Di Antara Ombak Buatan dan Tawa Keluarga di Bandung Barat

Adifa Arsyad
Ditulis oleh Adifa Arsyad diterbitkan Minggu 07 Des 2025, 19:46 WIB
Area masuk Wahoo Waterworld yang menampilkan ikon roda kemudi besar di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Senin (10/11/2025). (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Adifa Arsyad)

Area masuk Wahoo Waterworld yang menampilkan ikon roda kemudi besar di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Senin (10/11/2025). (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Adifa Arsyad)

Matahari sore menembus sela awan di langit Kota Baru Parahyangan, Padalarang. Udara sejuk khas Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, berpadu dengan riuh tawa pengunjung yang berlarian menuju kolam ombak. Dari kejauhan, gemuruh air dan teriakan bahagia anak-anak berpadu menjadi melodi rekreasi yang hangat. Wahana air ini tampak menjadi oasis bagi mereka yang ingin melupakan penat kota dan menemukan kembali semangat tawa di tengah percikan air.

Sejak resmi dibuka untuk umum pada 31 Maret 2023, taman rekreasi air ini hadir dengan konsep modern yang menggabungkan hiburan berkelas internasional dan kenyamanan keluarga. Menurut Regina Dewanti, Marketing Komunikasi Pemasaran Dan Eksekutif acara taman air tersebut, keunikan tempat ini terletak pada perpaduan antara skala besar dan pengalaman personal yang ditawarkan kepada pengunjung.

“Untuk konsep utama, kami menggabungkan wahana air berkelas internasional dengan fasilitas rekreasi modern. Beberapa seluncuran kami dipasok dari perusahaan Kanada, seperti Whitewater West, yang dikenal sebagai produsen wahana terbaik di dunia,” ujar Regina saat ditemui di area lakeside taman air itu pada Senin (10/11/2025).

Dengan luas sekitar 10 hektare, taman air ini menghadirkan berbagai wahana yang memacu adrenalin sekaligus ruang santai yang menenangkan. Dua atraksi utamanya adalah Abyss, seluncuran ungu berbentuk corong raksasa yang menantang keberanian pengunjung, dan Rocket Blast, water coaster tercepat di Asia Tenggara yang hanya membutuhkan 20 detik untuk mencapai dasar lintasan. Di sisi lain, pengunjung juga bisa menikmati Lazy River dan Warm Pool untuk bersantai di antara pepohonan rindang yang membuat udara di kawasan ini terasa segar.

Tak hanya mengandalkan fasilitas fisik, taman air ini juga aktif membangun citra digital melalui media sosial. Akun Instagram mereka kini memiliki lebih dari 161 ribu pengikut, sementara TikTok mencapai 93 ribu pengikut dengan salah satu video yang menembus 15 juta penayangan. Promosi juga diperkuat lewat platform tiket daring seperti Traveloka dan Tiket.com agar pengunjung dapat mempersiapkan kunjungan tanpa antre panjang.

Namun, di balik gemerlap wahana dan angka besar di dunia maya, ada pengalaman sederhana yang justru meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung. Salah satunya datang dari Prawira Hadi, wisatawan asal Lembang yang datang bersama rekan kerjanya untuk acara perpisahan magang.

Menurut Wira, akses menuju lokasi juga cukup mudah, terutama bagi pengunjung dari Bandung. Namun, berbeda halnya bagi mereka yang datang dari arah Cianjur. Jalan di jalur tersebut, menuju kawasan Kota Baru Parahyangan, relatif sempit dan sering mengalami kepadatan kendaraan.

“Kalau lewat Padalarang sih jalannya sudah bagus dan lancar banget, tinggal keluar tol langsung masuk ke kawasan Kota Baru Parahyangan. Tapi teman saya yang lewat Cimahi katanya masih ada beberapa bagian jalan yang rusak dan agak sempit, jadi perlu hati-hati juga,” ujar Prawira Hadi, wisatawan asal Lembang yang datang bersama rekan-rekannya.

