ayat yang secara eksplisit berisi pesan tentang toleransi. Untuk mengembalikan pada paradigma "Al-Quran sebagai fundamen toleransi". Artinya, tidak mungkin Quran menganjurkan umatnya pada kekerasan, karena fundamen Al-Quran adalah toleransi, kerukunan dan perdamaian. (Zuhairi Misrawi,2010:xxviii-xxx).

"Dialog adalah budaya perdamaian" - Abdurrahman Wahid. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)
"Dialog adalah budaya perdamaian" - Abdurrahman Wahid. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)

Menebar Perdamaian

Perjuangan Gus Dur yang bersifat beyond symbol pada dasarnya bersumber dari pemikiran keislaman yang universal dan toleran. Nilai-nilai universal dan toleran dalam Islam bagi Gus Dur adalah muatan dari ajaran Islam yang mengedepankan kepedulian terhadap nilia-nilai kemanusiaan dan keterbukaan.

Yakni suatu keterbukaan yang membuat kaum muslim mampu menyerap berbagai nilai budaya dan wawasan keilmuan yang beragam dari berbagai peradaban yang saling bersinggungan sebagai akibat dari semakin meluasnya pergaulan dunia. (MN Ibad & Akhmad Fikri AF, 2012:3-4)

Muhaimin Iskandar menjelaskan sikap toleransi Gus Dur ini diistilahkan dengan sebutan “toleransi plus”, toleransi yang tidak hanya sekedar menghormati dan menghargai keyakinan (pendirian orang lain) dari agama yang berbeda, tetapi juga disertai kesediaannya untuk menerima ajaran-ajaran yang baik dari agama dan peradaban lain itu sendiri. Gus Dur sendiri menyatakan bahwa ia akan menerima dan menyampaikan kebenaran yang dating dari mana pun, apakah itu datang dari injil, bhagawad gita atau yang lainnya. (Muhaimin Iskandar, 2010:17)

Bagi Daisaku Ikeda menguraikan toleransi sesungguhnya adalah satu kesatuan yang dengan tegas tanpa mengampuni perbuatan kekerasan (ketidakbenaran) yang mengintimidasi martabat manusia. Toleransi sesungguhnya terdapat dalam jalan hidup mengarungi kebahagiaan bersama tanpa menutup mata pada penderitaan dan kesulitan orang lain.

Gus Dur telah mempraktikkan jiwa toleran yang sesungguhnya dan berkaitan pada dialog antara agama dengan aktif. Peran dan misi para pemuka agama semakin besar dan penting untuk terciptanya perdamaian dunia dan kebahagiaan umat manusia.

Fuad Hasan mencatatnya, “penciptaan perdamaian harus menjadi tujuan kita bersama lewat dialog antar budaya yang sungguh-sungguh dan bebas dari prasangka dan stereotip. Keragaman budaya sebagai cirri yang tetap dari masyarakat dimana upaya tersebut pada akhirnya harus berkembang sebagai sebuah fenomena keragaman kreatif. Upaya ini akan dapat meraih peningkatan kualitas hidup.

Sejarah toleransi unggul yang bernafaskan agama dan budaya di Indonesia ini merupakan pusaka terdalam bagi umat manusia." (Abdurrahman Wahid & Daisaku Ikeda, 2010:119-121 & 138)

Pameran Dialog Peradaban 2025 adalah ruang kolaboratif antar komunitas lintas agama, budaya, dan generasi. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)
Pameran Dialog Peradaban 2025 adalah ruang kolaboratif antar komunitas lintas agama, budaya, dan generasi. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)

Dengan demikian, keteladanan Gus Dur, Daisaku Ikeda dalam menyebarluaskan sikap toleran dan menebar kedamaian ini akan sangat diharapkan hadir dan diikuti oleh elit-elit agama, politik, birokrat, hingga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh umatnya. Jika elit agama dan umat beragam tidak mempu hadir untuk menjadi teladan di tengah hilangnya suri teladan maka saat itu pula kepercayaan masyarakat atas agama menjadi memudar.

