Lotek Legendaris Kalifah Apo: Resep Keluarga yang Bertahan Sejak 1953

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Sabtu 12 Jul 2025, 12:15 WIB
Lotek Kalifah Apo (Foto: GMAPS)

Lotek Kalifah Apo (Foto: GMAPS)

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah keramaian Jalan Kalipah Apo, terdapat rumah makan sederhana yang menyimpan sejarah kuliner Sunda. Namanya sudah tak asing bagi warga Bandung dan pelancong, yaitu Lotek Kalipah Apo.

Tempat makan tak hanya menyediakan makanan tradisional, tapi juga menyajikan warisan kuliner lebih dari 60 tahun lalu. Usaha ini berawal dari kisah perjuangan Foula Suryadi, yang mencoba peruntungan dengan meracik lotek di teras rumahnya.

Tak disangka, racikannya yang sederhana justru mencuri perhatian warga sekitar. Berawal dari sana, pada tahun 1953, usaha kuliner ini pun dimulai.

Lokasi usaha Foula pindah pada tahun 1974 ke tempat yang saat ini menjadi pusat kegiatan kuliner mereka. Sejak itu, nama Lotek Kalipah Apo terus berkibar dan dikenal luas hingga ke luar kota Bandung.

Kini, Lotek Kalifah Apo dikelola oleh generasi ketiga, Lidya. Ia mewarisi resep asli dari ibunya, Mariana yang sudah wafat.

Lidya terus menjaga otentisitas rasa, salah satunya dengan mempertahankan proses pengolahan bumbu secara manual menggunakan cobek besar.

"Yang bikin beda itu tekstur bumbu kacangnya—lebih kental dan legit dibanding lotek lainnya," jelas Lidya.

Meski sudah dikenal luas, Lidya memilih untuk tidak memperluas cabang. Menurutnya, menjaga kualitas lebih penting dibanding ekspansi bisnis.

“Saat ini kami hanya punya satu cabang di Jakarta. Kami ingin semua pelanggan menikmati rasa yang sama seperti dulu,” ujar wanita berkacamata ini.

Rumah makan ini juga menyajikan aneka hidangan tradisional lainnya seperti gado-gado, laksa ayam, kolak, hingga rujak dan bubur. Cukup merogoh kocek Rp20 ribu, pelanggan sudah bisa menikmati sepiring lotek dengan pilihan sayur matang atau mentah.

Lotek Kalifah Apo (Foto: GMAPS)
Lotek Kalifah Apo (Foto: GMAPS)

Warung Lotek Kalipah Apo sendiri hanya tutup di hari Selasa. Alasan di balik jadwal ini cukup praktis, Senin digunakan untuk restok bahan, dan Selasa menjadi hari istirahat setelah akhir pekan yang sibuk.

“Kalau Jumat sampai Minggu, pelanggan ramai sekali. Jadi Selasa itu benar-benar waktu kami rehat,” tambah Lidya.

Sampai sekarang usaha keluarga ini tetap mengusung misi sederhana, menjaga cita rasa makanan tradisional Indonesia.

“Makanan Indonesia punya kekhasan rasa yang tak dimiliki oleh masakan luar. Sayang kalau tidak dilestarikan,” tutup Lidya.

Informasi Umum Lotek Kalifah Apo

Alamat: Jl. Kalipah Apo No.42, Karanganyar, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40241

Jam Operasional: 09.00 - 16.30 WIB

Telepon: 022 4205983

Layanan Pesan Antar: Gofood

Instagram: lotekkalipahapo42bandung

Alternatif Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/9zmdUxaLsJ

2. https://s.shopee.co.id/1Vo5NM9KcN

3. https://s.shopee.co.id/2g02lXnjH6

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 02 Sep 2025, 13:40 WIB

Mie Kocok Bandung dalam Cerita Negeri Wakanda

Sekecil apapun itu, semembahayakan itu, suara keadilan harus terus digaungkan. Sekali pun lewat makanan yang kamu sedang nikmati saat ini.
Mie Kocok Bandung Buatan di Rumah (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 12:18 WIB

Mengungkap Rahasia di Balik Cita Rasa Kopi Otentik

Owner BJR Coffee, Dinda Gemilang mengungkapkan bahwa kunci pengolahan kopi berkualitas terletak pada proses roasting. Menurutnya, tahap ini sangat menentukan cita rasa yang akan muncul dari secangkir
Biji Kopi di Kedai Kopi Banjaran (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 02 Sep 2025, 11:08 WIB

Sejarah Bandung dari Paradise in Exile Sampai jadi Kota Impian Daendels

Bandung dulu dijuluki surga dalam pembuangan, tempat buangan pegawai VOC di pedalaman Priangan. Jadi kota besar berkat kopi dan sejarah kolonialisme.
Keramaian Jalan Raya Pos bagian timur di Bandung di era kolonial. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 11:07 WIB

Mengenal Dapros, Kerupuk Tradisional dengan Bentuk Unik dan Citarasa Khas

Di meja makan orang Indonesia, kerupuk hampir selalu hadir sebagai pelengkap. Di antara ragam jenisnya, ada satu yang masih bertahan hingga kini meski dibuat dengan cara tradisional, yaitu kerupuk dap
Ilustrasi Foto Dapros. (Foto: Dok. Shopee)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 09:38 WIB

Lomie Imam Bonjol, Kuliner Legendaris Favorit BJ Habibie

Lomie sudah melekat menjadi identitas kuliner Bandung. Hidangan mie berkuah kental ini kerap disajikan hangat bersama kangkung, menciptakan rasa gurih yang cocok dinikmati saat cuaca dingin.
Foto Lomie Imam Bonjol, Kuliner Favorit BJ Habibie. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 02 Sep 2025, 09:16 WIB

