Fenomena People Nearby: Sekadar Cari Teman atau Tren Selingkuh Digital Gaya Baru Anak Muda Bandung?

Aditya Bayu Nugroho
Ditulis oleh Aditya Bayu Nugroho diterbitkan Rabu 13 Agu 2025, 15:12 WIB
Seorang perempuan menggunakan fitur people nearby di ponselnya. (Sumber: pexels.com | Foto: cottonbro studio)

Seorang perempuan menggunakan fitur people nearby di ponselnya. (Sumber: pexels.com | Foto: cottonbro studio)

Di era komunikasi yang semakin instan, relasi bisa terbangun hanya dari bio yang lucu atau foto yang menarik. Tidak heran jika batas antara "cari teman ngobrol" dan "selingkuh" kini menjadi semakin samar.

Kalau dulu perselingkuhan butuh usaha seperti pura-pura lembur atau olahraga bareng teman di Gasibu, sekarang cukup aktifkan fitur 'people nearby' dan mulai chat intens dengan orang asing.

Di balik kemudahan yang ditawarkan teknologi komunikasi, apakah kita sedang menghadapi bentuk perselingkuhan baru, yakni digital infidelity?

Berawal dari sapaan basa-basi

Teknologi komunikasi juga mendisrupsi cara manusia dalam mencari pasangan menjadi lebih cepat. Definisi "pasangan" disini pun seringkali tidak bermakna cinta sejati, tetapi "kecocokan instan" yang membuka peluang untuk ngobrol, flirting, sampai ketemuan, bahkan oleh mereka yang sudah punya pasangan.

Walaupun awalnya hanya ngobrol basa-basi, tetapi rasa nyaman bisa mulai tumbuh tanpa disadari, bahkan bagi mereka yang sebenarnya sudah terikat dalam hubungan. Berawal dari sapaan "Hi, salam kenal", bisa berakhir dengan "Pulang kerja ngopi di Dago yuk?" hanya dalam beberapa hari saja. Kok bisa?

Dalam ilmu komunikasi, fenomena tersebut dijelaskan melalui teori Hyperpersonal Communication. Intinya, komunikasi lewat teks bisa menciptakan hubungan terasa lebih intim, bahkan bisa lebih romantis daripada saat komunikasi tatap muka.

Hal itu karena komunikasi lewat teks memungkinkan kita bisa mengatur apa yang ingin kita tampilkan tanpa khawatir soal ekspresi wajah yang awkward atau berbicara yang grogi. Dalam teori tersebut, hal itu disebut sebagai selective self-presentation, yakni kemampuan menunjukkan versi diri yang paling menarik.

Lawan bicara pun tanpa sadar juga akan membentuk gambaran yang ideal dari bagaimana kita berkomunikasi. Balasan yang cepat dinilai ada ketertarikan, dikirim jokes lucu dibilang humoris, atau gaya ketikan yang rapi dinilai pintar, padahal ya belum tentu.

Disinilah ada celah yang bikin komunikasi personal jadi kebablasan. Saat obrolan terasa nyaman dan semakin rutin tukar foto, secara tidak sadar bahwa hubungan baru sedang dibentuk. Dan ya, selingkuh digital bisa dimulai dari sana, tanpa harus pegangan tangan dan bertatap muka, cukup lewat perhatian yang dibagi ke orang lain.

Bukan aplikasi kencan, tapi kenapa bisa merusak hubungan?

Fitur People Nearby adalah contoh nyata dari zona abu-abu dalam komunikasi digital. Meskipun tidak ada pernyataan eksplisit bahwa ini merupakan 'aplikasi kencan', tapi fiturnya memungkinkan pengguna menemukan akun orang asing yang berada di sekitar lokasi mereka.

Tujuannya memang untuk mencari teman untuk ngobrol santai, tapi lama-lama bisa jadi tempat curhat personal.

Karena gak pernah terang-terangan disebut sebagai aplikasi kencan, jadi banyak orang merasa fitur ini lebih aman. Padahal, risiko perselingkuhannya juga sering terjadi, dan pelakunya gak merasa kalau itu termasuk salah satu bentuk selingkuh.

Karena alasan tersebut, maka muncul istilah micro-cheating, bentuk pengkhianatan hubungan yang dilakukan secara halus dan sering kali dikemas dengan alasan "aku cuma ngobrol biasa".

