Nama, Doa, dan Tanda

Ibn Ghifarie
Ditulis oleh Ibn Ghifarie diterbitkan Jumat 22 Agu 2025, 20:21 WIB
Viral nama anak hanya satu huruf C, Netizen: terus manggilnya gimana? (Sumber: TikTok | Foto: @_thisisgonec)

Viral nama anak hanya satu huruf C, Netizen: terus manggilnya gimana? (Sumber: TikTok | Foto: @_thisisgonec)

Sore yang cerah itu, saat senja mulai tenggelam di ufuk barat, tiba-tiba Aa Akil, anak kedua (10 tahun) bertanya,"Bah, emang boleh ya nama cuma satu huruf? Misalnya... C?"

Kumenoleh dan balik bertanya, “Kunaon, Aa naros kitu?”

Bocah kelas 5 ini menjawab sambil menunjukkan layar ponselnya, "Ini lagi viral di medsos, Bah. Ada orang yang namanya cuma satu huruf — C doang!"

Kutersenyum kecil, lalu berkata, "Pan nami téh sanes saukur panggilan, Aa, tapi doa, harapan, jeung identitas. Pasti aya caritana di balik éta nama. Sanajan ngan hiji huruf, bisa wae éta téh simbol penting keur nu masihan nami."

Sambil merapihkan rambut Aa, kumelanjutkan penjelasan, "Malihan mah, pernah aya nu namina Tuhan di Banyuwangi, atawa Saiton ti Palembang. Unik, jadi polemik, tapi nu pasti aya maksud sareung caritana masing-masing."

Aa mengangguk, matanya berbinar-binar, terus melontarkan pernyataan "Wah, unik dan asyik, Bah. Ternyata di balik tiap nama, pasti ada cerita dan maknanya. Terus gimana manggilnya ya"

Identitas KTP, SIM Tuhan dari Banyuwangi (Sumber: YouTube.com | Foto: Tangkap Layar)
Identitas KTP, SIM Tuhan dari Banyuwangi (Sumber: YouTube.com | Foto: Tangkap Layar)

Hikayat Nama Unik

Apapun motif dan alasan orang tua dalam memberikan nama-nama unik yang menuai polemik (Tuhan dari Banyuwangi, Nabi dari Pamekasan dan Mataram, Malaikat dari Nganjuk, Saiton dari Palembang, Arwah dari Lahat, Selamet Dunia Akhirat dari Purbalingga, Satria Baja Hitam dari Lampung Selatan, Minal Aidin Wal Faizin dari Tangerang) itu yang mengetahui makna dibalik namanya adalah kedua orang tuanya (ulama, tokoh masyarakat).

Pasalnya, setiap nama-nama itu erat kaitannya dengan doa, harapan, sifat, karakter, tanda dan identitas seseorang.

Menurut P Juliatmoko Soeprayitno, kemunculan nama Tuhan, dan nama-nama unik lain, barangkali merupakan cermin bagi bangsa ini. Mungkin kita sudah mempertuhankan uang, pangkat dan jabatan. Ini menunjukkan kita sudah terlalu jauh dari sifat-sifat ketuhanan yang mengajarkan saling menyayangi, saling mengasihi, dan saling melindungi.

Terlepas dari kontroversi itu, yang terpenting adalah pengakuan bahwa Allah jelas berbeda dengan makhluk-Nya (mukhalafatuhu lilhawadits), sehingga keimanan tetap terjaga. (Koran Sindo, 30/8/2015).

Ilustrasi berdoa. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ilustrasi berdoa. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Harapan Orang Tua

Nama adalah sebuah pemberian yang berharga dari orang tua terhadap anaknya dan menjadi identitas bagi seseorang. Namun untuk menentukan sebuah nama kita perlu mempertimbangkan arti tentang nama itu sendiri, karena nama bukan hanya sebatas kata, tetapi nama merupakan sebuah identitas dan doa yang diberikan kepada orang yang dinamainya.

Ketika orang tua hendak memberikan dan menetapkan sebuah nama pada anak yang baru lahir, maka pada hakikatnya orang tua itu sedang mendoakan bayinya itu agar semua kehidupan di masa depannya sesuai dengan keinginan orang tuanya. Supaya akhlak, sifat, rezeki, jodoh dan sebagainya sesuai dengan harapan orang tuanya, maka menjadi hal yang logis jika banyak para ulama yang mengatakan nama adalah sebuah doa.