Meski begitu, pengalaman bermain air di taman ini menurutnya sangat memuaskan. Ia mengaku terkesan dengan kombinasi wahana ekstrem dan suasana nyaman yang cocok untuk relaksasi. Selain sensasi adrenalin, taman air ini juga berusaha menumbuhkan kesadaran menjaga kebersihan dan ketertiban antarpengunjung.

“Kami ingin setiap orang bisa bersenang-senang tanpa lupa tanggung jawabnya,” kata Regina menutup percakapan.

Menjelang sore, ketika matahari mulai condong ke barat dan air di kolam berkilau keemasan, taman air ini seakan menyimpan pesan sederhana bahwa rekreasi bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang menemukan kembali kebersamaan dan keseimbangan diri. Di antara ombak buatan dan tawa keluarga, taman ini menjadi bukti bahwa kehangatan dan kebahagiaan bisa tumbuh bahkan dari setetes air. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Adifa Arsyad
Tentang Adifa Arsyad
Mahasiswa Digital PR Telkom 2024
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:44 WIB

Banjir Cibaduyut Bandung: Kegagalan Pemkot Bandung dalam Pengelolaan Drainase

Kritik dan opini kepada Wali Kota Bandung mengenai banjir Cibaduyut Bandung.
Genangan air menghambat arus lalu lintas di Jalan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Novrandi Aqilah | Foto: Novrandi Aqilah)
Ayo Biz 08 Des 2025, 15:30 WIB

Gulapadi Menjaga Tradisi Kuliner Jawa Barat di Tengah Modernisasi

Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan.
Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:09 WIB

Antara Branding dan Kenyataan: Pemerataan Fasilitas Publik masih Jauh

Bandung dikenal sebagai kota inklusif, namun ketimpangan akses masih terlihat. Pemerataan fasilitas menjadi kunci agar setiap warga merasa setara.
Salah satu keadaan guiding block yang terputus, rusak bahkan tertutup pohon di trotoar Jl. Gudang Utara, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung (3/12/25) (Foto: Fasha Nadira Syakir)
Ayo Jelajah 08 Des 2025, 14:21 WIB

Sejarah Cicalengka, Gudang Kopi Kompeni dengan Sejuta Cerita di Ujung Timur Bandung

Sejarah Cicalengka sejak era VOC, kejayaan Preangerstelsel, pembangunan stasiun, hingga jejak tokoh besar yang tumbuh di wilayah timur Bandung ini.
Suasana jalan Cicalengka menuju Nagreg tahun 1880-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 13:46 WIB

Taman Menjadi Kolam Retensi, Dampak Baik dan Buruk untuk Warga di Bandung

Kolam retensi di Margahayu Raya yang dibangun untuk mendukung pengendalian banjir dinilai belum optimal.
Kolam retensi Margahayu Raya  | Kamis (4/12/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fatimah Waliya Matin)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 12:37 WIB

Sampah Plastik di Bandung: Ancaman Sunyi yang Kita Ciptakan Setiap Hari

Kita terbiasa berpikir bahwa sampah adalah urusan pemerintah, truk pengangkut, atau petugas kebersihan.
Tumpukan sampah di sekitar Pasar Cicadas, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:56 WIB

Kolaborasi Kampung Film Black Team dan Telkom University Hadirkan Pameran Pemutaran Film Nusantara

Kampung Film Black Team menggelar Program Inovasi Seni Nusantara berupa pameran dan pemutaran film pada Sabtu malam.
Foto bersama Gumilar Sayidul Akbar (Pendiri KFBT) dan komunitas Free Film Production (Sumber: Free Film Production | Foto: Free Film Production)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:15 WIB

Eksplorasi Aneka Ragam Biji Kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung

Merasakan kemurnian dari biji kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung.
kios coffe & tea preanger (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 10:18 WIB

