Muhamad Rio Henri Prayoga, Owner Gerobak Wonton Kita (Foto: Rizma Riyandi)

Ayo Biz

Dari Lapak Sederhana Jadi Mimpi Besar, Rio Tak Mau Kalah oleh Kerasnya Realita  

Selasa 29 Jul 2025, 10:44 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah ketidakpastian pasca pandemi, Muhamad Rio Henri Prayoga justru memilih menciptakan kesempatannya sendiri. Lulusan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi.

Dari lapak sederhana, lahirlah 'Gerobak Wonton Kita', merek kuliner yang kini mulai mencuri perhatian pecinta jajanan kaki lima.

Tahun 2023 menjadi momen krusial bagi Rio. Baru saja diwisuda, ia langsung dihadapkan dengan realitas sulit, lapangan kerja yang sempit dan koneksi yang belum terbentuk.

Sempat mencoba peruntungan lewat usaha makaroni, Rio merasa bisnis tersebut kurang menjanjikan untuk jangka panjang. Ia memutuskan mencoba berjualan menu baru, yaitu wonton, pangsit khas Asia yang disajikan dengan chili oil dan saus racikan khas.

Dengan modal Rp6 juta, yang terdiri dari Rp4 juta pinjaman dari orang tua dan Rp2 juta dari tabungan pribadinya, Rio memulai usaha 'Gerobak Wonton Kita' pada 1 September 2023, hanya beberapa minggu setelah kelulusannya.

Gerobak pertamanya dibuka di Cicalengka. Tanpa karyawan, ia meracik saus, mengolah bahan, hingga melayani pelanggan seorang diri. “Daripada nungguin lamaran kerja yang belum tentu hasilnya, mending langsung mulai usaha. Soalnya saya juga nggak suka nunggu,” ujarnya jujur.

Perjuangan Berat yang Harus Dilalui

Memulai bisnis di jalanan tidak semudah yang dibayangkan. Tantangan pertama yang Rio hadapi adalah menemukan tempat berjualan yang aman.

Banyak lokasi potensial ternyata dikuasai preman. Kondisi ini memaksa Rio harus mengeluarkan biaya tambahan untuk 'uang keamanan' dan membeli lapak seharga Rp2 juta.

Namun ujian tak berhenti di sana. Meski sudah membayar, ia tetap mengalami gangguan, bahkan dari sesama pedagang. Gerobaknya dirusak berulang kali, bannya dibocorkan, dan banner promosi disobek.

Iri hati dan persaingan tak sehat menjadi ujian nyata yang harus ia telan sebagai pelaku usaha pemula. Meski begitu, Rio tetap bertahan. Dengan kualitas produk dan pelayanan yang konsisten, 'Gerobak Wonton Kita' mulai mendapat tempat di hati pelanggan.

Seiring popularitasnya meningkat, tawaran kerja sama pun berdatangan. Rio mulai membuka kemitraan agar usahanya bisa berkembang ke daerah lain. Namun, di sinilah tantangan baru muncul.

Menurut Rio, banyak calon mitra yang menginginkan hasil instan. Mereka sering mengeluh ketika tidak langsung mendapatkan keuntungan besar, bahkan menolak saran yang diberikan.

Hal ini menimbulkan tekanan tersendiri baginya sebagai pemilik brand. Lebih jauh, sistem kemitraan 'Gerobak Wonton Kita' saat ini masih dikelola pihak ketiga, sehingga biaya yang dibebankan kepada mitra menjadi cukup tinggi.

Hal ini bertentangan dengan prinsip Rio yang ingin membuka peluang usaha dengan biaya terjangkau. “Makanya ke depan, saya ingin sistem kemitraan dikelola sendiri biar biayanya bisa ditekan dan lebih adil untuk semua pihak,” ungkapnya.

Gerobak "Wonton Kita" mungkin kecil, tapi mimpi di baliknya besar. Rio tak hanya ingin menjual makanan, tapi juga menyebarkan semangat bahwa siapa pun bisa memulai dari nol dan bertahan di tengah badai.

Alternatif Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/4q51cBchFq
2. https://s.shopee.co.id/BJC3cSQGO
3. https://s.shopee.co.id/2Vh6pupqmB
4. https://s.shopee.co.id/8pbANZ0rvI
5. https://s.shopee.co.id/3LGDpSzP7p

Tags:
bisnis kulinergerobak wonton kitakuliner bandungumkm bandung

Rizma Riyandi

Reporter

Rizma Riyandi

Editor