Bekerjalah dengan Hati: Kisah Inspiratif Lina Herlinawati, Sosok Pemimpin yang Humanis

Tantia  Nurwina
Ditulis oleh Tantia Nurwina diterbitkan Selasa 04 Nov 2025, 09:21 WIB
Lina Herlinawati saat menerima piagam penghargaan dari Baznas Jawa Barat (Sumber: Dari Lina Herlinawati, setelah sesi wawancara selesai | Foto: Bagian media Baitulmaal Muamalat)

Lina Herlinawati saat menerima piagam penghargaan dari Baznas Jawa Barat (Sumber: Dari Lina Herlinawati, setelah sesi wawancara selesai | Foto: Bagian media Baitulmaal Muamalat)

Di balik keberhasilan berbagai program sosial yang dijalankan Baitulmaal Muamalat (BMM) Jawa Barat, ada sosok perempuan tangguh yang memimpin dengan hati dan menebarkan kehangatan di setiap langkahnya. Ia adalah Lina Herlinawati, perempuan asal Bogor, berdarah Jerman dan Pakistan yang lahir pada tahun 1977. 

Siang itu, suasana kantor BMM Jawa Barat terasa hangat. Di tengah ruangan sederhana yang dipenuhi canda, tawa dan aroma makanan, Lina duduk di antara para stafnya. Sesekali ia menyendok lauk sambil menimpali obrolan ringan tentang kegiatan hari itu. Tak ada jarak antara pemimpin dan staf, semua larut dalam kebersamaan, menikmati momen sederhana dengan perbincangan yang mengalir tanpa rasa canggung. 

Menurut Rini, salah satu staf BMM, Lina dikenal sebagai sosok yang mampu menghadirkan kenyamanan bagi siapa pun di sekitarnya. Ada ketenangan yang terasa setiap kali ia berbicara dan kehangatan yang muncul dari caranya bersikap. Tak heran jika para staf BMM kerap menjadikannya tempat berbagi cerita, bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga persoalan pribadi.

Gaya kerja Bu Lina cenderung hangat dan membimbing. Dengan sifatnya yang keibuan, Bu Lina mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman dan penuh empati. Ia mengutamakan kerja sama, komunikasi terbuka dan perhatian terhadap kesejahteraan tim, sehingga setiap anggota merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi dengan maksimal.

Ucapannya menggambarkan bagaimana Lina menyeimbangkan ketegasan seorang pemimpin dengan kelembutan seorang pembimbing, membuat siapa pun di bawah arahannya merasa dihargai sekaligus didorong untuk berkembang. 

Di balik wajahnya yang teduh dan penuh ketenangan, Lina menyimpan perjalanan hidup yang kaya pengalaman. Sejak kecil ia tumbuh bersama sang nenek, ditempa oleh didikan disiplin dan nilai kemandirian yang membentuk karakternya hingga kini. Ia terbiasa hidup sederhana dan bertanggung jawab, belajar bahwa setiap perjuangan membawa pelajaran. Saat beranjak dewasa, Lina sering berpindah kota mengikuti pekerjaan sang ayah. Perjalanan itu menumbuhkan keteguhan hati dan empati yang kini menjadi fondasi kepemimpinannya. 

Bertahun-tahun ia berkarier di dunia perbankan hingga mencapai posisi mapan. Namun di tengah kesibukan itu, hatinya terpanggil untuk menempuh jalan sosial. “Saya sudah berjanji, di usia 50 tahun saya harus terjun ke dunia sosial untuk membantu sesama. Karena, selain bekal duniawi, bekal akhirat juga harus saya persiapkan,” ungkapnya. Pengalaman panjang di dunia kerja membuatnya peka terhadap realitas dimana banyak orang yang membutuhkan bantuan, tapi belum tersentuh oleh pemerintah maupun mereka yang berkecukupan. Niat tulus itulah yang akhirnya membawa ia untuk bergabung dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) Jawa Barat, lembaga yang kini menjadi rumahnya dalam menebar kebaikan. 

Menariknya, baru tiga bulan bekerja di bagian Funding, Lina sudah menunjukkan dedikasi dan etos kerja yang tinggi. Sikapnya yang disiplin, lembut, tegas dan penuh empati membuatnya dipercaya menjadi Ketua BMM Jawa Barat. Selain itu, menurut Dini, salah satu staf BMM, Lina merupakan sosok yang senantiasa memberikan contoh dan menebarkan energi positif.

Beliau selalu mengingatkan untuk bekerja dengan hati dan selalu semangat dalam menebar kebaikan. Beliau juga memberikan contoh lewat dirinya yang penuh semangat dan menularkan energi positif.