Sebagian ulama mengemukakan doa adalah bentuk tafaul, sehingga dengan adanya nama yang bagus (indah, baik) diharapkan bisa mendorong kita untuk menjadi pribadi yang bagus, mulia.

Penentuan sebuah nama yang bagus dan indah pada dasarnya merupakan sikap husnudzon kita kepada Allah melalui nama tersebut. Nama seperti Abdul Rohim ini perlu kita cermati untuk dijadikan modal peningkatan kualitas keimanan kita.

Ini sesuai dengan ungkapan, Syaikh Ibnu Athaillah As-Sadandari "Apabila engkau belum sanggup berbaik sangka kepada Allah lantaran kesempurnaan sifat-sifat-Nya, maka berbaik sangkalah karena pertemanan-Nya bersamamu. Bukankah Dia selalu memberimu sesuatu yang baik-baik? dan bukankah Dia senantiasa memberimu segala kenikmatan?

Memahami arti dari sebuah nama menjadi hal yang perlu dilakukan, khususnya bagi orang tua yang hendak menamai buah hatinya. Menentukan nama bayi bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, dalam menentukan nama untuk sang buah hati harus dengan penuh pertimbangan. Kenapa? Karena nama adalah sebuah identitas sekaligus doa. (Tarya Nurul Mustafa,2014:172-173)

Nama menjadi identitas, ciri, tanda bagi setiap individu itu. Dengan nama, ia bisa mengenal dirinya sendiri sekaligus dengan mudah dikenal oleh orang lain. Nama adalah panggilan kepada satu individu dengan individu lain. Nama adalah untaian doa yang diharapkan terjadi kepadanya kelak.

Nama juga menghindarkan seseorang menjadi tidak dikenal (majhul). Dengan demikian, memberikan nam yang baik kepada buah hati menjadi satu hal yang sangat penting. (Akhmad Muhaimin Azzet [editor],2015:10)

Ihwal nama Tuhan yang tertera di KTP dengan bernomor induk (NIK) 3510243006730004 yang lahir di Banyuwangi, 30 Juni 1973. Pria yang akrab dipanggil Toha, bahasa Osing ini menjelaskan tidak tau jelas alasan kedua orang tuanya, Jumhar dan Dawijah dalam memberikan nama Tuhan yang jelas setelah mendapatkan masukkan dari seorang pemuka agama (haji) di daerahnya dipakailah nama Tuhan.

Saran dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Abdusshomad Buchori dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, KH Moch Yamin perlu dijalankan dan mendapatkan dukungan penuh dari aparatur pemerintah untuk penggantian nama demi kepentingan bersama dan khawatir menjurus kepada perilaku menduakan Allah (musyrik).

Pasalnya, bila tetap memakai nama Tuhan tanpa menambahkan nama di depan (belakang)nya, seperti Abdu Tuhan yang berarti Hamba Tuhan.

Islam menganjurkan untuk memberi nama yang baik bagi setiap bayi yang lahir di muka bumi ini. Sebab nama adalah doa.

Maka, jika ada nama-nama yang tidak baik, bahkan cenderung buruk dan diharamkan, sebaiknya diganti dengan yang lebih baik. (Sumber: X (Twitter) | Foto: @nahdlatululama)
Islam menganjurkan untuk memberi nama yang baik bagi setiap bayi yang lahir di muka bumi ini. Sebab nama adalah doa. Maka, jika ada nama-nama yang tidak baik, bahkan cenderung buruk dan diharamkan, sebaiknya diganti dengan yang lebih baik. (Sumber: X (Twitter) | Foto: @nahdlatululama)

Identitas Muslim

Bagi Danesi dan Perron nama erat kaitannya dengan identitas dan memiliki sifat indeksikal, simbolis dan kadang-kadang ikonis. Nama indeksikal ini digunakan untuk mengidentifikasi individu yang berbeda dari individu lain.

Dari aspek simbolis nama mengidentifikasikan asal muasal, jenis kelamin, kepercayaan, status sosial, dan identitas lain dari suatu individu. Sebagai produk kekuatan historis, nama acapkali bertalian dengan sistem konvensi sebuah masyarakat. Nama kadang-kadang bersifat ikonis, yang memiliki kesamaan aspek dengan individu yang diacu.