Padahal, menurut studi dari Tiphanie Gibbs (2025) dalam Cybersecurity and Innovative Technology Journal, banyak pelaku perselingkuhan digital tidak merasa bersalah karena menganggap chat-nya cuma obrolan biasa dan tidak ada sentuhan fisik.

Pelaku perselingkuhan lupa, bahwa komunikasi yang kelihatan sepele bisa berkembang menjadi afeksi interpersonal. Bahkan dalam beberapa kasus, bentuk komunikasi tersebut sudah masuk dalam kategori manipulasi emosional. Efeknya? gak kalah menyakitkan dari selingkuh fisik yang sama-sama bisa merusak hubungan.

Dari butuh validasi digital sampai ke kalkulasi untung-rugi

Ilustrasi swafoto untuk media sosial. (Sumber: Pexels/Sara mazin)
Ilustrasi swafoto untuk media sosial. (Sumber: Pexels/Sara mazin)

Perselingkuhan digital biasanya timbul karena rasa penasaran akan validasi digital dari diri pelaku, dan menggunakan sosial media menjadi salah satu cara untuk memenuhi validasi tersebut.

Kembali pada kajian ilmu komunikasi klasik, teori Uses and Gratifications menjelaskan kalau setiap orang menggunakan media untuk memenuhi berbagai kebutuhannya, seperti mencari hiburan, pelarian dari kebosanan, atau sekedar ingin mendapat perhatian.

Selain kebutuhan emosional, keputusan untuk selingkuh digital juga bisa dipengaruhi oleh pertimbangan rasional. Teori Social Exchange juga menyebutkan bahwa orang cenderung menghitung untung-rugi dalam suatu hubungan.

Kalau merasa pasangannya tidak lagi memberi perhatian, maka muncul dorongan untuk mencari alternatif yang lebih menguntungkan dari orang lain, dan fitur people nearby bisa menjadi pintu masuknya.

Akhirnya, aplikasi chatting bisa menjadi semacam 'transaksi emosional' yang minim risiko, mudah dilakukan, dan bahkan bisa menguntungkan.

Teknologi komunikasi tidak salah, tetapi niatnya yang menjadi masalah

Kemajuan teknologi komunikasi tidak pernah salah, tetapi bagaimana kita menggunakannya yang bisa menjadi masalah. Kalau orang yang sudah punya pasangan tetapi masih aktif bermain fitur people nearby, mungkin sudah saatnya kita mendefinisikan ulang arti dari kesetiaan.

Karena sering kali, hal yang menyakitkan itu bukan tubuh yang berpaling ke orang lain, tetapi perhatian yang diam-diam dibagi ke orang asing lewat chat.

Obrolan hingga larut malam, saling menanyakan kabar setiap hari, atau saling bertukar foto setiap saat, secara perlahan dapat menggeser perhatian ke orang lain yang dulu hanya diberikan ke pasangan. Tanpa disadari, hal tersebut dapat menimbulkan kebosanan terhadap pasangan dan merusak hubungan yang awalnya baik-baik saja.

Tentu saja, komunikasi personal di ruang digital yang saat ini lebih cepat dan lebih dekat tidak bisa dijadikan masalah utama. Karena masalah utamanya adalah ketika pasangan kita mulai diam-diam menyembunyikan percakapan tersebut, merasa bersalah namun tetap melanjutkan, dan yang paling fatal adalah mulai membandingkan kita dengan teman chat yang baru dikenal.

Pada akhirnya, teknologi komunikasi pun disalahgunakan untuk menjadi tempat yang nyaman dalam menjalin hubungan diam-diam. Hubungan yang sudah terbangun selama bertahun-tahun, bisa menjadi tidak sehat dan akhirnya selesai. Semua itu hanya berawal dari rasa penasaran dan satu notifikasi: "Someone added you through people nearby". (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Aditya Bayu Nugroho
Praktisi Public Relations yang sedang mengejar gelar magister komunikasi di Universitas Padjadjaran. Belajar membiasakan diri menulis untuk dibaca orang lain.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 14 Agu 2025, 06:10 WIB

Sejarah Pramuka Indonesia Berawal dari Padvinders Hindia Belanda era Kolonial

Perjalanan kepanduan Indonesia sejak 1912, dari Padvinders, Pandu Rakyat, hingga lahirnya Gerakan Pramuka.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX menerima penghargaan tertinggi Pramuka Dunia Bronze Wolf (Serigala Perunggu) dari Presiden World Scout Conference dalam sebuah upacara di Silang Monas, Jakarta, 1 Juni 1974. (Sumber: Pramuka DIY)
Ayo Netizen 13 Agu 2025, 21:05 WIB