Mari kita jadikan Pameran Dialog Peradaban ini sebagai momentum untuk meneladani nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Gus Dur dan Daisaku Ikeda, khususnya mengenai pentingnya sikap toleransi dan perdamaian.

Terwujudnya masyarakat yang adil, sejahtera, damai, terbuka, dan toleran menjadi cita-cita bersama yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Salah satu upaya untuk mencapainya dengan menghadirkan ruang kolaboratif antar komunitas lintas agama, budaya, dan generasi.

Pasalnya, pameran ini bertujuan memperkuat semangat toleransi dan membangun perdamaian melalui kegiatan pameran dan diskusi terbuka yang mengangkat tema harmoni dan kemanusiaan. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Ibn Ghifarie
Tentang Ibn Ghifarie
Pegiat kajian agama dan media di Institute for Religion and Future Analysis (IRFANI) Bandung.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 13 Okt 2025, 17:01 WIB

'Jalan Jajan' di Soreang: Kulineran di Gading Tutuka, hingga Menyeruput Kopi Gunung

Berjalan jajan di Soreang, kulineran di Gading Tutuka, Pintu Keluar Tol Soroja, hingga menyeruput secangkir kopi di Kopi Gunung.
Berjalan jajan di Soreang, kulineran di Gading Tutuka, Pintu Keluar Tol Soroja, hingga menyeruput secangkir kopi di Kopi Gunung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dudung Ridwan)
Ayo Biz 13 Okt 2025, 16:33 WIB

Semilir Pagi Ramu Saji Heritage, Sarapan Pelan-Pelan bersama Nasi Kuning dan Cita Rasa Rumah

Bukan sekadar menu, nasi kuning di Ramu Saji Heritage adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil.
Bukan sekadar menu, nasi kuning di Ramu Saji Heritage adalah medium rasa yang membawa pengunjung pulang ke kenangan masa kecil. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 15:16 WIB

Tinggal Meninggal Memang Bikin Kita Ketawa, tapi Pulang dengan Beban Pikiran

Film Tinggal Meninggal membawa warna baru serta keberanian baru bagi perfilman Indonesia.
Salah satu adegan film Tinggal Meninggal. (Sumber: Youtube/Imajinari)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 14:18 WIB

Memahami dan Menghargai demi Harmoni

Saatnya memperkuat semangat toleransi dan membangun perdamaian melalui kegiatan pameran dan diskusi terbuka.
Komik hasil adaptasi dari buku Dialog Peradaban. (Sumber: Instagram/pamerandialogperadaban)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 13:19 WIB

ASN, Meritokrasi, dan Jalan Panjang Penghapusan Honorer

Isu penghapusan tenaga honorer dan pengangkatan PPPK kembali mencuat.
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Diskominfo Depok)
Ayo Jelajah 13 Okt 2025, 12:23 WIB

Dari Hotel Pos Road ke Savoy Homann, Jejak Kemewahan dan Saksi Sejarah Pembangunan Kota Bandung

Hotel Savoy Homann di Bandung menyimpan sejarah panjang sejak 1880, dari era kolonial hingga Konferensi Asia Afrika 1955, dengan arsitektur Art Deco yang ikonik.
Hotel Savoy Homann Bandung tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 09:25 WIB

Solat dan Stadion, Dilema para Bobotoh Saat Laga Persib

Praktik beragama kita yang kreatif, bikin tersenyum malu, dan sadar diri.
Konvoi Bobotoh, Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 08:10 WIB

Fitur Peta Instagram: Keintiman Konektivitas atau Peluang Kriminalitas?

Fitur terbaru dari instagram adalah membagikan peta lokasi pengguna yang bisa dibagikan dan diakses secara real time.
Fitur Peta di Instagram seharusnya menjadi perhatian bagi pengguna untuk tidak mudah FOMO akan tren sosmed yang hadir (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 20:04 WIB

Canda, Hantu, dan 'Jorang' sebagai Makanan Pokok Orang Sunda

Menentang budaya wibawa yang selalu menjaga batas bercanda, menjaga nalar rasional, dan menegakkan “adab” sensual yang hipokrit.
Camilan di Atas Karpet, Ketika Orang Sunda Kumpul dan Ngobrol (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 14:38 WIB