Hasil penelitian Nurhayati di Desa Gotputuk Kecamatan Ngawen, Blora, Jawa Tengah menunjukkan pola pemberian nama untuk anak berubah dari yang bersifat lokal ke global dan terjadi negoisasi identitas dalam pemberian nama ini.

Nama adalah media untuk menegosiasikan berbagai identitas yang ada dalam masyarakat baik yang menonjolkan identitas maupun yang menyembunyikan identitas tertentu melalui nama diri. Nama itu sarana yang ampuh untuk menaikkan status sosial seseorang. Oleh karena itu, dari nama pula kita dapat mengetahui cara pandang masyarakat dan sikap warganya dalam menghadapi dunia di sekitarnya.

Melalui analisis tentang nama inilah kita dapat mengetahui bahwa masyarakat desa Gotputuk yang pada tahun pada tahun 2000an masih berusia produktif, yaitu yang anak-anaknya lahir pada era itu, memiliki cara pandang yang bersifat global. Mereka sadar bahwa ke depan anak-anak mereka adalah bagian dari masyarakat dunia. Oleh karena itu, anak-anak ini harus dipersiapkan sedini mungkin, dinaikkan status sosialnya melalui pemberian nama yang bercorak global.

Pemkot Bandung kolaborasi dengan Kejaksaan Negeri Kota Bandung menyerahkan 52.010 Kartu Identitas Anak (KIA) (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Pemkot Bandung kolaborasi dengan Kejaksaan Negeri Kota Bandung menyerahkan 52.010 Kartu Identitas Anak (KIA) (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Muslim Yanuar Putra)

Namun, di sisi lain, sebagai bagian dari masyarakat Jawa, cara pandang mereka terhadap hakekat manusia masih sama dengan masyarakat Jawa pada umumnya. Dua identitas itulah yang berusaha dinegosiasikan oleh masyarakat desa Gotputuk. (Jurnal Humanika FIB Undip Volume 17 Th X Januari-Juni 2013:21-39)

Dalam konteks Jawa Barat penamaan itu sebagai identitas muslim. Ini diyakini oleh Siti Maemunah, lulusan CRCS UGM menyimpulkan hasil penelitiannya di komunitas muslim Salman ITB, fenomena penamaan anak ini sangat berkaitan dengan isu identitas yang erat kaitannya dengan konsep Islam kaffah, sehingga pola penamaan anak pada komunitas ini menjadi unik.

Dari hasil penelitian terhadap sepuluh keluarga Muslim Sunda yang aktif di Salman yang dilakukan pada bulan Desember 2011-maret 2012 dapat ditemukan beberapa pola penamaan anak; pola nama anak yang kental dengan aspek Arab (Arabisasi), pola nama campuran dari nama Arab, nama Barat, nama Asia dan nama lokal (nama Sunda).

Namun secara garis besar penamaan anak di komunitas ini, kental dengan nuansa Arab. Ini terbukti dari fenomena penamaan anak yang walau pun menggunakan nama dari bahasa lain nama dari bahasa Arab akan dimasukkan dalam nama anak mereka.

Fenomena ini menunjukkan pemahaman akan konsep Islam kaffah dalam kelompok revivalis di Indonesia tidak bersifat monolitik. Identitas yang ingin dibangun dari penamaan ini adalah identitas sebagai Muslim yang kaffah. Ini tercermin dari pilihan orang tua untuk meninggalkan ritual tradisional dalam penamaan anak, bagi komunitas Salman ini upaya mengimplementasi konsep amar ma’ruf nahi munkar.

Meskipun, ciri unik pada penamaan anak di komunitas Salman, tidak bisa terlihat secara literal, tapi dari sisi makna dan tujuan yang dimiliki orang tua saat memberi nama pada anak mereka. (Abstrak Tesis S2, Siti Maemunah, Agama dan Lintas Budaya/CRCS UGM, tahun 2012).

Dengan demikian, setiap pemberian nama itu erat kaitannya dengan doa, harapan, sifat, karakter, tanda dan identitas seseorang yang diinginkan oleh orang tua (ulama, tokoh masyarakat).

Rasul mengingatkan kepada umatnya untuk memberikan nama terbaik, indah dan memiliki makna. “Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Nabi Saw menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu).” (HR. Ath-Thusi).

