Warung Nasi SPG dan Jejak Para SPG di Sepiring Ayam Serundeng

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 22 Agu 2025, 16:40 WIB
Warung Nasi SPG, sebuah warung kaki lima yang sudah jadi legenda di kalangan pekerja dan mahasiswa sejak awal 2000-an. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)

Warung Nasi SPG, sebuah warung kaki lima yang sudah jadi legenda di kalangan pekerja dan mahasiswa sejak awal 2000-an. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung selalu punya cara unik untuk menyajikan kuliner yang bukan cuma soal rasa, tapi juga soal cerita. Salah satu contohnya adalah Warung Nasi SPG, sebuah warung kaki lima yang sudah jadi legenda di kalangan pekerja dan mahasiswa sejak awal 2000-an. Bukan hanya karena porsinya yang bikin kenyang, tapi juga karena nama dan sejarahnya yang tak biasa.

Warung ini berdiri di Jalan Balonggede, sebuah kawasan yang akrab dengan lalu-lalang warga lokal. Di antara deretan bangunan tua dan toko-toko kecil, Warung Nasi SPG menyajikan menu ayam yang sederhana tapi menggugah selera. Ayam goreng serundeng, ayam bakar, ayam kecap manis, dan sambal cabai hijau jadi andalan yang tak pernah gagal menarik pelanggan.

Hal yang membuat warung ini berbeda adalah porsinya. Sepiring nasi putih hangat, ayam goreng yang renyah, serundeng gurih, dan sambal hijau yang pedasnya pas, semua itu bisa dinikmati dengan harga Rp20.000 saja.

Ditambah lagi, pelanggan bebas mengambil nasi dan lalapan sepuasnya. Bagi banyak orang, ini bukan cuma makan siang, tapi ritual harian yang memberi tenaga dan semangat.

Sepiring nasi putih, ayam goreng yang renyah, serundeng gurih, dan sambal hijau yang pedas dari Warung Nasi SPG. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)
Sepiring nasi putih, ayam goreng yang renyah, serundeng gurih, dan sambal hijau yang pedas dari Warung Nasi SPG. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)

Tapi yang paling menarik dari Warung Nasi SPG bukan cuma makanannya. Nama “SPG” yang melekat pada warung ini punya cerita yang unik. Bukan singkatan dari strategi pemasaran, melainkan berasal dari pelanggan awalnya, para Sales Promotion Girl dari swalayan Yogya Kepatihan.

“Dulu saat masih merintis, pengunjung rata-rata berasal dari para SPG toserba yang berada di sekitar Jalan Balonggede sampai Jalan Asia Afrika,” cerita Isni, salah satu pegawai lama Warung Nasi SPG, saat ditemui Ayobandung.

Menurut Isni, para SPG itu datang setiap hari untuk makan siang. Mereka butuh makanan yang murah, cepat, dan mengenyangkan. Warung ini menjawab kebutuhan itu dengan sempurna.

“Makanya waktu itu pemilik berinisiatif menamai warung nasi ini menjadi Warung Nasi SPG. Tambah harganya juga tetap murah dari dulu karena yang makan di sini para pekerja sekitar,” ujarnya.

Menu ayam bakar dan sambal hijau andalan dari Warung Nasi SPG. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)
Menu ayam bakar dan sambal hijau andalan dari Warung Nasi SPG. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)

Seiring waktu, pelanggan warung ini makin beragam. Mahasiswa, pekerja kantoran, bahkan komunitas kreatif Bandung mulai menjadikan Warung Nasi SPG sebagai tempat makan favorit. Bukan cuma karena harganya, tapi karena suasananya yang akrab dan tidak dibuat-buat.

Menu pun ikut berkembang. Selain ayam goreng serundeng, kini tersedia ayam bakar dengan bumbu manis gurih, kulit ayam crispy yang renyah, ati ampela yang lembut, dan berbagai lauk serta sayur-mayur tambahan. Semua disajikan dengan gaya rumahan yang membuat pelanggan merasa seperti makan di dapur sendiri.

Cabang pertamanya di Jln. Balong Gede No.57, Kecamatan Regol, masih jadi magnet utama. Meski kini sudah punya banyak cabang, suasana khas warung ini tetap dipertahankan. Meja kayu sederhana, aroma masakan yang menggoda, dan senyum ramah para pegawai jadi bagian dari pengalaman makan yang tak tergantikan.

