Putus cinta memang bukan perkara ringan. Perasaan kehilangan, keraguan, dan banyak kenangan bisa membuat kita sulit bangkit.
Berdasarkan berbagai riset psikologi dan pengalaman nyata, ternyata ada beberapa langkah sederhana yang terbukti efektif untuk memulihkan hati dan membuka babak baru yang lebih sehat. Berikut lima tips yang bisa Anda gunakan.
1. Sibukkan Diri
Ketika hubungan berakhir, hilangnya rutinitas bersama dan kenyamanan emosional sering membuat kita terpuruk. Menurut situs Universitas New Hampshire, menyibukkan diri dengan aktivitas positif seperti olahraga, relasi sosial, dan kegiatan spiritual terbukti dapat mempercepat proses pemulihan.
Dengan mengisi waktu menggunakan hobi, komunitas, atau ibadah, Anda tidak hanya mengalihkan diri dari tekanan emosional tetapi juga memberi ruang bagi pertumbuhan baru dan kedekatan yang lebih mendalam dengan Tuhan.
2. Percantik Diri
Memperhatikan diri sendiri setelah putus bukanlah sekadar upaya agar “mantan menyesal” melainkan bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Sebuah artikel di Psychology Today menyebut bahwa self-care dan self-improvement memiliki pengaruh positif pada kesejahteraan emosional setelah berakhirnya hubungan.
Mulailah dari hal sederhana seperti potongan rambut baru, pakaian yang membuat Anda nyaman, olahraga rutin. Namun ingat bahwa tujuan utama adalah untuk Anda sendiri, bukan hanya untuk memancing reaksi dari orang lain.
3. Dapatkan Orang Baru
Membuka diri untuk relasi baru bisa menjadi langkah positif, asal dilakukan dengan kesiapan emosional. Riset yang dikutip oleh Forbes menunjukkan bahwa orang yang aktif memperluas jaringan sosial dan membuka peluang relasi baru cenderung lebih mudah bangkit dibanding mereka yang terus mengisolasi diri.
Namun, penting untuk tidak terburu-buru mencari pengganti. Mulailah dengan pertemanan yang sehat sambil menjaga standar dan nilai Anda sendiri. Hubungan baru bukan pelarian, untuk babak baru yang lebih matang.
4. Refleksi Diri
Move on juga berarti mengenali diri sendiri lebih dalam dan mengekstrak pelajaran dari pengalaman cinta yang telah berlalu. Artikel yang ditulis oleh Jeff Losaria melalui Medium menjelaskan bahwa refleksi aktif membantu otak memproses kehilangan dan menemukan makna baru.
Coba tulis jurnal tentang “apa yang saya pelajari dari hubungan ini?” dan “hal apa yang ingin saya ubah dari diri saya ke depan?”. Dengan demikian, Anda tidak hanya sembuh tetapi juga tumbuh menjadi versi terbaik dari diri Anda.
5. Tetapkan Batasan
Meski sulit, memberi jarak dengan mantan adalah salah satu tindakan penting untuk pemulihan emosional yang sehat. Sebuah studi dalam database PubMed Central menemukan bahwa kontak terus-menerus atau pola koping yang menghindar dapat memperpanjang durasi dampak emosional setelah putus.
Mulailah dengan mengurangi interaksi di media sosial, menghindari stalking, dan bila komunikasi diperlukan (karena anak, pekerjaan, atau teman bersama), pastikan itu terbatas dan jelas. Ruang yang sehat memungkinkan Anda menata kehidupan baru tanpa beban masa lalu.
Move on bukan sekadar melupakan, tetapi tentang memulai babak baru dengan kekuatan dan kesadaran yang lebih besar.
Setiap langkah menyibukkan diri dengan ibadah dan aktivitas positif, merawat diri, membuka relasi baru, melakukan refleksi, hingga menetapkan batasan, membantu Anda bergerak dari titik kehilangan ke titik pembaruan. Ingat, proses ini berbeda bagi setiap orang, yang terpenting adalah Anda memberi waktu dan ruang untuk diri sendiri kembali pulih dan bahagia. (*)