Mudah-mudahan dengan memberikan nama terbaik, tidak menuai polemik dan kita termasuk kedalam orang tua yang berusaha mendidik anak yang sesuai dengan anjuran Rasulullah. "Sesungguhnya kalian nanti pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian" (HR. Abu Daud). Semoga. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Ibn Ghifarie
Tentang Ibn Ghifarie
Pegiat kajian agama dan media di Institute for Religion and Future Analysis (IRFANI) Bandung.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Agu 2025, 20:21 WIB

Nama, Doa, dan Tanda

"Sesungguhnya kalian nanti pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian" (HR. Abu Daud).
Viral nama anak hanya satu huruf C, Netizen: terus manggilnya gimana? (Sumber: TikTok | Foto: @_thisisgonec)
Ayo Jelajah 22 Agu 2025, 18:17 WIB

Sejarah Kuda Renggong Sumedang, Tradisi Pesta Khitanan Simbol Gembira Rakyat Priangan

Dari khitanan desa hingga festival, Kuda Renggong Sumedang tetap jadi ikon budaya yang memikat penonton dengan kuda penari.
Tradisi Kuda Renggong Sumedang. (Sumber: Skripsi Nurmala Mariam)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 18:05 WIB

Jamu Naik Kelas: Minuman Herbal Nusantara yang Menjawab Tantangan Cuaca dan Budaya

Jamu, simbol kearifan lokal yang menyatu dengan budaya dan gaya hidup masyarakat Jawa, kini hadir dengan wajah baru yang lebih segar dan modern.
Jamu, simbol kearifan lokal yang menyatu dengan budaya dan gaya hidup masyarakat Jawa, kini merambah ke berbagai daerah dengan wajah baru yang lebih segar dan modern. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 17:04 WIB

Etika Profesi dan Perlindungan Rahasia Klien

Pentingnya etika profesi advokat dalam menjaga kerahasiaan klien sebagai fondasi kepercayaan, integritas, dan keadilan dalam proses peradilan.
Pentingnya etika profesi advokat dalam menjaga kerahasiaan klien sebagai fondasi kepercayaan, integritas, dan keadilan dalam proses peradilan. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 16:40 WIB

Warung Nasi SPG dan Jejak Para SPG di Sepiring Ayam Serundeng

Yang paling menarik dari Warung Nasi SPG bukan cuma makanannya, nama “SPG” yang melekat pada warung ini pun punya cerita yang unik.
Warung Nasi SPG, sebuah warung kaki lima yang sudah jadi legenda di kalangan pekerja dan mahasiswa sejak awal 2000-an. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 16:18 WIB

Chip dalam Tengkorak, Jiwa dalam Kode: Pada Batasan Neuralink

Inilah janji Neuralink, sebuah terobosan yang mengaburkan batas antara biologi dan teknologi, antara manusia dan mesin.
Inilah janji Neuralink, sebuah terobosan yang mengaburkan batas antara biologi dan teknologi, antara manusia dan mesin. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 15:02 WIB

Payment ID Bisakah Jadi Pintu ke Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia?

Payment ID tidak hanya menyangkut inovasi teknologi, tetapi juga menyentuh aspek strategis dalam mewujudkan ekonomi digital.
Payment ID Sebagai Kunci Masa Depan Ekonomi Digital Foto: (Ilustrasi oleh AI)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 14:41 WIB

Bisnis Bukan Sekadar Jualan: Visi Christine Membangun Makna dan Dampak Lewat Sherpa Indo Project

Christine Wink Surya, pendiri Sherpa Indo Project, menegaskan bahwa memahami target pasar adalah fondasi utama sebelum produk diluncurkan.
Christine Wink Surya, pendiri Sherpa Indo Project. (Sumber: instagram.com/christine_sherpa)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 13:30 WIB

Kritik Sosial dalam Doa Orang Sunda

Doa orang Sunda hadir sederhana di keseharian, jadi pengikat relasi dan tanda solidaritas rakyat.
Doa orang Sunda hadir sederhana di keseharian, jadi pengikat relasi dan tanda solidaritas rakyat. (Sumber: Pexels/Andreas Suwardy)
Ayo Jelajah 22 Agu 2025, 11:27 WIB