Representasi Kemiskinan di Indonesia, Bukan Soal Angka tapi Realitas yang Ada

Kemiskinan bukan sekedar data statistik yang berpotensi bisa di utak-atik.
Bank Dunia lewat sebuah laporan menyebutkan bahwa jumlah masyarakat miskin di indonesia pada 2024 berjumlah 164 juta penduduk atau 68.2% penduduk Indonesia. (Sumber: Pexels/Raiza Azkaril)
Ayo Netizen 13 Agu 2025, 18:43 WIB

Kapan Terakhir Kali Seorang Anak Bilang: Aku Senang ke Sekolah?

Opini ini menggambarkan bagaimana keadaan pendidikan kita yang masih belum mampu membangun nalar kritis anak didiknya.
Opini ini menggambarkan bagaimana keadaan pendidikan kita yang masih belum mampu membangun nalar kritis anak didiknya. (Sumber: Pexels/Haidar Azmi)
Ayo Biz 13 Agu 2025, 17:37 WIB

Cerita di Balik Holycow!, Wynda Mardio dan Pesta Steak Tanpa Batas

Tren makan sepuasnya bukan lagi sekadar gaya hidup hotel berbintang, konsep ā€˜all you can eat’ kini menjelma jadi fenomena kuliner yang digandrungi.
Wynda Mardio, sosok pendiri sekaligus penggagas konsep makan sepuasnya di Holycow!. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 13 Agu 2025, 17:09 WIB

Peran Akuntan dalam Mencegah Praktik Greenwashing pada Laporan Keberlanjutan Perusahaan

Esai akademis ini membahas peran akuntan dalam menjaga transparansi informasi serta mencegah fenomena greenwashing.
Greenwashing adalah praktik menyesatkan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk memberikan kesan bahwa produk, layanan, atau operasi mereka lebih ramah lingkungan. (Sumber: Pexels/Alena Koval)
Ayo Biz 13 Agu 2025, 16:05 WIB

Terobosan dari Tanaman Liar untuk Odapus, Dari Keresahan Menjadi Harapan

Diagnosis Lupus sering datang terlambat karena menyamar dalam berbagai bentuk, membuat penderita tak menyadari tubuh mereka sedang melawan diri sendiri.
Prof. Afifah Sutjiatmo dan Prof. Elin Yulinah berhasil mengembangkan obat herbal dari tanaman cecendet atau ciplukan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 13 Agu 2025, 15:12 WIB

Fenomena People Nearby: Sekadar Cari Teman atau Tren Selingkuh Digital Gaya Baru Anak Muda Bandung?

Cari teman baru lewat People Nearby? Hati-hati, interaksi yang awalnya cuma iseng ngobrol bisa berkembang menjadi selingkuh digital.
Seorang perempuan menggunakan fitur people nearby di ponselnya. (Sumber: pexels.com | Foto: cottonbro studio)
Ayo Biz 13 Agu 2025, 14:48 WIB

Kulit Sehat di Tengah Kota: Tren Perawatan Wajah yang Berkembang di Bandung

Di tengah ritme kehidupan kota Bandung yang semakin cepat, perawatan kulit wajah telah bertransformasi dari sekadar rutinitas menjadi kebutuhan utama.
Perawatan kulit di MS Glow Aesthetic Clinic Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 13 Agu 2025, 14:07 WIB

Jejak Sejarah Rentetan Ledakan Gudang Senjata Bojongkoneng Bandung

Bojongkoneng jadi saksi sejarah ledakan gudang amunisi berulang yang menimbulkan kepanikan dan korban jiwa di Bandung sejak 1950-an.
Gudang amunisi Jepang di Filipina dihancurkan pasukan AS saat invasi Pasifik pada Perang Dunia II. (Sumber: Flickr | Foto: John Tewell)
Ayo Biz 13 Agu 2025, 14:07 WIB

Biar Tetap Stylish di Kantor, Ini Pilihan Celana Kerja yang Wajib Dimiliki

Celana kerja biasanya dirancang untuk dipakai sehari-hari di kantor, jadi fokusnya pada kenyamanan, kemudahan perawatan, dan daya tahan. Banyak celana kerja yang menggunakan bahan campuran seperti pol
Ilustrasi foto celana kerja (Foto: Freepik)
Ayo Biz 13 Agu 2025, 11:39 WIB