Ucapan itu bukan sekadar pujian, melainkan gambaran nyata tentang sosok pemimpin yang menuntun dengan teladan. Dengan ketulusan dan semangat yang ia pancarkan, Lina menjadikan suasana kerja di BMM bukan sekadar ruang profesional, melainkan lingkungan yang hangat dan penuh makna. 

Kedekatannya dengan staf tidak membuatnya kehilangan wibawa. Lina tetap tegas dan konsisten terhadap prinsip, tapi selalu menyampaikannya dengan cara yang lembut. Bagi para staf, ia merupakan sosok ibu yang mendidik anaknya juga sebagai kepala yang memposisikan dirinya yang pengertian, perhatiaan, tegas dan disiplin.

Filosofi hidup yang dipegangnya sederhana tapi mendalam, pemimpin tidak boleh kehilangan hati. Baginya, lembaga sosial bukan sekadar tempat bekerja, melainkan ladang pahala dan ruang ibadah.

Bekerjalah dengan hati, karena yang dilakukan dengan hati akan sampai ke hati orang lain.

Kalimat itu menjadi napas kepemimpinannya di setiap kegiatan, baik di kantor maupun di lapangan. Ketika ditanya siapa sosok yang menjadi panutan dalam kepemimpinannya, Lina tidak ragu menyebut nama Rasulullah saw. Baginya, Rasul adalah teladan sejati yang memimpin dengan hati, lembut, adil dan penuh kasih. Ia berusaha meneladani cara Rasulullah memperlakukan umatnya. Mendengarkan dengan empati, menegur dengan kasih dan bekerja bersama tanpa merasa lebih tinggi.

Saya ingin seperti Rasulullah, menjadi seorang pemimpin yang tidak hanya dihormati, tapi juga dicintai

Nilai-nilai itu yang kemudian ia bawa ke BMM, memimpin bukan untuk disegani, tapi untuk menumbuhkan semangat dan kebaikan dalam setiap hati yang ia bimbing.  Kepemimpinan Lina juga terlihat dari keberaniannya menembus batas. Di bawah arahannya, BMM Jawa Barat menjalankan berbagai program sosial yang menyentuh kelompok-kelompok yang jarang diperhatikan, seperti halnya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), komunitas punk, ojek online, hingga para veteran. Ia tak sekadar memberi instruksi, tapi turun langsung ke lapangan, bahkan ke pelosok yang sulit dijangkau.

Bu Lina bukan tipe pemimpin yang hanya menyuruh, tapi membersamai. Beliau turun langsung, memastikan semuanya berjalan dengan baik

Dari sana tumbuh semangat baru di tubuh BMM, semangat untuk tidak hanya menyalurkan bantuan, tapi membangun hubungan kemanusiaan yang adil dan tulus. Lina memimpin dengan kelembutan yang berakar pada ketegasan. Wajahnya yang teduh, tutur katanya yang lembut, dan senyumnya yang hangat menciptakan suasana kerja yang nyaman. Tak heran jika banyak yang menggambarkan Lina sebagai pemimpin dengan energi positif yang menular ke semua orang di sekelilingnya. 

Kalau beliau menegur, caranya halus tapi mengena. Kita jadi introspeksi tanpa merasa disalahkan

Di balik gaya kepemimpinannya yang humanis, Lina juga berhasil meraih beberapa penghargaan, di antaranya sertifikasi Kepala PWK, Nazhir Wakaf dan penghargaan sebagai “Amil Teramah” julukan yang pas menggambarkan karakternya. Namun bagi Lina, penghargaan sejati bukan plakat di dinding, melainkan senyum dari penerima manfaat.

Kini, setelah lebih dari empat tahun memimpin BMM Jawa Barat, Lina Herlinawati menjadi simbol kepemimpinan yang humanis di dunia filantropi Islam. Ia membuktikan bahwa ketegasan dan kelembutan bisa berjalan berdampingan, bahwa menjadi pemimpin bisa dilakukan dengan kasih seorang ibu. Dari wajahnya yang teduh dan tutur katanya yang lembut, terpancar ketulusan yang membuat siapa pun merasa nyaman berada di dekatnya. Sosok seperti Lina bukan hanya menginspirasi karena jabatannya, tetapi karena caranya menebarkan kebaikan tulus dan sampai ke hati.