Sejarah Rugbi di Indonesia, Bandung Dianggap Kota Pelopor

Rugbi, "olahraga kasar untuk pria terhormat" ini, sudah denyut sejak dulu khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi dua tim rugbi yang tengah bertanding. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: PierreSelim)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 20:26 WIB

Screamous: Ketika Streetwear Menjadi Kanvas Kolaborasi Dunia

Didirikan awal tahun 2000-an, Screamous lahir dari semangat anak muda Bandung yang ingin menyuarakan identitas melalui fashion.
Koleksi kolaborasi Screamous x Usugrow. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 20:14 WIB

Kota Bandung, Tren, dan Ironi Kolonialisme

Kota penuh perhatian. Ada budaya pop juga sejarah melawan penjajahan. Indah tapi juga penuh masalah.
Tukang becak di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Try Sukma Wijaya)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 19:35 WIB

Dari Kandang ke Kedai, Spill&Bites dan Rasa yang Meresap

Spill&Bites dan ide bisnis mereka mengolah peluang dari hulu ke hilir, dari peternakan hingga meja makan.
Spill&Bites, hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 18:01 WIB

Dari Bank ke Dapur: Andri dan Daimata yang Meracik Peluang dari Pedasnya Sambal Lokal

Daimata adalah misi Andri untuk mengangkat kuliner lokal, sambal khas Indonesia agar bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, tanpa kehilangan cita rasa aslinya.
Andri Ganamurti selaku Owner dari brand Daimata, produk UMKM sambal dalam kemasan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 17:41 WIB

Bursa Digital, Pajak Karbon, dan Agenda Keberlanjutan dalam APBN

Pajak karbon dan bursa digital dapat menjadi alat penting dalam agenda keberlanjutan dalam APBN.
Ilustrasi Lingkungan (Sumber: Pixabay.com | Foto: Pixabay)
Ayo Jelajah 01 Sep 2025, 15:52 WIB

Sejarah Hari Jadi Kota Bandung, Kenapa 25 September?

Bandung pernah rayakan ulang tahun 1 April, tapi kini 25 September jadi tanggal resmi berdirinya kota. Penetapan 25 September 1810 lahir dari riset sejarah panjang.
Alun-alun Bandung tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 15:19 WIB

Apakah Damkar Representasi Pahlawan Sesungguhnya Negeri Ini?

Fenomena "minta tolong ke damkar" sedang ramai di masyarakat.
Nyatanya Damkar Lebih Dipercaya Masyarakat (Sumber: Pexels/Muallim Nur).
Ayo Biz 01 Sep 2025, 14:05 WIB

Sajikan Biji Kopi Kabupaten Bandung, BJR Coffee Tawarkan Kualitas Citarasa yang Konsisten

Berawal dari hobi, Dinda Gemilang sukses membangun bisnis kopi dengan brand Kopi BJR. Bahkan konsumen Dinda berasal dari berbagai daerah di luar Bandung.
Kopi BJR (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 01 Sep 2025, 13:16 WIB

Jejak Sejarah Gempa Besar di Sesar Lembang, dari Zaman Es hingga Kerajaan Pajajaran

Sejarah gempa besar di Sesar Lembang ungkap potensi magnitudo 7. Gempa raksasa purba ini sudah terlacak sezak Zaman Es akhir hingga Kerajaan Pajajaran di abad ke-15.
Ilustrasi gempa besar akibat Sesar Lembang di Bandung di abad ke-15.
Ayo Biz 01 Sep 2025, 13:00 WIB

Helm, Bukan Hanya Pelindung Kepala Tapi Juga Sarana Investasi

Helm adalah alat pelindung kepala yang dirancang untuk menjaga keselamatan penggunanya. Biasanya terbuat dari bahan keras di bagian luar seperti plastik berkualitas tinggi atau fiberglass, serta dilap
Ilustrasi Foto Helm (Foto: Unsplash)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 11:58 WIB

Samping Kebat Membalut Alegori Makna Agama

Agama diibaratkan selembar kain yang menemani manusia sejak lahir sampai mati. Ia hadir dalam hidup sehari-hari, memberi makna dan arah.
Ilustrasi pembuatan samping kebat. (Sumber: Pexels/Noel Snpr)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 11:42 WIB

Surabi Cihapit, Cita Rasa Legendaris yang Bertahan di Tengah Pasar

Kota Kembang dikenal sebagai surganya kuliner radisional. Salah satu yang selalu dicari wisatawan maupun warga lokal adalah surabi, makanan berbahan dasar tepung beras yang dimasak di atas tungku.
Surabi Cihapit (Foto: GMAPS)
Beranda 01 Sep 2025, 09:16 WIB

Saat Hati Rakyat yang Tersakiti Meledak: Kronik Kemarahan dan Kekecewaan di Jalanan Kota Bandung

Ketidakpercayaan yang disuarakan menjadi pengingat bahwa demokrasi hanya akan bernapas sehat bila pengelola negara benar-benar mendengar aspirasi rakyatnya.
Suasana aksi solidaritas di Kota Bandung, Jumat, 29 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 07:46 WIB

Panji Tengrorak, Animasi 2D Modern yang Mengangkat Budaya Lokal Indonesia

Panji Tengkorak hadir meramaikan perfilman Indonesia lewat Animasi 2D modern yang tentunya bisa menghadirkan pengalaman baru dalam menonton.
Animasi Panji Tengkorak (Sumber: Instagram | Falconpicture)