AYOBANDUNG.ID -- Berawal dari hobi ngemil dan keinginan untuk menghadirkan camilan yang unik, Tuty Kusmiaty berhasil menciptakan inovasi kuliner yang tidak biasa, Keripik Tulang Sapi dengan merk Kriptul Karya Sultan.
Ide ini muncul saat ia melihat potensi dari tulang sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) milik keluarganya. Ketimbang membuat camilan yang itu-itu saja, Tuty berinisiatif mencoba mengolah tulang sapi menjadi makanan ringan.
Namun, perjalanan tersebut tidak mulus. Selama satu tahun penuh, ia mengalami banyak kegagalan karena belum menemukan metode pengolahan yang tepat.
Setelah melalui berbagai percobaan, pada tahun 2018, Tuty akhirnya berhasil menciptakan produk keripik tulang sapi yang renyah dan layak jual. Tak hanya itu, ia juga memproduksi bakso sapi berkualitas tinggi.
Penjualan pertama dimulai secara sederhana melalui WhatsApp dan Instagram. Keuletannya pun membuahkan hasil.
Pada tahun 2019, Tuty mendapat pesanan pertamanya dari Jepang sebanyak 500 kemasan kripik tulang. Menariknya, komunikasi awal dengan pembeli Jepang dilakukan melalui Google Translate karena kendala bahasa.
“Awalnya saya bingung karena mereka menulis dalam bahasa Jepang. Akhirnya saya minta menggunakan bahasa Inggris agar lebih mudah,” ujarnya.

Syarat utama agar produknya bisa diterima di pasar luar negeri adalah kemasan yang bersih, berlabel, dan mencantumkan merek yang jelas. Sejak saat itu, produk keripik tulang sapinya rutin diekspor ke Jepang dan beberapa negara lain.
Produksi dengan Kualitas Terjaga
Meski kini sudah merambah pasar ekspor, proses produksi keripik tulang sapi masih dilakukan secara sederhana. Tulang sapi dipotong dan dicuci dalam waktu lama, hingga lima hari.
Proses pencucian dilakukan untuk menghilangkan darah dan kadar lemak dalam tulang. Namun dari 20 kilogram tulang hanya bisa jadi 4 kilogram keripik siap konsumsi. Maka itu produksi keripik tulang ini terbilang sulit dilakukan, selain prosesnya yang Panjang, tapi juga karena bahannya yang terbatas.
Tuty mengaku biasanya menyimpan bahan setengah jadi dan hanya menggoreng saat ada pesanan, agar produk selalu segar. Meski ketahanannya bisa mencapai satu tahun, untuk keamanan dan kualitas rasa, ia hanya mencantumkan masa simpan selama empat bulan.
Saat ini produksi keripik tulang dan baso dilakukan seminggu sekali dan dibantu oleh enam orang pekerja. Adapun utuk kapasitas pembuatan bakso bisa mencapai 700 sampai 1000 butir sekali produksi.
Harga keripik tulang 100 gram dibanderol Rp40.000. Sedangkan bakso dijual dengan harga Rp3.000 hingga Rp5.000 per butir, tergantung ukuran.
Pemasaran Lokal
Meski Kriptul sudah rutin diekspor, rupanya distribusi produksi ini untuk pasar lokal masih terbatas. Saat ini konsumen Kriptul dalam negeri berasal dari Bandung, Bekasi, Tangerang, dan Riau.

Sesekali, Tuty mengikuti bazar. Ia aktif memasarkan produknya melalui media sosial seperti TikTok dan Facebook, namun belum menjangkau platform e-commerce karena keterbatasan waktu dan kesibukannya di luar usaha.
Meski masih dikelola dengan cara yang sederhana dan manual, Kriptul milik Tuty Kusmiaty membuktikan bahwa dengan ketekunan dan inovasi, produk lokal bisa menembus pasar global.
Informasi Umum Kriptul Sapi Karya Sultan
Alamat: Jalan Raya Banjaran, Bojongmanggu, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Telepon: 082316231149
Instagram: kriptulofficial_bdg
TikTok: Kriptul Bandung
Alternatif Produk Serupa
1. https://s.shopee.co.id/7fOp5FaIzB