Ramai Diburu Saat Hujan, DAWA Minuman Rempah Jadi Idola Baru di Bandung

DAWA Minuman Rempah di Jl. Martanegara jadi primadona baru.
Dawa minuman rempah yang enak dinikmati saat musim hujan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Naimatus Sa'diyyah)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:47 WIB

Kondisi Taman Tegallega Sangat Memprihatinkan, Warga Kritik Sistem Tata Kelola Kebersihan Pemkot Bandung

Taman Tegallega seharusnya menghadirkan suasana rindang dengan pepohonan yang menyejukan mata.
Gambar 1.1 Kondisi Lingkungan di Kawasan Taman Tegalega Kota Bandung (30/11/2025) (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Izzatul Syahiidah Nuraini Badar)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:24 WIB

Trotoar di Bandung Semrawut: Dari Jalur Aman Menjadi Arena Berebut Ruang

Opini untuk Wali Kota Bandung Muhammad Farhan terkait kurangnya perhatian dan pengawasan terkait trotoar.
Kondisi trotoar di Bandung menjadi tidak layak digunakan oleh pejalan kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 08:32 WIB

Menangkal Bencana Hoaks

Dari bencana inilah kita belajar ihwal pemimpin sejati bukanlah mereka yang tampil paling menonjol di layar.
Komisaris Bio Farma, Relly Reagen menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Padang, Sumatera Barat. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Arif Budianto)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:40 WIB

Sisi ‘Gelap’ Bandung di Batununggal

Keresahan masyarakat atas minimnya penerangan di area Jalan Batununggal, Kota Bandung.
Kondisi jalanan di Batununggal saat malam hari pada Rabu (3/12/25). (Sumber: Penulis | Foto: Adventia)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:22 WIB

Farhan Vs. KDM

Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung.
Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung. (Sumber: Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:15 WIB

Catatan Warga untuk Wali Kota Farhan: Lubang Jalan, Lubang Kepercayaan Publik

Masyarakat selalu dihantui oleh satu masalah paling klise yang tak ada habisnya yaitu jalan berlubang dimana-mana. 
Salah Satu titik jalan berlubang di Jl. Lombok, Merdeka, Kec.Sumur Bandung, Kota Bandung.(3/12/2025) (Sumber: Nabila Putri Wiritanaya)
Ayo Biz 07 Des 2025, 20:13 WIB

Bandung Menjadi Pusat Inovasi Hotel Ramah Lingkungan Bertaraf Internasional

Bandung kini menegaskan dirinya bukan hanya sebagai kota kreatif dan kuliner, tetapi juga sebagai laboratorium hidup bagi praktik keberlanjutan di sektor pariwisata.
The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:07 WIB

Halte Bus Bandung: Wajah Buram Transportasi Publik

Halte menjadi salah satu fasilitas umum yang sangat terabaikan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Kondisi halte yang basah dan minim pencahayaan pada malam hari di Halte Tegalgea, Jl. Moch. Toha, Kec. Regol, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Jelajah 07 Des 2025, 19:54 WIB

Gunung Burangrang, Eksotisme Kaldera Tropis dalam Imajinasi Wisata Kolonial Priangan

Catatan kolonial menggambarkan Gunung Burangrang sebagai lanskap eksotik Priangan yang harus dipetakan dan ditaklukkan lewat wisata alam.
Gunung Burangrang.
Ayo Netizen 07 Des 2025, 19:46 WIB

Di Antara Ombak Buatan dan Tawa Keluarga di Bandung Barat

Wahoo Waterworld, taman air modern yang seru di Bandung Barat.
Area masuk Wahoo Waterworld yang menampilkan ikon roda kemudi besar di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Senin (10/11/2025). (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Adifa Arsyad)
Beranda 07 Des 2025, 19:44 WIB

Bencana Alam Itu Tidak Jauh, Sudah di Depan Hidung Kita

Data bencana alam BNPB tahun 2024 menyatakan Jawa Barat sebagai provinsi yang paling sering mengalami bencana, yakni sebanyak 461 kejadian.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)