Warung Nasi SPG juga punya daya tarik lain yakni konsistensi. Di tengah tren kuliner yang terus berubah, warung ini tetap setia pada resep dan cara penyajian yang sama sejak awal. Tak heran jika banyak pelanggan lama yang masih rutin datang, bahkan membawa anak-anak mereka untuk merasakan nostalgia.

Warung Nasi SPG, sebuah warung kaki lima yang sudah jadi legenda di kalangan pekerja dan mahasiswa sejak awal 2000-an. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)
Warung Nasi SPG, sebuah warung kaki lima yang sudah jadi legenda di kalangan pekerja dan mahasiswa sejak awal 2000-an. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)

Bagi sebagian orang, Warung Nasi SPG bukan cuma tempat makan, tapi juga tempat bertemu, berbagi cerita, dan melepas lelah. Di sini, sepiring nasi bisa jadi penghubung antara generasi, antara pekerja dan pelajar, antara masa lalu dan masa kini.

“Yang bikin pelanggan tetap datang itu bukan cuma makanannya, tapi mungkin juga suasana dan rasanya,” tutup Isni.

Informasi Warung Nasi SPG

Alamat di Jalan Balong Gede No.57, Kec. Regol, Kota Bandung

Alternatif kuliner dan produk UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/9fAu2M5A7l
  2. https://s.shopee.co.id/7KmzG6VBD7
  3. https://s.shopee.co.id/Vwf7cKJuB

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 07 Okt 2025, 08:20 WIB

Simbol Perlawanan, Kebebasan, serta Kritik Sosial dari Buku Perempuan di Titik NOL

Perempuan di Titik Nol adalah karya Nawal El-Sadawi seorang dokter dari negara Mesir.
Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El-Sadawi | 176 Halaman (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 20:33 WIB

Bandros Bandung, Wisata Kota yang Menghidupkan Cerita dan Ekonomi Lokal

Bandros bukan hanya kendaraan, tapi juga simbol kreativitas dan keramahan Bandung sebagai kota wisata.
Bandros, bus wisata keliling kota yang sejak pertama kali hadir, selalu membawa cerita dan keceriaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 19:18 WIB

Bandung, Futsal, dan Masa Depan Sport Tourism Nasional

Di tengah geliat komunitas dan kampus, futsal bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjelma jadi gerakan sosial dan peluang ekonomi baru.
Di tengah geliat komunitas dan kampus, futsal bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjelma jadi gerakan sosial dan peluang ekonomi baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 18:36 WIB

Pasar Properti Bandung 2025: Celah Investasi di Tengah Lonjakan Permintaan

Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, dan migrasi urban menjadikan Bandung sebagai magnet baru bagi bisnis hunian.
Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, dan migrasi urban dari kota-kota sekitar menjadikan Bandung sebagai magnet baru bagi bisnis hunian. (Sumber: dok. Summarecon)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 18:18 WIB

Partisipasi Publik yang Hilang dalam Proses Kebijakan

Partisipasi publik adalah ruh demokrasi.
Pekerja Pariwisata Unjukrasa di Gedung Sate Tuntut Cabut Larangan Study Tour. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 17:02 WIB

10 Netizen Terpilih September 2025: Karya Berkualitas tentang Bandung

Hari ini Ayobandung.id merilis daftar 10 penulis terpilih yang memberikan kontribusi luar biasa di kanal AYO NETIZEN selama September 2025.
AYO NETIZEN merupakan kanal yang menampung tulisan para pembaca Ayobandung.id. (Sumber: Lisa from Pexels)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 15:42 WIB

12 Agama yang Membentuk Hidup Kita

Agama membantu kita untuk berpikir ulang tentang eksistensi.
Menerima Kitab Yang Empat Konghucu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Salah Seorang Kawan Penulis)
Ayo Jelajah 06 Okt 2025, 14:18 WIB

Sejarah Julukan Bandung Parijs van Java, dari Sindiran Jadi Kebanggaan

Iklan seorang pedagang Belanda tahun 1920 melahirkan julukan “Parijs van Java”. Kini, Bandung dikenal sebagai kota fesyen dan kreatif.
Persimpangan Jalan Braga dan Jalan Naripan tahun 1910-an. (Sumber: kitlv)
Ayo Jelajah 06 Okt 2025, 13:15 WIB

Hikayat Urban Legend Rumah Gurita Bandung, Geger Disebut Tempat Pemujaan Setan?