Kita ini bukan hanya bekerja untuk lembaga, tapi untuk menebar kebaikan pada sesama. Karena kebaikan yang datang dari hati akan kembali ke hati

Melalui kepemimpinan yang hangat dan penuh inspirasi, Lina Herlinawati telah menanamkan nilai keikhlasan, keteladanan dan semangat kekeluargaan yang akan terus hidup di BMM, bahkan setelah masa jabatannya usai. Ia mengajarkan bahwa kepemimpinan sejati tidak diukur dari seberapa tinggi jabatan yang dicapai, tetapi dari seberapa dalam jejak kebaikan yang ditinggalkan di hati orang lain. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Tantia  Nurwina
Seorang mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang aktif menulis berita, artikel dan feature di media digital.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 19 Des 2025, 20:24 WIB

Hidup Selaras dengan Alam, Solusi Mencegah Terjadinya Banjir di Musim Penghujan

Banjir menjadi salah satu masalah ketika musim hujan telah tiba, termasuk di Kota Bandung.
Salah satu dampak dari penurunan permukaan tanah adalah banjir seperti banjir cileuncang di Jalan Citarip Barat, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al- Faritsi)
Ayo Jelajah 19 Des 2025, 19:15 WIB

Sejarah Jatinangor, Perkebunan Kolonial yang jadi Pabrik Sarjana di Timur Bandung

Jatinangor pernah hidup dari teh dan karet sebelum menjelma kawasan pendidikan terbesar di timur Bandung.
Jatinangor. (Sumber: sumedangkab.go.id)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 18:09 WIB

Abah, Buku Bekas, dan Denyut Intelektual

Mahasiswa lintas angkatan mengenalnya cukup dengan satu panggilan Abah. Bukan dosen, staf, bukan pula pustakawan kampus.
Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 16:01 WIB

Maribaya Natural Hotspring Resort: Wisata Alam, Relaksasi, dan Petualangan di Lembang

Maribaya Natural Hotspring Resort menawarkan pengalaman wisata alam dan relaksasi di tengah kesejukan Lembang.
Maribaya Lembang. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 15:13 WIB

Bukit Pasir sebagai Benteng Alami dari Hempasan Tsunami 

Sand dune yang terbentuk oleh proses angin dan gelombang dapat mengurangi efek tsunami.
Teluk dengan pantai di selatan Jawa Barat yang landai, berpotensi terdampak hempasan maut tsunami. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T. Bachtiar)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:22 WIB

Jualan setelah Maghrib Pulang Dinihari, Mi Goreng ‘Mas Sam’ Cari Orang Lapar di Malam Hari

Mengapa mesti nasi goreng “Mas Iput”? Orangnya ramah.
SAM adalah nama sebenarnya, tapi para pelanggannya telanjur menyebutnya “Mas Iput”. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:12 WIB

5 Hidden Gem Makanan Manis di Pasar Cihapit, Wajib Dicoba Saat Main ke Bandung!

Semuanya bisa ditemukan dalam satu area sambil menikmati suasana Pasar Cihapit.
Salah satu tempat dessert di Pasar Cihapit, yang menjadi tujuan berburu makanan manis bagi pengunjung. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 12:57 WIB

Twig Café Maribaya: Tempat Singgah Tenang dengan Pemandangan Air Terjun yang Menyegarkan Mata

Suasana Cafe yang sangat memanjakan mata dan pikiran lewat pemandangan nyata air terjun yang langsung hadir di depan mata.
Air terjun yang langsung terlihat dari kafe. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 11:46 WIB

Program CSR sebagai Alat Penembusan dosa

CSR harus dikembalikan ke inti, yaitu komitmen moral untuk mencegah kerusakan ekosistem sejak awal
Ilustrasi kayu hasil penebangan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 10:21 WIB

Keberlangsungan Suatu Negara dalam Bayang-Bayang Deformasi Kekuasaan

Sering kali ada pengaruh buruk dalam jalannya suatu pemerintahan yang dikenal dengan istilah deformasi kekuasaan.
 (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:24 WIB

Kota Bandung: Hak Trotoar, Pejalan Kaki, dan PKL

Antara hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang harus diseimbangkan pemerintah Kota Bandung
Pejalan kaki harus melintas di jalan yang diisi oleh para pedagang di trotoar Lengkong Street Food, Kamis, 4 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi pribadi | Foto: Taqiyya Tamrin Tamam)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:13 WIB

Cibaduyut: Sentra Sepatu yang Berubah Menjadi Sentra Kemacetan

Cibaduyut tidak hanya menjadi pusat penjualan sepatu di Kota Bandung, tapi juga sebagai salah satu pusat kemacetan di kota ini.
Tampak jalanan yang dipenuhi kendaraan di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung (04/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yudhistira Rangga Eka Putra)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)