Pasar Seni ITB sebagai Jembatan antara Dua Wajah Bandung

Pasar Seni ITB bukan hanya sebatas ajang nostalgia, tapi juga bentuk perlawanan lembut,
Konferensi Pers Pasar Seni ITB 2025 di International Relation Office (IRO) ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Selasa 7 Oktober 2025. (Sumber: ayobandung.id| Foto: Irfan Al-Farits)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 11:06 WIB

Polemik Tanggal Lahir Persib dan Krisis Kepercayaan Publik terhadap Akademisi

Bagaimana jika sesuatu yang selama ini kita yakini sebagai kebenaran ternyata dianggap keliru oleh sebagian orang?
Pengukuhan Hari Jadi Persib Bandung pada akhir 2023 lalu. (Sumber: dok. Persib)
Ayo Jelajah 12 Okt 2025, 10:58 WIB

Jejak Sejarah Bandung Dijuluki Kota Kembang, Warisan Kongres Gula 1899

Tak cuma karena bunga, julukan Kota Kembang dipoles dengan kisah Kongres Gula 1899 dan para mojang Bandung yang memesona kaum meneer.
Mojang Belanda di Bandung tahun 1900-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 10:32 WIB

Int(Earth)Religious Dialogue

Ide tentang melibatkan alam sebagai subjek aktif dalam dialog lintas agama-iman.
Pohon dan Langit Biru (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 09:07 WIB

Mispersepsi Penggunaan Obat Amoxillin di Masyarakat

Amoxillin merupakan jenis antibiotik yang penggunaannya tidak pernah tepat guna dan sering menimbulkan resistensi antibiotik.
Amoxillin menjadi salah satu jenis antibiotik yang penggunannya sering mengundang miss persepsi di masyarakat. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 19:27 WIB

Bandung dan Denyut Motorcross Indonesia yang Kian Menggeliat

Di balik gemerlap urban dan sejuknya pegunungan, Bandung menyimpan potensi besar sebagai pusat olahraga motorcross di Indonesia.
Di balik gemerlap urban dan sejuknya pegunungan, Bandung menyimpan potensi besar sebagai pusat olahraga motorcross di Indonesia. (Sumber: Ist)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 15:05 WIB

Ketika Mendaki Menjadi Gerakan Ekonomi dan Pelestarian: Menyatukan Langkah Menuju Pariwisata yang Berkelanjutan

Di balik geliat pariwisata, muncul tantangan besar, bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan?
Digagas oleh Mahameru, Inisiatif seperti Hiking Fest 2025 menjadi ilustrasi bagaimana kegiatan wisata bisa dirancang untuk membawa dampak positif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 13:45 WIB

Jejak Panjang Perjalanan Bisnis Opey: Membangun Dua Brand Lokal Ikonik Skaters dan Mahameru

Muchammad Thofan atau akrab disapa Opey telah menorehkan jejak panjang sebagai founder sekaligus owner dua brand yang kini menjadi ikon yakni Skaters dan Mahameru.
Muchammad Thofan atau akrab disapa Opey telah menorehkan jejak panjang sebagai founder sekaligus owner dua brand yang kini menjadi ikon yakni Skaters dan Mahameru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 19:28 WIB

Program Makan Bergizi Gratis dan Ujian Tata Kelola Birokrasi

Insiden keracunan massal pelajar di Jawa Barat mengguncang kepercayaan publik terhadap program makan bergizi gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: setneg.go.id)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 18:38 WIB

Bandung dalam Fiksi Sejarah

Boleh saja apabila tulisan ini diterima dengan rasa skeptis atau curiga. Karena pandangan dan pembacaan saya sangat mungkin terhalang bias selera.
Buku Melukis Jalan Astana. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma Nugraha)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 16:04 WIB

Mengamankan Momentum Akselerasi Manajemen Talenta ASN

Momentum akselerasi manajemen talenta ASN menjadi tonggak penting transformasi birokrasi Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai roda penggerak jalannya pemerintahan diharuskan untuk memiliki kompetensi dan kinerja yang optimal. (Sumber: babelprov.go.id)