Urban legend Rumah Gurita bukan hanya cerita horor, tapi cermin budaya urban Bandung yang kaya imajinasi dan sejarah arsitektur kreatif.
Potret Rumah Gurita di kawasan Sukajadi, Kota Bandung.
Beranda 06 Okt 2025, 10:50 WIB

Jejak Panjang Harry Suliztiarto Merintis Panjat Tebing Indonesia

Sebagai seorang perupa, ia terbiasa menciptakan sesuatu dari keterbatasan. Maka ketika belum ada peralatan panjat di Indonesia, Harry membuat semuanya sendiri.
Harry Suliztiarto orang yang pertama kali memperkenalkan olah raga panjat
tebing ke Indonesia. (Sumber: IG sultan_tanah_tinggi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 10:12 WIB

Pangsi, Iket, dan Ki Sunda

Inilah salah satu cara kita untuk ngamumule budaya Sunda. Jika bukan kita yang melakukannya, lalu siapa lagi?
Pesilat dari Paguron Gajah Putih Baleendah menampilkan gerakan pencak silat pada gelaran Bandung Lautan Pangsi, Selasa 11 Juli 2023. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 07:51 WIB

Pelukan Metodologi Pembelajaran yang tidak Bersentuhan dengan Realitas

Fakta pendidikan di Indonesia, salah satunya metodologi pembelajaran yang tidak dekat dengan realitas.
Buku Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Eko Prasetyo Milik Perpustakaan Salman ITB (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 20:20 WIB

Suara Pembebasan dan Agama-Agama yang Jarang Diceritakan

Di balik agama-agama mapan, banyak tradisi yang lahir dari keresahan sosial dan keberanian menantang ketidakadilan.
Toko Bernama "Religion" (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 15:01 WIB

Jain dan Sunda di Restoran 'Hijau' Bandung

Di Kota Bandung, ada restoran bernama Kehidupan Tidak Pernah Berakhir yang unik.
Salah Satu Sudut di Restoran "Kehidupan Tidak Pernah Berakhir" di Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 13:26 WIB

Mitigasi Gempa Bumi bila Patahan Baribis Bergoyang

Memahami pentingnya mitigasi dalam segala hal, bukan sekedar apel kesiagaan.
Singkapan patahan di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 12:00 WIB

HAM Omong Kosong di Kota Kreatif: Kasus Bandung Zoo dan Hak Masyarakat atas Ruang Publik

Bandung Zoo bukan hanya tempat rekreasi murah meriah. Ia adalah ruang edukasi lingkungan bagi sekolah, mahasiswa, dan keluarga.
Suasana Kebun Seni saat ini yang satu amparan dengan Kebun Binatang (Foto: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 11:10 WIB

Shinto, Sunda, dan Saikeirei: Sejarah Agama dan Kekuasaan

Saikeirei selama pendudukan Rezim Militer Jepang menyingkap benturan antara iman, kekuasaan, dan identitas lokal.
Sketsa Saikeirei (Sumber: Gambar Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 10:03 WIB

Berkelana sembari Membangun Rumah Belajar bersama Bookstagram Alwi

Perjalanan seorang pegiat literasi bernama Alwi Johan Yogatama.
Perjalanan Alwijo Nebeng ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar (Sumber: Instagram | alwijo)
Ayo Jelajah 05 Okt 2025, 08:05 WIB

Sejarah Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Wariskan Beban Gunungan Utang ke China

Jepang bawa Shinkansen, Tiongkok bawa pinjaman. Sejarah proyek kereta cepat Jakarta–Bandung sarat persaingan dan beban utang.
Proses pembangunan jalur Kereta Cepat Whoosh yang juga berdampak terhadap sejumlah lahan warga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 04 Okt 2025, 17:34 WIB

Bisnis Sport Tourism di Bandung Makin Bergairah Berkat Tren Padel

Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor.
Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor. (Sumber: The Grand Central Court)