Senjakala Sepeda Boseh Bandung: Ramai Saat Weekend, Sepi Saat Weekday

Program sewa sepeda Boseh Bandung hadir sejak 2017, tapi kini lebih ramai dipakai saat akhir pekan ketimbang hari biasa.
Bike on the Street Everybody Happy alias Sepeda Boseh Bandung di salah satu shelter. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 11:01 WIB

Dari Sisa Spon Jadi Produk Estetik, Rumah Sandal Geulis Tembus Pasar Global

Bermula dari eksperimen membuat sandal untuk kebutuhan anak di sekolah, Rumah Sandal Geulis (RSG) kini menjelma menjadi merek lokal yang dikenal hingga ke mancanegara. Usaha yang digagas oleh Enneu
Produk Rumah Sandal Geulis. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 09:54 WIB

Pastel Mini Abon Dapoer_Ummy Jadi Favorit Hingga ke Luar Negeri

Usaha kecil menengah (UKM) kuliner asal Cimahi, Dapoer_ummy, berhasil menunjukkan eksistensinya dari waktu ke waku. Rumah produksi kuliner milik Noviawati ini memiliki produk andalan pastel abon
Produk Dapoer_ummy. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 08:48 WIB

Jauh-jauh ke Bandung Buat Beli Cilok?

Cilok sudah lama menjadi ikon jajanan kaki lima di Bandung. Bentuknya bulat, teksturnya kenyal, dan selalu hadir dengan bumbu kacang gurih yang membuat siapa pun sulit menolak.
Ilustrasi Foto Cilok. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 07:50 WIB

Menikmati Bubur DPR, Rasanya seperti Menghirup Aroma Kebebasan Wakil Rakyat

Toko Bubur DPR menjadi salah satu spot kuliner di Tengah Kota yang bisa dikunjungi pagi-siang dan sore-malam.
Toko Bubur DPR (Di Bawah Pohon Rindang) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 20:18 WIB

Cara Kerja Rezim Algoritma

Opini ini meninjau kembali kebijakan yang putuskan atas pemblokiran rekening bank oleh pemerintah.
Opini ini meninjau kembali kebijakan yang putuskan atas pemblokiran rekening bank oleh pemerintah. (Sumber: Pexels/Defrino Maasy)
Ayo Biz 21 Agu 2025, 18:26 WIB

Demam K-Beauty di Bandung, Klinik Kecantikan Berlomba Hadirkan Perawatan ala Korea

Tren K-beauty berkembang pesat, mendorong lahirnya berbagai klinik kecantikan yang mengusung filosofi dan teknologi Korea sebagai daya tarik utama.
Standar kecantikan Korea Selatan telah menjadi acuan global dalam beberapa tahun terakhir. Kulit wajah sehat, lembap, dan glowing bukan lagi sekadar impian para penggemar K-beauty. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 17:16 WIB

Investor Rugi, Negara Untung? Menakar Keadilan Pajak Kripto

Menelaah efek kenaikan PPh final pada pasar kripto dan dampaknya untuk investor.
Investor yang merugi tetap dikenakan pajak (Sumber: Ilustrasi oleh AI)
Ayo Biz 21 Agu 2025, 16:38 WIB

Di Kota yang Tak Pernah Kehabisan Gaya, Adi Wardana Menyulap Sneaker Jadi Identitas

Kota Bandung bukan hanya rumah bagi musisi, seniman, dan desainer, tapi juga menjadi ekosistem subur bagi budaya sneaker yang terus tumbuh.
Adi Wardana, seorang disk jockey asal Kota Bandung yang menjadikan sneaker sebagai bagian dari identitas dan narasi hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 21 Agu 2025, 16:07 WIB

Jejak Sejarah Freemason di Bandung, Loji Sint Jan yang Dilarang Soekarno

Jalan Wastukencana dulu bernama Logeweg karena Loji Sint Jan. Kini, jejak sejarah Freemason di Bandung tertutup Masjid Al Ukhuwah.
Loji Sint Jan yang menyimpan sejarah jejak Freemason di Bandung (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 16:00 WIB

Membaca Makna Kemerdekaan Indonesia Timur dari Buku Karya Dian Purnomo

Sejatinya kemerdekaan juga seharusnya menjadi hak bagi mereka yang tinggal di timur Indonesia.
Buku Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)