Sentra Baso Tahu Babakan Irigasi Hadapi Tantangan yang Tak Disadari

Kawasan Babakan Irigasi, Kelurahan Babakan Tarogong, Kecamatan Bojongloa Kaler, telah menjadi salah satu sentra baso tahu di Kota Bandung. Penduduk di area tersebut banyak yang memproduksi dan menjaja
Ilustrasi Sentra Industri Baso Tahu Babakan Irigasi (Foto: Dok. Baso Tahu Yoga)
Ayo Biz 13 Agu 2025, 10:33 WIB

Beda dari yang Lain, Baso Tahu Yoga Sajikan Rasa yang Sulit Dilupakan

Perjalanan usaha Baso Tahu Yoga milik Yanti Suryanti menjadi bukti bahwa tekad dan kerja keras dapat berbuah manis. Usaha kuliner ini dirintis suaminya, Sunarjo, yang pada era 1990-an membantu kakakny
Baso Tahu Yoga varian telur. (Foto: Dok. Baso Tahu Yoga)
Ayo Netizen 13 Agu 2025, 09:23 WIB

Seporsi Mie Ayam Pondok Cina Depok

Mie ayam adalah salah satu kuliner yang amat digemari hampir oleh semua masyarakat Indonesia.
Seporsi Mie Ayam Pocin (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 13 Agu 2025, 06:02 WIB

Sejarah Pertempuran Rawayan 1946, Gugurnya 43 Pemuda saat Bandung Terbelah Dua

Perjuangan sengit terjadi di Jembatan Rawayan, Bandung 1946. Tercatat 43 pemuda gugur membela tanah air dalam kondisi kota terbagi dua.
Tentara pribumi dengan senjata senapan mesin karabin Madsen dari KNIL. (Sumber: Wikimedia)
Mayantara 12 Agu 2025, 20:38 WIB

Paylater dan Gaya Hidup Budaya Digital

Kehadiran paylater menambah lapisan ā€œkeajaibanā€ baru, kita bisa membeli hari ini tanpa uang di tangan, lalu membayarnya nanti.
Tanpa punya rupiah di dompet, kehadiran paylater menambah lapisan ā€œkeajaibanā€ baru, kita bisa membeli hari ini dan membayarnya nanti. (Sumber: Pexels/Defrino Maasy)
Ayo Netizen 12 Agu 2025, 18:11 WIB

Kecerdasan Buatan bagi Mahasiswa: Peluang atau Ancaman?

AI bukan hanya relevan tetapi menjadi peluang besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Bagi siswa dan mahasiswa, AI tidak hanya menjadi teknologi pelengkap, tetapi juga alat yang secara langsung mempengaruhi cara mereka belajar dan mengakses informasi. (Sumber: Unsplash/Markus Winkler)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 17:40 WIB

Kilau Konsistensi Perjalanan Bisnis Shandy Purnamasari Membangun MS Glow

Shandy Purnamasari, salah satu pendiri MS Glow, bukan hanya menjual perawatan kulit, ia membangun ekosistem yang merayakan kepercayaan diri dan transformasi.
Shandy Purnamasari, salah satu pendiri MS Glow, bukan hanya menjual perawatan kulit, ia membangun sebuah ekosistem yang merayakan kepercayaan diri dan transformasi. (Sumber: dok.pribadi)
Ayo Netizen 12 Agu 2025, 16:52 WIB

Kota Bandung Termacet tapi Tak Pernah 'Gedebur' Klakson

Kemacetan di Kota Bandung kian memuncak, tapi uniknya tak identik dengan bunyi bising klakson?
Kemacetan di Flyover Antapani. (Sumber: Ayobandung | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 15:50 WIB

Cerita Andi Membangun Bisnis dari Umpan Balik Pasar lewat Gojes

Andi tidak pernah membayangkan bahwa sebuah produk pembersih rumah tangga bisa menjadi pintu masuknya ke dunia bisnis yang penuh tantangan.
Andi tidak pernah membayangkan bahwa sebuah produk pembersih rumah tangga bisa menjadi pintu masuknya ke dunia bisnis yang penuh tantangan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 12 Agu 2025, 15:05 WIB

Sayap-sayap Impian Ario, dari Eksperimen Rasa ke Strategi Bisnis

Meat Me Sio, hasil dari perjalanan kreatif dan adaptif pengusaha muda mengubah kecintaan masyarakat terhadap chicken wings menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Meat Me Sio, hasil dari perjalanan kreatif dan adaptif pengusaha muda mengubah kecintaan masyarakat terhadap chicken wings menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)